MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Madrasah dan Sekolah
Penyusun :
MALANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatnya
saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Madrasah dan Sekolah. Sumber Daya dalam
makalah ini membahas tentang Manajemen Konflik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Manajemen Konflik ?
2. Apa saja jenis – jenis konflik ?
3. Apa penyebab terjadinya konflik ?
4. Bagaimana cara menyelesaikan konflik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Manajemen Konflik
1
Fahmi irham, Perilaku Organisasi : Teori Dan Aplikasi, (Bandung : Alfabeta, 2014)
2. Untuk mengetahui jenis – jenis konflik
3. Mengetahui apa penyebab terjadinya konflik
4. Mengetahui cara menyelesaikan konflik
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen Konflik adalah suatu proses dimana aksi dan reaksi yang
diambil oleh para pelaku konflik atau pihak ketiga secara nasional dan
seimbang, untuk pengendalian situasi dan kondisi perselisihan yang terjadi
antara 2 atau beberapa pihak.
Tujuan :
- Untuk mencegah terjadinya gangguan tehadap anggota organisasi,
sehingga dapat fokus kepada visi dan misi organisasi.
- Untuk meningkatkan kreativitas anggota organisasi dengan mengambil
manfaat dari konflik yang terjadi.
- Untuk membangun rasa saling menghormati antar sesama anggota
organisasi dan menghargai keberagaman.
Manfaat :
1. Evaluasi sistem
Dengan adanya konflik organisasi bisa melalukin evaluasi dan
melalukan perbaikan dari apa yang baru saja dihadapinya.
2. Mengembangkan Kompetensi
Dengan manajemen konflik yang baik, maka akan mampu
meningkatkan dan mengembangkan kompetisi sebuah organisasi,
khususnya dalam hal kompetensi no-teknis.
2
Timotius Duha, Perilaku Organisasi, (Yogyakarta : Deepublish, 2018)
Hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian, juga
berasal dari adanya konflik antar peranan seperti antara manajer dan
bawahan.
3
Astadi Pangarso, Perilaku Organisasi, (Ypgyakarta : Deepublish, 2016)
Perbedaan pendapat bisa muncul kapan saja dan terjadi pada siapa
saja. Perbedaan pendapat disebabkan oleh pendapat yang
disampaikan seorang dengan orang lain berseberangan. Begitu juga
jika kedua pihak saling mempertahankan argumentasi masing –
masing. Penyelesaiannya yaitu dengan memilih pendapat yang
mendekati rasional dan lebih tepat. Serta tidak menolak mentah –
mentah pendapat orang lain dan menjadikan pendapat itu menjadi
bahan masukan yang pantas.
b. Perbedaan pandangan
Merupakan perbedaan yang didasarkan bahwa tiap – tiap orang
memiliki keyakinan dalam hal sikap, memahami keadaan dan
lingkungan sekitar, sehingga kadang keyakinan yang dimiliki belum
tentu diyakini dan dimengerti orang lain. Perbedaan pandangan bisa
membuat sikap dan perilaku seseorang berbeda antara yang satu
dengan yang lain. Karena setiap orang masing – masing memiliki
nilai (ajaran agama, titah orang tua, pengetahuan dari pendidikan,
pengalaman, kata – kata mutiara dan lainnya). Karena nilai yang
dimiliki tersebut dapat membuat seseorang bisa membatasi diri untuk
melakukan sesuatu atau sama sekali tidak melakukan sesuatu.
c. Perbedaan latar belakang
Latar belakang yang berbeda diakibatkan karena adanya perbedaan
berbagai atribut yang dimiliki seseorang. Bisa berupa lingkup sekitar
dan budaya yang sangat berpengaruh.
2. Dianggap Remeh
Seseorang bisa merasa mendapat konflik, bila merasa dianggap remeh
oleh orang lain. Sering mendapatkan ejekan, cemoohan akan membuat dirinya
tersinggung dan tertekan. Didunia pekerjaan seseorang bisa dianggap remeh
karena beberapa alasan antara lain :
- Sering membuat kesalahan dalam bekerja, sehingga selalu mendapatkan
olok – olokan dari rekan kerja
- Pernah membuat kesalahan dan kehilangan kepercayaan, akibatnya orang
lain berpendapat pembuat kesalahan tidak bisa diandalkan untuk
seterusnya
- Suka menghindari kegiatan – kegiatan bersama, kurang percaya diri dalam
hal pergaulan
3. Dirugikan
Merasa dirugikan adalah keadaan dimana seseorang tidak mendapatkan hak
dan kewajiban secara proporsional. Ketika seorang sudah bekerja, berkorban,
mengabdi tetapi tidak mendapat kompensasi atau sekadar pengakuan dari
atasan dan orang lain serta merasa dirugikan ketika kewajiban yang harus
dikerjakan mampu dilakukan tetapi tidak pernah diberikan kesempatan untuk
melakukan. Secara sengaja atau tidak dapat mengakibatkan seseorang yang
dirugikan tersebut akan menimbulkan konflik untuk mencari keadilan atau
sekadar sensai.
4. Beban Kerja
Tuntutan profesional kerja bisa membuat seseorang memiliki beban kerja
berat. Beberapa alasan kerja yang dapat menimbulkan konflik :
- Banyaknya tuntutan pelanggan yang ingin dilayani pertama dan dalam
waktu yang secepatnya. Sementara karyawan dalm jumlah yang terbatas.
- Konflik bisa terjadi pada pekerjaan yang berada pada batas deadline,
konflik timbul saat sebagian saja yang serius bekerja dan sebagian hanya
santai – santai.
5. Perubahan
Perubahan bisa menghasilkan konflik, sebagai contoh pergantian atasan dari
yang perhatian diganti dengan atasan yang tempramen. Kebijakan pimpinan
baru bisa menghasilkan konflik karena pemimpin tidak memahami bawahan.
Menyebabkan bawahan tidak akan menurut dan menentang atasannya.
Konflik juga terbagi atas berbagai macam jenis diantaranya : Konflik dalam diri individu,
Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, Konflik antar individu dan kelompok,
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama dan Konflik antar organisasi
Setiap konflik yang terjadi tentunya ada penyelesaiannya, berikut adalah beberapa solusi
untuk menyelesaikan konflik :
1. Melakukan dan menerapkan konsep bekerja yang berkolaborasi dan menjauhi sikap
kerja yang bersaing secara negatif