Anda di halaman 1dari 16

PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN

( KEIZEN )

Oleh :
Paulina
Gita Andrea
Ester Orintina
Yohanna Olivia
Andre Tampubolon
Ruth Yohana Monika
Nadia Vhanni Simaremare
PENGERTIAN KAIZEN

Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada
pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus atau berkesinambungan
dalam perusahaan bisnis. Kaizen berasal dari Bahasa Jepang yaitu kai artinya
perubahan dan zen artinya baik. Di Cina kaizen bernama gaishan di mana gai
berarti perubahan / perbaikan dan shan berarti baik / benefit. Jadi Kaizen dapat
diartikan sebagai perubahan kepada arah lebih baik. Kaizen disebut juga continous
improvement yaitu perbaikan terus menerus. Jadi, Kaizen adalah usaha terus
menerus untuk memperbaiki proses yang terjadi dlm sebuah organisasi/perusahaan.

Konsep kaizen ini mengasumsikan bahwa hidup kita ( cara kerja, hidup bersosial
atau rumah tangga ) seharusnya berusaha untuk terus menerus mengalami perbaikan.
Meskipun perubahan di dalam Kaizen tidak dramatis tetapi sedikit dan bertahap,
perubahan yang diakibatkan dalam jangka waktu tertentu cukup besar. Hal ini
berbeda dengan perubahan yang dihasilkan oleh western manajement yang biasanya
dramatis.
Manfaat Teori Kaizen Dasar Teori Kaizen
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam
penerapan Teori Kaizen dapat berupa : Berorientasi pada proses
• Setiap orang akan mampu dan hasil.
menemukanmasalah dengan cepat.
• Setiap orang akan memberikan perhatian Berpikir secara sistematis
dan penekanan pada tahap perencanaan. pada seluruh proses.
• Mendukung cara berfikir yang
berorientasi proses.  Tidak menyalahkan, tetapi
• Setiap orang berkonsentrasi pada terus belajar dari kesalahan
masalah-masalah yang lebih penting dan yang terjadi di lapangan
mendesak untuk diselesaikan.
• Setiap orang akan berpartisipasi
dalam membangun sistem yang baru.
Menghasilka
n Produk
sesuai
Jadwal
Pemeliharaan Memproduk
Jangka si dalam
Panjeng jumlah kecil

Menghilangk Kunci Menghilang


an
Ketidakpastia Pelaksanaa kan
n n Kaizen Pemborosan

Orang orang
Memperbaiki
yang Aliran Produk
tanggap
Menyempurn
akan Kualitas
Produk
Prinsip Kaizen

Berfokus kepada pelanggan Fokus utama kaizen


adalah kualitas produk

Mengadakan Peningkatan Terus Menerus


Dalam kaizen,

Mengakui Masalah Secara Terbuka Membangun


budaya yang tidak saling menyalahkan

Mempromosikan Keterbukaan Ilmu


pengetahuan

Menciptakan Tim Kerja Dalam Kaizen, Tim


adalah fondasi yang membentuk struktur
organisasi.
Prinsip Kaizen - Lanjutan

Memanajemen Proyek Melalui Tim


Fungsional-silang Proyek

Memelihara Proses Hubungan yang


Benar Perusahaan

Mengembangkan Disiplin Pribadi

Memberikan Informasi pada Semua

Memberikan Wewenang Kepada Setiap


Karyawan Dalam pelaksanaan kaizen
Keuntungan Kaizen

Dengan menggunakan konsep dasar kaizen


dalam melakukan berbagai aktifitas. Ada
beberapa keuntungan yang diperoleh,
antara lain:

Peningkatan Proses;
Penggunaan paradigma baru;
Mempercepat waktu proses;
Zero Investment;
Human Development;
Keamanan dan keselamatan kerja.
KONSEP PENTING KAIZEN
Konsep 3M (Muda, Mura, dan Gerakkan 5S (Seiri, Seiton,
Muri) Seiso, Seiketsu dan Shitsuke)
Muda diartikan sebagai atau 5R.
mengurangi pemborosan,  Seiri artinya membereskan
Mura diartikan sebagai tempat kerja.
mengurangi perbedaan dan  Seiton berarti menyimpan dengan
Muri diartikan sebagai teratur.
mengurangi ketegangan.  Seiso berarti memelihara tempat
kerja supaya tetap bersih.
 Seiketsu berarti kebersihan
pribadi.
Konsep PDCA dalam KAIZEN. Setiap  Shitsuke berarti disiplin, dengan
aktivitas usaha yang kita lakukan perlu selalu mentaati prosedur ditempat
dilakukan dengan prosedur yang benar kerja. Di Indonesia 5S
guna mencapai tujuan yang kita harapkan. diterjemahkan menjadi 5R, yaitu
Maka PDCA (Plan, Do, Check dan Action) Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan
harus dilakukan terus menerus. Rajin
Penyebab Kegagalan Kaizen Peran Pihak Internal

Dalam Kaizen, manajemen


1. Fokus di area tertentu bukan puncak memegang peranan dan
pada perubahan budaya tanggung jawab untuk
2. Tidak melibatkan semua melakukan beberapa hal berikut :
bagian 1. Mengintroduksi Kaizen
3. Ketakutan gagal dan ragu sebagai strategi perusahaan
pada hal baru 2. Memberikan dukungan dan
4. Ketidakmampuan untuk pengarahan untuk Kaizen
melihat proses secara dengan mengalokasikan
keseluruhan sumber daya
5. Salah prioritas utama 3. Menetapkan kebijakan Kaizen
(produksi, design, bisnis) dan sasaran fungsional silang
6. Ketidakmampuan membaca 4. Merealisasikan sasaran
peluang ke depan Kaizen melalui
7. Gagal menerapkan ADOPT, penyebarluasan kebijakan
ADAPT &CREATIVITY dan audit
5. Membuat sistem, prosedur,
dan struktur yang membantu
Kaizen
5 Why
Analysis
SWOT Poka Yoke

Lembar
Isian
Gemba
(Check
Sheet)

Cause & Alat


Effect – Implementasi Jidoka
Fish Bone Kaizen
FALSAFAH KAIZEN
1. Menghilangkan semua langkah yang tidak perlu
Langkah-langkah yang tidak perlu harus dihilangkan dan ini
merupakan langkah penting dalam kaizen.

2. Gabungkan semua langkah-langkah yang berkaitan


Sesudah semua hal yang berkaitan dengan pemborosan dan tidak
menambah nilai dihilangkan, selanjutnya menganalisis kemungkinan
mengadakan kombinasi, konsolidasi dan melaksanakan proses menuju
hasil.

3. Adakan perubahan terhadap proses-proses


Langkah ketiga adalah melakukan pemeriksaan pada semua proses
yang masih tertinggal. Perlu melakukan beberapa perubahan urutan
sehingga diperoleh hasil yang lebih cepat dan lebih baik.

4. Tambahkan sumber daya atau adakan penggantian langkah dalam


proses
Langkah ke empat adalah merupakan langkah terakhir dalam usaha
pencapaian tujuan. Pada langkah ini ciri-cirinya adalah memerlukan
banyak biaya dari pada ide-ide.
LANGKAH LANGKAH METODE PEMECAHAN KAIZEN

1. Membentuk sebuah team.


2. Membangkitkan masalah dan berkonsentrasi pada
masalah yang dipilih.
3. Mengumpulakan dan meneliti.
4. Membuat peringkat sistem yang terdiri dari nama,
peringkat dan nilai.
5. Memilih objek penelitian.
6. Membuat jadwal penelitian.
7. Menganalisa kondisi sekarang.
8. Membuat Fishbone diagram
9. Mengumpulkan data.
10. Membentuk target yang specific, dapat diukur,
tidak rancu, masuk akal, dapat ditelusuri bila tidak
tercapai.
LANJUTAN

11. Analisa penyebab


12. Merencanakan cara-cara pengukuran yang
sesuai dengan target.
13. Melakukan pengukuran.
14. Mengecek hasil.
15. Menindak lanjuti dari hasil pengecekan.
16. Membuat standarisasi proses dan melakukan
pelatihan dengan standar baru.
PEMBELAJARAN DAN PERBAIKAN
BERKESINAMBUNGAN

Pemahaman terhadap proses

Mengeliminasi kesalahan

Menghilangkan kelambatan

Mengurangi variasi

Merencanakan perbaikan
berkesinambungan
KORELASITAS KAIZEN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA

Konsep Kaizen seperti yang diuraikan di atas


meliputi antara lain:Konsep 3 M (Muda,
Mura, dan Muri); Gerakan 5 S (seiri, seiton, seiso,
seiketsu dan shitsuke);Konsep PDCA (Plan, Do, Check,
Action) adalah merupakan langkah-langkah menuju
efisiensi dan efektivitas suatu proses produksi yang juga
merupakan prinsip dari produktivitas.

Dengan kata lain, apabila konsep Kaizen diterapkan


dengan baik pada suatu perusahaan/industri maka
produktivitas kerja bisa tercapai dengan baik. Maka
korelasitas antara Kaizen dengan Produktivitas Kerja
sangat erat, sejalan, dan saling mendukung dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja.
Kesimpulan
Konsep Kaizen dibagi dalam 3 segmen, yaitu Pertama, berorientasi
pada manajemen. Manajemen Jepang umumnya percaya bahwa seorang
manajer harus menggunakan 50% waktunya untuk penyempurnaan. Mulai
dengan mengidentifikasi" pemborosan" maupun "kinerja karyawan." Kedua,
berorientasi pada kelompok "guguskendali mutu" dan "aktivitas kelompok
kecil" untuk mengidentifikasi penyebab masalah,menganalisis,
melaksanakan, mencoba tindakan baru, dan menetapkan standar/ prosedur
baru. Ketiga, berorientasi pada individu, tercermin dalam bentuk
keterampilan karyawandalam menyampaikan pemikiran dan saran, sebagai
upaya pengembangan diri karyawan.Kunci utama: setiap karyawan dari
berbagai tingkatan agar terus menerusmenyempurnakan keahlian dan
mengembangkan bakat yang dimiliki, yang dapatmeningkatkan kepuasan
kerja.
Kepuasan yang sebenarnya terletak pada proses perbaikan itu sendiri
melalui usaha-usaha yang kreatif. Kompetensi saja tidak cukup. Yang
diperlukan adalah "kemampuan bekerja dalam Tim" secara efektif dengan
memanfaatkan keahlian, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki guna
memperbaiki kelemahan dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai