Dosen Pengampu :
Dr. Sumani, S.E., M.Si., CRA.
Disusun Oleh :
PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap daerah pastinya memiliki sejarah masing-masing yang nantinya akan
mencerminkan ciri khas atau karakter dari daerah tersebut. Sejarah sering kali
menjadi cerita rakyat yang selalu di wariskan secara turun temurun. Dalam
proses pembentukan ciri khas atau karakter tidak hanya merujuk kepada jejak
historikal kehidupan dimasa yang lalu, melainkan bisa terbentuk berdasarkan
faktor-faktor yang lain. Salah satunya yaitu seni/kerajinan yang di wariskan
dari generasi sebelumnya ke generasi yang selanjutnya. Kerajinan memiliki
porsi yang sangat penting dalam proses pembentukan karakter suatu daerah.
Hal ini bisa di lihat pada suatu desa yang bernama desa Aeng Tong-tong yang
terletak di Kecamatan Bluto kabupaten Sumenep. Nama desa Aeng Tong-tong
yang secara historikal memiliki arti dan filosofi tersendiri, juga memiliki
kerajinan yang menciptakan ciri khas atau karakter bagi desa tersebut. Jenis
kerajinan yang berhasil di ciptakan oleh desa Aeng Tong-tong adalah kerajinan
keris. Di situlah keris semakin dikenal oleh masyarkat luas, terbukti dengan
adanya pengakuan dari UNESCO yang menobatkan keris sebagai salah satu
kerajinan asli asal Indonesia.
Keris adalah karya nenek moyang anak bangsa yang pembuatannya
menggunakan proses teknik tempa lipat yang artinya, keris tersebut dilakukan
dengan dengan cara dilipat, dibakar, dan ditempa secara berulang-ulang yang
pada akhirnya menghasilkan bermacam-macam bentuk bilah keris dengan
beragam variasi yang dihiasi tatanan motif pamor yang sangat unik,
berkarakteristik dan indah pastinya. Keris dibuat dan menjadi warisan budaya
hampir di seluruh wilayah Nusantara, seperti di Sumenep ujung timur pulau
Madura. Hampir seluruh lapisan masyarakat ikut melestarikan keberadaan
keris ini baik dari masyarakat biasa, pejabat, hingga kolektor keris.
Pengrajin keris di Desa Aeng Tong-Tong awalnya belajar membuat keris
secara otodidak, mereka hanya melihat dan memperhatikan para pengrajin
keris bekerja. Sampai pada akhirnya menimbulkan ketertarikan dan upaya
mempraktekkan sendiri apa yang mereka lihat. Hingga saat ini, Keris asal Desa
Aeng Tong-Tong sudah dikenal di beberapa daerah lain di negeri ini. Keris asal
Desa Aeng Tong-Tong memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Hal itu
dikarenakan bahwa pengrajin keris desa Aeng Tong-tong tidak hanya
memandang keris sebagai sebuah senjata, melainkan suatu seni yang memiliki
nilai estetika yang sangat tinggi. Hal tersebut yang membedakan antara Keris
asal Desa Aeng Tong-Tong dengan daerah lain. Beberapa ciri khas dari keris
tersebut dapat dilihat dari variasi dan keunikan corak,bentuk dan pamor atau
ukiran yang terdapat pada permukaan keris. Setiap keris tersebut yang dibuat
sudah memiliki keunikan serta kerumitannya tersendiri, karena setiap pengrajin
keris di desa Aeng Tong-Tong memiliki teknik khusus dalam pembuatan keris.
Desa Aeng Tong-tong merupakan desa pengrajin keris dalam jumlah yang
banyak, keris yang dihasilkan di desa tersebut memiliki kualitas yang tidak
kalah bagus dengan keris yang berasal dari daerah lain. Menurut para pengrajin
keris di desa ini, pekerjaan membuat keris adalah pekerjaaan yang mampu
meningkatkan perekonomian keluarga mereka. Harga keris sangat bervariasi
sesuai dengan jenis, bahan yang digunakan dan tingkat kesulitan dalam proses
pembuatan keris tersebut. Seperti contohnya keris yang dibuat dengan
campuran emas, keris yang istimewa ini dibandrol dengan harga yang fantastis,
hal tersebut disebabkan oleh pola ukiran dan bahan yang terdapat pada keris
memiliki nilai yang tinggi.
Walaupun demikian masih banyak masyarakat yang belum mengetahui
tentang perkembangan, hingga karakteristik keris di daerah Sumenep. Hal itu
disebabkan salah satunya karena kurangnya ketersediaan media literatur dan
edukasi yang membahas tentang keris Sumenep. Karena pada dasarnya,
pengetahuan tentang keris Sumenep selama ini hanya dipahami oleh orang-
orang tertentu saja. Pengetahuan tentang keris Sumenep dipelajari melalui
tradisi lisan berupa pengetahuan yang dituturkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya yaitu para keturunan bangsawan Sumenep, pengrajin keris,
pedagang keris, hingga kolektor keris.
Keris asal Desa Aeng Tong-Tong adalah suatu karya/seni yang di satu sisi
juga merupakan peluang dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
sekitar. Maka dari itu, penelitian yang kami lakukan dengan judul
“Maksimalisasi Pemasaran Produk “Keris” Desa Aeng Tong-Tong Sebagai
Langkah Katalisasi Ekonomi Masyarakat Sekitar” memiliki tujuan untuk
mengetahui langkah pemasaran yang tepat agar kegiatan promosi produk keris
bisa maksimal yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian
masyarakat desa Aeng Tong-tong pada khususnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Keris?
2. Bagaimana karakteristik keris desa Aeng Tong-tong?
3. Kenapa keris desa Aeng Tong-tong cukup diminati?
4. Berapa jumlah pendapatan pengrajin keris desa Aeng Tong-tong?
5. Bagaimana langkah pemasaran sebagai upaya maksimalisasi produk keris
Desa Aeng tong-tong?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian Keris secara spesifik
2. Untuk memahami karakteristik keris desa Aeng Tong-tong
3. Untuk mengetahui alasan kenapa keris desa Aeng Tong-tong cukup diminati
4. Untuk mengetahui jumlah pendapatan pengrajin keris desa Aeng Tong-tong
5. Untuk mengetahui langkah pemasaran sebagai upaya maksimalisasi produk
keris Desa Aeng tong-tong yang tepat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4 Tempat
Place (tempat) yang strategis merupakan komponen penting dari suatu
perusahaan untuk memasarkan produknya. Kegiatan perusahaan yang
membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi lokasi,
saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik (Rinaldi.
2015). Dalam bauran pemasaran, pemilihan lokasi usaha yang
strategis menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi
penjualan pemasaran dari sebuah perusahaan. Apabila lokasi usaha
yang dipilih strategis, maka tingkat penjualan dan pengaruh terhadap
perusahaan juga baik atau berkembang. Begitu pun sebaliknya,
apabila lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun
juga tidak baik atau tidak berkembang. Maka dari itu perusahaan perlu
melakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum
akhirnya menentukan lokasi yang paling strategis bagi perusahaan.
2.1.5 Promosi
2.1.6 Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli atau
pelanggan untuk memperoleh suatu produk. Harga adalah satu-
satunya komponen dari bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan, sedangkan komponen lainnya menghasilkan biaya. Harga
adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan dan
membutuhkan waktu yang relatif singkat, sedangkan ciri-ciri produk,
saluran distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu
(Wibowo, et al. 2015). Penentuan harga produk sangat menentukan
penjualan. Dalam bauran pemasaran, harga merupakan salah satu
faktor penting yang memengaruhi pemasaran suatu produk kepada
konsumen. Harga selalu menjadi perhatian utama bagi para konsumen,
maka dari itu harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan
khusus bagi para konsumen sebelum mereka memutuskan untuk
membeli produk tersebut. Biasanya konsumen akan
mempertimbangkan harga dengan kualitas, seperti pepatah “ada harga
ada rupa”. Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa
strategi penetapan harga beserta kualitas produk sangat berpengaruh
terhadap penjualan maupun pemasaran produk yang ditawarkan.
Pemesanan KERIS
warangka
pendapatan
Pemahatan
keris
Peningkatan Peningkatan Peningkatan
ekonomi ekonomi ekonomi
pengrajin Desa Kabupaten
dan negara