Anda di halaman 1dari 9

Konflik Dalam Kelompok

Disusun Oleh
Ananda Dwi Rahmadanti 2200001182
M. Naufal Alfarisi 2200001202
Cica Kusumawardani 2200001215
Falama Sheza Insani 2200001216

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
a. Latar Belakang...........................................................................................................................1
b. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
c. Tujuan Penulisan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
a. Apa yang dimaksud dengan konflik?..........................................................................................2
b. Jenis-jenis kelompok..................................................................................................................2
c. Dampak Konflik..........................................................................................................................3
d. Cara Mengatasi Konflik Dalam Kelompok..................................................................................4
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................6
a. Kesimpulan................................................................................................................................6
b. Saran..........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Konflik kelompok adalah terjad ketika ada perselisihan atau ketidaksepakatan
antara anggota kelompok karena perbedaan pendapat, nilai, tujuan, atau kepentingan
individu. Konflik dalam kelompok dapat terjadi di berbagai tempat, seperti kelompok
kerja, tim proyek, kelompok belajar, organisasi, atau komunitas. Dalam kelompok,
konflik dapat memengaruhi dinamika kelompok dan pencapaian tujuan bersama.
Namun konflik itu sendiri bukanlah sesuatu yang harus dihindari sepenuhnya. Jika
ditangani dengan baik, konflik dapat menjadi sumber pertumbuhan, inovasi, dan
perbaikan.

Menurut Kreisberg (Soeharto, 2013), konflik terjadi jika kedua belah pihak
percaya bahwa mereka memiliki tujuan yang berbeda. Ada tiga faktor yang
mendorong pecahnya konflik dari situasi tersebut: 1) kelompok atau pihak-pihak yang
berkonflik harus menyadari bahwa mereka adalah kelompok atau berbeda dari
kelompok lain; 2) kelompok atau pihak-pihak yang berkonflik harus merasa tidak
puas dengan posisi mereka dalam hubungan dengan kelompok lain; dan 3) kelompok
atau pihak-pihak yang berkonflik harus percaya bahwa mereka dapat mengurangi
ketidakpuasan mereka dengan mengubah cara mereka bertindak.(M. Isnaini et al.,
2018).

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi latar belakang di atas maka permasalahan yang akan di bahas
dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud dengan konflik?
2. jenis-jenis konflik dalam kelompok
3. Dampak konflik dalam kelompok
4. Cara Mengatasi konflik dalam kelompok
c. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dalam memeneuhi tugas mata kuliah Dinamika kelompok
dengan bertemakan Konflik Dalam Kelompok, dan lebih dapat memahami konflik dalam
kelompok yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Apa yang dimaksud dengan konflik?
Konflik adalah perselisihan antara kelompok atau individu yang berbeda
kepentingannya satu sama lain dalam organisasi. Dengan kata lain, konflik mencakup
segala jenis hubungan yang bertentangan atau bermusuhan antara dua atau lebih
pihak. Pertentangan kepentingan ini bervariasi secara signifikan tergantung pada
sarana yang digunakan. Semua orang ingin mempertahankan prinsip-prinsip yang
mereka anggap benar dan memaksa orang lain untuk mengikutinya dengan halus atau
keras(Juliana Lumintang, 2015). Ketidakpuasan atas posisi mereka dalam hubungan
dengan kelompok lain atau pihak-pihak yang berkonflik harus mempertimbangkan
bahwa mereka dapat mengurangi ketidakpuasan dengan memaksa kelompok lain
untuk menyerahkan sesuatu yang tidak mungkin mereka serahkan secara sukarela
(Soeharto, 2013).

Seperti yang dinyatakan oleh Hewstone dan Greenland (2000), sebagian besar
konflik antarkelompok memiliki elemen sosialpsikologi yang dapat dikenali.
Komponen sosial-psikologi ini dapat menyebabkan konflik menjadi lebih buruk, jadi
mereka tidak digunakan dalam penyelesaian konflik antarkelompok. Menurut Fisher
(2006), konflik antarkelompok dapat muncul dalam berbagai bentuk dan situasi di
masyarakat. Oleh karena itu, konflik antarkelompok bukan hanya masalah
kesalahpahaman; itu juga didasarkan pada perbedaan nyata antara kelompok dalam
hal kekuatan sosial, akses ke sumber daya, dan nilai kehidupan. Selain itu, proses
subjektif individu dalam memahami dunia dan cara kelompok menangani perbedaan
dan ancaman juga memperburuk konflik tersebut.(M. Isnaini et al., 2018).
b. Jenis-jenis kelompok
Orang mengelompokkan konflik ke dalam:
1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang (personrole conflict),
dimana peraturan yang berlaku tidak dapat diterima oleh seseorang sehingga
orang itu memilih untuk tidak melaksanakan sesuatu sesuai dengan peraturan
yang berlaku
2. Konflik antar peranan (inter role conflict), dimana orang menghadapi
persoalan karena dia menjabat dua tau lebih fungsi yang saling bertentangan;
misalnya saja anggota serikat pekerja yang juga pengawasan atau mandor
perusahaan
3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa
orang (intersender conflict), misalnya saja dekan suatu fakultas harus
memenuhi permintaan yang berlainan para ketua jurusan
4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling
bertentangan (intrasender conflict).

Dalam kehidupan organisasi atau kelompok, konflik juga dapat dibedakan


menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini, kita mengenal
lima konflik (T. Hani Handorko, 1984):

2
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi
ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya,
bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu
diharapkan untuk melakukan lebih dari pada kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering
diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal
dari adanya konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan).
3. Konflik antara individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara
individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh
kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang indiidu mungkin dihukum
atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma-norma
kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi
pertentangan kepentingan antar kelompok.
Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan
ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan
timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga-harga lebih rendah,
dan penggunaan sumber daya lebih efisien
c. Dampak Konflik
Konflik dapat berdampak negatif dan juga positif:

1. Dampak Positif Konflik 

Menurut Wijono (Sunarta, 2010), bila upaya penanganan dan


pengelolaan konflik dilakukan secara efisien dan efektif maka dampak positif
akan muncul melalui perilaku yang ditampakkan oleh anggota sebagai sumber
daya manusia potensial dengan berbagai akibat seperti:  

 Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu.


 Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat dari
cara pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis
pekerjaan masing-masing. 
 Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat
antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat
dalam upaya peningkatan prestasi kerja, tanggung jawab, dedikasi,
loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas. 
 Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat
stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. Hal ini karena
anggota memperoleh perasaan-perasaan aman, kepercayaan diri,
penghargaan dalam keberhasilan kerjanya atau bahkan bisa
mengembangkan karier dan potensi dirinya secara optimal.

2. Dampak Negatif Konflik

 Komunikasi organisasi terhambat


 Kerjasama organisasi terhalang 
 Memunculkan curiga, salah paham dan intrik
3
 Individu yang berkonflik merasakan cemas, stres, apatis dan frustasi

d. Cara Mengatasi Konflik Dalam Kelompok

1. Fokus pada problem, bukan hal pribadi


Tahap pertama dalam penyelesaian konflik adalah memandang masalah secara
objektif. Hal ini bisa sulit jika ada aspek pribadi yang terlibat, dan bisa berujung
ke saling menyalahkan tanpa memandang masalah sebenarnya. Prinsip “fokus
pada problem” juga bisa menjadi patokan untuk menyelesaikan konflik paling
mendasar seperti konflik kerja.
2. Berkomunikasi secara terbuka
Komunikasi terbuka adalah kunci mengatasi konflik tanpa menyimpan risiko
“letusan” di kemudian hari. Pemimpin atau manajer  perlu menekankan prinsip
komunikasi terbuka sejak awal agar anggota organisasi terbiasa mengungkapkan
setiap keberatan, kritik, atau potensi konflik yang muncul.
3. Kembangkan Metode Spesifik untuk Setiap Problem
Sebuah masalah dalam organisasi biasanya terdiri dari beberapa problem kecil,
dan masing-masing membutuhkan penyelesaian tersendiri. Kamu bisa membuat
daftar tantangan yang berkontribusi pada permasalahan besar. Daftar ini akan
membantu dalam menciptakan rencana kerja serta penciptaan solusi hingga ke
akar masalahnya.
4. Minta Pendapat Pihak Netral
Pihak netral atau mediator berperan penting dalam konflik yang berlarut-larut atau
melibatkan aspek pribadi seperti sudut pandang dan kepribadian. Mediator bisa
siapa saja dalam organisasi selama mereka tidak berkepentingan langsung dalam
masalah yang dihadapi. Idealnya, mediator adalah seseorang dengan suara yang
dihormati oleh semua anggota.
5. Konsisten dan Komitmen dalam Penyelesaian Konflik
Ketika identifikasi masalah dan metode penyelesaian konflik sudah diputuskan,
pastikan untuk bersikap konsisten dalam pelaksanaannya. Semua anggota yang
terlibat harus melaksanakan bagian masing-masing dalam pemecahan masalah,
sesuai kesepakatan.
6. Evaluasi dan Kompromi
Sama seperti setiap aktivitas penting organisasi, penyelesaian konflik juga
membutuhkan evaluasi. Hal ini menjadi panduan untuk mencegah konflik serupa
atau memilih prosedur penyelesaian yang efektif ketika hal yang sama terjadi.
Dalam proses evaluasi, setiap pemimpin dan anggota tim harus mendiskusikan
hal-hal seperti penyebab utama konflik, masalah yang menyertai, sikap atau
perilaku yang menghambat proses penyelesaian, dan solusi terbaiknya.
7. Bersikap Adil terhadap Semua Anggota Tim
Akhirnya, ketika semua anggota tim telah menyepakati solusi konflik, pastikan
semua orang merasa puas dengan hasilnya. Apakah ada pihak yang merasa
dirugikan atau diperlakukan tidak adil dalam penyelesaian konflik? Apakah solusi
yang dihasilkan cenderung menguntungkan satu pihak?

4
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Konflik dalam kelompok adalah situasi di mana ada perbedaan pandangan,
kepentingan, atau tujuan antara anggota kelompok yang dapat menyebabkan
ketegangan, pertentangan, atau perdebatan.Berikut adalah beberapa materi tentang
konflik dalam kelompok:
1. Penyebab Konflik dalam Kelompok
Konflik dalam kelompok dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan
pandangan, kepentingan, atau tujuan antara anggota kelompok, kesalahpahaman, atau
ketidaksepakatan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, faktor seperti komunikasi
yang kurang efektif, perbedaan budaya, atau keterbatasan sumber daya juga dapat
menjadi penyebab konflik dalam kelompok.
2. Jenis Konflik dalam Kelompok
Konflik dalam kelompok dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti konflik
antarpribadi, konflik antarkepentingan, atau konflik tugas. Konflik antarpribadi terjadi
karena adanya perbedaan kepribadian atau gaya hidup antara anggota kelompok,
sedangkan konflik antarkepentingan terjadi karena adanya persaingan atau tujuan
yang berbeda antara anggota kelompok. Sedangkan konflik tugas terjadi karena
perbedaan pendapat atau strategi dalam menyelesaikan suatu tugas.
3. Dampak Konflik dalam Kelompok
Konflik dalam kelompok dapat memiliki dampak yang negatif, seperti menyebabkan
komunikasi organisasi terhambat, kerjasama organisasi terhalang. Namun, konflik
dalam kelompok juga dapat memiliki dampak yang positif, seperti memperkuat
hubungan atau solidaritas antara anggota kelompok, meningkatkan kreativitas atau
inovasi, atau membantu kelompok menemukan solusi yang lebih baik untuk
mengatasi masalah.
4. Cara mengatasi konflik dalam kelompok

Dalam resolusi konflik, langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah dan


akar penyebabnya. Ini melibatkan identifikasi masalah dan akar penyebabnya,
memastikan bahwa masalah tersebut ditangani dan akar penyebabnya ditangani.
Langkah kedua adalah menggunakan metode khusus untuk menyelesaikan masalah,
seperti proses resolusi konflik. Langkah ketiga adalah mengidentifikasi masalah dan
akar penyebabnya, memastikan bahwa masalah telah diatasi dan akar penyebabnya
telah diatasi. Terakhir, langkah keempat adalah mengevaluasi dan mengevaluasi
masalah dan akar penyebabnya, memastikan bahwa masalah tersebut diselesaikan
secara efektif.
b. Saran
Penulis menyarankan kepada semua orang, penting bagi setiap anggota kelompok
untuk memahami konflik dan bagaimana mengatasi konflik agar dapat menciptakan
hubungan yang harmonis dan produktif dalam kehidupan sehari-hari. 

5
DAFTAR PUSTAKA
Juliana Lumintang. (2015). DINAMIKA KONFLIK DALAM ORGANISASI. Acta Diurna, Volume IV. No.2.

M. Isnaini, S. Sarwoprasodjo, Kinseng, & Kholil4. (2018). Kajian Konflik Antarkelompok dalam Perspektif
Komunikasi Konflik  Periode 2003-2017 . Vol. 20 No. 2(ISSN 2527-4902).

Sunarta. (2010). Konflik Dalam Organisasi. vol X No 1.

Anda mungkin juga menyukai