Anda di halaman 1dari 4

1.

Dyas arum (19-1026)


Sebagai seorang pemimpin dalam suatu organisasi, komunikasi seperti apa yang akan kalian
lakukan kepada karyawan yang sedang mengalami penurunan kinerja (dalam artian disini agar si
karyawan ini memiliki semangat bekerja lagi).

Jawaban :
Setiap karyawan sudah pasti menginginkan tuntutan kerjanya itu mampu dikerjakan dengan baik.
Para pemimpin juga begitu, menginginkan karyawan yang mampu mengerjakan pekerjaan mereka
dengan baik. para pemimpin biasanya memotivasi semangat kinerja karyawannya dengan berbagai
macam cara dari adanya bonus tahunan, insentif, berbagai tunjangan dan promosi jabatan.

selain motivasi yang berasal dari “materi” tadi, ada salah satu teknik memotivasi karyawan melalui
teknik komunikasi. Bertanya dan menawarkan masukan saran kepada karyawan bisa menjadi
sebuah langkah awal bagi pemimpin untuk mendorong karyawannya untuk memiliki semangat
kerja lagi. cukup memberi tahu kepada karyawan bahwa kita sebagai pemimpin sangat terbuka
terhadap pertanyaan dan masukan saran dari mereka sehingga ini juga menunjukkan bahwa si
pemimpin menghargai dengan kehadiran karyawannya.

Dan juga apabila ada karyawan yang memang sengaja mendekati kita sebagai pemimpinnya karna
ada masalah, pemimpin harus menanggapinya dengan serius. sehingga karyawan akan merasa
nyaman dan akan berjuang lebih untuk kemajuan bisnis/perusahaan.

Apabila semangat kerja karyawan itu turun karna memang masalah pribadi, disini harus mampu
menjadi komunikator yang positif. pemimpin bisa bertanya secara pribadi sebab apa yang
menjadikan produktifitasnya itu menurun dan tawarkan apakah ada beberapa part dari masalah
yang dihadapi karyawan tersebut yang bisa di bantu perusahaan.

2. Awaliyah S (19-1065)
Dari faktor-faktor penghambat dalam berkomunikasi tersebut, menurut kelompok kalian
bagaimana cara mengatasi faktor penghambat tersebut?
Jawaban :
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan
memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati, Langkah pertama yang perlu diperhatikan dalam
berkomunikasi adalah memperhatikan maksud dan tujuan berkomunikasi dan audiens yang dituju.
Katakan apa yang dikehendaki audiens, gunakan bahasa yang jelas, dan mudah dipahami, tidak
bertele-tele, jelaskan poin yang penting, dan jangan lupa tekankan dan telaah ulang poin-poin yang
penting.
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi Melalui pemilihan saluran komunikasi yang
hati-hati, komunikator dapat membuat audiensnya lebih mudh memusatkan perhatian pada pesan
yang disampaikan. Penyampaian pesan dengan cara lisan (oral) akan efektif bila lokasi atau tempat
penyampaian pesan memiliki kondisi yang teratur, rapi dan nyaman, ruangan yang sejuk, dan
sebagainya.
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan. Agar pemberian
umpan balik tersebut memberikan suatu manfaat yang cukup berarti, cara dan waktu
penyampaiannya harus direncanakan dengan baik. Kalau komunikator menghendaki umpan balik
yang cepat, dapat dipilih sarana komunikasi yang cepat, misalnya melalui tatap muka atau melalui
telepon. Tetapi, bila umpan balik yang cepat terlalu dipentingkan, sarana tulisan (surat) dapat
menjadi alternatif yang baik untuk menyampaikan pesan.

3. Roni widodo (190810201009)


Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi berjalannya
suatu organisasi.. namun pastinya setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dan
pengaruh etnis serta kebudayaan juga mempengaruhi cara dan bagaimana individu tersebut
berkomunikasi.. untuk meminimalisir terjadinya konflik didalam perusahaan khususnya yang
disebabkan oleh komunikasi, hal-hal yang perlu dilakukan atau langkah" yang perlu diambil itu
seperti apa menurut kelompok anda..?

Jawaban :
Sebagai pemimpin, sudah pasti akan menjadi pihak yang akan bertanggung jawab ketika terjadi
konflik internal dalam sebuah perusahaan. Beberapa Langkah untuk meminimalisir terjadinya
sebuah konflik diantaranya :

Konseling

Cara pertama yang bisa dilakukan dalam menangani konflik yang terjadi adalah memberikan
konseling pada indiviu atau kelompok yang bermasalah. Konseling dilakukan dengan
mendengarkan dan melakukan pengertian terhadap masalah yang timbul.

Dengan konseling perusahaan dapat mengidentifikasi sumber masalah dan mencari jalan terbaik
dengan cara seadil mungkin. Sehingga pihak yang bermasalah bisa berkompromi dan kembali
fokur ke tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.

Intervensi (campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak)

Meskipun penyelesaian konflik dengan intervensi tidak menyelesaikan akar permasalahan tapi
bisa menjadi langkah awal agar permasalahan tidak membesar. Intervensi bisa dilakukan oleh
manager atau atasan, dengan catata manager atau atasan yang dimaksud bukanlah bagian dari
masalah itu sendiri.

Konfrontasi (pertikaian) yang Terkontrol

Individu yang memiliki permasalahan bisa langsung menyampaikan keluhan dan duduk
permasalahannya dengan diawasi rekan kerja lain ataupun manajer. Jika konflik terjadi antara
manajer dan personel maka pengawasan bisa dilakukan oleh orang yang memiliki setidaknya satu
tingkat lebih tinggi dari manajer yang menjadi bagian dari masalah yang dimaksud.

Perubahan Secara Keseluruhan


Perubahan Organisasi perlu dilakukan jika memang dampak negatif yang terjadi sudah sangat
meresahkan dan membahayakan eksistensi perusahaan. Hal ini bisa dihindari jika sebelumnya
konflik-konflik kecil yang terjadi diberikan perhatian dan dicari jalan keluarnya.

Anda mungkin juga menyukai