Anda di halaman 1dari 5

Nama : Novi Irnawati Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi

NIM : 41814010070 Universitas Mercu Buana

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 2

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi, MM

Sabtu, 11 Maret, 2017

Konsep Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan terhadap beberapa alternatif pilihan yang
dampaknya pada masa mendatang belum diketahui secara pasti. Pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan memilih suatu alternatif pilihan yang dinilai memiliki banyak kelebihan dan sedikit
kekurangan jika dibandingkan dengan alternatif pilihan yang lainnya, serta alternatif pilihan tersebut
juga sesuai dengan kondisi terkait pada saat pengambilan keputusan dilakukan.

Pengambilan keputusan merupakan hal yang penting bagi suatu bisnis dan organisasi. Dengan
memilih keputusan yang tepat, suatu bisnis dan/atau organisasi dapat memecahkan masalah yang
dihadapi dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan efisien supaya bisnis dan/atau
organisasi mampu mencapai tujuannya.

Supaya dapat mengambil keputusan yang efektif, seorang pengambil keputusan harus mampu
memprediksi hasil dan efek dari beberapa alternatif pilihan yang tersedia, dan seorang pengambil
keputusan juga harus mampu untuk menganalisis pilihan yang mana yang paling cocok diterapkan
pada situasi saat itu.

Jenis Keputusan dalam proses pengambilan keputusan

a. Keputusan Terstruktur, merupakan suatu keputusan yang harus mengikuti prosedur tertentu
dalam penentuannya dan bersifat rutin.
b. Keputusan Tak Terstruktur, merupakan suatu keputusan yang dalam penentuannya memiliki
prosedur dan peraturan yang belum lengkap, sehingga prosedur yang harus diikuti jadi tidak
jelas.
c. Keputusan Semi-Terstruktur, merupakan suatu keputusan yang sebagian prosedur
pengambilan keputusannya dapat ditentukan, namun tidak cukup untuk memastikan
keputusan. Mengenai masalah khusus. Membutuhkan intuisi untuk memecahkan masalah.
Dan keputusan ini diambil untuk masalah kompleks yang terjadi sesekali.

Tiga istilah yang berhubungan dengan hasil dalam pengambilan keputusan, yaitu:
a. Kepastian yaitu pengetahuan yang lengkap dan akurat mengenai hasil tiap pilihan. Hanya
ada suatu hasil untuk setiap pilihan.
b. Resiko yaitu hasil yang mungkin timbul dapat diidentifikasi, dan suatu kemungkinan
peristiwa dapat dilekatkan pada masing-masing hasil.
c. Ketidakpastian yaitu beberapa hasil mungkin timbul dan dapat diidentifikasi, tetapi tak ada
pengetahuan mengenai kemungkinan yang dapat dilekatkan kepada masing-masing
hasilnya.

Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan pengambilan keputusan, yaitu :

1. Sistem Keputusan Tertutup dan Terbuka

a. Sistem Keputusan Tertutup

Sistem Keputusan Tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak
diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:

- Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing masing.
- Memiliki metode yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
- Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
penjualan/kegunaan

Dalam keputusan model tertutup, komputer dalam Sistem Informasi Manajemen bertindak
sebagai sebuah alat penghitung untuk bisa menghitung hasil optimum.

b. Sistem Keputusan Terbuka

Sistem Keputusan Terbuka memandang keputusan sebagian berada dalam suatu lingkungan
yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada
gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Dibandingkan dengan ketiga
anggapan model tertutup, model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan
keputusan:

- Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.


- Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang
memuaskan.
- Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya.

Dalam sistem keputusan terbuka, komputer dalam Sistem Informasi Manajemen bertindak
sebagai pembantu bagi pengambilan keputusan dalam menghitung, menyimpan, mencari
kembali, menganalisis data dan sebagainya. Perancangan tersebut memungkinkan manusia
pengambil keputusan mengalokasikan tugas bagi dirinya atau pada komputer.

2. Keputusan dapat berdasarkan kemampuan organisasi atau individu untuk mengadakan


prarencana atas proses pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :
a. Keputusan terprogram

Keputusan terprogram adalah keputusan yang dapat dispesifikasikan sebelumnya sebagai


seperangkat aturan atau prosedur keputusan.

b. Keputusan tidak terprogram

Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang terjadi hanya satu kali atau berubah setiap
saat diperlukan. Keputusan dalam suatu sistem keputusan terbuka adalah tidak terprogram
karena tidak mungkin menspesifikasikan sebelumnya semua faktor

Untuk setiap model dalam pengambilan keputusan, persyaratan datanya berlainan, penyajiannya
juga berbeda, dan masukan keputusan dari manusia pengambil keputusannya juga tidak sama.

Terbatasnya pengambil keputusan dalam organisasi dan juga efisiensi relatif dari pengambilan
keputusan yang dilakukan manusia yang berarti bahwa SIM (lebih spesifik lagi : DSS/SPK) harus
memprogram sebanyak mungkin keputusan.

Bila keputusan tidak dapat sepenuhnya diprogram dalam sim, maka yang dapat dilakukan
pemprograman sebagian. Dalam kasus ini SIM digunakan sampai batas tertentu dan kemudian
keputusan lanjutannya diserahkan pada seorang manusia pengambil keputusan.

Sistem Pengambilan Keputusan (SPK)

SPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi
interaktif bagi manajer dan praktisi selama pengambila keputusan.

Menurut Turban, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang mampu
memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk
masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran manajer dan mengotomatiskan pengambilan
keputusan oleh komputer, tetapi merupakan alat bantu untuk manajemen berupa perangkat
interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk dapat melakukan analisis dengan
menggunakan model-model tersedia sehingga dapat memberikan alternatif solusi berdasarkan
informasi yang tersedia.

SPK membantu dalam mengeksplorasi alternatif solusi yang dari suatu masalah, dengan demikian
manajemen tidak perlu menentukan kebutuhan informasi organisasi di awal, sebagai gantinya
manajemen menggunakan SPK dan model yang mendasarnya untuk menemukan informasi yang
mereka butuhkan untuk membantu mereka membuat keputusan.
Contoh Penggunaan SPK

Sebagai contoh: sebuah perusahaan toko buku on-line ingin mulai menjual produknya secara
internasional tapi ingin tahu apakah keputusan untuk menjual produknya secara internasional ini
akan menjadi keputusan bisnis yang bijak.

Perusahaan tersebut dapat menggunakan DSS untuk mengumpulkan informasi dari sumber daya
sendiri (menggunakan tools seperti OLAP) untuk menentukan apakah perusahaan memiliki
kemampuan atau potensi kemampuan untuk mengembangkan usahanya dan juga dari sumber
eksternal, seperti data industri, untuk menentukan apakah memang ada permintaan untuk bertemu.

DSS akan mengumpulkan dan menganalisis data dan kemudian menyajikannya dengan cara yang
dapat diinterpretasikan oleh manusia. Beberapa sistem pendukung keputusan datang sangat dekat
dengan bertindak agen intelijen sebagai buatan.

Langkah-langkah dalam pemecahan masalah (problem solving) pada suatu aktivitas bisnis.

Umumnya dalam melakukan pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah, langkah-


langkahnya yaitu sebagai berikut :

1. Menemukan Masalah
2. Merumuskan Masalah
Pada tahap ini dicari batasan dan ruang lingkup dari masalah, supaya dapat menemukan
alternatif solusi yang tepat untuk pemecahan masalah tersebut. Dalam tahapan ini dicari 5w
+ 1h dari masalah, seperti :
- Apa faktor penyebab dari masalah tersebut? Dan bagaimana apa dampaknya bagi bisnis
dan/atau organisasi?
- Dimana dan kapan tepatnya masalah itu terjadi?
- Siapa saja yang terlibat dan terkena dampak dari masalah tersebut?
- Dll.
3. Mencari alternatif solusi
Pencarian alternatif solusi bisa dengan :
- Menggunakan jasa konsultan atau orang yang ahli terkait bidang permasalahan tersebut
- Pengalaman dari pengambilan keputusan yang pernah dilakukan dahulu
- Meminta masukan dari anggota organisasi yang terkait dengan masalah tersebut
- Menganalisis data terkait masalah tersebut
- dll
4. Menemukan beberapa alternatif solusi
5. Memperhitungkan kelebihan dan kekurangan dari alternatif solusi yang ditemukan
6. Menganalisis apakah solusi tersebut dapat membatu organisasi atau bisnis untuk mencapai
tujuannya
7. Memilih alternatif solusi yang paling banyak kelebihannya, cocok diterapkan pada situasi
saat itu dan juga solusi yang dapat membantu organisasi dan bisnis untuk mencapai
tujuannya
Referensi

Anonim. (2017). “Information Systems” [Online]. (Diakses dari :


https://www.cloudschool.org/activity_elements/download/ahFzfmNsb3Vkc2Nob29sLWFwcHJ
VCxIEVXNlchiAgICA1LqGCgwLEgZDb3Vyc2UYgICAgICumQoMCxIIQWN0aXZpdHkYgICAgKD9iQo
MCxIPQWN0aXZpdHlFbGVtZW50GICAgIDgsIUKDKIBEDU3Mjg4ODU4ODI3NDg5Mjg/AMIfv971
xwiAkK6ZXu3FwjLy2CH9xbVtnF6C_zws8NY3QB9na9sp_AZPh0cb0T86JixHVwqnefnmNBaltH5S
P-
YneMKYUYz9aWtYmwpS5gyCgmwSJxwsAt8gfyHJww7kyXaRTUi877jzRGlhbzG0OiPtVgRhzS5Ck
aF2boOTKvOzb5D3TMKc24k pada 11 Maret 2017 pukul 15.51)

Anonim. (2017). “SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN” [Online]. (Diakses dari:


http://harya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27109/konsep+pengambilan+keputusan.
pdf pada 11 Maret 2017 pukul 15.14)

Nurhayati, Lilis. (2016). “Sistem Pendukung Keputusan” [Online]. (Diakses dari :


http://lecturer.fikom.umi.ac.id/lilis/2016/04/02/sistem-pendukung-keputusan/ pada 11
Maret 2017 pukul 15.27)

Wardhani, Nia Kusuma. (2017). “Modul Perkuliahan : Sistem Informasi Manajemen – Decision
Support System” [Online]. (Diakses dari: https://fasilkom-
elearning.mercubuana.ac.id/mod/resource/view.php?id=874 pada 11 Maret 2017 pukul
15.39)

Anda mungkin juga menyukai