Anda di halaman 1dari 59

PERSIAPAN BELAJAR

PERMATA UNIVERSITAS ALMA ATA


2018
SELAMAT DATANG
DI UNIVERSITAS ALMA ATA

SELAMAT BELAJAR
SELAMAT MENJADI BAGIAN DARI
PEMBAHARUAN DALAM
KEBERSAMAAN
MARILAH KITA MENJADI
GENERASI PEMBELAJAR

“Change is the only constant”


MENJADI PEMBELAJAR
SUKSES

LET’S GET READY!


KUNCI PEMBELAJAR
SUKSES

Mampu
Siap Belajar Regulasi
Diri

Self-
Regulated
Learning
Apa arti belajar?
 Belajar merupakan proses atau aktivitas yang
dapat menimbulkan perubahan.

 Sifatnya relatif permanen

 Belajar tidak mengenal batas waktu, dapat


dilakukan sepanjang rentang kehidupan
manusia  minal mahd ilal lahd
Apakah setiap orang yang
belajar akan menjadi
pembelajar yang sukses?
Pembelajar Sukses
 Pembelajar sukses adalah pembelajar yang
berhasil meningkatkan kemampuan dirinya
dan mencapai tujuan dengan usaha dan
kerja keras

 Tidak ada kesuksesan yang dicapai dengan cara


instan!
Apa tujuan mu belajar
di Alma Ata?
 Lulus?
 IPK tinggi?
 Memperoleh pekerjaan?
 Dapat jodoh?
Menjadi pembelajar sukses..
 Memerlukan usaha dan kerja keras
 Berani meninggalkan kebiasaan lama yang kurang
tepat untuk digunakan saat ini dan mengganti
dengan paradigma baru yang lebih efektif.
 Memodifikasi konsep lama serta menerima konsep
baru yang menunjang optimalisasi pencapaian
tujuan
 Memelihara hal-hal lama yang bagus dan
mengambill hal-hal baru yang lebih baik
BELAJAR DI PERGURUAN
TINGGI…
Menurut Anda..
 Apa perbedaan utama belajar di SMA dengan di
Perguruan Tinggi?
Cara Belajar

Perguruan
SMA Tinggi
VS
TRANSISI
MAHASISWA BARU

Mengalami masa transisi dari SMA ke


Perguruan Tinggi,
Butuh dorongan dari lingkungan
terdahulu, dan penerimaan dari
lingkungan baru

Di satu sisi menimbulkan rasa bahagia, di


satu sisi timbul rasa kecemasan
Perbedaan antara SMA
dan PT

SMA Perguruan Tinggi


Kondisi kelas kecil, homogen, Kondisi kelas lebih besar,
temannya itu itu saja heterogen, dan lebih kompleks
Tugas dalam kelas Tugas mandiri
Membaca buku yang diberikan Materi bacaan luas tidak hanya
guru yang diberikan oleh dosen
Dianggap masih anak anak Dianggap sudah dewasa,
memiliki pilihan dan tanggung
jawab
 Adanya perkembangan menuntut perubahan
cara belajar

 Perubahan lingkungan belajar, menuntut


perubahan paradigma dalam belajar
Cara Belajar Orang
Dewasa
 Orang dewasa tidak diajari tetapi dimotivasi dalam
mendapatkan pengetahuan
 Belajar adalah suatu proses evolusi
 Orang dewasa belajar dengan intensi yang mengarah
pada kebutuhan pribadi
 Kadang belajar adalah pengalaman yang menyakitkan
 Orang dewasa belajar dengan caranya masing-masing
yang bersifat khas dan individual
 Diri sendiri merupakan sumber semangat atau
penghambat yang besar dalam belajar
PARADIGMA BERPIKIR
 Fixed mindset  Growth midset
What kind of mindset do
you have?
Fixed mindset Growth mindset
Aku harus bagus, atau tidak Aku dapat belajar apapun yang
sama sekali aku inginkan
Saat menghadapi rintangan aku Saat menghadapi rintangan,
menyerah aku bertahan
Aku tidak suka perubahan Aku menantikan perubahan
Aku tidak nyaman dengan Aku suka menantang diriku
tantangan sendiri
Ketika gagal, aku merasa sedih Ketika gagal, aku belajar
Katakan padaku bahwa aku Katakan padaku bahwa aku
pintar berusaha keras
Ketika kau berhasil aku merasa Ketika kau berhasil, aku
terancam terinspirasi
Kemampuanku lah yang Usahaku dan sikapku yang
menentukan menentukan, selebihnya Allah
lah yang memampukan
SUKSES!!
 Kesuksesan adalah ketika seseorang belajar
sesuatu dan berhasil meningkatkan kemampuan
dirinya.
Untuk mencapai SUKSES..
 Berani bermimpi
 Uraikan mimpimu dala bentuk yang SMART
 Kenali potensimu
 Sadari kekuranganmu
 Kelola dirimu
 Mantapkan langkahmu
 Berdayakan lingkunganmu
APA MIMPIMU SEBAGAI
MAHASISWA?

PERMATA LULUS
COBA TULISKAN

 Apa mimpimu terkait masa depanmu?

 Apa yang ingin Anda capai selama kuliah?


GOAL SETTING
Untuk mencapai tujuan, kita membutuhkan
langkah yang

SMART
S = Spesifik
 Tujuan harus spesifik
 Wujudkan dalam bentuk yang lebih aplikatif
atau operasional
 Contoh:
 Lulus berprestasi  terlalu umum
 Lulus dengan IPKA >3.75, masa studi kurang dari 4
tahun  tujuan spesifik
M = Measurable
 Tiap langkah dalam pencapaian tujuan harus
dapat terukur
 Contoh: IP lebih dari 3,5 di tiap semester
A = Achievable
 Kenali dirimu yang akan membawa pada tujuan
tersebut, sehingga kamu yakin bisa
mendapatkannya.
 Strength
 Weaknesses
 Opportunity
 Threat
 Bukan semata membandingkan dengan orang
lain  kondisi berbeda
STRENGTH AND
WEAKNESSES
 Apa kelebihan dirimu yang dapat menjadi bahan
bakar dalam meraih tujuan?
 Apa kekurangan dari dirimu yang mungkin
dapat memperlambat tercapainya tujuanmu?

Bagaimana memaksimalkan potensi diri dan mengelola kekurangan kita?


R = Realistik
 Realistik, nyata
 Pertimbangan posisi, kondisi, dan kemampuan
saat ini
 Dari sini muncul prioritas
RADEN RARA PUTRI SEKAR CAHYANIRADEN RARA PUTRI SE
T = TIMELY
 Adanya kerangka waktu
 2 tahun
 1,5 tahun
 1 tahun
 6 bulan
Regulasi diri
 Proses dimana sesorang dapat mengatur
pencapaian dan aksi diri sendiri
 Menentukan target, mengevaluasi kesuksesan,
dan memberikan penghargaan pada diri mereka
sendiri karena telah mencapai tujuan tersebut.
Regulasi diri
• Tingkatkan pengetahuan
• Tingkatkan kemampuan metakognisi
• Tetapkan tujuan dengan jelas
• Pilih lingkungan yang positif
• Upayakan semaksimal mungkin menggunakan
kemampuan yang dimiliki untuk mencapai
tujuan

• Bekerja sama dengan teman


Mengelola diri 
mengelola emosi
Setujukah?

Hal yang paling sulit dalam


mengelola diri adalah mengelola
emosi
• Apa yang anda rasakan saat menemui masalah?
• Bagaimana cara anda menghadapi masalah?
Coping
 Usaha yang dilakukan individu dalam
menguasai, meredakan, atau menghilangkan
tekanan yang dialaminya (Parry, 1992)
Coping strategi
 Problem focused coping:
Strategi coping untuk menghadapi dan mengatasi
masalah secara langsung

 Emotion focused coping


Strategi coping untuk mengurangi dan
menghilangkan tekanan-tekanan emosi yang
dirasakan olehh individu, sehingga keseimbangan
afeksinya terjaga
Problem focused coping
 Exercised caution: meninjau alternatif
pemecahan masalah
 Instrumental action: melakukan usaha dan
tindakan yang mengarah pada penyelesaian
masalah secara langsung
 Negotiation: melakukan beberapa usaha yang
ditujukan kepada orang lain
 Time management
 Etc
Emotion focused coping
 Escapism : menghindari masalah denngan berkhayal,
membayangkan dalam situasi yang lebih baik
 Minimization: mengecilkan besaran atau menganggap
tidak ada permasalahan tersebut
 Self-blame: menyalahkan dan menghukum diri sendiri
 Seeking meaning: mencari makna dan hikmah atas
permasalahan tersebut
 Religious coping: pasrah dan berdoa kepada Allah SWT
 Etc
Mana yang lebih baik?
Situasi hidup
 Relatif dapat dikontrol: dimana seseorang masih
bisa berbuat seuatu untuk mengatasinya, misal:
ujian, tugas, salah paham dengan teman

 Relatif tidak dapat dikontrol: situasi yang mau


tidak mau diterima, meskipun kita tidak
menyukainya dan karena “tidak ada” yang bisa
kita lakukan, misal: kehilangan, bencana alam
Dengan catatan…
 Sebuah situasi yang sama dapat bermakna
berbeda untuk orang yang berbeda – sebuah
event ada yang menganggap dapat dikontrol
dan ada yang tidak - bergantung pada resource
yang dimiliki
Tidak ada yang paling baik, yang ada ialah
yang paling TEPAT untuk digunakan
 PFC menjadi adaptif apabila digunakan untuk menghadapi
stres dengan situasi yang relatif dapat dikontrol.
 PFC akan menjadi maladaptif apabila digunakan untuk
menghadapi stres dengan situasi yang relatif tidak dapat
dikontrol.
 EFC menjadi adaptif apabila digunakan dalam situasi yang
relatif tidak dapat dikontrol
 EFC akan menjadi maladaptif apabila digunakan dalam
situasi yang relatif dapat dikontrol
 PFC dan EFC saling memfasilitasi dalam menghadapi stres
dalam situasi apapun.
Self-Regulated Learning

(Zimmerman, 2002)
Step 1
Menganalisa tugas

plan, set
Menentukan
goals, and lay tujuanmu
out strategies
Susun strategi

Ekspektasi hasil
(Zimmerman, 2002)
Step 2 kenali diri
(self observation)

lakukan
perencanaan (Plan
Use strategies and A-plan B)
monitor performance
petakan alternatif
pemecahan masalah

memonitor progress
(Zimmerman, 2002)
diri sendiri
Step 3
refleksi diri

Reflect on evaluasi proses


Performance
evaluasi hasil

adaptasi
(Zimmerman, 2002)
Siap menghadapi
tantangan di Perguruan
Tinggi?

 Silakan tuliskan rencana, tujuan, dan strategi


(plan, set goals, and lay out strategies) Anda
dalam 10 menit
Jika ada masalah silahkan
menghubungi
 Dosen Pembimbing Akademik
 Kaprodi
 Bimbingan konseling
 AAMC
Persiapkan dirimu sekarang untuk meraih
SUKSES di masa depan!
Social Relationship
Membangun hubungan
positif
ASERTIF AGRESIF

I’m Ok You’re OK I’m OK You’re not OK

PASIF PASIF-AGRESIF

I’m not OK you’re OK I’m not OK you’re not OK


Teknik dasar dalam
menangani manusia
• Mengenali dan mengakui orang sebagaimana diri
mereka, bukan apa yang kita pikirkan tentang mereka

• Orang tertarik dengan diri mereka sendiri, bukan


anda. Jadi dalam pembicaraan topik yang selalu
menjadi menarik adalah diri mereka sendiri.

• Jangan mengkritik, mencerca, atau mengeluh


• Tunda penilaian tentang orang lain
• Berikan penghargaan yang jujur dan tulus
• Bangkitkan minat dalam diri orang lain
Buat orang lain merasa
penting
 Dengarkanlah mereka
 Hargailah mereka
 Perhatikanlah setiap orang yang ada dalam
sebuah tim/ kelompok
 Sambutlah orang yang menghampiri anda
Seni bersedia menyetujui
 Belajar untuk mau menyetujui, setuju dengan orang
lain
 Katakan pada orang bila anda setuju dengan
mereka
 Jangan katakan pada orang bila anda tidak setuju
dengan mereka, kecuali mutlak perlu
 Akuilah bila anda salah
 Tahanlah diri anda untuk tidak berdebat
 Tanganilah orang yang berkelahi dengan tepat
Seni meyakinkan orang
 Dengarkan dengan sepenuh hati
 Kenali apa yang diinginkan orang
 Gunakan keinginan tersebut untuk meyakinkan
orang dengan menunjukkan apa yang bisa anda
berikan
 Gunakan pihak ketiga
 Ajukan pertanyaan “ya”
 Berilah orang pilihan di antara dua “ya”
Seni Memuji
 Pujian anda harus tulus
 Pujilah perbuatannya, bukan orangnya
 Buatlah pujian itu spesifik, tunjukkan dengan
tepat
 Selalu berpikir apa kelebihan dia, bukan
kelemahannya
 Setiap hari, setidaknya katakan satu hal baik
pada tiga orang yang berbeda
Seni mengkritik
 Jangan pernah mengkritik di depan umum]
 Mulailah kritik dengan kata atau pujian yang baik
 Buatlah kritik itu impersonal, kritiklah perbuatannya,
bukan orangnya
 Sediaka jawaban
 Mintalah kerja sama, jangan menuntutnya
 Satu kritikan untuk sebuah pelanggan. Kritikan yang
benar hanya diberikan SEKALI
 Akhiri kritik dengan perkataan yng bersahabat
Seni menciptakan kesan
baik
 Jangan memukul siapa pun atau apapun,
bersikaplah pintar dan luwes
 Jangan berusaha membangun diri anda dengan
menghambat orang lain
 Bersikaplah tulus
 Tunjukkan antusiasme
 Jangan terlalu cemas
Bekerjasama dengan baik
 TEAM
 Together Everyone Achieve More
What makes an effective
team?
• Good communication and social skills
• Positive interdependence: we instead of me
• Individual accountability/ personal responsibility
• Group processing
• Shared goals
• Processes for conflict resolution

Anda mungkin juga menyukai