Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN KONFLIK LEMBAGA

PENDIDIKAN

Disusun Oleh
Syifaul Amaliyah
A. Sumber Pendahulu Konflik
• konflik adalah segala bentuk interaksi yang bersifat
oposisi atau dengan kata lain suatu interaksi yang
bersifat antagonistis (berlawanan, bertentangan,
berselisih, berbenturan, berseberangan dan
sebagainya). Kesimpulan tersebut senada dengan
apa yang diungkapkan oleh Winardi (1994: 1) yang
memandang konflik sebagai suatu oposisi atau
pertentangan-pertentangan pendapat antara orang-
orang, kelompok-kelompok atau organisasi-
organisasi.
Lanjutan
• Sumber konflik Sumber Konflik
Konflik di dalam organisasi secara sederhana dapat disebabkan oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Faktor Manusia
• Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
• Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
• timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap
egoistis,temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
2. Faktor Organisasi
• Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
• Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
• Interdependensi tugas.
• Perbedaan nilai dan persepsi.
• Kekaburan yurisdiksional.
• Masalah “status”.
• Hambatan komunikasi.
Perlunya Konflik
Manfaat manajemen konflik
• Mengidentifikasi celah dalam sistem kerja
Apabila di perusahaan Anda sering terjadi konflik antara karyawan, maka sepertinya Anda perlu lakukan
reality check. Jangan-jangan penyebabnya bukan hanya faktor manusia, tapi ada bagian dari sistem yang
lemah hingga memungkinkan anggota tim berkonflik.
• Meningkatkan keterlibatan karyawan
Manfaat manajemen konflik berikutnya adalah menjadi wadah bagi gagasan karyawan, termasuk yang
selama ini pasif atau terkesan kurang peduli. Tidak hanya pihak yang berkonflik, anggota tim lain akan ikut
memberikan ide dan masukan tentang segala kemungkinan atau opsi yang bisa diambil untuk
menghasilkan resolusi.
• Mengembangkan kemampuan menyelesaikan konflik
Manajemen konflik yang efektif akan mencegah perpecahan. Semakin berpengalaman organisasi Anda
menyelesaikan konflik antar-anggota tim, maka akan semakin terlatih skill Anda dan orang-orang di sekitar
Anda dalam bidang resolusi konflik.
• Melatih karyawan punya sikap respectful
Manfaat manajemen konflik lainnya adalah memupuk sikap toleransi. Manajemen konflik akan
membantu Anda untuk membangun budaya organisasi yang mengedepankan fairness and respect.
• Melatih karyawan lebih kreatif dan berorientasi pada solusi
Melibatkan karyawan untuk ikut dalam proses manajemen konflik juga dapat melatih mereka untuk
berpikir lebih kreatif dalam menemukan berbagai alternatif jalan keluar yang adil. Ini akan mengasah soft
skill dan keterampilan sosial karyawan yang berguna di masa depan selain keterampilan teknis.
Jenis-jenis Konflik
Mulyasa (2003: 243-244) mengemukakan bahwa konflik dalam suatu lembaga (misalnya
sekolah dan kampus). dapat terjadi dalam semua tingkatan, baik intrapersonal,
interpersonal, intragroup, intergroup, intraorganisasi, maupun interorganisasi.
• Konflik intrapersonal, yaitu konflik internal yang terjadi dalam diri seseorang. Konflik
intrapersonal akan terjadi ketika individu harus memilih dua atau lebih tujuan yang saling
bertentangan dan bimbang mana yang dipilih untuk dilakukan.
• Konflik interpersonal, yaitu konflik yang terjadi antar individu. Konflik interpersonal terjadi
ketika adanya perbedaan tentang isu tertentu, tindakan dan tujuan dimana hasil bersama
sangat menentukan.
• Konflik Intragroup, yaitu konflik antar anggota dalam satu group dalam satu kelompok.
Setiap kelompok dapat mengalami konflik substantif atau efektif.
• Konflik intergroup, yaitu konflik yang terjadi antar kelompok. Konflik intergroup terjadi
karena adanya saling ketergantungan, perbedaan persepsi, perbedaan tujuan dan
meningkatnya tuntutan akan keahlian.
• Konflik intraorganisasi, yaitu konflik yang terjadi antar bagian dalam suatu organisasi.
Misalnya konflik antara bidang kurikulum dengan bidang kesiswaan.
• Konflik interorganisasi, yang terjadi Konflik antar organisasi. Konflik interorganisasi terjadi
karena mereka memiliki saling ketergantungan satu sama lain, konflik terjadi bergantung
pada tindakan suatu organisasi yang menyebabkan dampak negatif terhadap organisasi lain.
Pengelolahan Konflik
• Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan:
• Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan
mencegahkonflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-
peraturan yang adadalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan
untuk memahaminya.
• Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola
denganmendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan
tahapanhidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan
untukmengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior
yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
• Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang
terapetikdan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari
konflikadalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari
yangakhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
• Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk
mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah
memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan
para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan
Sekian,
wassalam

Anda mungkin juga menyukai