Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM PPRA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
profesional, bermutu sesuai standar yang sudah ditentukan.

Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di rumah
sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi atau infeksi nosokomial yaitu infeksi yang
diperoleh di rumah sakit, baik karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit. Angka
kejadian infeksi nosokomial terus meningkat ( Al Varado, 2000 ) mencapai sekitar9 % ( variasi
3-21 % ) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia.

Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan, pelatihan, pengawasan, serta
monitoring dan evaluasi.

Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting karena
merupakan gambaran mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul berbagai
penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti Methycillin Staphylococcus
Aureus (MRSA), Vancomycin Resistant Enterococci (VRE) dan Multi Resistance Bacteremia
(MRB).

Agar mendapat dukungan dan komitmen dari pimpinan rumah sakit dan seluruh petugas untuk
melakukan langkah-langkah yang sesuai prosedur yang berlaku dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi maka disusunlah Pedoman Organisasi Pencegahan dan Pengendalian
Rumah Sakit Umum Gema Persada.
B. Landasan Hukum

Landasan Hukum penyusunan pedoman pengorganisasian ini disusun berdasarkan peraturan


perundang-undangan sebagai berikut :

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290 / Menkes / Per / III /
2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 / Menkes / Sk / II /
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
e. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 / Menkes / Per / VIII
/ 2001 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
f. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
g. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
h. Surat Kepmenkes RI No.1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan.
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 340/ Menkes/ PER/III/
2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
j. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
k. Peraturan Presiden RI No. 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi RS
C. Tujuan

a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum GEMA PERSADAmelalui
pencegahan dan pengendalian di semua unit di rumah sakit meliputi kualitas pelayanan,
manajemen risiko, clinical governance, serta kesehatan dan keselamaytan kerja.

b. Tujuan Khusus

– Sebagai pedoman bagi Direktur Rumah Sakit dalam membentuk organisasi, program,
wewenang, dan tanggung jawab secara jelas
– Menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit secara efektif dan efisien
dalam pelaksanaan PPI
– Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit secara bermakna
– Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Deskripsi RSU GEMA PERSADA

Rumah Sakit Umum GEMA PERSADA adalah Rumah Sakit di Samudera Pasai yang
terletak di Jl. Mayjen Sutoyo No. 2, Samudera Pasai ,Kode Pos 13630 dengan nomor telepon
020.8092317 (Hunting), Fax : 020.8092445 dan alamat email : gp@gmail.com, Website :
www.gp.com. RSU GEMA PERSADA didirikan dengan maksud menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan berperan dalam pendidikan tenaga kesehatan. Seiring
dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan serta
dalam upaya untuk pemerataan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat, maka
keberadaan sebuah rumah sakit bagi masyarakat adalah sebagai bentuk pengabdian pada
masyarakat dan sebagai tempat pendidikan calon-calon dokter di Indonesia.

Pertimbangan tersebut di atas, Yayasan GEMA PERSADA merasa ikut terpanggil dan
bertekad untuk turut serta berkiprah dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas
bagi masyarakat di daerah Kota Administrasi Samudera Pasai khususnya masyarakat di
wilayah Kota Jeddah dan sekitarnya pada umumnya.

Yayasan GEMA PERSADA sebagai penyelenggara melihat bahwa Rumah Sakit


memerlukan suatu pendekatan baru untuk mencapai kinerja yang lebih baik.Rumah Sakit harus
mampu menghadapi persaingan pasar lokal dan global. Untuk itu maka nama Rumah Sakit perlu
disesuaikan menjadi Rumah Sakit Umum GEMA PERSADA. Dengan Motto ”Tan Hana
Wighna Tan Sirna”, RSU GEMA PERSADA berkomitmen dengan memegang nilai rendah
hati, berbagi dan peduli dalam melayani. Menyelenggarakan pelayanan dengan profesional sebagai
ujung tombak pencapaian mutu terbaik. Bertanggung jawab, berdisplin dan kejujuran untuk
melahirkan kepercayaan masyarakat.Setiap Tahun RSU GEMA PERSADA membuat Rencana
Kerja Tahunan beserta Rencana Anggaran Biaya dengan proses partisipatif dari tingkat
Manajer. Penentuan rencana Investasi diajukan oleh RSU GEMA PERSADA pada bulan
Desember kepada Yayasan untuk mendapatkan persetujuan, Setelah dapat persetujuan dari Pengurus
Yayasan, maka proses realisasi Anggaran langsung dilakukan oleh RSU GEMA
PERSADA.Untuk pengawasannya, RSU GEMA PERSADA membuat laporan 3 bulanan yang
berisi kinerja dan realisasi investasi untuk dirapatkan bersama-sama dengan Yayasan. Biasanya
Yayasan menyerahkan kepada RS mengenai keputusan sehari-harinya.Sistem pengawasan
yayasan dilakukan dengan mengendalikan RAPB.

Standar Kualitas Pelayanan RSU GEMA PERSADA :

a. Izin Operasional Tetap Perpanjangan I (Kesatu) berdasarkan SK kepala Dinkes


Propinsi NAD Nomor 2053 Tahun 2013 berlaku selama 5 (lima) Tahun yaitu s/d Tahun
2018.
b. Penetapan Kelas Rumah Sakit dari Kemenkes Nomor HK. 03.05/I/271/2011 tanggal
18 Januari 2011 sebagai Rumah Sakit Kelas B.
c. Terakreditas 12 Pelayanan oleh Komite Akreditasi RS pada bulan Maret 2011 masa
berlaku 3 (tiga) tahun berdasarkan Dirjen Bina Pelayanan Medik DepKes. RI Nomor
YM.01.10/III/842/11 tanggal 22 Maret 2011.
d. Sertifikat Laik Fungsi No 1291 oleh Dinas Pengawasan dan Penertiban bangunan
Tanggal 19 Nopember 2013.
e. Sertifikasi ISO 1991-2008 oleh SAI GLOBAL untuk Pelayanan IGD.
f. Izin Pembuangan Air Limbah (IPAL) Berdasarkan Keputusan Gubernur Propinsi NAD
Nomor 67 / IPAL / 2013 tanggal 25 Juni 2013 berlaku sd. 25 Juni 2018.
g. Izin Pemakaian/ Pengesahan Penggunaan Motor Diesel berdasarkan SK kepala Dinkes
Propinsi NAD Nomor 3853 Tahun 2011.
h. Izin Pemanfaatan Tenaga Nuklir dari Bapeten berdasarkan
No.004439.1.204.00000.190712 tertanggal 7 Mei 2012.
i. Terakreditasi oleh Komite Akreditasi RS (KARS) berdasarkan Akreditasi Versi 2012
dengan Sertifikat Nomor : KARS-SERT/171/XII/2015 lulus tingkat PARIPURNA,
masa berlaku 3 (tiga) tahun, tanggal 6 Mei 2015 s/d 5 Mei 2018.
Gambaran Produk Jasa RSU GEMA PERSADA :

1. Unit / Instalasi Pelaksana Fungsional


a. Pelayanan Rawat Inap
b. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
c. Pelayanan Rawat Jalan :
Praktek Dokter Spesialis : Penyakit Dalam, PenyakitAnak, PenyakitKebidanan dan
Kandungan, PenyakitBedah Umum, Bedah Orthopaedi, Bedah Digestive, Bedah
Onkologi, Bedah Urologi, Bedah Saraf, Bedah Thorax, Poli Saraf , Peny. Mata,
Peny. THT, PenyakitKulit dan Kelamin, Penyakit Jiwa, Klinik Gizi Klinik, Klinik
Gigi dan Mulut (Umum, Bedah Mulut, Ortodonti, Prosto & Konservasi gigi),
Klinik Tangan Tapeinos.

2. Pelayanan Penunjang :
a. Instalasi Laboratorium 24 jam dan Bank Darah
b. Instalasi Radiologi 24 Jam
c. Instalasi Farmasi 24 Jam
d. Unit Hemodialisa 16 TT
e. Instalasi Kamar Operasi dan CSSD
f. Instalasi Rawat Intensif
g. Instalasi Rehabilitasi Medik
h. Instalasi Elektromedik
i. Instalasi Gizi (Konsultasi Gizi)
j. Instalasi Linen
k. Mammografi
l. PKMRS : VCT & CST, KIA, KB, MDG’S
m. Tranportasi Ambulance

3. Layanan Unggulan di RSU GEMA PERSADA:


a. Traumatic Centre
b. Klinik Tapeinos
BAB III

VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RSU

A. Visi RSU GEMA PERSADA

Pada tahun 2016 RSU GEMA PERSADA telah merubah visi dan misi yang lama, dan
telah merumuskan visi dan misi yang baru sesuai dengan kebutuhan dan menghadapi
tantangan kedepan.

Visi RSU Gema Persada adalah :


“Menjadi rumah sakit pendidikan utama yang mempunyai keunggulan kompetitif dalam
pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan”.

B. Misi RSU GEMA PERSADA :

Untuk mencapai Visi kedepan, RSU GEMA PERSADA mempunyai Misi, yaitu :
1. Membangun karakter dokter yang memiliki sistem nilai Indonesia berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa dalam menjalankan kompetensinya
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran, penelitian dan
pelayanan medis dasar dan spesialistik berkualitas sesuai dengan kebutuhan
pendidikan dengan keunggulan kompetitif khususnya dalam bidang trauma dan
penyakit tropis
3. Menjalankan kegiatan operasional secara Efektif dan efisien serta sinergis
sehingga menghasilkan nilai tambah bagi stakeholders (pelanggan, pekerja,
mitra kerja, pemilik dan masyarakat)
4. Mengembangkan dan memperkuat manajemen rs pendidikan yang mandiri dan
mempunyai tata kelola yang baik (Good Teaching Hospital Governance).
Motto RSU GEMA PERSADA :

Tan Hana Wighna Tan Sirna

C. Nilai-Nilai RSU Gema Persada

Nilai yang menjadi dasar dalam pelayanan kesehatan di RSU GEMA PERSADA adalah :

1. Rendah Hati: Komitmen Rumah Sakit yang percaya bahwa rendah hati
dalammelayani adalah implementasi Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Berbagi dan Peduli: Komitmen Rumah Sakit yang percaya bahwa berbagi dan
peduli yang tinggi adalah prinsip dasar pelayanan.

3. Profesional:Komitmen Rumah Sakit yang percaya bahwa


penyelenggaraanpelayanan yang profesional adalah ujung tombak pencapaian mutu
terbaik.
4. Bertanggung Jawab : Komitmen Rumah Sakit yang percaya bahwa tanggung
jawabadalah pilar proses pelayanan dan penyembuhan secara holistik.

5. Berdisiplin dan Kejujuran : Komitmen Rumah Sakit sebagai pemberi pelayanan


percaya bahwa disiplin dan kejujuran adalah sifat hati yang bersih untuk melahirkan
kepercayaan masyarakat.
D. Tujuan RSU Gema Persada

Tujuan strategis rumah sakit yaitu: Unggul dalam pelayanan kesehatan; Unggul dalam
pelayanan, pendidikan dan penelitian serta memiliki reputasi di masyarakat dan industri kesehatan
pada pelayanan kesehatan. Tiga tema strategis organisasi menunjukkan apa yang harus diupayakan
untuk mencapai tujuan strategis ini.

RSU GEMA PERSADA mempunyai tujuan, yaitu :

1. Pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif


2. Tugas pendidikan dan penelitian
3. Melaksanakan pengembangan sistem manajemen, iptek kedokteran dan keperawatan
yang berdayaguna dan berhasil guna.
BAB 1V

STRUKTUR ORGANISASI RSU GEMA PERSADA

Yayasan Gema
Persada

Direktur

Wadir
Wadir Keu Wadir SDM
Yanmed
4.1. Keterangan/Pengertian
1. Unit Struktural/ Direktorat
a. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSU GEMA PERSADA

b. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing–masing, yaitu:

i. Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik : membantu direktur


dalam bidang pelayanan medik, keperawatan dan Penunjang Medik.
ii. Wakil Direktur SDM, Administrasi dan Umum: membantu direktur dalam
bidang SDM, Administrasi dan umum.
iii. Wakil Direktur P4 : membantu direktur dalam bidang Pendidikan Penelitian
dan Perencanaan Pengembangan.
c. Bidang/Bagian
Adalah pejabat yang membantu Direktur dan Wakil Direktur dalam pelaksanaan
satu atau lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu Rawat Jalan, Rawat Inap dan
Keperawatan, Gawat Darurat, ICU dan Kamar Operasi, SDM, Keuangan,
Administrasi dan Umum.

d. Unit Kerja/Instalasi
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan
memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit
baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja
di RSU GEMA PERSADA, dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi
istilah Instalasi/unit dan divisi pendukung disebut dengan Bagian/Bidang. Seluruh
instalasi dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang
Medik, seluruh Bagian/Bidang dibawah tanggungjawab Wakil Direktur SDM,
Administrasi dan Umum, Wakil Direktur Keuangan dan Wakil Direktur P4.
Instalasi/Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
2. Non Struktural/Non Direktorat
 Kerohanian
 SPI
 Marketing dan Humas
 IT/SIM RS
 Komite, adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang
ada di RSU GEMA PERSADA adalah sebagai berikut :
2. Komite Etik Rumah Sakit.
3. Komite Medik
4. Komite Keperawatan
5. Komite Tenaga Kesehatan Lain
6. Komite PMKP
7. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi
8. Komite Farmasi dan Terapi
9. Komite Rekam Medik
 KSM/Kelompok Staf Medik
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan
fungsional.

 Tim
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk
untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan
dan pengembangan pelayanan rumah sakit, yaitu :

1. Tim K3 RS/ MFK


2. Tim Case Mix
3. Tim Kendali Mutu Kendali Biaya
4. Tim TB DOTS
5. Tim PONEK
6. Tim HIV-AIDS
7. Tim Geriatri
8. Tim PPRA
9. Tim Pembelian
10. Tim Komkordik
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI

Dalam upaya menjalankan kegiatan Pengendalian Resistensi Antimikroba di RSU GEMA


PERSADA, Maka Perlu Dibentuk Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba RSU GEMA
PERSADA yang mengkoordinasikan penerapan sistem penggunaan antimikroba secara rasional
di RSU GEMA PERSADA untuk melindungi pasien, dalam upaya peningkatam mutu RS dan
keselamatan pasien (pasien safety).

A. Kewenangan, tanggung jawab dan tugas Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba


1. Mengendalikan berkembangnya mikroba resisten akibat tekanan seleksi oleh antibiotik,
melalui penggunaan antibiotik secara bijak
2. Mencegah penyebaran mikroba resisten melalui peningkatan ketaatan terhadap prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Penerapan penggunaan antibiotik secara bijak
4. Meningkatkan pemahaman dan ketaatan staf medis fungsional dan tenaga kesehatan
dalam penggunaan antibiotik secara bijak
5. Meningkatkan peranan pemangku kepentingan di bidang penanganan penyakit infeksi
dan penggunaan antibiotik
6. Mengembangkan dan meningkatkan fungsi laboratorium mikrobiologi klinik dan
laboratorium penunjang lainnya yang berkaitan dengan penanganan penyakit infeksi
7. Meningkatkan pelayanan farmasi klinik dalam memantau penggunaan antibiotik
8. Meningkatkan pelayanan farmakologi klinik dalam memandu penggunaan antibiotik
9. Meningkatkan penanganan kasus infeksi secara multidisiplin dan terpadu
10. Melaksanakan surveilans pola penggunaan antibiotik, serta melaporkannya secara
berkala
11. Melaksanakan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap
antibiotik, serta melaporkannya secara berkala
12. Pencegahan penyebaran mikroba resisten melalui peningkatan ketaatan terhadap prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi
dilakukan melalui upaya:
a. peningkatan kewaspadaan standar;
b. pelaksanaan kewaspadaan transmisi;
c. dekolonisasi pengidap mikroba resisten; dan
d. penanganan kejadian luar biasa mikroba resisten.
TRUKTUR ORGANISASI TIM PPRA
Surat Penetapan Struktur Organisasi Tim Program Pengendalian Resisteni Antimikroba
Nomor :249/SK/DIR/RSU GEMA PERSADA/12.2017

DIREKTUR

KETUA PPRA

= Wakil Ketua

=Sekretaris

ANGGOTA:

1.InstalasiFarmasi

2.Komite PPI

3.Bidang Keperawata

4.KomiteFarmasTerapi

5.Klinis /KSM

6. LaboratoriumKlinik
BAB VI

URAIAN TUGAS
1. TIM PPRA
Uraian Tugas:

Membantu pimpinan dalam:

a. Menerapkan kebijakan-kebijakan tentang pengendalian resistensi antimikroba (integrasi


dengan 4 pilar)
b. Menetapkan kebijakan pengendalian penggunaan antibiotik
c. Menetapkan program pengendalian resistensi antimikroba (PPRA)
d. Memonitor dan mengevaluasi PPRA
e. Menyelenggarakan forum diskusi/kajian pengelolaan penderita penyakit infeksi
f. Menyebarluaskan dan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip-prinsip
pengendalian resistensi antimikroba yang terkait dengan penggunaan antibiotik secara
bijak
g. Mengembangkan penelitian yang terkait dengan PPRA

2. Ketua Tim PPRA

Uraian tugas :

a. Membantu kepala/direktur rumah rakit dalam menetapkan kebijakan tentang


pengendalian resistensi antimikroba
b. Membantu kepala/direktur rumah sakit dalam menetapkan kebijakan umum dan
panduan penggunaan antibiotik di rumah sakit
c. Membantu kepala/direktur rumah sakit dalam pelaksanaan program pengendalian
resistensi antimikroba
d. Membantu kepala/direktur rumah sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikoba
e. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi
f. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik
g. Melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap
antibiotik
h. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip
pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara bijak, dan
ketaatan terhadap pencegahan pengendalian infeksi melalui kegiatan pendidikan
dan pelatihan
i. Mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi antimikroba
j. Melaporkan kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba kepada
Direktur/Kepala rumah sakit
k. Melaporkan kegiatan Tim PPRA
3. Sekretaris/Wakil Ketua

Uraian Tugas:
a. Melaksanakan kegiatan administrasi dan menginventarisir program kerja PPRA
b. Bertanggungjawab terhadap pencatatan dan pelaporan semua kegiatan PPRA
c. Membuat dan mensosialisasikan Uraian Tugas PPRA di rumah sakit
d. Bertanggungjawab terhadap penyediaan dan penyimpanan berkas rekam medis
e. Bertanggungjawab terhadap pelaporan internal dan eksternal.

4. Komite Farmasi Dan Terapi

Uraian tugas

a. Berperanan dalam menyusun kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik di rumah sakit,
b. Memantau kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap kebijakan dan panduan di rumah sakit
c. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim

5. Komite PPI

Uraian tugas

a. Standar Precaution (kewaspadaan standar)


b. Isolasi penderita
c. Penanganan unit kerja sumber mikroba resisten (source control)
d. Surveillance mikroba resisten
e. Menyusun pedoman-pedoman terkait

6. Mikrobiologi Klinik

Uraian tugas

a. Laboratorium Mikrobiologi
b. Identifikasi dan uji sensitivitas
c. Hasil pemeriksaan mikrobiologi
d. Konsultasi / Visitasi / Patient care
e. Bersama klinisi ikut terlibat merawat pasien infeksi.
f. Turn Around Time report
g. Informasi Pola kuman
h. Pengelolaan data mikroba
i. menerbitkan informasi peta medan secara berkala
7. Farmasi Klinik

Uraian tugas

a. Upaya mendorong penggunaan antibiotik secara bijak


b. Menurunkan transmisi infeksi melalui keterlibatan aktif dalam Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
c. Memberikan edukasi kepada tenaga kesehatan, pasien dan masyarakat tentang penyakit
infeksi dan penggunaan antibiotik yang bijak. Mengelola serta menjamin mutu dan
ketersediaan antibiotik yang tercantum dalam formularium.
d. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana pasien infeksi,
melalui: pengkajian peresepan, pengendalian dan monitoring penggunaan antibiotik, visite
ke bangsal pasien bersama tim.
e. Memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antibiotik yang tepat dan benar.
f. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim

8. KSM/ Staf Klinisi

Uraian tugas

a. Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik secara bijak dan menerapkan kewaspadaan


standar.
b. Melakukan koordinasi program pengendalian resistensi antimikroba di SMF/bagian.
c. Melakukan koordinasi dalam penyusunan panduan penggunaan antibiotik di SMF/bagian.
d. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim

9. Bidang Keperawatan

Uraian tugas

a. Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya mencegah penyebaran mikroba resisten.


b. Terlibat dalam cara pemberian antibiotik yang benar.
c. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara teknik aseptik.
Susunan Anggota TIM PPRA RSU GEMA PERSADA

Ketua : dr.Firanda.A,Sp.PD-FINASIM
Wakil Ketua : dr. Khalid ,M.Biomed
Sekretaris : dr. Sofyan Tsauri
Anggota : - Rumaysho,S.Si.,Apt.,M.Farm
- Sumayah,S.Si.,Apt
- dr.Syafiq Reza,Sp.A
- Ns. Juwairiyah,S.Kep
- dr.Mualim Halmar,Sp.PK
- dr. Pratiknyo,Sp.BS.,M.Kes
- dr. Ahmad Zainudin,Sp.OG
- dr. Duta Krisna,Sp.A
- dr. Agus Yudhoyono,Sp.S.,M.Si.Med
- dr. Sandiaga Uno.,Sp.THT-KL.,Msi.Med
- drg. Oquin Jastis Damanik,Sp.KG
- Ns. Wage Samuri,S.Kep
- Ns. Endang Soekamti,S.Kep
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

KOMITE BID.KEPE
PPI RAWATA
N

K
TIM INST.
KSM/STAF
KLINIS FARMASI
PPRA I

LAB.MIK KOMITE
ROBIOL FARMASI
OGI TERAPI

TIM PPRA dalam melaksanakan tugasnya bekerjasama dan berkoordinasi dengan unit/ Instalasi
kerja antara lain :
1. KSM dalam hal ini para dokter, yaitu berkoordinasi dalam menetapkan penggunaan
antimikroba di RSU GEMA PERSADA.
2. Instalasi Farmasi memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana
pasien infeksi, melalui: pengkajian peresepan, pengendalian dan monitoring penggunaan
antibiotik, visite ke bangsal pasien bersama tim.
3. Laboratorium Mikrobiologi Memberikan informasi pola mikroba dan pola resistensi secara
berkala setiap tahun
4. Perawat di bawah bidang keperawatan dalam menerapkan kewaspadaan standar dalam
upaya mencegah penyebaran mikroba resisten.
5. Komite/tim pencegahan pengendalian infeksi (KPPI) Komite PPI berperanan dalam mencegah
penyebaran mikroba.
6. Komite/tim farmasi dan terapi (KFT) Memantau kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap
kebijakan dan panduan di rumah sakit.
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

JUMLAH
NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI
KEBUTUHAN

KETUA PPRA Dokter Specialis Pelatihan PPRA 1


Penyakit Dalam

WAKIL KETUA Dokter Lab Klinik Pelatihan PPRA 1

SEKETARIS Dokter Umum Pelatihan PPRA 1

ANGGOTA Instalasi Farmasi k Pelatihan PPRA 2

Komite PPI Pelatihan PPRA 2

Bidang Keperawatan Pelatihan PPRA 2

Komite Farmasi Pelatihan PPRA 1


Terapi

Staf Klinis /KSM Pelatihan PPRA 6

Laboratorium Klinik Pelatihan PPRA 1


BAB IX
PERTEMUAN/ RAPAT

Rapat Komite PPRA antara lain :

1. Rapat rutin Komite PPRA → diselenggarakan setiap bulan, antara minggu ke 3 atau
minggu ke 4

2. Rapat evaluasi dengan unit terkait PPRA →diselenggarakan dengan unit yang terkait
PPRA.

BAB X
PELAPORAN
1. Monitoring
 Dilakukan oleh tim PPRA
 Dilakukan setiap hari untuk pengumpulan data surveilens dengan
mempergunakan check list.
2. Pelaporan
 Laporan dibuat secara rutin, bulanan, semester, dan tahunan.
 Laporan tertulis kepada Direktur setiap bulan, 6 bulan dan 1 tahun.
 Laporan bulanan evaluasi PPRA disosialisasikan kepada unit/ Instalasi
 Laporan PPRA kepada KEMENKES setiap 1 tahun sekali
BAB XI

PENUTUP

Dengan tersusunnya Pedoman Pengorganisasian PPRA RSU GEMA PERSADA ini, maka
diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyelengaraan pengorganisasian Tim PPRA, sehingga
terbentuk tim yang solid dan terorganisir dan dapat bekerja secara optimal. Hal-hal yang bersifat
lebih teknis dan rinci akan disusun dalam bentuk panduan dan SPO yang diperlukan sesuai
dengan pokok kegiatan yang mendukung pelaksanaan pelayanan pengobatan. Setiap petugas
kesehatan di RS diwajibkan mengikuti pedoman ini secara utuh. Bila di dalam pelaksanaannya
terdapat perkembangan yang baru, maka tidak menutup kemungkinan pedoman ini akan
dilakukan perubahan dan penyesuaian sesuai kebutuhan dan tuntutan.

Anda mungkin juga menyukai