PSIKOLOGI INDUSTRI
Dosen Pengampu :
Hendra Pratama, ST., MT.
Disusun Oleh :
Andri Apriadi (2026201067)
Muhsal Aldino Malsen (2026201085)
Juanda Riski Mulia (2026201123)
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas ini dengan tepat
waktu. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang madani. UAS tugas kelompok mata kuliah psikologi industri ini disusun untuk
memenuhi nilai UAS psikologi indsutri yang diampu oleh Bapak Hendra Pratama, ST.,
MT.Tugas ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari banyak pihak,
ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Hendra Pratama, ST., MT. selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi
industri.
2. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun
materil, Kami menyadari dalam penyusunan tugas UAS kelompok ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
butuhkan untuk perbaikan kedepannya. Akhir kata penulis meminta maaf atas segala
kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
PEMBAHASAN
Konflik adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya
menjadi tidak berdaya. Konflik itu sendiri merupakan situasi yang wajar dalam setiap
masyarakat maupun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggota atau antar
kelompok masyarakat lainnya, konflik itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri. Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang
baik, namun sebaiknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.
Biasanya konflik bersumber dari perbedaan pendirian dan keyakinan antar individu
maupun kelompok.
A. Pandangan Tradisional
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif,
merugikan, dan harus dihindari. Konflik disinonimkan dengan istilah violence,
destruction, dan irrationality. Konflik ini adalah suatu hasil disfungsional dampak
komunikasi yang buruk, kurang keyakinan, keterbukaan di selang orang – orang, dan
kegagalaan manajer untuk tanggap terhadap kepentingan dan aspirasi karyawan.
Contohnya yaitu : sebagian anggota kelompok tidak mau bekerja dalam sama
menyelesaikan suatu masalah.
B. Pandangan Behaviorial
Pandangan aliran behavioral ini menyatakan bahwa konflik merupakan sesuatu yang
wajar, alamiah dan tidak terelakan dalam setiap kelompok manusia. Konflik tidak selalu
buruk karena memiliki potensi kekuatan yang positif di dalam menentukan kinerja
kelompok. Konflik tidak selamanya merugikan, bahkan bisa menguntungkan, yang oleh
karena itu konflik harus dikelola dengan baik.
Contohnya : Membuat kesepakatan antara karyawan dan atasan jika telat datang
masuk walaupun 1 menit akan mendapat sanksi serta potongan gaji, dikarenakan agar
bisa menerapkan budaya disiplin dan tepat waktu kedepannya.
C. Pandangan Interaksionis
Pandangan ini cenderung mendorong suatu himpunan atau organisasi terjadinya konflik.
Hal ini dikarenakan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung
menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh sebab itu, menurut pandangan
ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap
anggota di dalam himpunan tersebut tetap semangat, kritis – diri, dan kreatif.
Contohnya : Semua anggota yang terlibat dalam suatu organisasi atau pekerjaan
diwajibkan mengemukakan pendapat dan ide nya agar terciptanya kesepakatan dan tujuan
bersama.
3. Tuliskan dan Jelaskan Metode Pengelolaan Konflik yang
Anda Ketahui !
- Metode Stimulasi Konflik
Metode stimulasi konflik digunakan untuk menimbulkan rangsangan karyawan karena
karyawan pasif yang disebabkan oleh situasi dimana konflik terlalu rendah. Rintangan
semacam ini harus diatasi oleh manajer untuk merangsang konflik yang produktif.
Metode stimulasi konflik meliputi :
1) Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok
2) Penyusunan kembali organisasi,
3) Penawaran bonus, pembayaran intensif dan penghargaan untuk mendorong persiapan,
4) Pemilihan manajer-manajer yang tepat
5) Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.
https://www.duniapelajar.com/2010/06/04/metode-pengelolaan
pengurangan-dan-penyelesaian-konflik/
https://drholix.wixsite.com/megalomania/single-post/2017/06/03/jenis-jenis-
dan-sumber-konflik-dalam-organisasi
https://spn.or.id/konflik-di-dalam-organisasi/
https://media.neliti.com/media/publications/78255-ID-manajemen-konflik-
dalam-organisasi.pdf