Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM

PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI


ANTIMIKROBA (PPRA)

RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA


KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Pedoman
Pengorganisasian Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di
Rumah Sakit Intan Medika Lamongan ini berhasil disusun. Hal ini disusun
sebagai pedoman pembentukan tim dalam pencegahan dan pengendalian resistensi
antimikroba pada lingkungan Rumah Sakit Intan Medika Lamongan.
Pedoman Pengorganisasian timProgram Pengendalian Resistensi
Antimikroba (PPRA) merupakan dokumen resmi yang berisi informasi lengkap
perihal susunan tim/anggota PPRA yang disertai uraian tugas dalam
melaksanankan program PPRA di Rumah Sakit Intan Medika.
Penghargaan dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Direktur
Rumah Sakit Intan Medika, dan semua instalasi yang telah berpartisipasi aktif
mulai dari proses penyusunan sampai dengan penerbitan pedoman ini. Semoga
pedomanini memberikan manfaat bagi dalam peningkatan mutu pelayanan di
Rumah Sakit Intan Medika.
Akhirnya saran dan koreksi demi penyempurnaan buku pedoman ini sangat
kami harapkan.

Terima kasih

Tim Penyusun

Pedoman Pengorganisasian Tim PPRA i


RUMAH SAKIT
INTAN MEDIKA
BLAWI KARANGBINANGUN LAMONGAN

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA LAMONGAN
NOMOR : 228/RSIM/PER/V/2019

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM PROGRAM PENGENDALIAN


RESISITENSI ANTIMIKROBA (PPRA)

DIREKTUR RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA LAMONGAN

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya pengendalian resistensi antibiotik di


Rumah Sakit Intan Medika, perlu dibentuk tim Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA).
b. Bahwa agar kegiatan PPRA dapat terlaksana, maka
diperlukan adanya pedoman pengorganisasian yang mengatur
uraian tugas dari setiap anggota.
c. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b, maka perlu ditetapkan Peraturan Direktur
tentang Pedoman Pengorganisasian Tim Pencegahan dan
Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Rumah
Sakit Intan Medika.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.

Pedoman Pengorganisasian Tim PPRA ii


3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/Sk/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/
Menkes/Per/VIII/2001 Tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.
5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
6. Surat Kepmenkes RI No.1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen
Kesehatan.
7. Peraturan Presiden RI No. 77 Tahun 2015 tentang Pedoman
Organisasi RS
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2015 tentang Program Pencegahan dan Pengendalian
Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM PROGRAM


PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)

Pasal 1
Pedoman Pengorganisasian PPRA digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
tugas sebagai tim PPRA di Rumah Sakit Intan Medika

Pasal 2
Pedoman Pengorganisasian PPRA berisi tentang uraian tugas dan wewenang tim
PPRA dalam melaksanakan tugas PPRA di Rumah Sakit INtan Medika

Pasal 3

Pedoman Pengorganisasian Tim PPRA iii


Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Lamongan
Pada tanggal : 28 Mei 2019
Direktur RS Intan Medika

Dr. Kamal Mubarok


NIK :201403001

Pedoman Pengorganisasian Tim PPRA iv


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

PERATURAN DIREKTUR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

BAB II ..................................................................................................................... 2

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA ............................ 2

A. DESKRIPSI RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA LAMONGAN……


Error! Bookmark not defined.

B. SEJARAH SINGKAT RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA ............... 3

BAB III ................................................................................................................... 5

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT ................ 5

A. VISI .......................................................... ……………………………….5

B. MISI ......................................................... ……………………………….5

C. NILAI DASAR……………………………………………………………5
D. TUJUAN………………………………………………………………….6
E. MOTTO…………………………………………………………………...6
BAB IV ................................................................................................................... 7

STRUKTUR ORGANISASI .............................................................................. 7

A. BAGAN ORGANISASI………………………………. ...................... 7

B. PENGERTIAN………………………………. .................................... 9

BAB V................................................................................................................. 112

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA .................................................. 112

BAB VI ................................................................................................................. 13

URAIAN JABATAN ........................................................................................ 13

Pedoman Pengorganisasian Tim PPRA v


BAB VII ................................................................................................................ 16

TATA HUBUNGAN KERJA ........................................................................... 16

BAB VIII............................................................................................................... 17

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ............................ 17

BAB IX ................................................................................................................. 18

KEGIATAN ORIENTASI ................................................................................ 18

BAB X................................................................................................................... 19

PERTEMUAN ATAU RAPAT ........................................................................ 19

BAB XI ................................................................................................................. 20

PELAPORAN ................................................................................................... 20

Pedoman Pengorganisasian Tim PPRA vi


Lampiran : Peraturan Direktur Rumah
Sakit Intan Medika
Lamongan
Nomor : 228/RSIM/PER/V/2019
Tanggal : 28 Mei 2019
Tentang : Pedoman Pengorganisasian
Tim PPRA

BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang profesional, bermutu sesuai
standar yang sudah ditentukan.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan
pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi atau infeksi
nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit, baik karena perawatan
atau datang berkunjung ke rumah sakit. Angka kejadian infeksi nosokomial terus
meningkat ( Al Varado, 2000 ) mencapai sekitar 9 % ( variasi 3-21 % ) atau lebih
dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia.
Selain itu, perlu dilakukan pencegahan terjadinya resistensi antimikroba di
Rumah Sakit. Sehingga dibentuk sebuah tim yang bertanggung jawab dalam
penggunaan antibiotik di Rumah Sakit melalui Program pengendalian Resistensi
Antimikroba.
Agar mendapat dukungan dan komitmen dari pimpinan rumah sakit dan
seluruh petugas untuk melakukan langkah-langkah yang sesuai prosedur yang
berlaku dalam pencegahan resistensi antimikroba maka disusunlah Pedoman
Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit
Intan Medika Lamongan.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA

A. DESKRIPSI RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA LAMONGAN


Rumah Sakit Intan Medika Lamongan merupakan Rumah Sakit Umum
dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang
bersifat spesialistik yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
Rumah Sakit Intan Medika Lamongan berlokasi di Jl. Raya Utara Pasar
Blawi Kecamatan Karangbinangun Lamongan 62293, Jawa Timur, Indonesia.Telp
0322 - 3882605 (hunting). Fax: 0322 - 3882605 dengan alamat e-
mailwww.rs.intanmedika@gmail.com.
Rumah Sakit Intan Medika Lamongan diresmikan pada tanggal 07
Agustus 2014 oleh Bupati Lamongan H. M. Fadeli, MM. dengan status dibawah
kepemilikan Yayasan Syifa’ul Ummah dan merupakan rumah sakit kelas D
berdasarkan SK Bupati Nomor 445/21/Kep./413.215/2014 . Pada saat ini Rumah
Sakit Intan Medika Lamongan dipimpin oleh dr. Kamal Mubarok selaku direktur.
Adapun pelayanan di Rumah Sakit Intan Medika Lamongan, antara lain:
1. Instalasi Rawat Jalan
a. Poli Umum
b. Poli Gigi
c. Poli Dalam
d. Poli Kandungan
e. Poli Bedah
f. Poli Spesialis Anak
g. Poli Paru
h. Poli Saraf
2. Instalasi Rawat Inap
a. Gedung Perawatan I (Kebidanan & Kandungan)
b. Gedung Perawatan II (Rawat Inap Bawah)
c. Gedung Perawatan III (Rawat Inap Atas)
3. Sarana Penunjang Medis
a. Pelayanan Laboratorium

2
b. Pelayanan Farmasi
c. Pelayanan Radiologi
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Ambulance/ mobil jenazah.

B. SEJARAH SINGKAT RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA LAMONGAN


Berdirinya Rumah Sakit Intan Medika Lamongan berawal dari Klinik Al –
Maslaha yang didirikan oleh dr. H. Moh. Mahzumi di seberang Timur Pasar
Blawi.Tujuan pendirian klinik ini adalah memberikan pelayanan kesehatan yang
maksimal dan terjangkau bagi masyarakat Bonorowo dan sekitarnya.
Seiring dengan perkembangan klinik serta kebutuhan masyarakat, maka
pada tahun 2014 didirikan Rumah Sakit Intan Medika Lamongan diatas atas tanah
seluas 4.538 𝑚2 yang beralamat diJl.Raya Utara Pasar Blawi Kecamatan
Karangbinangun Lamongan dan diresmikan pada tanggal 07 Agustus 2014 oleh
Bupati Lamongan H. M. Fadeli, MM.
Pada awal pembukaan Rumah Sakit Intan Medika Lamongan jumlah
pegawai sebanyak 23 orang yang merupakan pegawai Klinik Al - Maslaha.Selain
itu juga sebagian besar peralatan medis dan non medis adalah berasal dari klinik
Al-Maslaha. Sejak tahun 2014 Rumah Sakit Intan Medika dipimpin dr. Kamal
Mubarok.
Visi Rumah Sakit Intan Medika Lamongan saat itu merupakan
pengembangan dari visi dari Klinik Al – Maslaha yaitu “Menjadi rumah sakit
pelayanan kesehatan yang melayani dengan KASIH (Kualitas, Aman, Sigap,
Asih, dan Hemat)”. Adapun misi rumah sakit yaitu:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan
kesehatan, rujukan dan terjangkau oleh masyarakat,
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
pelayanan mutu,
3. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik dan nyaman serta
lingkungan yang ramah

3
Dari visi dan misi rumah sakit tersebut diatas, maka rencana yang akan
diciptakan oleh Rumah Sakit Intan Medikadalam jangka waktu 5 tahun kedepan
saat itu, yaitu:
1. Rumah SakitIntan Medikamenjadi pilihan;
2. Rumah Sakit Intan Medikadengan pelayanan terbaik; dan
3. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Intan Medikayang berbudi luhur
Pada saat rumah sakit Intan Medika Lamongan baru berdiri, pelayanan
yang ada yaitu:
1. Poli Rawat Jalan
a. klinik umum
b.klinik gigi
c. klinik spesialis bedah
d. Klinik Spesialis kandungan
2. Poli Rawat Inap
a. Rawat Inap Kelas I
b. Rawat Inap Kelas II
c. Rawat Inap Kelas III
3. Unit Gawat Darurat
4. Sarana Penunjang Medis
a. Laboratorium
b. X-Ray
c. EKG
d. Kamar obat
Pada tahun 2019, Yayasan Syifaul Ummah selaku pemilik Rumah Sakit
Intan Medika melakukan perubahan kebijakan yang mendasar dalam pengelolaan
rumah sakit.Perubahan ini dilakukan seiring dengan perkembangan rumah sakit
serta untuk menyesuaikan diri dengan regulasi dan perkembangan usaha jasa
kesehatan di Kabupaten Lamongan yang terus bergerak maju. Adapun kebijakan
tersebut, antara lain:
1. Perubahan Visi dan Misi Rumah Sakit Intan Medika
2. Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kelola Rumah Sakit (SOTK)
3. Melakukan Akreditasi dengan SNARS Edisi 1 (15 Bab).

4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
Rumah Sakit Intan Medika Lamongan mempunyai visi yang mengandung
cita-cita yang harus diwujudkan oleh pimpinan, unit kerja dan seluruh pegawai
dalam rangka mememuhi tuntutan masyarakat dan pasar industri perumahsakitan.
Adapun visi Rumah Sakit Intan Medika Lamongan adalah: “Menjadi Rumah
Sakit Pilihan Utama Dengan Pelayanan Prima dan Berdaya Saing”.

B. MISI
Untuk mewujudkan visi dan cita-cita, Rumah Sakit Intan Medika
Lamongan merumuskan dalam suatu misi sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau
2. Melakukan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien.
3. Mengembangkan kemampuan SDM, sarana dan prasarana serta tata kelola
rumah sakit yang berkualitas.
4. Membangun jejaring dengan organisasi yang mendukung peningkatan mutu
rumah sakit

C. NILAI-NILAI DASAR (CORE VALUES)


Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi nya, Rumah Sakit Intan Medika
memiliki Nilai Dasar yang merupakan budaya kerja dan menjadi pijakan,
pegangan dan pedoman bagi direksi, unit kerja manajemen, unit kerja
pelayanan/operasional dan seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya.

Adapun nilai-nilai dasar Rumah Sakit Intan Medika Lamongan yang


disingkat “INTAN”antara lain:

1. I:Integritas, memberikan pelayanan yang jujur, professional dan


bertanggungjawab.

5
2. N:Nurani, memberikan pelayanan sepenuh hatisertamembaktikan fikiran,
tenaga sesuai dengan profesinya.
3. T: Tanggap, memberikan pelayanan bersifat cepat, tepat dengan
mengutamakan keselamatan pasien dan para pegawainya.
4. A: Amanah, memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas
dan kewajiban.
5. N: Nilai Luhur, menjujung tinggi nilai agama dan etika profesi dalam
setiappelayanan.

D. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingindicapaidariRumah Sakit Intan Medika
Lamongandalammencapaivisidanmisiadalahsebagaiberikut:
1. Menjadikan Rumah Sakit Intan Medika Lamongan sebagai rujukan
pertama untuk pelayanan kesehatan

2. Meningkatkan cakupan melalui pelayanan yang tepat, efektifdan efisien

3. Meningkatkan mutu layanan dan keselamatan pasien

4. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional

5. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit sesuai dengan pelayanan


yang berkembang.

6. Meningkatkan kerjasama pelayanan kesehatan dengan institusi lain

7. Meningkatkan kemandirian pembiayaan dan pengembangan rumah sakit.

E. MOTTO
Rumah Sakit Intan Medika Lamongan memilik Motto:
“KEPUASAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI”

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI

A. BAGAN ORGANISASI
Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi
Rumah Sakit Intan Medika Lamongan didasarkan pada Surat keputusan Ketua
Yayasan Syifa’ul Ummah Nomor 003/YSU/Kep/I/2019. Struktur Organisasi ini
diharapkan mampu mewadahi seluruh aspek kegiatan pelayanan Rumah Sakit
Intan Medika Lamongan. Hal ini sejalan dengan perkembangan dan tuntutan
pelayanan yang bermutu. Selain itu, Rumah Sakit Intan Medika Lamongan juga
melakukan akreditasi sebagai bukti bahwa pelayanan yang dilakukan sudah sesuai
standar.
Adapun struktur organisasi RS Intan Medika Lamongan terdiri dari 1
(satu) Direktur, 8 (delapan) Komite, 1 (satu) SPI, 3 (tiga) Kepala Bidang dan 17
(Tujuh Belas) Instalasi/ Unit.

7
8
B. PENGERTIAN
1. Unit Struktural
a. Direktur
Pejabat tertinggi di Rumah Sakit Intan Medika Lamongan.
b. Kepala Bidang
Pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau
lebih pelayanan rumah sakit, yaitu:
1) Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan
2) Kepala Bidang Penunjang Medis
3) Kepala Bidang Umum dan Keuangan
c. Instalasi/ Unit Kerja
Wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang
memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan
baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah
sakit. Adapun unit kerja yang di Rumah Sakit Intan Medika
Lamongan adalah:
1) Instalasi Gawat Darurat
2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Rawat Inap
4) Instalasi Bedah Sentral (IBS)
5) Instalasi Bersalin (KIA)
6) Instalasi Neonatus
7) Instalasi High Care Unit (HCU)
8) Instalasi Farmasi
9) InstalasiLaboratorium
10) InstalasiRadiologi
11) InstalasiGizi
12) Instalasi Rekam Medis dan SIM RS
13) Instalasi CSSD dan Laundry
14) Unit Umum dan Logistik
15) Unit Keuangan dan Akuntansi

9
16) Unit Tata Usaha dan Humas
17) Unit SDM dan Diklat

2. Unit Non Struktural


a. Komite
Wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada
direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan
rumah sakit. Komite yang ada di Rumah Sakit Intan Medika
Lamongan adalah sebagai berikut:
1) Komite Medik
2) Komite Keperawatan
3) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP)
4) Komite Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
5) Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
(K3RS)
6) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
7) Komite Etik dan Hukum
8) Komite Farmasi dan Terapi (KFT)
9) Satuan Pemeriksa Internal (SPI)
b. Kelompok Staf Medis (KSM)
Kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan
fungsional. Kelompok staf medis di Rumah Sakit Intan Medika
Lamongan dikelompokkan sebagai berikut:
1) Kelompok Staf Medis Dokter Umum
2) Kelompok Staf Medsi Doketr Gigi
3) Kelompok Staf Medis Dokter Spesialis Anak
4) Kelompok Staf Medis Dokter Spesialis Bedah
5) Kelompok Staf Medis Dokter Spesialis Penyakit Dalam
6) Kelompok Staf Medis Dokter Spesialis Obgyn
7) Kelompok Staf Medis Dokter Spesialis Anastesi

10
8) Kelompok Staf Medis Dokter Spesialis Syaraf
9) Kelompok Staf Medis Dokter Spesialis Paru.

11
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

PENANGGUNGJAWAB
dr. Anwar Yusuf, SpB

Ketua
dr. Ida Syifa’urrohmah

Anggota Sekertaris
SitiMa’rufah,SSi, Apt.
1. dr. Rudianto Dwi
Agustomo, SpPD
2. Rahmawati Azizah,
AMd,Kep
3. EtyWulandari, AMd AK
4. Widyastuti, AMd.Kep
5. SulistiaWati, S.Farm. Apt.
6. dr. Dian Rahma

12
BAB VI
URAIAN JABATAN

1. Tim PPRA
Membantu pimpinan dalam:

a. Menerapkan kebijakan-kebijakan tentang pengendalian resistensi


antimikroba
b. Menetapkan kebijakan pengendalian penggunaan antibiotik
c. Menetapkan program pengendalian resistensi antimikroba (PPRA)
d. Memonitor dan mengevaluasi PPRA
e. Menyelenggarakan forum diskusi/kajian pengelolaan penderita penyakit
infeksi
f. Menyebarluaskan dan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang
prinsip-prinsip pengendalian resistensi antimikroba yang terkait dengan
penggunaan antibiotik secara bijak
g. Mengembangkan penelitian yang terkait dengan PPRA

2. Penanggung jawab PPRA


a. Monitoring dan evaluasi kinerja tim PPRA
b. Ikut menyusun dan bertanggungjawab terhadap program PPRA
3. Ketua Tim PPRA
 Hasil Kerja:
Terselenggaranya visi, misi, dan program PPRA di rumah sakit secara
menyeluruh dan terpadu.
 Uraian Tugas :
a. Melaksanakan pembinaan kualitas atau mutu dalam Progam
Pengendalian Resistensi Antimikroba.
b. Melaksanakan koordinasi dengan instalasi yang terkait dalam membina
kualitas Progam Pengendalian Resistensi Antimikroba.
c. Mengendalikan dan mengevaluasi kualitas Progam Pengendalian
Resistensi Antimikroba.
 Tanggung jawab :
13
a. Sebagai penanggung jawab Progam Pengendalian Resistensi
Antimikroba.
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi PPRA
c. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi.
 Wewenang :
a. Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir
b. Memeriksa hasil kegiatan PPRA
 Syarat Jabatan :
a. Pendidikan Dokter Umum
b. Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi.
c. Memiliki kemampuan kepemimpinan
4. Sekretaris Tim PPRA
 Hasil kerja :
Terselenggaranya semua Progam Pengendalian Resistensi
Antimikroba
 Uraian tugas :
Pelaksanaan pencatatan, evaluasi, dan pembuatan laporan kegiatan di
dalam rumah sakit.
 Tanggung Jawab :
a. Sebagai penanggung jawab pencatatan, evaluasi, dan pembuatan
laporan kegiatan.
b. Mengelola serta menjamin mutu dan ketersediaan antibiotik yang
tercantum dalam farmasi.
c. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata
laksana pasien infeksi.
 Syarat Jabatan :
Pendidikan Apt.
5. Anggota tim PPRA
 Hasil Kerja :
Terselenggaranya semua Progam Pengendalian Resistensi Antimikroba.
 Uraian Tugas :
a. Melaksanakan Progam Pengendalian Resistensi Antimikroba
14
b. Melakukan koordinasi Progam Pengenalian Resistensi Antimikroba di
setiap bagian rumah sakit yang terkait.
c. Melakukan koordinasi dalam penyusunan panduan penggunaan
antibiotik di setiap bagian rumah sakit yang terkait.
d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim.
 Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap koordinator masing-masing
b. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program
 Syarat Jabatan :
a. Pendidikan Keperawatan
b. Pendidikan Analisis
c. Dokter Umum
d. Dokter spesialis
e. Pendidikan Farmasi

15
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

BID.KEPE
KOMITE RAWATA
PPI N
K
K

TIM INST.
KSM/STAF FARMASI
KLINIS PPRA

LABORAT KOMITE
ORIUM FARMASI
TERAPI

Tim PPRA dalam melaksanakan tugasnya bekerjasama dan berkoordinasi


dengan unit/ Instalasi kerja antara lain :
1. KSM dalam hal ini para dokter, yaitu berkoordinasi dalam menetapkan
penggunaan antimikroba di RS Intan Medika
2. Instalasi Farmasimemberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam
tata laksana pasien infeksi, melalui: pengkajian peresepan, pengendalian dan
monitoring penggunaan antibiotik, visite ke bangsal pasien bersama tim.
3. Laboratorium memberikan informasi untuk menunjang diagnosa
4. Perawat di bawah bidang keperawatan dalam menerapkan kewaspadaan
standar dalam upaya mencegah penyebaran mikroba resisten.
5. Komite/tim pencegahan pengendalian infeksi (KPPI) Komite PPI berperanan
dalam mencegah penyebaran mikroba.
6. Komite/tim farmasi dan terapi (KFT) memantau kepatuhan penggunaan
antibiotik terhadap kebijakan dan panduan di rumah sakit.

16
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Nama Jabatan Pendidikan Formal Non Formal Jumlah


Kebutuhan
Penanggungjawab Tim Dokter spesialis 1
PPRA bedah
Ketua PPRA Dokter Umum Pelatihan dan 1
workshop
PPRA
Sekertaris Apoteker Pelatihan dan 1
workshop
PPRA
Anggota Dokter spesialis, 6
Dokter umum,
Perawat, Analisis,
Apoteker

17
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Berkoordinasi dengan bagian Diklat Rumah Sakit, Kepala Tim PPRA


memberikan masukan untuk sosialisasi materi terkait kegiatan di unit yang
dibutuhkan bagi seluruh staf PPRA dan unit-unit terkait di Rumah Sakit.
Kebutuhan pendidikan staf dapat diketahui dengan mengevaluasi seluruh
kegiatan progam yang dilaksanakan oleh para staf, sehingga progam yang
diperoleh sesuai dengan kebutuhan para staf dan untuk meningkatkan kinerjanya
selama bekerja di unit terkait.

18
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT

Pertemuan atau rapat dilakukan oleh timPPRA secara internal yaitu


pertemuan antara Ketua PPRA dengan seluruh staf PPRA.
Rapat koordinasi diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap 1 bulan sekali
Tempat : Ruang Rapat Rumah Sakit Intan Medika
Acara : Rapat koordinasi PPRA Rumah Sakit Intan Medika
Peserta : Anggota PPRA
Materi :
a. Permasalahan yang muncul saat ini
b. Evaluasi kinerja secara rutin
c. Evaluasi dan perencanaan peningkatan SDM

19
BAB XI
PELAPORAN

1. Laporan per semester


Untuk laporan internal di laporkan setiap 6 (enam) bulan sekali dalam bentuk
tabel dan diagram. Untuk kegiatan eksternal dilaporkan pada saat rapat
bulanan.

2. Laporan tahunan
Dilaporkan kepada direktur setiap satu tahun sekali

20

Anda mungkin juga menyukai