Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH MOTIVASI DAN PENERAPAN DISIPLIN KERJA DALAM

MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI ERA PANDEMI COVID-19 PADA


RUMAH SAKIT SILOAM JEMBER

PROPOSAL SKIRPSI

Oleh:
KELOMPOK 5 SUMBER DAYA MANUSIA:
Safira Ayu Ferdiyanti (190810201057)
Ferdian Christiadi (190810201085)
Moch. Saiful Darmawan Mulyadi (190810201127)
Nabiilah Widya Nugroho Putri (190810201185)
Zatil Aqmar Maulidya (190810201202)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Judul : Pengaruh Motivasi Dan Penerapan Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja
Karyawan Di Era Pandemi Covid-19 Pada Rumah Sakit Siloam Jember

1.2 Latar Belakang

Pada era pandemi covid-19 seperti sekarang ini, hampir semua pekerjaan dilakukan
secara daring atau online. Sebagian perusahaan di Indonesia telah memberlakukan berbagai
program, seperti pembagian jadwal kerja dan Work From Home (WFH). Semenjak awal
munculnya pandemi covid-19 yaitu pada akhir bulan Maret 2020. Hal tersebut membuat para
pekerja atau karyawan harus menyesuaikan keadaan mereka dengan keadaan saat ini. Para
pekerja atau karyawan harus mampu untuk beradaptasi dengan perubahan akibat pandemi
tersebut, seperti melakukan pekerjaan dari rumah, dan lain sebagainya.

Pada masa pandemi ini tentunya bukan hanya berdampak di perubahan sistem kerja
tetapi juga berdampak pada perilaku karyawan, sehingga hal ini dapat mempengaruhi kualitas
kinerja di suatu organisasi atau perusahaan, menurut Hasibuan (2007:94) kinerja adalah suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
didasarkan prestasi yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
pekerjaanya. Robbins (2006:260) berpendapat bahwa hampir semua cara pengukuran kinerja
mempertimbangkan 1) Kuantitas 2) Kualitas 3) Ketepatan waktu. Dimana dalam masa
pandemi ini berbagai perilaku karyawan berupa malas, stress, depresi, labil sehingga ketidak
menentuan perilaku karyawan dapat mempengaruhi produktivitas kinerja di sebuah
perusahaan. Disiplin Kerja. Menurut Alex S.Nitisemita ( 1992; 199 ): “Disiplin kerja adalah
suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis, sikap disiplin ini adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi karyawan, Disiplin kerja sangat penting dalam usaha untuk menjamin
terpeliharanya tata tertib serta kelancaran pelaksanaan setiap tugas. Tanpa adanya disiplin
kerja yang tinggi sulit bagi perusahaan untuk berhasil, sehingga penegakan kedisiplinan
pegawai merupakan sesuatu yang penting bagi suatu organisasi, karena dengan adanya
kedisiplinan akan membuat pekerjaan yang dilakukan semakin efektif dan efisien. Bila
kedisiplinan tidak dapat ditegakkan, kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu
organisasi tidak dapat tercapai.
Selain itu faktor penting dalam meningkatkan kinerja karyawan yaitu motivasi,
motivasi adalah pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
untuk mencapai kepuasaan Hasibuan (2010:95). Dengan adanya motivasi akan mendorong
karyawan melaksanakan tugas dan kegiatannya dengan hasil yang terbaik. Motivasi kerja
yang tinggi dapat mendorong produktivitas karyawan. Motivasi kerja muncul karena adanya
dorongan kebutuhan yang dirasakan seseorang. Menurut pendapat McClelland (Robbins,
2006:215), jika kebutuhan seseorang sangat kuat maka motivasi orang tersebut bertambah
untuk menggunakan perilaku yang mengarah ke pemuasan kebutuhannya. Teori ini berfokus
pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (need for achievement) yakni kebutuhan
seseorang untuk mengungguli dan melakukan sesuatu dengan lebih baik dari yang telah
dilakukan sebelumnya., kebutuhan akan kekuasaan (need for power) yakni Kebutuhan akan
kekuasaan merupakan keinginan untuk berpengaruh dan mengendalikan orang lain dan
kebutuhan berafiliasi (need for affiliation). yakni kebutuhan untuk bersosialisasi dan diterima
baik oleh orang lain. Ketiga hal ini akan dapat menjadi dasar motivasi dapat berpengaruh
dalam mendorong terjadinya peningkatan kinerja karyawan.

Rumah sakit Siloam berada di pusat kota Jember tepatnya di Jl. Gajah Mada No.104,
Kb. Kidul, Jember Kidul, Kec. Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68131. Rumah
Sakit Siloam hadir sebagai bagian dari Siloam Hospitals Group yang merupakan jejaring
rumah sakit terbesar di Indonesia. Siloam Hospitals Group berkomitmen untuk memberikan
pelayanan kesehatan holistik melalui berbagai jenis layanan medis berkualitas, menggunakan
perlengkapan dan peralatan kedokteran berteknologi modern, penanganan oleh para dokter
spesialis, dokter umum, perawat, dan staf penunjang yang menerapkan standar tinggi dalam
keamanan dan keselamatan pasien. Harga dan tarif terkait pelayanan di Rumah Sakit Siloam
Jember terjangkau, mulai dari kelas dasar Rp.90.000 sampai yang exclusiv Rp.1.000.000.
Setiap ruangan tersebut memiliki fasilitas yang berbeda-beda tergantung dari klasifikasia
harga tersebut. Pihak Rumah Sakit Siloam Jember menerima pembayaran secara langsung
maupun menggunakan BPJS.

Pada era pandemi seperti saat ini, pihak rumah sakit malakukan adaptasi baik dari segi
pembayaran sampai segi pelayanan. Hal tersebut membuat para pekerja mengalami tingkat
kejenuhan yang menurun. Tingkat kejenuhan pastinya akan berdampak pada kualitas kinerja
karyawan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini diberi judul Pengaruh
Motivasi Dan Penerapan Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Di Era
Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Rumah Sakit Siloam Jember). Dengan adanya penelitian ini,
penulis dapat mengetahui hubungan antara motivasi dan penerapan disiplin kerja dalam
meningkatkan kinerja karyawan di Rumah Sakit Siloam Jember pada pandemi Covid-19. .

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pokok permasalahan dari penelitian ini adalah :

1. Apakah pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di era pandemi Covid-19 pada
Rumah Sakit Siloam Jember?

2. Apakah pengaruh penerapan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di era pandemi
Covid-19 pada Rumah Sakit Siloam Jember?

3. Apakah pengaruh penerapan disiplin dan motivasi terhadap kinerja karyawan di era
pandemi Covid-19 pada Rumah Sakit Siloam Jember?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di
era pandemi Covid-19 pada Rumah Sakit Siloam Jember.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
di era pandemi Covid-19 pada Rumah Sakit Siloam Jember.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh disiplin dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan di era pandemi Covid-19 pada Rumah Sakit Siloam Jember.
1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang sudah ditetapkan, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan maanfaat bagi beberapa pihak antara lain:

a. Bagi Pihak Instansi


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi yang
bermanfaat yang berkaitan dengan motivasi dan displin kerja dan kinerja karyawan.
Sehingga perusahaan yang berkaitan dapat mengambil kebijakan dengan cara yang
tepat terutama dibidang manajemen sumber daya manusianya
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pembelajaran serta pengaplikasian
ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan manajemen sumber daya
manusia yang berkaitan dengan motivasi, displin kerja dan kinerja karyawan
c. Bagi Penelitti
Memperoleh pengalaman dan informasi yang berharga, peneliti juga dapat
mengaplikasikan ilmu yang telah ditempuh selama kuliah dengan terjun langsung ke
tempat terjadinya masaalah
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Disiplin Kerja

Menurut Priyono (2016), “Disiplin yang baik adalah disiplin diri. Banyak orang
menyadari bahwa ada kemungkinan bahwa di balik disiplin diri adalah peningkatan
kemalasan. Dengan kesadaran dalam menerapkan aturan perusahaan atau badan yang
tercermin dalam karya disiplin maka tinggi kinerja karyawan juga akan meningkat”. Menurut
Hasibuan (2017), berpendapat bahwa indikator-indikator dari disiplin kerja yaitu: Tujuan dan
Kemampuan, Teladan Pimpinan, Balas Jasa, Keadilan, Waskat, Sanksi Hukuman, Ketegasan,
Hubungan Kemanusiaan. Menurut Siagian (2010:295) mengemukakan bahwa: Disiplin
merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggotanya memenuhi tuntutan
berbagai ketentuan perusahaan. Dengan kata lain, pendisiplinan karyawan adalah suatu
bentuk pelatihan dan pengembangan untuk memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap
dan perilaku karyawan sehingga para karyawannya tersebut secara sukarela berusaha bekerja
secara kerja sama dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.
Secara umum, tingkatan disiplin terbagi menjadi 3 (tiga) jenis sanksi, yaitu sanksi ringan,
sanksi sedang dan sanksi berat. Masing-masing sanksi disesuaikan dengan besar kecilnya
pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. Tujuan utama mengadakan sanksi disiplin kerja
bagi karyawan yang melanggar norma-norma perusahaan adalah memperbaiki dan mendidik
para pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin. Sanksi atas pelanggaran disiplin yang
dijatuhkan haruslah setimpal dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan sehingga secara
adil dapat diterima.

Faktor-Faktor Disiplin Kerja

Menurut singodimedjo dalam Edy Sutrisno (2011:89) Faktor yang mempengaruhi disiplin
karyawan adalah :

a. Besar kecil pemberian kompensasi

Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para karyawan akan
mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia akan merasa mendapat jaminan balas jasa
yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikannya bagi perusahaan.
b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan perusahaan, semua
karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana ia dapat mengendalikan dirinya sendiri
ucapan, perbutan, dan sikap yang merugikan aturan disiplin kerja yang sudah ditetapkan.

c. Tidaknya adanya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Pembinaan disiplin kerja tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada
aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan peegangan bersama.

d. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Bila ada seseorang karyawan yang melanggar disiplin kerja, maka perlu ada keberanian
pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan pelanggaran yang dibuatnya.

e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan, yang akan
mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai
dengan yang telah ditetapkan.

f. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan

Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karkter antara yang satu dengan
yang lain.

Macam-Macam Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara Prabu (2013:129) ada 2 bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin
preventif, dan disiplin korektif yaitu :

a. Disiplin preventif

Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan
mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan
dasarnya adalah untuk menguatkan pegawai sehingga dapat memelihara dirinya terhadap
peraturan-peraturan perusahaan.

b. Disiplin korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam melakukan sesuatu
dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada
perusahaan. Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memberikan
efek jera kepada karyawan yang melanggar, memelihara peraturan yang berlaku.

2.1.2 Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak”.
Motivasi mempersoalkan bagaimana dapat memberikan dorongan kepada pengikutnya atau
bawahan, agar dapat bekerja semaksimal mungkin atau bekerja bersungguh – sungguh.
Menurut Robins (2006) dalam Donni Juni Priansa (2016) menyatakan bahwa motivasi adalah
proses yang menunjukan intensitas individu, arah, dan ketekunan dari upaya menuju
pencapaian tujuan. Menurut Douglas & Morris dalam Gabriela Rusua, dkk (2014),
berpendapat bahwa indikator-indikator dari motivasi kerja ada empat yaitu perlu untuk
pendapatan, Perlu untuk relaksasi, Perlu untuk keuntungan, dan Dorongan untuk bekerja.
Menurut Sedarmayanti (2016) ada tiga jenis motivasi yaitu pendorong utama, Semi
pendorong utama, dan pendorong non material. Menurut Supardi dan Anwar (2004:47)
mengatakan bahwa Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan dan bagi pegawai itu sendiri .Adapun manfaat bagi pegawai prestasi kerja dapat
menimbulkan perasaan puas pada diri mereka. Bagi organisasi prestasi kerja dapat
memberikan manfaat yang sangat besar, karena cara ini dapat memberikan kemudahan pada
perusahaan terutama hal-hal yang berkenaan dengan pengambilan keputusan organisasi
dalam proses pencapaian tujuan.

Jenis Motivasi Kerja

Menurut Hasibuan (2007) ada dua jenis motivasi kerja, yaitu motivasi positif dan
motivasi negatif.

a. Motivasi positif

Motivasi positif maksudnya pemimpin memotivasi (merangsang) bawahan dengan


memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar. Dengan motivasi
positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima
yang baik-baik saja.

b. Motivasi negatif
Motivasi negatif maksudnya pemimpin memotivasi bawahan dengan standar mereka akan
mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka
waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu
panjang dapat berakibat kurang baik.

2.1.3 Kinerja Karyawan

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi
kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Menurut Mangkunegara
(2017) pengertian Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sedarmayanti (2017) bahwa kinerja merujuk
pengertian sebagai perilaku merupakan seperangkat perilaku yang relevan dengan tujuan
organisasi atau unit organisasi tempat orang bekerja. Kinerja adalah sesuatu yang secara
nyata apa yang orang kerjakan dan dapat diobservasi. Faktor yang mempengaruhi kinerja
tinggi rendahnya kinerja seorang pegawai tentunya ditentukan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhinya baik secara langsung ataupun tidak langsung. Menurut Wibowo (2007:7)
berpendapat bahwa “kinerja berasal dari pengertian performance sebagai hasil atau prestasi
kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil
kerja, tetapi termasuk bagaimana proses bekerja berlangsung.” Kinerja merupakan hasil
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan
konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.

Jenis-Jenis Kinerja Karyawan

Menurut Kasmir (2016:182) menyebutkan dalam praktiknya kinerja dibagi ke dalam dua
jenis yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu merupakan kinerja yang
dihasilkan oleh seseorang, sedangkan kinerja organisasi merupakan kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Selanjutnya menurut Robbins dalam Rozarie (2017:65) penilaian kinerja terdiri
dari pendekatan sikap, pendekatan perilaku, pendekatan hasil, pendekatan kontingensi.
Adapun penjelasan mengenai jenis penilaian tersebut adalah:

a. Pendekatan sikap, pendekatan ini menyangkut penilaian terhadap sifat atau


karakteristik individu.
b. perilaku, melihat bagaimana orang berperilaku. Kemampuan orang untuk bertahan
meningkat apabila penilaian kinerja didukung oleh tingkat perilaku kerja.
c. Pendekatan hasil, perilaku memfokuskan pada proses, pendekatan hasil memfokuskan
pada produk atau hasil usaha seseorang atau yang diselesaikan individu.
d. Pengekatan kontingensi, pendekatan ini selalu dicocokkan dengan situasi tertentu
yang sedang berkembang. Pendekatan sikap cocok ketika harus membuat keputusan
promosi untuk calon yang mempunyai pekerjaan tidak sama.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai motivasi, disiplin kerja dan kinerja telah dilakukan oleh para peneliti
lain dengan objek dan lokasi yang berbeda. Penelitian terdahulu berfungsi sebagai acuan serta
pendukung penelitian ini. Berikut merupakan hasil penelitian dari beberapa penelitian
terdahulu.

Penelitian terhadulu yang pertama dilakukan oleh Syarkani (2017) yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Panca Konstruksi di
Kabupaten Banjar. Variabel yang diteliti adalah variabel displin kerja yang terdiri dari
ketepatan waktu (X1), menggunakan peralatan kantor dengan baik (X2), tanggung jawab
yang tinggi (X3), dan ketaatan terhadap aturan kantor (X4) terhadap kinerja karyawan (Y)
Penelitian ini dirancang dengan analisis research explanatory dengan sampel 57 orang
responden dengan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Panca
Konstruksi yang bekerja dikantor berjumlah 98 orang. Instrumen yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner, Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah
metode analisis regresi linier berganda, hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel
disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Panca Konstruksi
di Kabupaten Banjar.

Penelitian terdahulu yang kedua dilakukan oleh Arnold Jassen Wijaya (2012) yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Ika Jaya
Sahara Karya Malang. Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch)
dеngan pеndеkatan kuantitatif melalui kuesioner dan dokumentasi. Sampel pada penelitian
ini berjumlah 77 responden dari populasi yakni seluruh karyawan PT. Ika Jaya Sahara Karya
Malang. . Variabel yang diteliti adalah variabel motivasi yang terdiri dari kebutuhan akan
prestasi/need for achievement (X1), kebutuhan akan kekuasaan/need for power (X2) dan
kebutuhan berafiliasi/need for affiliation (X3) terhadap kinerja karyawan (Y). Metode
analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda,
hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel motivasi
terhadap kinerja karyawan PT. Ika Jaya Sahara Karya Malang.

Penelitian terdahulu yang ketiga dilakukan oleh Hepiana Patmarina Beby Silvya (2019)
yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt. Mewah Indah Jaya - Binjai. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini
adalah Disiplin kerja (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja karyawan (Y). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pegawai PT. Mewah Indah Jaya - Binjai pada bagian SDM yang
berjumlah 42 orang sedangkan sampel yang memenuhi kriteria penarikan sampel pengamatan
yang dilakukan berjumlah 42 orang .Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
dengan angket. Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode analisis
regresi linier berganda, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan bahwa
variabel disiplin kerja (X1) dan motivasi (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Mewah Indah Jaya – Binjai

Penelitian terdahulu yang keempat dilakukan oleh Andi Kafrawi Jafar (2018) yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Jiwa
Bersama Bumi Putra 1912 Cabang Gowa. Variabel pada penelitian ini adalah Motivasi (X)
terhadap Kinerja karyawan (Y) Penelitian ini menggunakan 42 sampel dari populasi
penelitian ini karyawan PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putra 1912 Cabang Gowa,
Pemilihan sampel untuk penelitian ini dilakukan dengan rumus slovin Untuk mendapatkan
sampel yang dapat menggambarkan populasi, dalam pengumpulan data menggunakan teknik
observasi dan kuisoner. Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode
analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Motivasi
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumi
Putra 1912 Cabang Gowa.

Penelitian terdahulu yang kelima dilakukan oleh R. Sasti Vidia Febrianti. S (2017) yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Unit Terminal Petikemas Makassar. Variabel pada
penelitian ini adalah Displin kerja (X) terhadap Kinerja karyawan (Y). Metode penarikan
sampel yang digunakan adalah metode slovin dengan jumlah sampel 49 orang dari populasi
penelitian ini karyawan pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Unit Terminal Petikemas
Makassar sebanyak 95 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
angket .Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode analisis regresi
linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja (X)
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Pelabuhan Indonesia IV
(Persero) Unit Terminal Petikemas Makassar

Tabel Ringkasan Penelitian Sebelumnya

No Nama Pendiri (Tahun) Variabel penelitian Metode analisis Hasil (Kesimpulan)


1 Syarkani (2017) Variabel yang diteliti Metode analisis Variabel disiplin kerja
adalah variabel displin regresi linier berpengaruh
kerja yang terdiri dari berganda signifikan terhadap
ketepatan waktu (X1), kinerja karyawan pada
menggunakan peralatan PT. Panca Konstruksi
kantor dengan baik di Kabupaten Banjar
(X2), tanggung jawab
yang tinggi (X3), dan
ketaatan terhadap
aturan kantor (X4)
terhadap kinerja
karyawan (Y)
2 Arnold Jassen Wijaya Variabel yang diteliti Metode analisis Terdapat pengaruh
(2012) adalah variabel regresi linier yang signifikan dari
motivasi yang terdiri berganda variabel motivasi
dari kebutuhan akan terhadap kinerja
prestasi/need for karyawan PT. Ika Jaya
achievement (X1), Sahara Karya Malang.
kebutuhan akan
kekuasaan/need for
power (X2) dan
kebutuhan
berafiliasi/need for
affiliation (X3)
terhadap kinerja
karyawan (Y).
3 Beby Silvya (2019) Variabel yang diteliti Metode analisis Secara simultan
dalam penelitian ini regresi linier bahwa variabel
adalah Disiplin kerja berganda disiplin kerja (X1) dan
(X1) dan Motivasi (X2) motivasi (X2)
terhadap Kinerja memiliki pengaruh
karyawan (Y) positif dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan pada PT.
Mewah Indah Jaya –
Binjai

4 Andi Kafrawi Jafar Variabel pada Metode analisis Variabel Motivasi


(2018) penelitian ini adalah regresi linier berpengaruh secara
Motivasi (X1) terhadap sederhana signifikan terhadap
Kinerja karyawan (Y) kinerja karyawan PT.
Asuransi Jiwa
Bersama Bumi Putra
1912 Cabang Gowa
5 R. Sasti Vidia Variabel pada Metode analisis variabel disiplin kerja
Febrianti. S (2017) penelitian ini adalah regresi linier (X) berpengaruh
Displin kerja (X) sederhana secara signifikan
terhadap Kinerja terhadap kinerja
karyawan (Y) karyawan pada PT
Pelabuhan Indonesia
IV (Persero) Unit
Terminal Petikemas
Makassar

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar. Kerangka Konseptual

Keterangan :
r1 = Mencari pengaruh motivasi kerja (X1) secara parsial terhadap
peningkatan kinerja karyawan (Y).

r2 = Mencari pengaruh disiplin kerja (X2) secara parsial terhadap peningkatan


kinerja karyawan (Y).

R = Mencari pengaruh motivasi kerja (X1) dan disiplin kerja (X2) secara
simultan terhadap peningkatan kinerja karyawan (Y).
2.4 Hipotesis Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2012 :27) hipotesis merupakan sebuah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian yang dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan dan kerangka konseptual
yang telah dirangkum menjadi satu kesatuan, maka hipotesis yang akan di ajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ha1 : Terdapat pengaruh motivasi secara parsial terhadap kinerja karyawan
Ha2 : Terdapat pengaruh disiplin kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan
Ha3 :Terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja
karyawan
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Berdasarkan latarbelakang dan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka


Penelitian ini diklasifikasikan sebagai jenis penelitian explanatory research. Sugiyono
(2012:130) menyatakan bahwa penelitian explanatory research bertujuan untuk menguji
keterkaitan antara beberapa variabel melalui pengujian beberapa hipotesis yang juga sebagai
suatu pengujian beberapa hipotesisi yang juga sebagai suatu pengujian pengaruh antara
variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini explanatory research digunakan untuk
menguji dua variabel bebas yaitu motivasi dan penerapan disiplin kerja dan variabel terikat
yaitu kualitas kinerja karyawan.

3.2 Populasi

Menurut Mudrajad Kuncoro (2013, hal. 103) : “Populasi dalah kelompok elemen
yang lengkap berupa orang dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek
penelitian”. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut.

3.3 Sampel

Menurut Mudrajad Kuncoro (2013, hal. 103) : “Sampel adalah suatu himpunan bagian
(subsest) dari unit populasi.” Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada di populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa
yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Tujuan pengambilan sampel :

• Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak memungkinkan
dilakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
• Keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
• Adanya asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakili oleh sampel.
Tahapan pengambilan sampel, diantaranya sebagai berikut :

• Mendefinisikan populasi yang akan diamati.


• Menentukan kerangka sampel dan kumoulan semua peristiwa yang memungkinkan.
• Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat.
• Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
• Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling.

Teknik pengambilan sampel lengkap :

Cara pengambilan sampel bermacam-macam tergantung jenis penelitian yang akan


dilakukan. Secara garis besar, metode pengambilan sampel terdiri dari kelas 2 besar yaitu :

• Probability Sampling (Random Sample)


• Non-Probability Sampling (Non-Random Sample)

Populasi dan Sampel

Berdasarkan pendapat diatas, maka seluruh anggota populasi dalam hal ini adalah seluruh
karyawan tetap Rumah Sakit Siloam Jember untuk dijadikan sampel. Dalam penelitian ini
menggunakan pengambilan sampel dengan teknik Non-Probablity Sampling yaitu Sampling
Purposive yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
menggunakan metode perhitungan slovin. Dalam penelitian ini membahas PENGARUH
MOTIVASI DAN PENERAPAN DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN
KINERJA KARYAWAN DI ERA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Rumah Sakit
Siloam Jember) maka sumber sampel yang diambil adalah orang/karyawan yang paham
terkait dalam meningkatkan kinerja karyawan di era pandemic Covid-19 dengan studi kasus
Rumah Sakit Siloam Jember.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Penelitian ini
menggunakan data Cross-Section, yaitu data yang dapat terdiri dari satu atau lebih variabel
dalam waktu yang sama (Sujarweni, 2015:90). Pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam
kuesioner penelitian diterjemahkan dalam bentuk angka dengan menggunakan pengukuran
skala ordinal. Skala ordinal menunjukkan data sesuai dengan sebuah orde atau urutan tertentu
(Ferdinand, 2014:205). Kemudian angka-angka tersebut diolah menggunakan perhitungan
statistik dengan skala likert.

3.3.2 Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang dapatkan langsung dari sumber asli.
Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu jawaban atas kuesioner yang diberikan kepada
responden yang merupakan pegawai dari RS Siloam Jember. Kuesioner tersebut berisi
pernyataan yang terkait variabel motivasi dan penerapan disiplin kerja karyawan yang
nantiny akan dianalisis keterkaitan hubungan dengan variabal dependen yaitu kualitas kinerja
karyawan. Selain itu kuesioner juga berisi tentang identitas responden berupa jenis
kelamin,status dan masa kerja.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakanmdata yang diperoleh peneliti (secara tidak langsung yaitu
melalui dari sumber pustaka, penelitian terdahulu dan jurnal.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang sistematis dalam mengumpulkan,


mencatat dan menyajikan fakta untuk tujuan penelitian (Sumarsono, 2004:66). Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulanmdata dengan melakukan tinjauan
langsung pada suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Metode ini dilakukan untuk
memperoleh fenomena yang terjadi dalam suatu perusahaan.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan


pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Dalam kuesioner ini nantinya akan berisi
pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan masalah penelitian dan akan dibagikan
secara langsung pada responden dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pernyataan yang di
berikan berkaitan dengan variabel motivasi, penerapan disiplin kerja dan variabel terikat yaitu
kualitas kinerja.

3.5 Identifikasi Variabel

Variabel yang diggunakan pada penelitian ini adalah :

a. Independent Variable (Variabel bebas)

Independent variable atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi


variabel terikat, baik secara positif maupun negatif, serta sifatnya tidak bergantung pada
variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi Motivasi (X1), Disiplin kerja
(X2).

b. Dependent Variable (Variabel terikat)

Dependent variable atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas dan sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian mini
adalah Kinerja karyawan (Y).

3.6 Metode Analisis Data

1. Uji Instrumen
Dalam kegiatan penelitian, khususnya metode survei yang menggunakan kuesioner
dengan misi sejumlah pertanyaan yang diukur dengan skala Likert, seorang peneliti
harus memastikan bahwa alat ukur yang digunakan (kuesioner) telah terbukti valid
dan reliabel (Santoso, 2015:205).
A. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah pertanyaan–pertanyaan yang
diajukan telah dengan tepat/sah/valid (Santoso, 2015:205). Teknik yang
digunakan dalam menguji validitas pernyataan yaitu dengan teknik korelasi
product moment pearson’s, yaitu dengan cara mengkorelasikan tiap pertanyaan
dengan skor total, kemudian hasil korelasi tersebut dibandingkan dengan angka
kritis taraf signifikan 5%. Suatu variabel dikatakan valid apabila variabel tersebut
memberikan nilai signifikasi < 0,05 (5%) dan r hitung > r tabel. Apabila data
penelitian tidak valid maka peneliti dapat memperbaiki dengan cara menambah
pernyataan – pernyataan baru pada kuesioner yang diberikan pada responden.
Peneliti 40 menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16.0 untuk mempermudah
perhitungan tersebut.
B. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah alat ukur dapat dianggap
konsisten jika pengukuran dilakukan berulang kali (Santoso, 2015:205). Dalam
penelitian ini uji reliabilitas diukur menggunakan uji statistik Cronbach Alpa (α).
Menurut. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila cronbach’s alpha lebih
besar dari 0,60m. Apabila data penelitian tidak reliabel, maka peneliti dapat
memperbaiki kuesioner atau menghapus item yang tidak reliabel. Penelitian ini
menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16.0 guna mempermudah perhitungan
tersebut.
C. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi, nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal (Santoso,
2015:190) dalam melakukan uji normalitas bisa dilakukan dengan banyak cara .
Dalam penelitian uji normalitas diukur menggunakan Kolmogorov-smirnov test
dengan menetapkan derajat keyakinan (α) sebesar 5%. Kriteria pengujian
Kolmogorov-smirnov sebagai berikut : a. Jika taraf signifikansi (α) > 0,05 maka
data berdistribusi normal b. Jika taraf signifikansi (α) < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal 41 Apabila dalam penelitian ditemukan data yang tidak
berdistribusi normal dapat diperbaiki dengan cara menghapus data responden
yang berdistribusi tidak normal atau dengan cara lain yaitu mentransformasikan
data. Dalam penelitian ini perhitungan uji normalitas dibantu dengan aplikasi
SPSS 16.0.
D. Analisis regresi linier berganda
Digunakan untuk mengukur kekuatan pengaruh linear antara dua variabel atau
lebih. Rancangan uji regresi yang dimaksud untuk menguji bagaimana pengaruh
variabel X (X1, dan X2) terhadap variabel Y. Penerapan metode regresi linier
berganda jumlah variabel bebas yang digunakan lebih dari satu yang
memengaruhi satu variabel terikat. Adapun formula dari regresi berganda yaitu
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1= Motivasi
X2= Disiplin Kerja
e = error (Standar Kesalahan)
Daftar Pustaka:

Ekhsan, M. 2019. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan. 13 (1): 4
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BP. Universitas
Diponegoro

Patmarina Hepiana., Erisna Nuria. (2012). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Yang Dimediasi Okeh Produktivitas Kerja Perusahaan CV. Laut Selatan
Jaya Di Bandar Lampung. Vol.3 No.1
Purnomo, C, A, H., M. Djudi,. dan Y. Mayowan. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Tetap PT Karoseri Tentrem
Sejahtera Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis. 48 (1):30
Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik Parametik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sugiono . 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metode Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.

Sumarsono, Sonny. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai