Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN KONFLIK

OLEH :

Nama :Nuralfiah s

Nim :s17023

Kls/tingkat :A/3

Prodi :s1 keperawatan


Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-nya , yang telah melimpahkan rahmat-nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ manajemen konflik”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dariberbagai
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Hipospadia dapat bermanfaat.
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak
luar dalam suatu konflik.manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi
pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku
maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interest) dan
interprestasi.

Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga,yang diperlukannya adalah
informasi yang akurat tentang situasi konflik.hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku
dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.menurut Ross (1993) bahwa
manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang di ambil para pelaku atau pihak ketiga
dalam rangka mengarahkan perselisihan kearah hasil tertentu yang mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan ketenangan,hal positif,kreatif,bermufakat,atau agresif.

Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri,kerjasama dalam memecahkan


masalah (dengan atau tanpa bantun pihak ketiga)atau pengambilan keputusan oleh pihak
ketiga.suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada
pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi
kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di jelaskan di atas,masalah-msalah yang


akan muncul dapat di rumuskan sebagai berikut:

1) Apakah yang dimaksud dengan konflik dn manajemen konflik?


2) Apa saja jenis konflik?
3) Apa tujuan manajemen konflik?
4) Apa saja gaya manajemen konflik?
5) Apakah yang dimaksud dengan strategi konflik?
6) Apa yang dimaksud taktik konflik?
7) Apa sajakah kebijakan organisasi mengenai konflik?
3. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memahami konflik konflik di Indonesia agar dapat
di manajemen dengan benar dan strategi serta untuk memenuhi tugas mata kuliah.

BAB 2
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Menurut killman dan Thomas (1978),konflik merupakan kondisi terjadinya
ketidakcocokan antara nilain atau tujuan-tujuan yang ingin di capai,baik yang ada dalam diri
individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain.kondisi yang telah di kemukakan
tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stress yang
mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja.
Stoner dan freeman (1989:393) membagi konflik menjadi enam macam,yaitu:
1) Konflik dalam diri individu (conflict within the individual).konflik ini terjadi jika
seseorang harus memeilih tujuan yang saling bertentangan,atau karena tuntutan
tugas yang melebihi batas kemampuannya.
2) Konflik antar individu (conflict among individuals).terjadi karena perbedaan
kepribadian (personality differences)antar individu yang satu dengan individu yang
lain.
3) Konflik antar individu dan kelompok.terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri
dengan norma-norma kelompok tempat ia bekerja
4) Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
5) Konflik antar organisasi
6) Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda.konflik ini terjadi sebagai
akibat sikap atau perilaku dari anggota suatu organisasi yang berdampak negative
bagi anggota organisasi yang lain.misalnya seorang manajer public relations yang
menyatakan keberatan atas pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.

Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang


diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan kea rah
hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa
penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan,hal
positif,kreatif,bermufakat,atau agresif.
B. TUJUAN
Konflik merupakan suatu fenomena yang sering kali tidak bias di hindari dan menghambat
pencapaian tujuan organisasi.sumber-sumber oeganisasi,yaitu sumber daya
manusia,sumber daya finansial,dan sumber daya teknologi.berikut adalah tujuan dari
manajemen konflik:
a. Mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk memfokuskan diri pade visi,misi
dan tujuan organisasi.visi misi dan tujuan strategi harus dicapai atau direalisasikan
dengan cara yang sistematis dan dalam suatu kurun waktu yang direncanakan.konflik
dapat mengganggu perhatian serta mengalihkan energy dan kemampuan anggota
organisasi untuk mencapai visi misi dan tujuan yang strategis dari organisasinya
b. Memahami orang lain dan menghormati keberagaman.dalam berorganisasi,harus
memahami bahwa rekan kerja memiliki keanekaragaman dan berbagai
perbedaan,suku,agama,bahasa,pribadi,perilaku,pola piker dan sebagainya.manajemen
konflik harus diarahkan agar pihak-pihak yang terlibat dalam konflik memahami
keberagaman tersebut.
c. Meningkatkan kreatifitas.dalam bukunya yang berjudul from conflict to creativity:how
toresolving workplace dissaggrement can inspire innovation and pdoductivity,sy, landau,
Barbara landau,dan daryl landau (2001) menguraikan bahwa konflik yang terjadi di
tempat kerja dapat dimanajemeni untuk menciptakan kreatifitas dan inovasi,serta
mengembangkan produktivitas.
d. Meningktkan keputusan melalui pertimbangan berdasarkan pemikiran berbagai konflik
dan sudut pandang.konflik atau perbedaan pendapat memfasilitasi terciptanya berbagai
alternative keputusan dan penggunaan informasi yang akurat untuk memilih salah satu
alternatife yang terbaik.manajemen konflik harus memfasilitasi terjadinya alternative
dan pemilihan salah satu alternative terbaik berdasarkan informasi yng akurat.
e. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan melalui peran serta,pemahamn bersama dan kerja
sama.semua subsistem dan para anggota dalam organisasi harus bekerjasama,saling
mendukung,dan saling membantu untuk mencapai tujuan organisasi.
f. Menciptakan prosedur dan mekanisme penyelesaian konflik.prosedur dan mekanisme
penyelesaian dikembangkan berdasarkan situasi konflik.jika prosedur dan mekanisme
berhasil menyelesaikan konflik secara berulang-ulang,hali ini akan menjadi norma
budaya organisasi,jika tidak konflik menyebabkan disfungsional orgnisasi
g. Menimbulkan iklim organisasi konflik dan lingkungan kerja yang tidak menyenangkan
:takut,moral rendah,sikap saling curiga.iklim organisasi merupakan persepsi anggota
organisasi mengenai apa yang terjadi secara rutin dalam lingkungan internal
organisasi.persepsi tersebut bias berupa positif dan negative.jika persepsinya
negative,perilaku yang kerja akan negative akan tercipta sehingga mempengaruhi kerja
pegawai dan organisasi
h. Meningkatan terjadinya pemogokan.konflik bias menciptakan kecurigaan antar buruh
dan manajemen perusahaan.kecurigaan akan merusak komuniksi diantara keduanya.hal
ini mengarahkan terbentuknya konflik deskruktif yang akan meningkatkan pemogokan
i. Mengarah pada sabotase bagi pihak yang kalah dalam konflik jika konflik berakhir
dengan win dan lose solution,serta pihak yang klah dendam atas kekalahannya,agresi
dalam bentuk sabotase kan terjadi.bentuk sabotase bias berupa penggalan pelaksanaan
program dan proyek
j. Mengurangi loyalitas dan komitmen organisasi.penurunan loyalitas dan komitmen
organisasi bias disebabkan juga akibat dari terjadinya konflik.hal ini bias terjadi antara
pemimpin dan bawahannya
k. Terganggunya proses produksi dan operasi konflik,terutama konflik desruktif,akan
mengalihkan berbagai sumber-sumber organisasi,seperti tenaga,anggaran dan waktu.
l. Meningkatkan biaya pengendalian karena tuntutan karyawan yang
mengajukankonfliknya ke pengadilan.jika konflik antara manjemen perusahaan dan
karyawan tidak bias diselesaikan melalui mekanisme penyelesaian konflik perusahaan
(peraturan perusahaan,proses bipatrit,dan proses tripatrit)

C. Gaya manajemen konflik


A. Pengertian
Gaya manajemen konflik adalah pola perilaku orang dalam menghadapi situasi
konflik.stella ting-tononey (2005) menggunakan istilah “gaya komunikasi konflik bukan
gaya manajemen konflik”.sebagai contoh,seorang pimpinan yang otokratis cenderung
menggunakan gaya manajemen konflik refresif,supresif,kometitif,serta agresi dan
berupa mengalahkan lawan konfliknya.sebaliknya,seorang pemimpin yang demokratis
jika menghadapi konflik akan menggunakan musyawarah,mendengarkan pendapat
lawan konfliknya dan mencari win dan win solution.
Secara singkat gaya manajemen yang di maksud adlah bagaoman seseorang/kelompok
mengambil keputusan dalam hal menghadapi situasi konflik.

Ada macam-macam label deskriptif untuk lima macam gaya,sebagai berikut:

1. Gaya pesaing
Gaya pesaing berorientasi pada kekuasaan,dan konflik dihadapi dengan strategi
menang/kalah.pada sisi negatif,seorang pesaing mungkin melakukan tekanan,intimidasi
bahkan paksaan kepada pihak-pihak lain yang terlibat dalam konflik.pada sisi positif,gaya
bersaingan demikian mungkin diperlukan apabila dituntut adanya suatu tindakan desisif
cepat,atau apabila perlu dilaksanankan tindakan-tindakan penting yang tidak bersifat
popular.
2. Manajemen yang menghindari diri dari konflik
Gaya manajemen konflik dengan menghindari diri dari konflik cenderung kea rah bersikap
netral sewaktu adanya keharusan untuk mengambil posisi atau sikap tertentu.gaya ini dapat
diterapkan apabila konflik yang terjadi tidak berdampak terlalu banyak terhadap efektifitas
manajerial.tindakan ini tepat untuk mengurangi ketegangan yang terjadi.
3. Akomodator
Gaya akomodaror menghendaki konflik diselesaikan tanpa masing-masing pihak yang
terlibat dalam konflik,menyajikan pandangan-pandangan mereka dengan keras dan
berarti.gaya ini bermanfaat apabila sebuah konflik lebih penting bagi orang
lainnya,memberikan pengalaman dan perasaan menang bagiorang lain,dan menjadikan
orang tersebut lebih reseptif tntang persoalan lain yang lebih penting
4. Manajemen yang menekankan kompromi
Gaya manajemen ini dalah gaya yang paling realitas yang dapat memberikan hasil dalam
jangka waktu yang di sediakan untuk menyelesaikan konflik.apabila dalam kompromi para
partisipan turut berbagai dalam kondisi kemenangan maupun kekalahan,maka ini
merupakan variasi dari strategi “menang menang”.akan tetapi apabila kompromi dilakukan
untuk melunakkan persoalan dan menggerogoti kepercayaan diantara pihak yang
berkonflik,maka ini mendekati startegi”kalah kalah”
5. Kolaborator
Gaya manajemen konflik ini bias dilakukan apabila pihak-pihak yang berkonflik merumuskan
kembali persoalannya dan kemudin di cari pemecahannya.manajemen konflik gayan ini
perlu dilakukan apabila persoalan-persoalan yang menimbukan konflik penting bagi kedua
belah pihak yang berkonflik.maka dari itu sekalipun sulit dan membutuhkn biaya-biaya
besar tetap harus diupayakan

B. Petunjuk pendekatan situasi konflik


Petunjuk pendekatan suatu konflik meliputisebagai berikut :
 Diawali melalui penilaian diri sendiri
 Analisa isu-isu seputar konflik
 Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri
 Atur dan rencanakan pertemuan anatara individu-individu yang terlibat konflik
 Memantau sudut pandang dari semua individu yang terlibat
 Mengembangkan dan menguraikan solusi
 Memilih solusi dan melakukan tindakan
 Merencanakan pelaksanaannya
C. Teori-teori gaya manajemen konflik
 Teori grid
Kerangka teori gaya manajemen konflik disusun berdasarkan dua dimensi :
1) Perhatian manejer terhadap orang/bawahan (concern for people) pada sumbu
horizontal dan
2) Perhatian manejer terhadap produksi (concern for production) pada sumuh vertical.

Berdasarkan tinggi rendahnya keduan dimensi tersebut,mereka mengembangkan lima jenis


gaya manajemen konflik,antara lain :

a. Memaksa (forcing)
Perhatian seseorang manajer yang tinggi terhadap produksi,sedangkan perhatian
rendahnya terhadap bawahnnya.ia berupaya memaksakan kehendaknya untuk
meningkatkan produksi dengan mengabaikan orang lain jika menghadapi konflik
b. Konfrontasi (confrontation)
Perhatian seorang manajer yang tinggi terhadap produksi dan bawahannya cenderung
menggunakan konfrontasi dalam memanajemenkan konflik.ia berupaya berkonfrontasi
untuk meningkatkan produksi dan dalam waktu yang bersamaan berkonfrontasi untuk
memperhatikan orang yang dipimpinnya.
c. Kompromi (compromising)
Perhatian seseorang manajer terhadap produksi dan bawahannya biasanya akan menrik
diri jika menghadapi konflik.ia mau berkompromi mengenai tingkat produksi organisasi
demi memenuhi kesejahteraan bawahannya
d. Menarik diri (withdrawal0
Perhatian seorang manajer yang perhatiannya rendah terhadap produksi dan
bawahannya biasa menarik diri jika menghadapi konflik.ia lebih senang bersikap secara
pasif,seolah-olah tidak terjadi konflik dan tidak mau menghadapi konflik
e. Mengakomodasi (smooting)
Perhatian seorang manajer yang perhatiannya rendah terhadap produksi,sedangkan
tinggi perhatiannya terhadap bawahannya cenderung memberikan akomodasi jika
menghadapi konflik.ia menyerah kepada keinginan lawan konfliknya demi hubungan
yang baik dan kesejahteraan bawahannya

 Teori Thomas dan klimann (1978)


Kenneth W.Thomas dan ralp H.killmann (1974) mengembangkan taksonomi gaya
manajemen konflik berdasarkan dimensi :
1) Kerjasama pada sumbeh horizontal dan
2) Keasetifan pada sumbu vertical.
Kerja sama adalah upaya orang untuk memuaskan orang lain jika menghadapi
konflik.keasertifan adalah upaya orang untuk memuaskan orang lain jika menghadapi
konflik.berikut adalah gaya lima jenis gaya manajemen konflik tersebut :

a. Kompetisi
Orang-orang yang cenderung kea rah gaya kompetitif mengambil sikap tegas,dan tahu
apa yang mereka inginkan.mereka biasanya beroperasi dari posisi kekuasaan,yang
diambil dari hal-hal seperti posisi,pangkat,keahlian,atau kemampuan persuasive.gaya ini
dapat berguna bila ada keadaan darurat dan keputusan itu tidak popular,atau ketika
membela terhadap seseorang yang sedang mencoba untuk memanfaatkan situasi
egois.namun itu daoat meninggalkan orang merasa memar,tidak puas dan marah ketika
digunakan dalam situasi yang kurang mendesak
b. Kolaborasi
Orang cenderung kea rah gaya kolaboratif mencoba untuk memenuhi kebutuhan semua
orang yang terlibat.orang-orang ini dapat sangat tegas tapi tidak seperti pesaing,mereka
bekerja sama secara efektif dan mengakui bahwa setiap orang adalah penting.gaya ini
berguna ketika anda perlu menyatukan berbagai sudut pandang untuk mendapatkan
solusi terbaik,ketika ada konflik sebelumnya dalam kelompok,atau ketika situasi yang
terlalu penting untuk sederhana trade-off
c. Kompromi
Orang yang suka mengorbankan mencoba untuk menemukan solusi yang akan
setidaknya sebagian memuaskan semua orang.setiap orang diharapkn untuk
memberikan sesuatu,dan kompromi dirinya sendiri juga mengharapkan untuk
melepaskan sesuatu.kompromi berguna untuk ketika biaya konflik lebih tinggi daripada
biaya kehilangan tanah,saat lawan kekuatan yang sama berada pada macet dan ketika
ada batas waktu menjulang.
d. Akomodsi
Gaya ini menunjukkan kesedihan untuk memenuhi kebutuhan orang lain dengan
mengorbankan kebutuhan orang itu sendiri.accommodator sering tahu kapan harus
menyerah pada orang lain,tetapi dapat dibujuk untuk menyerah posisi bahkan ketika itu
tidak dibenarkan.orang ini tidak tegas tapi sangat kooperatif.
e. Menghindar
Orang cenderung ke arah gaya ini berusaha untuk menghindari konflik sama sekali.gaya
ini ditandai dengan mendelegasikan keputusan kontroversial,menerima keputusan
default,dan tidak ingin menyakiti perasaan siapa pun.hal ini dapat tepat ketika
kemenangan adalah mustahil,ketika kontroversi adalah sepeleh,atau ketika orang lain
berada dalam posisi yang lebih baik untuk memecahkan masalah.
Perbedaan gaya kolaborasi dan kompromi
 Kolaborasi : solusi berupa alternative lain yang bukan tujuan kedua belah pihak
yang terlibat namun kedua belah pihak sepenuhnya puas
 Kompromi : solusi berupa alternative lain yang memenuhi sebagai keinginan
masing-masing pihak namun kedua belah pihak hanya merasa terpenuhi
sebagian keinginannya

 Teori Rahim
M.A Rahim (1983) mengembangkan model gaya manajemen konflik yang tidak jauh
berbedah dengan model yang di kemukakakn oleh Thomas dan killman (1974).klasifikasi
gaya manajemen konflik Rahim disusun berdasarkan dua dimensi :
1) Memperhatikan orang lain pada sumbu horizontal dan
2) Memperhatikan diri sendiri.

berdasarkan tinggi rendahnya,jenis gaya manajemen dibagi menjadi lima,antar lain:

a. Dominasi
Pihak yang terlibat konflik,hanya berupa memenuhi tujuannya sendiri dan tidak
memperhatikan kebutuhan lawan konfliknya
b. Inegrasi
Pihak yang terlibat konflik berusaha menciptakan resolusi konflik yang secara maksimal
memenuhi tujuan dirinya sendiri dan tujuan lawan konfliknya
c. Kompromi
Pengguna gaya ini berusaha memenuhi sebagian tujuannya dan tujuan lawan konfliknya
tanpa berupaya memaksimalkannya
d. Menghindar
Pihak yang terlibat konflik menolak untuk berdiskusi mengenai konflik yang terjadi.ia
menolak untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dan kebutuhan lawan konfliknya
e. Menurut (obliging) pihak yang terlibat konflik,mengombinasikan perhatiannya yang
tinggi terhadap lawan konfliknya dengan perhatiannya yang rendah terhadap dirinya
sendiri

D. Strategi konflik
Starategi konflik adalah proses menentukan tujuan seseorang terlibat suatu konflik dan pola
interaksi yang digunakan untuk mencapai keluaran konflik yang diharapkan.langkah-langkah
penyususnan strategi konflik :
1. Analisis SWOT
Analisis SWOT mengenai diri sendiri akan mencerminkan kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dalam menghadapi konflik.analisis swot mengenai lawan konflik akan
mencerminkan peluang dan ancaman dari lawan konflik
2. Menentukan tujuan konflik
Tujuan konflik adalah sesuatu yang ingin dicapai saat menghadapi dan menyelesaikan
konflik.lebih spesifik adalah target keluaran yang diharapkan
3. Pola interaksi konflik
Pola interaksi konflik merupakan bentuk interaksi dengan pihak lawan konflik dalam upaya
mencapai keluaran konflik yang diharapkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
 Gaya manajemen konflik yang digunakan oleh pihak-pihak yng terlibat konflik
 Perkembangan situasi konflik

 Strategi konflik menurut DIANNE SCHILING


Dianne schilling membagi strategi konflik menjadi beberapa pokok yaitu :
1) Mengacuhkan
Strategi ini biasanya dipakai saat seseorang tidak ingin terlibat lebih dalam pada
konflik yang ada.ia bias saja menggangap bahwa menghadapi konflik ini hanya
akan membuang buang waktu.jika ini yang menjadi alas an,mengacuhkan konflik
biasa jadi adalah pilihan terbaik.
2) Menghindari
Menghindari konflik menjadi cara yang paling banyak ditempuh untuk
menghadapi konflik.meski begitu,mereka yang melakukan ini tak selamanya
adalah seorang pengecut,kecuali jika ia selalu melakukan ini setiap ada konflik
3) Mendominasi
Sttaregi ini dianggap tepat jika keputusan harus segera selalu atau saat isu yang
didebatkan tidak terlalu penting.strategi ini umumnya berorientasi kekuasaan
dan dilakukan dengan penuh percaya diri
4) Akomodatif
Strategi ini dilakukan untuk membuat lawan merasa lebih baik.strategi ini juga
bias dipakai untuk menumbuhkan rasa percaya lawan kepada kita.
5) Meminta bantuan
Strategi ini mnggunakan orang ketiha sebagai mediator mengatasi konflik.hal ini
dilakukan jika masing-masing pihak sama-sama merasa paling kuat,memaksakan
kehendak,dan tk mau mengalah.mediator haruslah orang yang ahli di bidang
komunikasi atau dipercaya oleh kedua belah pihak.
6) Humor
Humor cocok digunakan jika and dan lawan berada dalam satu tim atau satu
kelompok dan konfliknya tidak terlalu serius.
7) Menunda
Strategi ini biasanya dilakukan saat masing-masing merasa masih dalam kondisi
yang emosional.
8) Kompromi
Kompromi bias dilakukan saat strategi yang lain gagal dilaksanakan dan anda
berdua ingin mendapatkan solusi yang benar bener memuaskan kedua belah
pihak
9) Integrasi
Integrasi memfokuskan pada pengumpulan dan penggabungan informasi dan
pada saat yang bersamaan mendorong lahirnys pemikiran kreatife dengan sudut
pandang yang berbeda-beda.
10) Kolaborasi
Kolaborasi berarti bekerja sama untuk menyelesaikan konflik tersebut.ini bererti
masing masing oihak harus rela memberikan waktu,energy dan pemikirannya
untuk mendapatkan solusi terbaik.
E. Taktik konflik
Taktik konflik adalah teknik yang memengaruhi lawan konflik untuk menghasilkan keluaran
konflik yang diharapkan.dalam menghadapi situasi konflik,dapat digunakan berbagai teknik
konflik secara berurutan atau bersama sama.jenis-jenis taktik konflik diantaranya :
1) Persuasif rasional
Taktik ini digunakan untuk memengaruhi lawan konflik dengan mengemukakan
data,fakta,informasi,teori ilmu pengetahuan,etika pengalaman masa lalu baik
yang baik maupun yang buruk.
2) Legimitasi
Taktik yang digunakan pejabat yang menduduki posisi tertentu secara sah.jika
menghadapi konflik,pejabat tersebut menunjukkan bahwa apa yang
dilakukannya tidak bertentangan dengan jabatan,posisi dan perannya.
3) Taktik permintaan inspirasiional
Mengemukakan nilai nilai norma,harga diri,dan kesatuan organisasi serta
membangkitkan emosi dan cita-cita bersama.
4) Taktik mengooptasi
Mengikutsertakan,memberikan jawaban,posisi atau peran tertentu kepada
lawan konflikuntuk berperan serta dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
oleh organisasi.
5) Taktik pertukaran
Membuat janji dan memberikan sesuatu atau tidak memberikan sesuatu sebagai
imbalan jika lawan konflik berperilaku tetentu atau lawan konflik memberikan
sesuatu
6) Taktik mencari teman atau koalisasi
Umumya dilakukan oleh pihak yang teribat konflik dengan kekuasaan atau posisi
lemah dari pada lawan konfliknya.tujuannya adalah mencari teman untuk
memperbesar kekeuasaan atau memperkuat posisinya dalam menghindari
lawan konfliknya.
7) Taktik menahan diri atau diam
Taktik ini berupa tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan
8) Taktik menangis dan menghimbau
Taktik ini menunjukkan ketidakberdayaan pihak yang terlibat konflik dalam
menghadapi tindakan lawan konfliknya.tujuan dari taktik ini adalah memintah
belas kasihan kepada lawan konfliknya atau untuk menarik simpati pihak ketiga
sehingga memperbesar kekuasaannya
9) Taktik mengancam
Seorang atasan yang terlibat konflik dengan bawahannya bias menggunakan
tktik mengancam untuk yang berkaitan dengan karyawan
10) Taktik berbohong
Seseorang yang jujur bias berubah menjadi pembohong terutama jika posisisnya
terdesak dan objek konflik menentukan hidup dan harga dirinya.berbohong bias
berupa memberikan informasi yang tidak benar,menolak untuk memberikan
informasi atau diam ketika ditanya mengenai sesuatu
11) Taktik mengulur waktu
Mengulur waktu adalah menundah untuk melakukan sesuatu atau menolak
merespon lawan konflik dalam interaksi konflik.tujuan mengulur waktu anatar
lain untuk menenangkan diri,membuat lawan bosan,menunda berbuat sesuatu
hingga waktu yang tepat.

F. Kebijakan organisasi mengenai konflik

Pedoman manajemen konflik


Suatu organisasi atau perusahaan perlu mempunyai pedoman untuk memanajemenkan
konflik yang terjadi.

Isi pedoman tersebut anatara lain sebagai berikut:


a) Prosedur proses untuk menyelesaikan konflik.konflik yang terjadi dalam organisasi harus
segera diselesaikan agar tidak mengganggu produksi dan operasi organisasi ini dalam
mencapai tujuan.
b) Siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan konflik dan siapa yang bertanggung jawab
untuk mengambil keputusan jika terjadi konflik
c) Apakah kewajiban dan tanggung jawab pihak pihak yang terlibat konflik

Jika suatu organisasi mulai menghadapai konflik antara anggota atau pegawainya,ada sejumlah
langkah yang dapat dilakukan organisasi untuk mengurangi konflik tersebut.

Berikut ini adalah langkah-langkah tersebut :

a) Melaksanakan prinsip prinsip birokrasi organisasi.setiap organisasi melakukan prinsip


birokrasi yang menurut max weber (1947) disebut sebagai birokrasi yang ideal.
b) Pemisahan fisik.pihak-pihak yang terlibat konflik dipisahkan,misalnya melalui rotasi
tugas
c) Mengintegrasikan.menyatukan kembali pihak-pihak yang terlibat konflik melalui
intervensi pihak ketiga,atasan,penasehat,atau mediator professional
d) Pelatihan.melaksanankan pelatihan mengenai konflik dan manajemen konflik.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya suatu organisasi maka tidak mungkin input dengan masalah atau konflik
sehingga diperlukan adanaya manajemen konflik yaitu langkah-langkah yang diambil para
pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan kea rah hasil tertentu
yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik
dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan,hal
posistif,kreatif,bermufakat,atau agresif.dan dalam menangani konflik diperlukan
gaya,strategi,taktik dan kebijakan organisasi itu sendiri.sehingga konflik bias terselesaikan
dengan baik yang terkadang akan menambah nilai positif ari organisasi itu.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi manajemen konflik yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini,diharapkan suatu organisasi bias menyelesaikan konflik
dengan sempurna agar kedepannya dapat tercipta perkembangan oerganisasi yang lebih
baik,maju dan positif.semoga makalah ini berguna bagi para pembaca
DAFTAR PUSTAKA

Wirawan,konflik dan manajemen konflik,teori,plikasi dan penelitian,Jakarta,salemba


humanika,2009

Saleh abdul rahman,psikologi suatu pengantar dalam prespektif islam,Jakarta,rencana


prenada medis group,2009

Desmita, psikologi perkembangan peserta didik,bandung,pt.remaja rosdakarya,2009

Anda mungkin juga menyukai