Disusun Oleh :
Jihan Tirta Yanti (24.19.1341)
Kadek Indah P (24.19.1345)
Tuti Ambarwati (24.19.1348)
A. DEFINISI
Menurut Killman dan Thomas (2009) konflik merupakan kondisi
terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik
yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain.
Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan
menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas kerja.
Menurut Ross (2010) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-
langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan
perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin
menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.
Stoner dan Freeman (2009) membagi konflik menjadi enam macam,
yaitu :
1. Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). Konflik ini terjadi
jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena
tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya.
2. Konflik antar-individu (conflict among individuals). Terjadi karena perbedaan
kepribadian (personality differences) antara individu yang satu dengan
individu yang lain.
3. Konflik antara individu dan kelompok (conflict among individuals and
groups). Terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma - norma
kelompok tempat ia bekerja.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups
in the same organization).
5. Konflik antar organisasi (conflict among organizations).
6. Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflict among
individuals in different organizations). Konflik ini terjadi sebagai akibat sikap
atau perilaku dari anggota suatu organisasi yang berdampak negatif bagi
anggota organisasi yang lain. Misalnya, seorang manajer public
relations yang menyatakan keberatan atas pemberitaan yang dilansir seorang
jurnalis.
G. STRATEGI KONFLIK
Strategi konflik adalah proses menentukan tujuan seseoraang terlibat suatu
konflik dan pola interaksi yang digunakan untuk mencapai keluaran konflik
yang diharapkan. Langkah-langkah penyusunan strategi konflik :
1. Analisis SWOT
Analisis SWOT mengenai diri sendiri akan mencerminkan kekuatan dan
kelemahan diri sendiri dalam menghadapi konflik. Analisis SWOT mengenai
lawan konflik akan mencerminkan peluang dan ancaman dari lawan konflik.
2. Menentukan tujuan konflik
Tujuan konflik adalah sesuatu yang ingin dicapai saat menghadapi dan
menyelesaikan konflik. Lebih spesifik adalah target keluaran yang
diharapkan. Contoh a) Menciptakan hubungan baik dengan manajemen
(atasan dan bawahan) b) Bekerja lebih keras dan disiplin c) Mendorong
meningkatkan produktivitas.
3. Pola interaksi konflik
Pola interaksi konflik merupakan bentuk interaksi dengan pihak lawan
konflik dalam upaya mencapai keluaran konflik yang diharapkan. Faktor-
faktor yang memepegaruhi :1) gaya manajemen konflik yang digunakan oleh
pihak-pihak yang terlibat konflik; 2) perkembangan situasi konflik.
Killman dan Thomas. 2009. Konflik dan Manajemen Konflik, Teori, Aplikasi dan
Penelitan. Jakarta : Salemba Humanika.
Ross. 2010. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Prespektif Islam. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Stroner & Feeman. 2009. Bagaimana Mengelola Konflik ,terj. Arif Santoso. Jakarta:
Bumi Aksara.
Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik: Teori, Aplikasi Dan Penelitian.
Jakarta: Salemba Hunamika.