Nim : 20010166
A. DEFINISI
Secara harfiah kita bisa mendefinisikan manajemen sebagai sebuah cara agar
tujuan dapat dicapai secara teratur dan terarah. Manajemen mau tidak mau memang
diperlukan dalam segala aspek kehidupan. Baik itu manajemen untuk kegiatan
individu maupun kelompok.
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik juga dapat
diartikan sebagai hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang
memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda.
Konflik dalam suatu lembaga (misalnya sekolah dan kampus) dapat terjadi
dalam semua tingkatan, baik intrapersonal, interpersonal, intragroup, intergroup,
intraorganisasi, maupun interorganisasi :
1. Konflik intrapersonal, yaitu konflik internal yang terjadi dalam diri
seseorang. Konflik intrapersonal akan terjadi ketika individu harus memilih
dua atau lebih tujuan yang saling bertentangan dan bimbang mana yang
dipilih untuk dilakukan.
2. Konflik interpersonal, yaitu konflik yang terjadi antar individu. Konflik
interpersonal terjadi ketika adanya perbedaan tentang isu tertentu, tindakan
dan tujuan dimana hasil bersama sangat menentukan
3. Konflik Intragroup, yaitu konflik antar anggota dalam satu group dalam
satu kelompok. Setiap kelompok dapat mengalami konflik substantif atau
efektif
4. Konflik intergroup, yaitu konflik yang terjadi antar kelompok. Konflik
intergroup terjadi karena adanya saling ketergantungan, perbedaan
persepsi, perbedaan tujuan dan meningkatnya tuntutan akan keahlian.
5. Konflik intraorganisasi, yaitu konflik yang terjadi antar bagian dalam suatu
organisasi, konflik ini terbagi menjadi 4 yaitu :
5.1. Konflik vertical : Konflik yang terjadi antara pimpinan dan
bawahan
5.2. Konflik Horizontal : Konflik yang terjadi antara karyawan atau
antara divisi yang memilki hirarki
5.3. Konflik lini-staff : Konflik yang terjadi pada saat pengambilan
keputusan yang terjadi kepada staff dan pimpinan
5.4. Konflik Peran : Konflik yang terjadi karena seseorang memiliki
jabatan lebih dari satu peran.
C. DAMPAK
Menurut Fahmi & Irham (2014) Dampak yang terjadi yang di akibatkan oleh konflik
itu terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Dampak negatif
Menghambat komunikasi, Mengganggu kohesi (keeratan hubungan), M
engganggu kerjasama atau “team work”, Mengganggu proses produksi, bahkan
dapat menurunkan produksi. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap
pekerjaan. Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu
konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan
apatisme.
Apabila konflik mengarah pada kondisi destruktif, maka hal ini dapat
berdampak pada penurunan efektivitas kerja dalam organisasi baik secara
perorangan maupun kelompok, berupa penolakan, resistensi terhadap
perubahan, apatis, acuh tak acuh, bahkan mungkin muncul luapan emosi
destruktif, berupa demonstrasi.
2. Dampak Positif
Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis, Berusaha menyesuaikan
diri dengan lingkungan, Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan
dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan
tujuan organisasi, Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
D. ASPEK-ASPEK
Aspek-aspek manajemen konflik menurut Mardianto dalam jurnal Ahmad
Tantowi, (2012). Menyebutkan bahwa secara garis besar ada dua aspek dalam
manajemen konflik, antara lain :
1. Manajemen Konflik destruktif yaitu meliputi :
1.1. Conflict Engangement (Menyerang dan Lepas Kontrol)
Manajemen konflik ini lebih bersifat mengontrol dan tidak menyerang
lawan dalam proses penyelesaian konflik tetapi lebih-lebih dengan cara
yang bersifat perdamaian tanpa menyerang lawan yang berkonflik.
1.2. Withdrawl (Menarik Diri)
Dari situasi tertentu yang kadang-kadang sangat menakutkan sehingga
menjauhkan diri ketika menghadapi konflik dengan cara mekanisme
pertahanan diri,
1.3. Compilance (Menyerah dan Tidak Membela diri)
2.2. Negosiasi
Negosiasi yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat
disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan
bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang.
E. SOLUSI
UNTUK DI PERHATIKAN!
1. Tuliskan kembali secara singkat mengenai materi manajemen konflik yang sudah
tercantum di atas, dengan menggunakan kata kata yang anda pahami :
2. Jelaskan! Cara seperti apa yang akan anda pilih, pada saat terlibat konflik dengan
teman sebaya di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan rumah
3. Jelaskan! Secara singkat , hal apa yang bisa anda lakukan pada saat terjadinya
konflik yang mempunyai dampak negative
DAFTAR PUSTAKA
Wirawan. (2010). Konflik dan Manajemen konflik: Teori, Aplikasi, dan Penelitian.
Salemba Empat, Jakarta.