Anda di halaman 1dari 6

Layananku Ibadahku

PROGRAM
KESELAMATAN/KEAMANAN KERJA LABORATORIUM
RSI AISYIYAH MALANG TAHUN 2015

BAB I. PENDAHULUAN

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari pengelolaan
laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan kegiatan
terutama berhubungan dengan spesimen yang berasal dari manusia .
Petugas laboratorium yang selalu kontak dengan specimen,berpotensi terinfeksi kuman
patogen. Potensi infeksi dapat juga terjadi pada petugas-petugas lainnya, atau keluarganya dan
masyarakat. Untuk mengurangi bahaya yang terjadi, perlu adanya kebijakan yang ketat. Petugas
harus memahami keamanan laboratorium dan tingkatannya, mempunyai sikap dan kemampuan
untuk melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai SOP, serta mengontrol
bahan/specimen secara baik menurut pedoman laboratorium yang benar.

BAB II. LATAR BELAKANG

Upaya pencegahan terhadap kontaminasi akibat kecelakaan kerja terhadap petugas


Laboratorium diantaranya diklat K3 dan PPIRS , sosialisasi SOP , pemantauan pelaksanaan SOP
serta pemakaian APD telah dilakukan selama 2014 dan akan terus dilakukan sebagai upaya
untuk pencegahan terhadap kontaminasi di Laboratorium.
Pada tahun 2014 telah dilaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap 8 karyawan , dan
dengan berkembangnya waktu, jumlah tenaga Laboratorium bertambah menjadi 11 tenaga
sehingga untuk program pemeliharaan karyawan harus rutin dilakukan dan dtitingkatkan jmulah
keikutsertaan pemeriksaan berkala.
Identikasi resiko keselamatan dan adanya alat pelindung diri di Laboratorium sudah
terlaksana pada tahun 2014 dengan system pencatatan yang kurang tertib, sehingga hal ini
menjadi program laboratorium agar proses identifikasi resiko keselamatan dan pemakaian APD
dapat berjalan dengan baik.

Program Keselamatan / Keamanan Kerja Laboratorium 2015


Layananku Ibadahku

Untuk pemberian label B3 pada setiap reagen masih belum dilakukan pada tahun 2014 ,
sehingga tahun 2015 ini menjadi program yang harus bisa terlaksana dengan baik.
Pengenalan bahan berbahaya dan peralatan baru pada petugas Laboratorium tahun 2014
belum terlaksana sepenuhnya sehingga hal ini harus dilakukan bila ada petugas Laboratorium
yang baru agar petugas Laboratorium dapat mengenal apa itu B3 dan bagaimana operasional alat
baru.

BAB III . TUJUAN


Tujuan Umum :
Terciptanya jaminan Kesehatan ,keamanan dan kenyamanan bagi semua petugas laboratorium
Tujuan Khusus :
1. Terhindarnya petugas Laboratorium dari kontaminasi/infeksi akibat kecelakaan kerja .
2. Terjaminnya kesehatan petugas laboratorium melalui program pemeliharaan kesehatan.
3. Teridentifikasinya resiko keselamatan kerja dan pemakaian peralatan sehingga dapat
mengurangi resiko kecelakaan kerja
4. Tercapainya kemampuan petugas Laboratorium tentang Pengenalan bahan berbahaya
dan peralatan baru di Laboratorium.

BAB IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pencegahan terhadap terjadinya kontaminasi/infeksi akibat kecelakaan akibat kerja
terhadap petugas laboratorium, dilakukan sebagai berikut :
a. Diklat /in house training tentang K3 dan PPIRS.
b. Sosialisasi SOP laboratorium baru dan atau yang sudah direvisi
c. Pemantauan pelaksanaan SOP laboratorium
d. Pemantauan pemakaian APD
2. Pemeliharaan kesehatan karyawan Laboratorium.
3. Identifikasi resiko keselamatan dan tersedianya alat pelindung diri untuk bekerja di
laboratorium.
4. Pemberian label Bahan Berbahaya (B3) untuk setiap reagen yang berbahaya
5. Pengenalan bahan berbahaya dan peralatan baru kepada petugas laboratorium.

Program Keselamatan / Keamanan Kerja Laboratorium 2015


Layananku Ibadahku

BAB V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

1. Pencegahan terhadap terjadinya kontaminasi/infeksi akibat kecelakaan akibat kerja


terhadap petugas laboratorium, dilakukan sebagai berikut :
a. Diklat /in house training tentang K3 dan PPIRS. Dilakukan oleh Bagian Diklat RSIA
Malang secara menyeluruh untuk seluruh karyawan RS termasuk petugas
laboratorium.
b. Sosialisasi SOP laboratorium baru dan atau yang sudah direvisi pada saat rapat
bulanan bila ada SOP baru atau revisi SOP.
c. Pemantauan pelaksanaan SOP laboratorium
Pemantauan pelaksanaan SOP dilakukan setiap saat oleh Koordinator pelayanan
Laboratorium dibantu oleh petugas supervisor. Bila ada penyimpangan atau kendala,
maka dilakukan pembinaan kepada petugas, dan bila terdapat kendala dalam
pelaksanaan SOP dilakukan pencatatan untuk selanjutnya disampaikan kepada Ka-
unit laboratorium untuk dilakukan pembahasan terkait permasalahannya
d. Pemantauan pemakaian APD
Pemakaian APD harus sesuai dengan standar. Pemakaiannya sesuai pedoman
penggunaan APD. Dengan memakai APD diharapkan dapat tercegah infeksi
pathogen dari pasien atau specimen pasien infeksius. Kegiatan ini dipantau setiap
saat oleh Koordinator pelayanan Laboratorium dibantu oleh petugas supervisor. Bila
terdapat penyimpangan atau tidak dipakainya APD saat bekerja, petugas tersebut
secara langung ditegur oleh supervisor. Bila petugas masih sering melakukan
ketidakpatuhan penggunaan APD, akan dilakukan pencatatan dan dilaporkan kepada
Ka unit Laboratorium untuk dilakukan pembinaan.
2. Kesehatan petugas laboratorium dipantau melalui program pemeliharaan kesehatan.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap 6 bulan sekali sesuai jadwal berupa pemeriksaan Darah
lengkap, SGOT, SGPT, Ureum, Creatinin, HBs Ag . Bila terdapat keluhan dan gejala
penyakit akan segera dikonsultasikan kepada dokter RS.

Program Keselamatan / Keamanan Kerja Laboratorium 2015


Layananku Ibadahku

3. Identifikasi resiko keselamatan dan tersedianya alat pelindung diri untuk bekerja di
laboratorium. Setiap kemungkinan resiko yang mengancam keselamatan kerja di
laboratorium diidentifikasi dan dilakukan skoring untuk menentukan grading resiko
keselamatan. Dari identifikasi resiko tersebut dilakukan upaya untuk mengantisipasi,
mencegah atau meminimalkan resiko baik dengan substitusi bahan, ataupun pemakaian
peralatan proteksi dan alat perlindungan diri, dan vaksinasi bila diperlukan.
4. Pemberian label Bahan Berbahaya (B3) untuk setiap reagen yang berbahaya. Label ini
dimintakan kepada Tim K3RS. Dengan adanya label ini, petugas dapat mengenali secara
cepat bahan-bahan yang potensial infeksius, beracun, korosif, dan mudah terbakar.
5. Pengenalan bahan berbahaya dan peralatan baru kepada petugas laboratorium. Setiap
petugas laboratorium yang terkait dengan pemakaian alat dan bahan pemeriksaan baru
wajib mendapatkan pelatihan. Untuk bahan berbahaya baru perlu dijelaskan
penggunaannya, sifat-sifat fisika dan kimia berbahaya dari bahan tersebut, cara
penyimpanan, dan efeknya terhadap kesehatan petugas. Untuk peralatan baru perlu
dijelaskan cara mengoperasionalkan alat, pemeliharaan, kalibrasi, trouble
shooting,bahaya yang dapat ditimbulkan dari alat tersebut beserta penangannnya.

BAB VI. SASARAN


Terlaksananya kegiatan keselamatan / keamanan laboratorium berupa :
1. Kepatuhan petugas Laboratorium tentang SOP dan pemakaian APD berjalan 100 %.
2. Semua petugas Laboratorium dapat terpelihara kesehatan dengan baik.
3. Resiko keselamatan kerja dapat 100 % teridentifikasi dan tersedianya alat pelindung diri
untuk bekerja di laboratorium.
4. 100 % petugas laboratorium mendapatkan kesempatan pelatihan pengenalan bahan
berbahaya baru dan peralatan baru

Program Keselamatan / Keamanan Kerja Laboratorium 2015


Layananku Ibadahku

BAB VII. JADWAL PELAKSANAAN


No Kegiatan Bulan (2015)
1 Kegiatan K3 : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a. Diklat /in house training tentang K3 mengikut jadwal diklat RS
dan PPIRS

b. Sosialisasi SOP laboratorium


baru/revisi
c. Pemantauan pelaksanaan SOP
laboratorium
d. Pemantauan pemakaian APD
2 Pemantauan kesehatan petugas laboratorium mengikuti jadwal RS
(6 bulan sekali)
3 Identifikasi risiko keselamatan dan
tersedianya alat pelindung diri untuk
bekerja di laboratorium
4 Pemberian label B3 pada kemasan reagen
berbahaya
5 Pengenalan bahan berbahaya dan peralatan kondisional
baru kepada petugas laboratorium
(kondisional bila ada alat dan bahan baru)

Program Keselamatan / Keamanan Kerja Laboratorium 2015


Layananku Ibadahku

BAB VIII. MONITORING DAN EVALUASI


Pelaksanaan monitoring aktivitas dilakukan setiap saat. Evaluasi aktivitas
dilakukan setiap 6 bulan sekali, dan dilakukan pelaporan tahunan yang akan dilaporkan
kepada direktur.

Malang, 5 Januari 2015


Ka Unit Laboratorium Klinik Penanggung Jawab Laboratorium

dr. Muharami Rida dr. Diah Hermayanti, SpPK

Program Keselamatan / Keamanan Kerja Laboratorium 2015

Anda mungkin juga menyukai