Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN

(Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia)

Metodologi Penelitian (E)

Disusun oleh :

Dhiva Yuniarsari 190810201007


Rahma Yunita Sari 190810201047
Merlinda Amandasari 190810201050
Awaliyah Salsabillah NP 190810201065
Daffa Raihan 190810201079

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2021
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era industri global yang sedang berkembang ini, persaingan
untuk merebut penguasaan pasar telah dilakukan oleh setiap perusahaan
secara kompetitif. Salah satu sumber daya penting yang dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh perusahaan untuk memenangkan
persaingan yaitu sumber daya manusia. Setiap sumber daya manusia yang
dimiliki perusahaan diharapkan mampu membantu perusahaan dalam
mencapai tujuan. Perusahaan sebagai sebuah organisasi membutuhkan
sumber daya salah satunya karyawan untuk menjalankan struktur
perusahaan. Karyawan adalah aset perusahaan yang berguna untuk
menjalankan program dan kegiatan di segala lini perusahaan (Mallu,
2015). Aset tetap perusahaan yaitu karyawan diwujudkan dalam bentuk
kinerja yang mereka tampilkan dalam sehari-hari. Kinerja sendiri adalah
implementasi aktivitas yang dilakukan karyawan dengan tujuan
memberikan kontribusi pada keberlangsungan program kerja perusahaan.
Kinerja juga didefinisikan dengan apa yang dilakukan dan tidak lakukan
oleh karyawan sehingga menciptkan output tertentu kepada perusahaan.
Output karyawan adalah kualitas, kuantitas, sikap, dan output jangka
panjang (Mathis, 2000).
Pada masa kini dengan tantangan yang semakin terus menerus
membuat perusahaan untuk memiliki karyawan yang bekerja cepat dan
lebih baik. Tantangan tersebut harus berbanding lurus dengan fasilitas
yang diberikan perusahaan untuk menunjang kinerja karyawan dengan
beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut adalah kompensasi dan budaya
organisasi. Kompensasi menurut Rivai (2009) adalah sesuatu yang
diterima karyawan sebagai balasan atas kontribusi mereka. Kompensasi
karyawan adalah segala pemberian individual sebagai balas jasa atas tugas
keorganisasian yang telah mereka lakukan dengan baik. Bentuk
kompensasi dibagi dalam bentuk kompensasi langsung berupa bonus, gaji,
upah, dan komisi serta kompensasi tidak langsung berupa balasan finansial
yang tidak termasuk pada kompensasi langsung. Pemberian kompensasi
sangat berpengaruh bagaimana orang-orang di perusahaan menjalankan
tugasnya (Mathis & Jackson, 2009).
Selain kompensasi, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
adalah budaya organisasi. Seperti yang dikemukakan Wibowo (2010) yaitu
suatu organisasi biasanya dibentuk untuk mencapai suatu tujuan melalui
kinerja segenap karyawan yang yang ada dalam organisasi. Namun,
kinerja karyawan sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan internal
maupun eksternal organisasi, termasuk budaya organisasi. Karenanya,
kemampuan menciptakan suatu organisasi dengan budaya yang mampu
mendorong kinerja adalah suatu kebutuhan. Masalah-masalah yang
berkaitan dengan budaya organisasi perusahaan diantaranya kurangnya
teladan dari pimpinan dalam hal datang dan pulang kerja tidak tepat pada
waktunya sehingga hal tersebut membudaya atau menjadi tradisi di
kalangan pegawai sehingga banyak pegawai yang datang dan pulang juga
tidak tepat pada waktunya.
Maka dari itu, perusahaan harus dapat menciptakan budaya
organisasi yang positif sehingga berpengaruh terhadap kinerja karyawan,
hal ini diperkuat dengan pendapat Jufrizen dan Radiman (2010) yang
mengatakan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana
karyawan mempersepsikan karakteristik dari budaya suatu organisasi,
bukan dengan apa mereka menyukai budaya itu atau tidak. Artinya,
budaya itu merupakan suatu istilah deskriptif. Budaya organisasi
menyatakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota
organisasi itu. Sehingga dalam hal ini kinerja karyawan memiliki peran
penting dalam perencanaan tatakelola sumber daya manusia dalam
perusahaan. Kinerja karyawan yang tinggi dapat mendorong terwujudnya
tujuan perusahaan secara efektif, sementara kinerja karyawan yang rendah
menjadi ancaman yang sangat serius bagi perusahaan, dapat
mengakibatkan terjadinya kemunduran dan akan membawa kehancuran
sebuah perusahaan secara cepat maupun perlahan. Berdasarkan latar
belakang diatas maka penulis tertarik dan berniat untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kompensasi dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan”.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah kompensasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan ?
1.2.2 Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan?
1.2.3 Apakah kompensasi dan budaya organisasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja
karyawan
1.3.2 Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan
1.3.3 Mengetahui pengaruh kompensasi dan budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kinerja Karyawan


Kinerja karyawan sangat penting bagi organisasi, karena produktif
atau tidaknya mereka akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan
perusahaan. Kinerja karyawan adalah suatu hal yang dapat dikelompokkan
ke dalam aspek kualitas, kuantitas, jam kerja, serta kerjasama demi meraih
tujuan perusahaan (Sutrisno, 2010). Moeheriono (2010) menjelaskan
bahwa kinerja karyawan sebagai hasil dari pekerjaan yang dicapai oleh
seorang individu atau sebuah kelompok dalam suatu perusahaan baik
secara kualitatif atau kuantitatif yang sepadan dengan wewenang, tugas,
dan tanggung jawab yang dimiliki tanpa melanggar hukum, moralitas,
maupun etika. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kinerja karyawan adalah aktivitas yang dilakukan oleh karyawan dan
berperan langsung dalam berkembangnya bisnis. Oleh karena itu,
perusahaan harus bisa terus memonitor kinerja dari setiap karyawan dan
mencari tahu apakah tingkat produktivitas karyawan dalam melakukan
tugasnya sudah sesuai dengan ekspektasi atau tidak
2.2 Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah segala penghasilan baik dalam barang langsung
maupun tidak yang diterima karyawan sebagai upah atas jasa mereka telah
mengerjakan tanggung jawab mereka pada perusahaan. Manajemen
sumber daya manusia sangatlah penting bagi perusahaan. Mereka mampu
memikat hingga mempertahankan karyawan yang berbakat dan kinerjanya
yang strategis (Hasibuan, 2017). Kompensasi adalah bentuk balas jasa
peerusahaan kepada karyawan mereka atsa kerja keras mereka. Upaya dari
perusahaan dalam mempertahankan karyawannya salah satunya dapat
dilihat melalui program kompensasi mereka (Handoko, 2014). Sebuah
organisasi sudah pasti membutuhkan kompensasi yang adil bagi setiap
karyawan karena pemberian kompensasi sangat kompetitif dengan
perusahaan lain. Produktifitas karyawan dalam perusahaan sangat
ditentukan oleh pemberian system kompensasi ini karena pemberian
kompensasi diberikan sesuai dengan tuntutan kerjanya. Menurut Hasibuan
(2017), tujuan dan asas pemberian kompenasi adalah :
a. Ikatan kerja sama
Dengan adanya kompensasi dapat menjalin sebuah ikatan formal
antara klaryawan dengan atasannya dimana karyawan menjalankan
tuntutan kerjanya sedangakan sang atasan memberikan imbalan atasa
kerja karyawan.
b. Kepuasan kerja
Semakin baik program kompensasi sebuah perusahaan maka
kepuasan kerja karyawan semakin tinggi. Dengan pemberian
kompensasi ini karyawam dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
c. Kepuasan kerja
Semakin baik program kompensasi sebuah perusahaan maka
kepuasan kerja karyawan semakin tinggi. Dengan pemberian
kompensasi ini karyawam dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
d. Disiplin
Displin kerja juga dapat dipengaruhi oleh pemberian kompensasi
yang sesuai dengan tuntutan kerja mereka.
e. Asas adil
Kompensasi wajib diberikan sesuai denganprestasi kerja, tuntutan
kerja dan jabatan karyawan
f. Asas layak dan wajar
Suatu kompensasi harus disesuaikan dengan kelayakannya.
Meskipun tolak ukur layak sangat relatif, perusahaan dapat mengacu
pada batas kewajaran yang sesuai dengan ketentuan yang diterapkan
oleh pemerintah dan aturan lain secara konsisten

Kompensasi adalah sebuah imbalan dalam bentuk insentif yang


mampu memotivasi karyawannya agar produktivitas mereka meningkat.
Menurut Nawawi (2011) kompensasi dapat dikategorikan kedalam dua
golongan besar yaitu :

a. Kompensasi langsung artinya adalah suatu imbalan yang didapat oleh


karyawan diberikan oleh perusahaan karena telah memberikan
prestasinya demi kepentigan perusahaan. Arti secara langsung disini
maksudnya kompensassi ini diberikan, karena berkaitan dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Misalnya :
upah/gaji, insentif/bonus, tunjangan jabatan.
b. Kompensasi tidak langsung adalah imbalan dalam rangka upaya
meningkatkan kesejahteraan karyawan yang diberikan kepada
karyawan yang didasarkan kepada kebijakan pimpinan. Artinya
kompensasi ini tidak berkaitan secara langsung dengan tuntutan kerja
karyawan. Misalnya : tunjangan hari raya, tunjangan pensiun,
tunjangan kesehatan dan lainnya.
2.3 Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi menurut Robbins dan judge (2009:148), adalah
sebuah sistem yang dianut oleh para anggota organisasi sebagai pembeda
dengan organisasi lainnya. Menurut Sutrisno (2011:02) busaya organisasi
merupakan kegiatan tak terlihat, yang bisa mendorong anggotanya untuk
melakukan tugas dan kewajiban di sebuah perusahaan. Budaya organisasi
sebagai model dari persepsi – persepsi yang diyakini oleh anggota
organisasi lalu dikembangkan oleh organisasi tersebut dengan maksud
sebagai acuan berprilaku agar anggotanya dapat memahani dan
memecahkan masalah yang muncul dalam proses mencapai tujuan.
Adapun karakteristik yang dapat membentuk budaya organisasi adalah
sebagai berikut :
a. Inovasi dan keberanian dalam mengambil risiko. Dimana para anggota
organisasi didorong untuk terus bersikap inovatif dan memiliki
keberaniaan dalam mengambil risiko
b. Memperhatikan hal – hal secara detail. Dimana karyawan diharapkan
selalu teliti dalam menjalankan tugas secara detail.
c. Penyesuaian hasil. Dimana pihak – pihak manajemen memfokuskan
hasil daripada teknik arau proses yang digunakan untuk mencapai hasil
tersebut,
d. Penyesuaian anggota. Keputusan manajemen dalam meninjau efek dari
hasil terhadap seluruh anggota yang terlibat dalam organisasi
e. Penyesuaian team. Sebagaian besar kegiatan organisasi selalu
dilakukan bersamaan atau team daripada individu.

Fungsi utama busaya organisasi yaitu untuk membantu organisasi


dalam memahami keadaan sekitar dan menentukan bagaimana dalam
merespon hal tersebut, sehingga dapat menguramgi kebingungan dan
ketidakpastiaan dalam beradaptasi. Budaya organisasi yang baik serta
kondusif akan berpengaruh dan mendorong angggotanya untuk selalu
bersikap positif dan produktif, sehingga menciptakan kepuasan kerja.
Budaya organisasi dalam sebuah perusahaan biasanya selalu dikaitkan
dengan nilai, norma dan etika kerja yang selalu dijadikan acuan oleh setiap
karyawan yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat
mempengaruhi karyawan dalam berprilaku, cara mereka berpikir, cara
mereka bekerja sama dan berinteraksi dengan lingkungan perusahaan.
Maka untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan perlu memperhatikan
kontribusi budaya organisasi dalam kegiatan setiap perusahaan.

2.4 Penelitian Terdahulu


No Nama Peneliti Variabel- Metode Hasil
variabel Analisis (Kesimpulan)
1. Usman Fauzi Kinerja, Uji validitas, Kedua
kompenasi uji ealibitas, variabel (X)
finansial, analisis yaitu
kompensasi regresi kompensasi
nonfinansial berganda, finansial dan
uji F, uji T nonfinansial
terbukti
signifikan
memengaruhi
produktivitas
karyawan.
kompensasi
finansial
hendaknya
ditingkatkan
agar prestasi
kerja dan
disiplin kerja
karyawan PT.
Trakindo
Samarinda
sehingga
menghasilkan
produktivitas
yang tinggi
dan memacu
perkembangan
perusahaan
2. Nel Arianty Kinerja dan Pengujian ada pengaruh
budaya hipotesis antara budaya
organisasi dengan uji organisasi
dua sisi dengan
kinerja
karyawan
2.5 Kerangka Konseptual Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis

Kompensasi Budaya Organisasi

Kinerja Karyawan

Kompensasi menurut Suwati (2013) adalah balas jasa yang didapat


pegawai atas dasar pelaksanaan tanggung jawab dalam bentuk gaji atau
upah. Murty (2012) mendefinisikan bahwa pemberian kompensasi adalah
fungsi strategi sumber daya manusia yang akan memengaruhi secara
signifikan fungsi-fungsi sumber daua manusia lainnya. Terpeneuhinya
kompensasi dapat meningkatkan produktivitas pada sistem kerja masing-
masing karyawan. Berdasarkan pertanyaan tersebut, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

Teori sumber daya manusia menjelaskan kinerja adalah hasil kerja


yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Maka dari itu
agar pelaksanaan tersebut sesuai diperlukan sebuah pedoman kerja yang
disebut budaya organisasi. Luthans (2011) menjelaskan bahwa budaya
organisasi adalah norma dan nilai yang mengarahkan perilaku anggota
organisasi. Budaya organisasi dijelaskan pula oleh Sutrisno (2010) yaitu
nilai, norma, dan asumsi-asumsi yang telah disepakati bersama dan diikuti
oleh karyawan yang akan dijadikan pedoman untuk memecahkan masalah-
masalah di dalam kerja perusahaan. Berdasarkan pertanyaan tersebut,
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan


BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk memperoleh data
secara menyeluruh mengenai pengaruh kompensasi dan budaya organisasi
pada suatu perusahaan X. Teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan penyebaran kuesioner kepada karyawan perusahaan X.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada suatu
perusahaan X. Sedangkan pengambilan sampel penelitian dilakukan
menggunakan teknik pengambilan sampling menggunakan Simple
Random Sampling dengan sasaran kepada karyawan pada divisi
pemasaran dan SDM di suatu perusahaan X.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi kuesioner
yang telah disebar, sedangkan data sekunder diperoleh dari jurnal, artikel,
buku, dan berbagai sumber terpercaya.
3.4 Identifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah simbol atau karakter atau sifat dari
orang, objek, atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu sesuai dengan
pemikiran peneliti yang kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010).
Pada penelitian ini ada dua variabel yang digunakan, yaitu :
a. Variabel terikat atau dependent variabel (Y) merupakan variabel
yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.
Pada penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah kinerja
karyawan
b. Variabel bebas atau independent variabel (X) merupakan variabel
yang variasinya mempengaruhi variabel lain. Pada penelitian ini yang
merupakan variabel bebas adalah kompensasi dan budaya organisasi
3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah pengertian tentang variabel yang
menjelaskan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diteliti
(Azwar, 2007). Definisi operasional dari variabel-variabel yang ada pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kinerja karyawan
Kinerja karyawan adalah jumlah waktu kerja seorang individu
yang berperan dalam perusahaan untuk perkembangan bisnis. Arti lain
menjelaskan bahwa kinerja karyawan adalah pelaksanaan tanggung jawab
dan wewenang seorang individu dalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan moral dan etis. Perusahaan harus selalu
melakukan monitoring terhadap kinerja karyawan untuk menilai
produktivitas karyawan di dalam melaksanakan tugasnya. Adapun aspek
untuk mengukur kinerja karyawan adalah kualitas, kuantitas, efektivitas,
kemandirian, dan ketepatan waktu.
b. Kompensasi
Kompensasi merupakan balas jada perusahaan terhadap kinerja
karyawannya yang sukses melaksanakan tugas yang diberikan dalam
bentuk barang langsung maupun tidak yang bertujuan untuk memotivasi
agar peningkatan produktivitas meningkat. Adapun dalam penelitian ini
kompensasi dapat diukur menggunakan aspek upah dan gaji, insentif,
fasilitas, layak, dan adil.
c. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah persepsi, nilai, model, dan pembeda dari
organisasi lain yang diterapkan perusahaan untuk mendorong karyawan
menjalankan tugas dan kwajiban. Adapun dalam penelitian ini budaya
organisasi dapat diukur menggunakan aspek keseragaman persepsi,
loyalitas, birokratik, suportif, dan misi
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data dalah cara yang berguna untuk menjawab rumusan
masalah dalam penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan
dari hasil.
a. Merumuskan hipotesis
Kinerja karyawan adalah peran individu dalam sebuah organisasi.
Kompensasi adalah balas jasa dari kinerja tersebut, maka dari itu apabila
kompensasi diberikan secara layak dan adil bisa meningkatkan produktitas
kinerja karyawan. Budaya organisasi sebagai acuan dalam berperilaku di
perusahaan memilik andil dalam kinerja karyawan, apabila karyawan
mampu menciptakan iklim yang sesuai maka produktivitas itu bisa
dicapai. Berdasarkan hal tersebut hipotesis dalam penelitian ini adalah
kompensasi dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan di perusahan.
b. Menentukan Level of Significant
Penelitian ini menggunakan nilai ά = 0,05 atau 5%
c. Menetapkan Kriteria Pengujian
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji dua-sisi yaitu
membandingkan nilai signifikansi (probabilitas) dengan nilai ά
d. Membuat keputusan
Hasil penelitian apabila nilai signifikansi dibawah nilai ά maka
hipotesis diterima yaitu kompensasi dan budaya organisasi berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan

Anda mungkin juga menyukai