Konflik dan
Kemarahan
FG 1
Definisi
Apa itu konflik?
Secara etimologis, konflik berasal dari
bahasa Latin, yaitu “con” yang berarti
bersama dan “fligere” yang berarti benturan
atau tabrakan. Menurut KBBI, konflik berarti
percekcokan, perselisihan, atau
pertentangan.
Tipe Konflik (Greer et al., 2012)
1. Konflik Tugas
Konflik tugas adalah tipe konflik terkait muatan dan luaran dari tugas yang
diselesaikan oleh tim, misalnya pertentangan tentang strategi atau
tujuan yang akan dicapai.
2. Konflik Relasi
Konflik relasi adalah tipe konflik terkait pribadi anggota tim, misalnya
perbedaan nilai atau cara masing-masing anggota tim dalam
menyelesaikan tim
3. Konflik proses
Konflik proses adalah tipe konflik terkit isu logistik sutu penugasan, misalnya
pertentangan. Tentang cara mendelegasi tanggung jawab atau
penentuan waktu koordinasi.
Tahapan
Manajemen
Konflik
Cara
Manajemen
Konflik
1. Perencanaan analisis konflik → Identifikasi
masalah, penyebab, dan pihak yang
terlibat
2. Penilaian konflik → Mencari tahu kondisi
konflik dan pencegahannya
3. Pemecahan konflik → Tindakan dengan
melakukan solusi pemecahan konflik
Kecenderungan
Penyelesaian
konflik
menurut
K Thomas (1989)
E
G
I
G
I
H
A
N
images from:
manajemen konflik dalam pendidikan - Jurnal UIN Ar-Raniryjur
nal.ar-raniry.ac.id › index.php › intel › article › download
Gaya Manajemen
Konflik
Menurut Thomas & Killman
Kehilangan
Individu pasif dan Menimbulkan
kesempatan
tidak mengakui banyak efek
mengekspresikan
adanya konflik negative
diri
Berujung membuat
Untuk
stress dan
keharmonisan
menimbulkan
suatu situasi
konflik lebih jauh
Gaya Gaya
Kompromi Kolaborasi
Mengusahakan Mengusahakan
jalan tengah kerja sama untuk
(solusi) untuk kepuasan dua
kedua belah pihak belah pihak
Merupakan sikap
Paling sulit diraih
asertif dan
sehingga perlu
kooperatif secara
waktu yang lama
parsial
Conflict
Prevention
Tipe Pencegahan
Memperjelas peran
Memberikan dan mendapatkan
informasi Berbagi ekspektasi komitmen
Strategi
Pencegahan
Membuat
Mendirikan dasar Membangun lingkungan yang
yang stabil hubungan dan relasi nyaman
Manajemen Kemarahan
Tujuan,
Model
peran, dan
3 komponen penting kepemimpinan
prosedur dan proses
untuk dapat melakukan
yang jelas. komunikasi interprofesi pengambilan
yang baik keputusan yang
tepat,
Hubungan
antaranggota
daftar pustaka
● Damayanti R, Handiyanti H. Komunikasi interprofesi. In: Soemantri D, Sari SP, Ayubi D, editors. Kolaborasi
dan kerja sama tim kesehatan. 1st ed. Depok: Sagung Seto; 2019.
● Lingard, L., S. Espin, S. Whyte, G. Regehr, G. R. Baker, R. Reznick, J. Bohnen, B. Orser, D. Doran. dan E.
Grober. 2004. Communication Failures in The Operating Room: An Observational Classification of
Recurrent Types and Effects. Qual Safety Health Care 13(5):330-334.
● O’Daniel, M. dan A. H. Rosenstein. 2008. Professional Communication and Team Collaboration. Dalam
Patient Safety and Quality: An Evidence-Based Handbook for Nurses. Editor R. G. Hughes. Volume 2.
Agency for Healthcare Research and Quality (US). Rockville.
● Foronda, C., B. MacWilliams, dan E. McArthur. 2016. Interprofessional Communication in Healthcare: An
Integrative Review. Nurse Education in Practice 19: 36-40
Kepemimpinan (Leadership)
FG-3
DEFINISI
Menurut Rivai (2004:2) kepemimpinan (leadership) adalah proses
a. Proses dalam mempengaruhi orang lain agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang
diinginkan seorang pemimpin.
b. Hubungan interaksi antar pengikut dengan pimpinan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
d. Proses yang berarti (pengarahan berarti) terhadap usaha kolektif dan menyebabkan adanya
kesediaan untuk melakukan aktivitas/perilaku yang diingiknkan untuk pencapaian sasaran.
e. Proses mempengaruhi kegiatan individu/kelompok dalam usaha mencapai tujuan pada situasi
tertentu.
Penerapan Teori
Penerapan Teori Kepemimpinan
· Peranan Pemimpin dalam Kelompok (1)
» melakukan sesuatu bagi anggotanya sesuai dengan jenis kelompok yang dipimpinnya. Hal yang perlu
dilakukan: Mengidentifikasi dan dan menganalisis kelompok beserta tujuannya, Membangun struktur
kelompok, Inisiatif Usaha pencapaian tujuan, Mempermudah komunikasi dalam kelompok, Mempersatukan
anggota kelompok Mengimplementasikan filosofi. mendorong anggota beraktivitas sambil memberi sugesti
dan semangat agar tujuan dapat tercapai.
» Segala masukan yang datang dari luar, baik berupa ide atau gagasan, tekanan- tekanan, maupun berupa
materi, semuanya harus diproses di bawah koordinasi pemimpin. Ex: penggerak (aktivator), pengawas,
martir, pemberi semangat/kegembiraan, dan pemberi tanggung jawab kepada anggota
Terdapat 3 peranan pemimpin dalam kelompok yaitu :
1. Pathfinding (pencarian alur), mengandung sistem nilai dan visi melalui suatu
perencanaan strategis yang disebut the strategic pathway (jalur strategi).
1. Idealized Influence – Charisma, yaitu memberi wawasan serta kesadaran akan misi,
membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan kepercayaan
2. Inspirational Motivation, yaitu memberikan motivasi yang dapat menginspirasi untuk
memfokuskan usaha dan mengkomunikasikan tujuan-tujuan penting dengan cara yang
sederhana.
3. Intellectual Stimulation, yaitu meningkatkan intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan
masalah secara seksama
4. Individualized Consideration, yaitu memberikan perhatian, membina, membimbing, dan
melatih setiap orang secara khusus dan pribadi
CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
1. Pemimpin dan anggota memiliki tujuan sama yang didalamnya
menggambarkan nilai-nilai, motivasi, keinginan, kebutuhan, aspirasi, dan
harapan mereka.
2. Motivasi dan potensi antara pemimpin dan anggota untuk mencapai tujuan
tersebut berbeda meskipun mereka memiliki tujuan yang sama.
3. Mengemukakan visi yang menghubungkan dan menyatukan anggota dan
pemimpinnya dengan mendorong berkembangnya masyarakat baru
terdapat dalam kepemimpinan transformasional
4. Mengajarkan para anggota bagaimana menjadi pemimpin yang melaksanakan
nilai-nilai akhir yang meliputi kebebasan, kemerdekaan, persamaan dalam
masyarakat dengan melaksanakan peran aktif dalam perusahaan.
Tujuan Kepemimpinan Transformasional
● Melalui pendekatan kepemimpian transformatif , pemimpin membangun
dan menguatkan kemampuan anggota timnya, sehingga mereka dapat
membantu organisasi dalam mencapai tujuan.
● Kepemimpinan transformatif memungkinkan adanya adaptasi dalam
lingkungan yang kompleks seperti : lingkungan pelayanan kesehatan
● Tujuan utamanya bukanlah terletak pada individu yang memiliki posisi
dalam mengambil keputusan tetapi terletak pada upaya peningkatan
seluruh anggota tim
KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL
Kartini kartono. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas kerja.Mandar Maju, Jakarta.
McKimm, J. 2011. Leading for Collaboration and Partnership Working. ABC of Clinical Leadership. T. Swanwick dan J. MckKimm. 1st Ed. West Sussex, UK.
Liedtika, J.M. Dan E. Whitten. 1998. Enhancing Care Delivery Through Cross Disciplinary Collaboration: A Case Study. Journal of Healthcare management.
Ivancevich, John. M, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Mckimm, J. 2011. Leading for Collaboration and Partnership Working. Dalam ABC of Clinical Leadership. Editor T. Swanwick dan J.
Mckimm. Edisi pertama. John Willey & Sons Ltd. West Sussex, UK.
Swanwick, T. 2017. Leadership Theories and Concepts. Dalam ABC of Clinical Leadership. Editor T. Swanwick dan J. Mckimm. Edisi
kedua. John Willey & Sons Ltd. West Sussex, UK.
Tim Kolaborasi Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia. 2019. Kolaborasi dan Kerja Sama Tim Kesehatan. Jakarta: Sagung
Seto
Kepemimpinan
FG 4
Kegagalan dalam
Kepemimpinan
Elemen dalam kepemimpinan
1. Konsep hubungan
3. Penyebab bertindak
Penyebab kegagalan kepemimpinan
1. Berdasarkan riset pada 28 dokter muda dan 8 orang perawat Permasalahan komunikasi dan rasa
2. Riset yang dilakukan di Indonesia stereotyping yang kurang baik melemahnya praktik kolaborasi
3. Menurut Grigsby :