Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN KONFLIK YANG DILAKUKAN KOMUNITAS

MAHASISWA USHULUDDIN DAN HUMANIORA (KAMUSH)

Dosen Pengampu

Lita Ariani, M.Psi, Psikolog

Mata Kuliah

Psikologi Industri dan Organisasi

Disusun Oleh

Rofi Zulfan 190103040171

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
PRODI PSIKOLOGI ISLAM
BANJARMASIN
2021
PENDAHULUAN
Organisasi merupakan sebuah media untuk mencapai tujuan, dimana organisasi
merupakan tempat orang-orang yang memiliki visi misi yang serupa dan saling berkerja sama
dalam mencapainya. Keberhasilan dari sebuah organissasi sendiri ditentukan oleh kualitas
sumber daaya manusia, yang mana kinerja anggotanya hendaknya lebih dioptimalkan agar
memiliki hasil yang maksimal. Dalam sebuah Universitas sendiri tentunya, organisasi merupakan
hal yang sering kita jumpai karena dari sekian banyak mahasiswa mereka tidak lepas dari
memiliki tujuan yang sama, dan dalam mencapai tujuan tersebut tak kala memerlukan bantukan
dari individu lain dan disinilah yang membuat organisasi diperlukan.

Dalam mencapai tujuan organsisasi, tentunya tidak akan berjalan mulus. Biasanya akan
ada satu dan dua hal yang menghabat proses tercapainya sebuah tujuan organisasi, hal ini
biasanya sering terjadi karena adanya perbedaan pendapat antar dua belah pihak atau kelompok
dalam organisasi itu sendiri, dalam hal ini peneliti akan membahas mengenai salah satu organsasi
yang ada di Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin yaitu KAMUSH. Penulisan ini
memiliki tujuan untuk mengetahui lebih jauh bagaimana KAMUSH menyelesaikan konflik yang
terjadi didalamnya dan apa yang dilakukan agar bisa mennyelesaikannya.
LANDASAN TEORI
A. Konflik
Merupakan sebuah hal esensial yang merupkan pross wajar daalm sebuah
organisasi atau perusahaan, menurut Thomas dan Killman konflik merupakan sebuah
keadaan terjadinya ketidakcocokan antara nilai dengan tujuan yang dimiliki, yang ada
pada diri individu maupun individu dengan orang lain. Kondisi tersebut mampu
menimbulkan kondisi yang menghampat tercapainya tujuan dan dapat mempengaruhi
efisiensi serta produktivitas kerja. 1
Dalam konflik yang terjadi pada organisasi atau perusahaan terdapat serangkaian
ciri-ciri berupa2 :
1. Adanya pertentangan antara perorangan maupun kelompok dalam sebuah interaksi.
2. Munculnya pertentangan antara perorangan atau kelompok dalam mecapai sebuah
tujuan.
3. Timbulanya indikasi yang menandakan perilaku untuk saling menekan atau
meniadakan anggota lain untuk memperoleh keuntungan pribadi.
4. Terciptanya keadaan ketidakseimbangan yang diakitbaktan oleh ketidaksinambunan
antar individu.
B. Jenis-Jenis Konflik
Menurut Wirawan terdapat lima jenis konflik yaitu 3;
1. Konflik intrapersonal : merupakan konflik yang terjadi pada dirinya sendiri yang
dikarenakan adanya dua keinginnan yang tidak terpenuhi diwaktu yang sama secara
sekaligus.
2. Koflik interpersonal : merupakan konflk yang terjadi karena adanya pertentangan
antara individu dengan individu lainnya yang dikarenakan adanya pertentangan
terkait tujuan atau kepentingan. Hal ini merupakan perubahan yang penting karena
jika tidak diselesaikan akan menghabat proses tercapai tujuan organisasi.

1
Djoko Wijono. “Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan). (Surabaya; Airlangga University Press,
1993). Hlm 4
2
Djoko Wijono. “Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan). (Surabaya; Airlangga University Press,
1993). Hlm 37
3
Mohamad Muspawi “Manajemen Konflik (Upaya Penyelesaian Konflik Dalam Organisasi.” (Jurnal Penelitian
Universitas Jambi Seri Humaniora 16, no. 2, 2014) Hlm 46-47
3. Konflik individu-individu dan kelompok-kelompok : konflik yang terjadi ketika
individu yang menghadapi tekanan berat untuk mencapai konfromitas yang
ditekankan kepadanya oleh kelompok kerja.
4. Konflik antar kelompok di organisasi yang sama : konflik yang sering terjadi dalam
organsasi misalnya konflik antar staf-perkerja, dan perkerja-manajemen.
C. Proses Perkembangan Konflik
Dalam perkembangan menujut terjadinya konflik terdapat berbagai macam proses
seperti :
1. Konflik masih tersembunyi : Kondisi emosional yang dirasakan sebagai bentuk hal
biasa.
2. Antecedent Condition : Kondisi konflik yang mulai berubah dan munculnya
perbedaan tujuan, nilai dan sebagainya.
3. Percieved Conflicts : Kondisi dimana konflik mulai dapat dirasakan
4. Antecedent Condition yang muncul dan tidak terselaikan
5. Konflik mulai muncul dalam bentuk wujud yang dilihat dari perilak anggota.
6. Penyelesaian konflik : dapat dilakuan dengan cara menekan konflik atau dengan
pemecahan yang dilakukan dengan berbagai strategi.
7. Akhir penyelesaikan konflik : jika konflik diselesaikan dengan efisien maka dapat
memberikan kepuasan dan dampak positif bagi anggota, hal yang sebaliknya terjadi
dapat mengakibatkan penurunan produktivas.
D. Metode Pengelolaan Konflik4
Dalam penyelesain konflik pada sebuah organisasi atau perusahaan terdapat berbagai
metode yang dapat digunakan dalam penyelesainnya seperti :
1. Metode Stimulasi Konflik
Metode ini bertujuan untuk memberika rangsangan kepada karyawan pasif yang
terjadi karenya rendahnya konflik disekitaranya, dalam metode ini meliputi :
a) Penempatan orang luar kedalam kelompok atau lingkungan
b) Penyusunan ulang organisasi/perusahaan
c) Tawaran bonus untuk mendorong rasa persaingan

4
Andri Wahyudi. “Konflik, Konsep Teori dan Permasalahan” (Jurnal Publiciana Vol 8 no 1, 2015) hlm 12-13
d) Memberikan perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
2. Pengurangan Konflik
Bertujuan untuk mengurangi konflik yang terjadi disekitar lingkungan perusahaan
atau organisasi melalui “pendinginan suasana” namun tidak berurusan dengan sumber
utama penyebab konflik tersebut.
3. Metode Penyelesaian Konflik
Metode ini berpusat pada tindakan para manajer dalam penyelesaian konflik, yang
mana dalam hal ini terdapat tiga metode yang biasanya digunakan yaitu:
a) Dominasi dan Penekanan: penghindaran dimana manajer mengindar untuk
mengambil posisi yang tegas, penentuan dari suara terbanyak mencoba untuk
menyelesaikan konflik antar kelompok, dan penanganan dengan cara yang lebih
diplomatis
b) Kompromi : Pencarian solusi jalan keluar yang dapat diterima oleh pihak yang
berselisih untuk menyelesaikan masalah yang terjadi seperti; pemisahan pihak
yang bertentangan hingga waktu yang ditentukan dan arbitasi dimana pihak yang
memiliki konflik tunduk pada pihak ketiga, kembali ke peraturan berlaku.
c) Penyuapan : Pemberian kompensasi sebagai imbalan kepada salah satu pihak
untuk mengakhiri konflik
PEMBAHASAN
Komunitas Mahasiswa Ushuluddin Humaniora atau yang dikenal dengan KAMUSH
merupakan salah satu komunitas mahasiswa di UIN Antasari Banjarmasin yang memiiliki tujuan
untuk menghubungkan HMU, DEMA dan SEMA Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, sebagai
media pelayanan maupun diskusi, mewujudkan mahasiswa yang aktif dan mempunyai rasa
memiliki terhadap FUH. Yang hingga saat ini KAMUSH merupakan salah komunitas mahasiswa
yang tergolong kategori komunitas yang banyak diminati, namun selama berdirinya kamush juga
terdapat berbagai konflik yang dialami. Oleh karena itulah disini penulis mencoba mencari tahu
bagaimana KAMUSH mengatasai konflik yang terjadi.

Dari yang coba diteliti oleh penulis, ditemukan bahwa mereka menggunakan metode
kompromi dalam penyelesaiannya. Contoh dalam menangani konflik internal yang kadang
terjadi karena perbedaan pendapat, disini mereka akan mengumpulkan semua anggota komunitas
disatu tempat yang kemudian pihak yang memiliki perbedaan pendapat atau tujuan akan
diberikan kesempatan berbicara dan memberikan opininya. Dilanjutkan pada pihak sebelahnya
yang memberikan argumentasi, yang kemudian disini akan dicari lebih lanjut mengenai apa yang
sebenarnya terjadi hingga inti dari konflik tersebut ditemukan dan semuanya akan mencoba
mencari jawaban atas konflik yang terjadi, hinngga ketika semuanya telah terselesaikan mereka
kemudian melakukan sesi bermaaaf-maafan yang bertujuan untuk menghilangkan semua rasa
kegundahan dari apa yang terjadi5.

5
Laila Safitri, dkk. 2021 “Selayang Pandang Kamush. (Hasil Wawancara Pribadi, 31 Maret 2021, UIN Antasari
Banjarmasin)
KESIMPULAN

Konflik merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari dan merupaka salah satu proses yang
wajar dalam sebuah organisasi, hal ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat atau
perselisihan tujuan didalam organisasi itu sendiri baik antar individu maupun antar kelompok
dalam organisasi tersebut. Konflik itu sendiri terbagi menjadi beberapa macam seperti; konflik
intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok,
serta konflik yang terjadi pada kelompok dalam organisasi yang sama. Proses terjadinya konflik
sendiri terbagi menjadi tujuh tingkatan dimulai dari konflik yang masih tersembunyi hingga
akhir penyelesaikan konflik. Dalam hal ini KAMUSH yang merupakan salah satu organisasi di
Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, menggunakan metode kompromi yang merupakan salah
satu dari metode penyelesaian konflik. Metode tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan
semua anggota disatu tempat lalu mempersilahkan kedua belah pihak yang bersangkutan yang
kemudiana akar dari konflik itu sendiri akan dicari cara untuk menyelesaikan permasalahannya,
yang kemudian ditutup dengan bermaaf-maafan untuk menghilankan rasa kegundahan dari
konflik yang telah terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Djoko Wijono. “Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan). (Surabaya; Airlangga


University Press, 1993). Hlm 4
Mohamad Muspawi “Manajemen Konflik (Upaya Penyelesaian Konflik Dalam Organisasi.”
(Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora 16, no. 2, 2014) Hlm 46-47
Andri Wahyudi. “Konflik, Konsep Teori dan Permasalahan” (Jurnal Publiciana Vol 8 no 1,
2015) hlm 12-13
Laila Safitri, dkk. 2021 “Selayang Pandang Kamush. (Hasil Wawancara Pribadi, 31 Maret 2021,
UIN Antasari Banjarmasin)

Anda mungkin juga menyukai