BPR BKK
PANIMBANG
Mochamad Rifaldo
11011900623
Jurusan Maanajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Bina Bangsa
BAB I
PENDAHUUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pandemi covid-19 telah menghantam semua aspek kehidupan, baik itu sosial,
ekonomi, budaya, agama, dan masih banyak lagi. Berbagi kebijakan telah dikeluarkan oleh
pemerintah puasat dan daerah dalam memutus penyebaran virus tersebut. Mulai dari
membatasi hubungan sosial ( social distancing ), dan menghimbau untuk bekerja di rumah (
Work Ffrom Home ) Sebagian besar karyawan untuk mencegah penyebaran Pandemi Covid-
19 ini, namun hal ini telah berdampak terhadap kinerja karyawan. Pademi covid-19 yang
sedang terjadi saat ini, tentu membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat
sehingga beberapa perusahaan mengalami keterpurukan dalam perekonomiannya.
Sistem kerja kombinasi WFO ( Work from Ofice ) dan WFH ( Work From Home )
secara tidak langsung, selain memberikan dampak yang kurang baik terhadap kedisplinan
karyawan juga memberikan dampak yang kurang baik terhadap motivasi kerja karyawan
yang berimplikasi terhadap menurunnya kinerja krayawan. Penelitian ini bertujuan untuk
ingin mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada
masa pendemi covid-19.
1
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian, penulis hanya membahas mengenai pengaruh covid-19 terhadap
kinerja karyawan di PT.BPR BKK PANIMBANG.
1. Bagaimana pengaruh covid-19 terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR BKK
PANIMBANG?
2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR BKK
PANIMBANG?
3. Bagaima pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT BPR
BKK PANIMBANG?
2
C. Memberikan kemudahan bagi semua karyawan agar tetap menjalankan
pekerjaannya tanpa rasa takut dengan keadaan pandemi covid-19.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
kenrja tiap individu atau karyawan baik, maka diharapkan pekerja perusahaan akan baik pula.
Menurut Nitisemito (2001: 109), terdapat berbagai factor kinerja karyawan, antara lain:
1. Jumlah dan komposisi dari kompensansi yang diberikan
2. Penempatan kerja yang tepat
3. Pelatihan dan promosi
4. Rasa aman di masa depan (dengan adanya pasangon dan sebagainya)
5. Hubungan dengan rekan kerja
6. Hubungan dengan pemimpin
Beberapa faktor diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada banyak factor yang
mempengaruhi kinerja karyawan, faktor internal antara lain: kemampuan intelektualitas ,
disiplin kerja, kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Factor eksternal meliputi: gaya
kepemimpinan, lingkungan kerja, kompensasi dan system manajemen yang terdapat di
perusahaan tersebut. Factor-faktor tersebut hendaknya perlu diperhatikan oleh pemimpin
sehingga kinerja karyawan dapat optimal.
Kinerja PT.BKK BPR PANIMBANG dipengaruhi gaya kepemimpinan, kepuasan
kerja dan lingkungan kerja. Dimana faktor yang satu dapat dikatakan oleh dominan dari
faktor lain. Hal ini karena masing-masing faktor mempunyai krakteristik yang berbeda dalam
mempengaruhi kinerja karyawan.
5
Menurut Notoatmojo (2003: 143) “Untuk mencapai tujuan kinerja karyawan maka dapat
dinilai dari tiga hal, meliputi: penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan,
adanya standar pelaksanaan kerja, praktis (mudah dipahami atau dimengrti karyawan atau
penilai)”.
Menurut Prawirosentoso (2008: 27) kinerja dapat dinilai atau diukur dengan beberapa
indicator yaitu:
a. Efektifitas
Efektifitas yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan yang
direncanakan
b. Tanggung jawab
Merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebgai akibat kepemilikan wewenang
c. Disiplin
Yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin karyawan adalah ketaatan
karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan perusahaan
dimana dia bekerja.
d. Inisiatif
Berkaitan dengan dengan daya fikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang berkaitan
tujuan perusahaan. Sifat inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan
perusahaan dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain inisiatif karyawan
merupakan daya dorong kemajuan yang ahkirnya akan mempengaruhi kinerja
karyawan.
Uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa banyak kriteria kinerja,
Menurut Suryadi prawirosento yang meliputi: efektifitas, tanggung jawab, disiplin
dan inisiatif. Berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tentunya
membutuhkan kriteria yang jelas, karena masing-masing pekerjaan tentunya
mempunyai standar yang berbeda-beda tentang pencapaian hasilnya. Seperti telah
dijelaskan bahwa yang memegang pranan penting dalam suatu organisasi tergantung
pada kinerja pegawainya. Agar pegawai dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan,
maka dalam diri seorang pegawai harus ditumbuhkan motivasi bekerja untuk meraih
segalanya sesuatu yang diinginkan. Apabila semangat kerja menjadi tinggi maka
semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan lebih cepat dan tepat selesai.
Pekerjaan yang dengan cepat dan tepat selesai adalah ,merupakan suatu prestasi kerja
yang baik.
6
2.2 PANDEMI COVID-19
Bermula dari kota wuhan tepatnya di tiongkok, virus jenis baru ini telah menyebar ke
berbagai belahan negara di dunia yang menyebabkan timbulnya penyakit coronavirus
disease 2019 atau yang disebut juga dengan covid-19. Tentunya, kondisi ini tidak boleh
dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja. World Health Organzation (WHO) pun juga
sudah menetapkan pandemic COVID-19 sejak 11 maret 2020 yang lalu.
Pandemi sendiri merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke berbagai benua
dan negara, umumnya menyerang banyak orang. Sementara epidemi sendiri adalah sebuah
istilah yang telah digunakan untuk mengetahui peningkatan jumlah kasus penyakit secara
tiba-tiba pada manusia. Menurut situs itjen kemdikbud, pengertian pandemi covid-19 adalah
wabah yang terjadi secara serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas.
Menurut presiden Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang status pandemic covid-19
sebagai pandemi. Oleh Jokowi lewat keputusan presiden (Kppres) Nomor 24 Tahun 2021.
“menurut pandemi sesuai pernyataan World Health Organization secara factual masih
terjadi dan belom berahkir di Indonesia,” demikian keterangan keppres Nomor 24 Tahun
2021 dalam website setneg. Diketahui penetapan status pandemi sebelumnya telah diatur
berdasarkan keppres 11/2020. Kala itu, kondisi pandemi ditetapkan sebagai kedaruratan
Kesehatan masyarakat yang hingga saat ini belum berahkir. Pandemi juga berdampak pada
berbagai aspek termasuk Kesehatan, ekonomi dan sosial yang luas di Indonesia. Selain itu,
Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan pentingnya pernyataan dari presiden atas status
factual pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia. Pernyataan tersebut
perlu diberikan kepastian hukum mengenai belum berahkirnya Pandemi COVID-19.
Covid-19 Awal Mula Dugaan kasus pertama dilaporkan pada tanggal 13 Desember
2019. Gejala awal mulai bermunculan tiga pekan sebelumnya pada tanggal 8 Desember
2019. Pasar ditutup tanggal 1 januari 2020 dan orang-orang yang mengalami gejala serupa
dikarantina. Kurang lebih 700 orang yang terlibat kontak dengan terduga pengidap,
termasuk +400 pekerja rumah sakit, menjalani karantina. Seiring berkembangnya pengujian
PCR khusus untuk mendeteksi infeksi, 41 orang di Wuhan diketahui mengidap virus korona
SARS-CoV-2, dua orang di antaranya suami-istri, salah satunya sebelum pernah kepasar,
dan tiga orang merupakan anggota satu keluarga yang bekerja di toko ikan. Korban jiwa
mulai berjatuhan pada 9 Januari dan 16 Januari 2020.
Hasil Analisa data yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa pengetahuan
masyarakat mengenai pengertian COVID-19 masih kurang. Pengetahuan informan terkait
pengertian COVID-19 diketahui Sebagian besar informan menyatakan bahwa virus ini
7
adalah virus yang sangat berbahaya. Penularannya sangat cepat mematikan dan
penularannya sangat cepat. Corona virus itu tentang virus yang sangat berbahaya dan
penularannya sangat cepat” (informan FP).”Virus corona ini sangat salah satu virus yang
berbahaya, kita lihat sudah banyak korban, gejalanya sangat mematikan (informan AH).
Hasil Analisa data yang telah dilakukan, peneliti, menemukan bahwa beberapa
informasi memiliki pengetahuan mengenai gejala-gejala COVID-19 dan Sebagian kecil
yang kurang mengetahuinya. “Gimana ya… saya juga belum bisa mengatakan gejala-gejala
kita tau karena ada orang yang terinfeksi dan kita lihat di TV yang gejalanya seperti batuk,
suhu tubuh naik dan seperti demam muntah-muntah yaa… kalau saya sendiri kan belum
merasakan makannya saya bisa mengambil kesimpulan “(informan FP).” Pengetahuan
gejala-gejala COVID-19 ada juga informan yang menyebutkan bahwa gejala-gejala
COVID-19 itu mata merah, batuk kering, pilek dan sakit tenggorokan.
Pandemi virus Covid -19 merupakan wabah penyakit berupa virus yang awalnya
berasal dari kota wuhan Negara Tiongkok, Dengan adanya pandemi virus Covid-19
tersebutberpengaruh terhadap Pendidikan tinggi. Mengikuti himbauan pemerintah untuk
mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ketempat lain. Menegaskan belajar dari rumah,
dan beribadah di rumah. Disisi lain demi tetap berjalan dengan baik serta mendukung
pemerintahan dalam mendukung Psyical distanting karena adanya pembatasan sosial
Berskala Besar (PSBB) sehingga tidak dapat dilakukan pembelajaran tatap muka dalam
waktu tertentu, maka perlu diadakan penelitian untuk menentukan model pembelajaran online
yang bermanfaat bagi para mahasiswa.
8
Menurut Humas LIPI. Dampak pandemic covid 19 terhadap dunia ketenaga kerjaan di
Indonesia dilihat dari sisi pekerja, pengusaha dan usaha mandiri. Dari sisi pekerja, terjadinya
gelombang PHK tenaga kerja dan penurunan pendapatan sebagai akibat terganggunya
kegiatan usaha pada Sebagian besar sektor. Sebanyak 15,6% pekerjaan mengalami PHK dan
40% pekerja mengalami penurunan pendapatan diantaranya sebanyak 7% pendapatan buruh
turun sampai 50%. “kondisi ini berpengaruh pada kelangsungan hidup pekerja serta
keluarganya, jelas Ngadi dari pusat Penelitian Kependudukan LIPI. Dirinya menjelaskan, dari
sisi pengusaha, pandemi covid 19 menyebabkan terhentinya kegitan usaha dan rendahnya
kemampuan bertahan pengusaha. “Hasil survei mencatat 39,4 persen usaha terhenti, dan 57,1
persen usaha mengalami penurunan produksi.
9
Bab III
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan tidak
berbentuk angka-angka statistic, melainkan data tersebut berasal dari wawancara, catatan
lapangan, dokumen pribadi dan dokumen resmi lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian
jenis deskriptif. Menurut sugiyono (2012) “Penelitian Deskkriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai Variabel Mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu
dengan variabel lain”
2. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, fokus penelitian ini adalah Dampak Pandemi Virus
Corona (COVID-19) Terhadap kinerja karyawan Pada perusahaan PT BPR BKK
PANIMBANG Kabupaten Pandeglang. Dimana penelitian akan mencari tau tentang dampak
apa saja yang berpengaruh pada kinerja karyawan dalam situasi pandemic COVID-19. Untuk
mendapatkan data yang lebih akurat peneliti menggunakan penelitian metode kualitatif,
dimana penelitian kualitatif diperlukan karena fenomena yang diamati perlu pengamatan
terbuka, lebih mudah menjangkau dan mengamati realitas yang ada, serta membangun
kedekatan emosional anatara peneliti dan responden.
Alasan penulis menggunakan metode kualitatif sebab tidak sangat fokus kepada angka
ataupun nilai dalam pengukurannya variabelnya riset kualitatif tidak melaksanakan sesuatu
pengujian memakai tatacara statistik, bersifat elabrasi, di perbolehkan menggali data lebih
dalam terhadap riset dengan tidak tergantung pada pengukuran angka, serta lebih baik tidak
terstruktur dibandingkann riset kuantitatif.
10
3.2 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Sumber data dalam contohini adalah semua data berbasis sumber yang dapat
memberikan informasi data, dan data tersebut dibagi sebagai berikut:
1. Data rimer
Data Primer (data utama) yaitu data yang langsung dari sumber aslinya yaitu hasil dari
cara peneliti melakukan wawancara dan observasi terhadap informan mengenai
bagaimana Dampak Pandemi Viruas Corona (COVID-19) Terhadap Kinerja karyawan
Pada Perusahaan PT BPR BKK PANIMBANG Kabupaten Pandeglang.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung oleh
peneliti melalui perantara. Data sekuder dapat berupa leteratur, artikel, jurnal, dan
situs internet yang terkait dengan penelitian Dampak Pandemi Virus Corona (COVID-
19) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Perusahaan PT BPR BKK PANIMBANG
Kabupaten Pandeglang.
Pegawai yang bekerja pada Perusahaan Daerah Panimbang PT BPR BKK Panimbang
Kabupaten Pandeglang adalah 236 orang. Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang
yang mengetahui pokok permasalahan dalam penelitian ini itu Dampak Pandemi Virus
Corona (COVID -19) Terhadap Kinerja Karyawan yang terdiri 1 orang Direktur, 1 orang
11
kasubag, dan 1 orang Karyawan PT BPR BKK PANIMBANG. Dengan demikian
keseluruhan informan berjumlah 3 orang.
Tabel 3.4
Informan Penelitian
Informan dalam hal ini yaitu orang yang berada pada ruang lingkup penelitian,
artinya yaitu orang yang dapat menyerahkan suatu informasi tentang kondisi dan situasi pada
latar penelitian. Adapun narasumber atau informan yang ada dalam penelitian ini yaitu orang-
orang yang berwenang untuk menyerahkan informasi tentang bagaimana Dampak Pandemi
Virus Corona (COVID-19) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Perusahaan PT BPR BKK
PANIMBANG Kabupaten Pandeglang.
12
gambar setiap kegiatan penelitian yang dilakukan, dan dokumen berupa penulisan dari
setiap jawaban beserta foto Bersama informan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14