Anda di halaman 1dari 18

FEASIBILITY STUDY

RSIA PERDANA MEDICA


Latar Belakang

Study kelayakan akan memberikan gambaran atau justifikasi


bahwa ide perubahan tipe rumah sakit dari RS Ibu dan Anak
menjadi RS Umum Kelas D ini memang tepat atau justru tidak
tepat oleh Pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak Perdana Medica
Surabaya.
Tujuan Study Kelayakan
• Identifikasi kondisi wilayah Kota Surabaya
• Identifikasi peluang pasar rumah sakit melalui perubahan tipe rumah sakit
dari RSIA menjadi RSU kelas D.
• Analisis Aspek Ketenagakerjaan melalui verifikasi kebutuhan karyawan
berdasar standar RSU Kelas D
• Analisis aspek teknis melalui verifikasi kesesuian fasilitas RSIA Perdana
Medica dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014.
• Aspek Keuangan yang akan terdampak oleh keputusan perubahan tipe
rumah sakit.
DIAGRAM ALIR
DIAGRAM ALIR STUDY
STUDI KELAYAKAN
KELAYAKAN PERUBAHAN
PERUBAHAN
TIPE
TIPE RSRS PKU ROGOJAMPI
PERDANA MEDICA DARI
DARI RSIA
RSIAMENJADI
MENJADIRSU
RSUKLAS
KELASD D

Owner’s Spesifikasi Teknis Standar RSU


requirements Kebutuhan RS Tipe D

Prakiraan Harga Asumsi Operasional


 Tanah Biaya
 Bangunan Investasi
 Peralatan Medis Profit (Loss)
 Peralatan Non-Medis
Pasar Pendapatan
Cash Flow

Survey
Kriteria Kelayakan
(data gathering)
Perubahan Tipe RS
Peta Sebaran Rumah Sakit di Sekitar
RSIA Perdana Medica
Peta Sebaran Rumah Sakit di Sekitar
RSIA Perdana Medica
• Melihat gambar di atas, yang harus cermati bahwa rumah sakit yang ada
disekitar RS Perdana Medica adalah kelas C (RS. Royal dan RSIA Kendang Sari)
dan B (RSI Jemur Sari). Dalam sistem rujukan berjenjang fasilitas kesehatan,
maka posisi RS Perdana Medica sebagai kelas D sangat prospektif. Hal lain yang
dapat dicermati pada peta di atas adalah bahwa posisi RS Perdana Medica di
wilayah selatan kota Surabaya cakupan yang cukup jauh dan dibarengi oleh
kualitas layanan ini akan dapat mendukung tujuan organisasi secara penuh jika
dikelola dengan baik.
Keunggulan Perubahan Tipe RS Menjadi
Tipe D
• Dengan perubahan dari RSIA menjadi RSU tipe D, otomatis RS Perdana Medica
bisa menerima pasien umum yang pangsa pasarnya lebih besar dari pada rumah
sakit ibu dan anak.
• Saat ini di Surabaya masih kekurangan RS Tipe D dan dengan berlakunya
peraturan BPJS Sistem Rujukan Berjenjang, maka kebutuhan akan fasilitas
kesehatan tingkat kedua (RSU Tipe D) semakin besar.
• Dengan menjadi RSU Tipe D, peluang untuk menambah produk atau jasa baru
lebih tinggi dan bisa membentuk produk unggulan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat sekitar.
• Dapat menambah kemitraan dengan perusahaan atau pabrik-pabrik yang
lokasinya berdekatan dengan lokasi RSIA Perdana Medica saat ini.
Analisa SWOT
• Kekuatan (Strenght)
a. Lokasi RS yang strategis berada ditengah daerah pemukiman dengan
sangat dekat dengan wilayah Industri (SIER) yang merupakan costumer
potensial.
b. Komitmen kuat dari Pemilik Rumah Sakit yang merupakan seorang dokter
yang sedang mengambil spesialis.
c. SDM memiliki kemauan kuat untuk maju.
d. RS telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
e. Fasilitas dan peralatan medik sudah memadai untuk menunjang pelayanan
Rumah Sakit Umum.
Analisa SWOT
• Kelemahan (Weakness)

a. Pengelolaan rumah sakit belum dilakukan secara professional

b. RS belum pernah melakukan akreditasi.

c. SDM kurang professional baik secara kualitas maupun kuantitas.

d. Standar pelayanan belum berjalan optimal

e. Area lahan terbatas, sehingga terbatas untuk pengembangan fisik


Analisa SWOT

• Peluang (Opportunity)

a. Kemudahan akses transportasi ke RS oleh masyarakat

b. Pemberlakuan sistem JKN di Indonesia

c. Jalinan kerjasama dengan instansi dan industry di wilayah


SIER

d. Belum adanya RS tipe D di wilayah tersebut


Analisa SWOT
• Ancaman (Threat)

a. Adanya kompetitor yang memberikan layanan sejenis yang lebih baik

b. Pemberlakuan BPJS, jika tidak dibarengi dengan perbaikan internal


sangat merugikan.

c. Kondisi sosial, politik, ekonomi dan hukum yang tidak stabil serta
otonomi daerah yang begitu kuat membuat perubahan regulasi dan
kebijakan pemerintah begitu cepat dan sult diprediksi.
Analisa SWOT
SWOT Diagram Setelah hasil analisa, dimasukan dalam kuadran
0.80
9.05, 0.74
analisa SWOT akan diperoleh menunjukkan
0.70

0.60 Rumah Perdana Medica berada pada posisi


0.50
Stregth – Opportunity, artinya organisasi memiliki
OT

0.40

0.30 SWOT Diagram kekuatan internal dan juga memiliki peluang


0.20
yang bagus di luar.
0.10

0.00 Pada kondisi seperti ini sebuah organisasi harus


0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

SW mampu melakukan tindakan yang agresif agar


dapat memanfaatkan kekuatan apapun terhadap
peluang yang ada. Hal ini karena momentum
akan muah hilang seiringnya berjalannya waktu.
Strategi Berdasarkan Posisi Organisasi
Untuk pilihan strategi yang mendapat prioritas untuk dipertimbangkan antara lain:
• Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait usahanya (Related Diversification)
Menambah pelayanan
• Kemitraan (Aliansi) dengan organisasi yang lebih kuat (Vertical Integration)
• Upaya memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah geografis baru/segmentasi pasar
yang baru (Market Development) Berusaha menarik pelanggan tingkat eknonomi menengah ke
atas
• Meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada
(Product Development). Membangun ruang tunggu yang eksklusif bagi kelas VIP
• Meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha
pemasaran yang gencar (Market Penetration) Membangun klinik satelit rumah sakit dalam
perusahaan, gencar beriklan atau berpromosi
Nilai Investasi Saat ini
INVESTASI

ITEM SATUAN NILAI

Tanah Juta Rp 13.875

Bangunan Juta Rp 5.200

Fasilitas Non-Medis Juta Rp 2.094

Peralatan Medis Juta Rp 11.876

Perijinan dan operasional awal Juta Rp 400

TOTAL INVESTASI Juta Rp 33.445


Kriteria Investasi RSIA Perdana Medica
a. NPV yang dihasilkan lebih besar dari NPV
Kriteria Investasi Value Criteria Min
perhitungan secara teori, sehingga dapat
dikatakan bahwa investasi ini memberikan
manfaat.
NPV (Net Present b. IRR yang dihasilkan sebesar 23,7% angka
Juta Rp 1.274.787 Ok 33.445
Value) tersebut merupakan parameter yang tidak
berbanding, karena seluruh investasi yang
akan digunakan merupakan investasi murni
yang tidak mengandung unsur bunga seperti
IRR (Internal Rate of
% 23,7% Ok 11,0%
bunga pinjaman.
Return) c. Payback Period atau jangka waktu
pengembalian atas investasi proyek
pembangunan Rumah Sakit Insan Sehat
Payback period th ke Tahun 17 adalah pada tahun ke-17
Grafik Cashflow
Kesimpulan
a. Kesiapan Rumah Sakit menyesuaikan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
56 tahun 2014. Secara meyakinkan Rumah Sakit Perdana Medica dapat dikatan siap
berubah menjadi Rumah Sakit Umum Kelas D. Jika melihat kesesuaian antara fasilitas
dan piranti Rumah Sakit dengan Standar yang ditetap menteri Kesehatan bagi Rumah
Sakit Kelas D, kesiapan Rumah Sakit Perdana Medica lebih dari 75%
b. Kesiapan Rumah Sakit Menambah Investasi. Investasi yang disiapkan selain untuk
memenuhi syarat sebagai rumah sakit kelas D juga untuk menyiapkan layanan
unggulan yang ada di RS Perdana Medica. Penambahan investasi dilakukan secara
bertahap dan dilaksanakan secara mandiri oleh Rumah Sakit Perdana Medica
c. Perkiraan Akibat Perubahan Tipe Rumah Sakit. Secara umum dapat dikatakan peluang
baik finansial maupun non finalsial akan sangat besar bagi Rumah Sakit Perdana
Medica. Dari nilai proyeksi yang positif baik dari sisi perolehan pendapatan maupun
jumlah kunjungan semua mendukung rencana perubahan tipe rumah sakit ini
Saran
a. Survei pasar lebih lanjut untuk lebih mempertajam proyeksi pelayanan yang akan
ditawarkan Rumah Sakit Perdana Medica terhadap sasaran pasar yang akan dituju.
b. Perancangan produk layanan yang rinci beserta infrastruktur pendukung yang diperlukan,
termasuk sistem manajemen dan sistim informasi yang akan digunakan.
c. Analisis positioning lebih lanjut guna menentukan fasilitas yang harus tersedia untuk
mendukung keberadaan Rumah Sakit Perdana Medica pada peta persaingan yang
cukup ketat serta perubahan bentuk badan hukum yang membawa konsekuensi logis
dalam beberapa aturan dasar pengelolaan organisasi.
d. Menindaklanjuti perkiraan kebutuhan sarana fisik, segera dibuat perencanaan denah dan
konstruksi bangunan yang disesuaikan dengan kaidah pengembangan fisiknya yaitu
“disesuaikan dengan alur pasien” dan “menganut kemudahan akses bagi pasien”.

Anda mungkin juga menyukai