Anda di halaman 1dari 30

 Merupakan bagian produk yg akan

tampak dominan pada produk jadi.

 Bahan Pembantu biasanya tidak


tampak pada produk jadi.
Anggaran Jenis & Jumlah Bahan
Spesifikasi
Produksi yang Diperlukan

Kuantitas Produk
yang akan diolah

ANGGARAN KEBUTUHAN
BAHAN

Jenis Kuantitas

ANGGARAN PEMBELIAN
BAHAN
Persediaan
Jenis Jumlah Harga
+ Akhir
- Awal
1. Anggaran Kebutuhan BB
2. Anggaran Pembelian BB
3. Anggaran Persediaan BB
4. Anggaran Penggunaan BB (Biaya Bahan Baku)
Besar kecilnya anggaran kebutuhan BB tergantung
pada :
1. Anggaran Produksi (konstan, gelombang, moderat)
2. Standar Penggunaan Material (SPM) atau Standar
Usage Rate (SUR)
a. SPM adalah material yg diperlukan untuk
menghasilkan satu unit produk.
b. SPM dapat diketahui melalui :
 Observasi
 Pengalaman perusahaan
 Pengalaman perusahaan lain
Anggaran kebutuhan BB memuat :
1. Jenis produk yg dihasilkan
2. Jenis material/BB yg digunakan
3. SPM/SUR
4. Tahapan proses produksi
5. Jumlah produk yg dihasilkan

Kebutuhan BB/material = jumlah produksi x SPM


Contoh:
PT Vilia memproduksi 2 jenis produk, yaitu produk X dan
produk Y dengan menggunakan BB– A, BB– B, dan BB– C.
Standar Penggunaan (SUR) untuk produk X dan produk Y,
sebagai berikut:

SP dan Harga BB per Kg


Jenis produk BB – A (Kg) BB – B (Kg) BB – C (Kg)
Produk X 2,2 3,6 2,5
Produk Y 3,7 2,3 1,7
Harga BB/ Kg Rp 4.200,- Rp 6.500,- Rp 2.400,-
 Anggaran bulanan telah ditentukan dalam
penyusunan anggaran produksi sebagaimana dapat
dilihat dalam anggaran kebutuhan BB berikut:
PT. Vilia
Anggaran Kebutuhan BB
Bulan Januari s/d Desember 2017
Bulan Anggaran BB – A (Kg) BB – B (Kg) BB – C (Kg)
Produksi Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
SP SP SP
Produk X
Jan 11.500 2,2 25.300 3,6 41.400 2,5 28.750
Feb 12.600
Mar 10.400
April 13.800
Mei 12.900
Juni 14.100
Juli 14.200
Agust 15.600
Sept 12.500
Okt 13.200
Nov 14.00
Des 14.300
Jumlah 159.100 350.020 572.760 397.750
Produk Y
Jan 9.700 3,7 35.890 2,3 22.310 1,7 16.490
Feb 10.400
Mar 9.500
April 11.200
Mei 11.700
Juni 10.600
Juli 11.900
Agust 12.500
Sept 10.800
Okt 9.400
Nov 9.900
Des 10.100
Jumlah 127.700 472.490 293.710 217.090
Jml Kebt 822.510 866.470 614.840
Sesuai contoh sebelumnya bahwa PT Vilia merencanakan
kebutuhan BB untuk anggaran produksi tahun 2017, sbb:
Jenis BB Jumlah kebutuhan Harga/ Kg
BB – A 822.510 Kg Rp 4.200
BB – B 866.470 Kg Rp 6.500
BB – C 614.840 Kg Rp 2.400
Besar kecilnya anggaran pembelian bahan baku tergantung
pada :
a. Anggaran Kebutuhan BB
b. Tingkat Persediaan BB
c. Harga per satuan
1) Harga per satuan Sama, jika pada satu periode dibeli
sekaligus
2) Harga per satuan Berbeda, jika BB dibeli bbrp kali
pembelian
Anggaran kebutuhan BB xx
Persediaan akhir xx
------------ +
Jumlah xx
Persediaan awal xx
------------ -
Anggaran pembelian xx
Dalam anggaran pembelian BB harus
dicantumkan:
a. Jenis BB
b. Jumlah kuantitas BB yang harus dibeli
c. Harga satuan BB
Pembelian BB yg ekonomis :

Biaya Pemesanan & Penyimpanan yang Diperkirakan


Jenis BB Biaya Pemesanan(S) Bi. Penyimpanan(I)
BB – A Rp 76.000 10% dr rata2 persed.
BB – B Rp 42.000 25% dr rata2 persed.
BB – C Rp 27.000 Rp 45/ Kg

EOQ (BB-A) = √ 2.R.S = √ 2 x 822.510 x 76.000


P.I 4.200 x 0,10
=√ 125.021.520.000
420
= 17.253 Kg

Frekuensi pemesanan 1 tahun = 822.510 = 48 kali


17.253
Setelah diketahui EOQ, selanjutnya diadakan pembelian BB.
Karena itu perlu ditentukan Re-Order Point dan Lead Time
serta Safety Stock.
1. Re-Order Point :
Saat atau tanggal pemesanan BB dimana sisa BB sudah
mencapai tingkat tertentu.
2. Lead Time :
Adalah jangka waktu sejak dilakukan pemesanan BB sd
datangnya BB dan siap diproses.
Mis. 4 hari, 5 hari, dst.
3. Safety Stock :
Adalah jumlah kuantitas persediaan BB min yang selalu
harus ada untuk menjamin kontinuitas proses produksi.
Mis. SS untuk kebutuhan produksi 10 hari, 15 hari, dst.
Ketiga faktor tersebut perlu ditetapkan agar dapat dihindari dan
jenis biaya berikut:
1. Stock-Out Cost
Adalah biaya yang terpaksa dikeluarkan karena
keterlambatan datangnya BB.

2. Extra Carrying Cost


Adalah biaya yang dikeluarkan karena BB datang terlalu
awal.
Jika:
1. Rata-rata Lead Time 4 hari
2. SS ditetapkan untuk kebutuhan proses produksi
selama 8 hari kerja
3. Kebutuhan BB-C untuk 1 tahun = 614.840 Kg
4. Hari kerja 1 tahun = 300 hari
Perhitungan Re-Order Point sebagai berikut:
1. Rata-rata kebutuhan BB-C dalam 1 hari =
614.840 = 2.049,47 Kg
300
2. kebutuhan BB-C selama Lead Time =
4 hari x 2.049,47 Kg = 8.198 Kg
3. kebutuhan BB-C untuk persediaan besi
8 hari x 2.049,47 Kg = 16.396 Kg
4. Re-Order Point = 24.595 Kg

Jumlah max persediaan BB-C:


Persediaan besi + EOQ = 16.396 Kg + 27.163 Kg = 43.559 Kg
EOQ

ROP

0 Time
LT
ROP pada tanggal 5/11 dimana kuantitas persediaan BB-C =
16.396 + 8.198 = 24.594 Kg
Anggaran pembelian BB 1 tahun (tahun 2017)
Rencana kebutuhan untuk produksi xxx
Rencana persediaan akhir tahun xxx +
Rencana jml kebutuhan BB 1 tahun xxx
Persediaan awal tahun xxx -
Anggaran pembelian BB 1 tahun xxx

Dalam anggaran pembelian BB harus dicantumkan:


1. Jenis BB
2. Jumlah kuantitas BB yang harus dibeli
3. Harga satuan BB
Dari contoh soal pada PT Vilia, kebutuhan tiap jenis BB tahun
2017 adalah:
Rencana persediaan akhir bulan tiap jenis BB sbb:
PT Vilia
Rencana Persediaan Akhir BB Tahun 2017 (Kg)
Bulan BB – A BB - B BB – C
Jan 18.250 21.200 16.500
Feb 18.500 21.600 17.000
Mar 18.750
April 19.000
Mei 19.250
Juni 19.500
Juli 19.750
Agust 20.000
Sept 20.250
Okt 20.500
Nov 20.750
Des 22.000 25.600 22.000

Persediaan awal tahun tiap jenis BB (Kg)


BB – A = 18.000
BB – B = 20.800
BB – C = 16.000
Persediaan akhir periode sekarang adalah persediaan awal
periode sebelumnya.
PT Vilia
Anggaran Pembelian BB untuk memproduksi
Produk X & Y Tahun 2017
BB/Bulan Kebthan Persed Total Persed Pembelian BB
BB Prod Akhir Kebthan Awal Kg Hrg/Kg Jml(000)Rp

BB - A
Jan 61.190 18.250 79.440 18.000 61.440 4.200 258.048
Feb 66.200 18.500 84.700 18.250 66.450 279.090
Mar
April
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
Jumlah
BB - B
Jan 63.700 21.200 84.910 20.800 64.110 6.500 416.715
Feb 69.280 21.600 90.880 21.200 66.680 452.920
Mar
April
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
Jumlah
BB - C
Jan 45.240 16.500 61.740 16.000 45.740 2.400 109.776
Feb 50.180 17.000 67.180 16.500 16.500 121.622
Mar
April
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nov
Des 52.920 22.000 74.920 21.500 53.420 128.208
Jumlah
Setiap perusahaan dapat mempunyai kebijaksanaan
dalam menilai persediaan yg berbeda. Kebijaksanaan
penilaian persediaan dapat dikelompokkan menjadi :
a. FIFO (First In First Out/ Masuk Pertama Keluar
Pertama)
b. LIFO (Last In First Out/Masuk Terakhir Keluar
Pertama)
Dalam anggaran ini akan ditentukan satuan fisik
persediaan BB yg tergantung pada :
1. Jumlah persediaan awal
2. Jumlah persediaan akhir
3. Anggaran pembelian BB
4. Anggaran kebutuhan BB
Dalam anggaran persediaan BB perlu diperinci hal-hal
berikut :
a. Jenis BB
b. Jumlah persediaan masing2 jenis BB
c. Harga masing2 jenis BB
d. Nilai persediaan BB
Pesediaan awal xxx
Pembelian xxx
_______ +
Jumlah xxx
Kebutuhan xxx
________ -
Persediaan akhir xxx
Contoh :
a. Jumlah persediaan awal sbs 200 kg
b. Jumlah persediaan akhir sbs 400 kg
c. Rencana pembelian BB 4 kali dalam setahun, yaitu :
Tw 1 : 950 kg
Tw 2 : 950 kg
Tw 3 : 950 kg
Tw 4 : 950 kg
d. Anggaran kebutuhan BB
Tw Kebutuhan BB (Kg)
Konstan Bergelombang Moderat
I 900 1.140 1.050
II 900 720 1.050
III 900 960 750
IV 900 780 750
3.600 3.600 3.600
Besarnya anggaran persediaan BB per triwulan adalah :
Anggaran Persediaan BB ( kebutuhan konstan)
Tw Pers awal Pembelian Jumlah Kebutuhan Pers akhir
I 200 950 1.150 900 250
II 250 950 1.200 900 300
III 300 950 1.250 900 350
IV 350 950 1.300 900 400
Bulan Pers awal Pembelian Jumlah Kebutuhan Pers akhir
Jan 18.000 61.440 79.440 61.190 18.250
Anggaran Penggunaan BB yg habis digunakan perlu
memperhatikan hal-hal :
a. Jenis BB
b. Jumlah BB yg habis digunakan
c. Harga BB
d. Nilai BB yg digunakan untuk produksi
e. Jenis produk
f. Waktu penggunaan BB
Contoh: sesuai contoh PT Avilia sebelumnya
PT Vilia
Anggaran Biaya BB Tahun 2017
Jenis BB Produk X Produk Y Jumlah
Bulan Kebth Hrg/ Jml Kebth Hrg/ Jml Kg Jml
BB (Kg) Kg (000)Rp BB (Kg) Kg (000)Rp (000) Rp
BB-A
Jan 25.300 4.200 106.260 35.890 4.200 150.738 61.190 256.998
Feb 27.720 116.424 38.480 161.616 66.200 278.040
Mar 22.880
April 30.360
Mei 28.380
Juni 31.020
Juli 31.240
Agust 34.320
Sept 27.500
Okt 29.040
Nov 30.800
Des 31.460
Jumlah 350.020 4.200 1.470.084 472.490 4.200 1.984.458 822.510 3.454.542
Manfaat penyusunan anggaran biaya BB, yaitu:
 Untuk menentukan harga pokok produksi
 Untuk mengendalikan penggunaan BB

Anda mungkin juga menyukai