ORGANISASI
Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Genap Mata Kuliah Komunikasi
Organisasi
Disusun Oleh :
Nama : Titik Layli Hirwiza
NPM : 1903110103
Kelas : 4/B-IKO PAGI
Mata Kuliah : Komunikasi Organisasi
Dosen Pengampu : Faizal Hamzah Lubis, S.Sos., M.I.Kom
Bab II
Pembahasan
2.1 Definisi Konflik…………………………………………………….. 3
2.2 Sumber Konflik……………………………………………………... 5
2.3 Teori-teori Konflik………………………………………………….. 6
2.4 Jenis-jenis Konflik…………………………………………………... 9
2.5 Manajemen Konflik………………………………………………… 11
2.6 Tipe Manajemen Konflik…………………………………………… 12
2.7 Strategi Manajemen Konflik………………………………………... 14
2.8 Fungsi Manajemen Konflik…………………………………………. 15
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 17
Daftar Pustaka…………………………………………………………... 18
i
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling
pada dasarnya ketika terjadi suatu organisasi, maka sesungguhnya terdapat banyak
Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa
peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, jika konflik
organisasi.
konflik dalam suatu organisasi, pandangan mengenai konflik, sumber dan jenis
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Konflik adalah perbedaan pendapat antara dua atau lebih banyak anggota
organisasi atau kelompok, karena harus membagi sumber daya yang langka,
atau aktivitas kerja dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan,
penelitian, atau pandangan yang berbeda. Para anggota organisasi atau sub-
unit yang sedang berselisih akan berusaha agar kepentingan atau pandangan
salah seorang diantara mereka, tetapi hal itu tidak mungkin dicapai oleh kedua
belah pihak .
Di antara definisi yang berbeda itu nampak ada suatu kesepakatan, bahwa
3
Terlepas dari faktor yang melatarbelakangi terjadinya suatu konflik, gejala
yang mengemuka dalam suatu organisasi saat terjadi konflik adalah saat
aktivitas organisasi.
yang wajar atau justru harus diciptakan untuk memberikan stimulus bagi
bahwa semua konflik itu buruk. Konflik dilihat sebagai sesuatu yang negatif,
ini berargumen bahwa konflik merupakan peristiwa yang wajar terjadi dalam
semua kelompok dan organisasi. Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat
kelompok yang koperatif, tenang, damai, dan serasi, cenderung menjadi statis,
apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut aliran
4
pemikiran ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimun secara
c. Rebutan dan persaingan dalam hal yang terbatas seperti fasilitas kerja
dan jabatan
e. Penafsiran yang berbeda atas satu hal, perkara dan peristiwa yang sama
5
A.Faktor manusia
B. Faktor organisasi
suatu masyarakat.
6
Sasaran: meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok
manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal
kebutuhan itu.
konflik.
pribadi dengan berbagai masalah dan isu dan memampukan mereka untuk
7
• Teori identitas
sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak
diselesaikan.
mereka.
budaya pihak lain, mengurangi streotip negatif yang mereka miliki tentang
dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.
meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka panjang di antar pihak yang
8
2.4 Jenis-Jenis Konflik
dilihat dari fungsi dan ada juga yang membagi konflik dilihat dari posisi
Jenis konflik ini disebut juga konflik intra keorganisasian. Dilihat dari posisi
- Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki
kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan
bawahan.
- Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang
9
b. Konflik Dilihat dari Pihak yang Terlibat di Dalamnya
- Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). Konflik ini
terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau
lain.
sama.
10
c. Konflik Dilihat dari Fungsi
Dilihat dari fungsi, Robbins membagi konflik menjadi dua macam, yaitu:
fungsional bagi suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang
lain. Begitu pula, konflik dapat fungsional pada waktu tertentu, tetapi tidak
kinerja kelompok, bukan pada kinerja individu. Jika konflik tersebut dapat
maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada
bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar
11
Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang
diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini
karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan
langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka
atau agresif.
menyelesaikan konflik yang ada, ada enam macam tipe manajemen konflik,
yaitu :
tetap mementingkan kepentingan dari salah satu pihak. Hal ini dapat
tidak terlibat di dalamnya. Hal ini menjadi cara yang efektif agar lingkungan
12
Compromising, berbeda dari acomodating, cara ini lebih memerhatikan
menjadi cara yang adil bagi semua pihak. Cara ini akan memberikan solusi
bagi semua pihak. Ada 4 bentuk kompromi yaitu separasi, atrasi, menyogok,
b. Atrasi artinya pihak yang berkonflik setuju dengan keputusan yang diambil
dilakukan dengan hal-hal yang sederhana tapi tetap berpegang pada aturan
yang berlaku.
menyelesaikannya.
sama yang hasilnya memuaskan semua pihak. Semua pihak akan bekerja sama
bersama.
13
pihak. Cara ini pastinya tidak akan memberikan solusi bagi kedua belah pihak
konflik dengan cara menggabungkan lima tipe di atas. Tentunya cara ini akan
konflik tersebut. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengenali
1. Pengenalan
dahulu Anda harus tahu akar atau awal mula konflik terjadi dan juga harus
tahu keadaan sekitar ketika konflik belum dan sedang terjadi. Dengan
2. Diagnosa
Jika sudah mendapat informasi yang ingin diperoleh seperti siapa saja
yang bekonflik, apa konflik yang dipermasalahkan, awal mula terjadi konflik.
3. Menyepakati Solusi
14
Jika sudah memikirkan solusi yang tepat, langkah berikutnya adalah
Sebaiknya, solusi yang digunakan tidak berat sebelah dan juga harus ada pihak
penengah.
4. Pelaksanaan
Kesepakatan yang diambil sebaiknya tidak merugikan salah satu pihak dan
5. Evaluasi
tepat bagi para karyawan. Karyawan akan lebih aktif mengemukakan pendapat
memikirkan solusi yang tepat. Dengan begitu, atasan dapat melihat serta
15
Dengan adanya manajemen konflik, secara tidak langsung akan mengasah
kemampuan para karyawan untuk lebih berpikir logis, kreatif, dan rasional.
sedang terjadi.
meningkat karena sering diasah untuk ikut memberikan solusi yang tepat.
Serta lebih kreatif dalam berpikir dan tentunya akan meningkatkan skill
yang pernah mengalami konflik akan lebih berkembang dan maju. Dengan
itu lah tantangannya bagaimana Anda bisa menghormati pendapat orang lain
16
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada
tidak ditangani dengan baik serta mengalami eskalasi secara terbuka dapat
apapun. Untuk itulah manajer atau pimpinan dalam organisasi harus mampu
mengelola konflik yang terdapat dalam organisasi secara baik agar tujuan
terjadinya konflik.
pengelolaan konflik yang sesuai sehingga diperoleh solusi tepat atas konflik
tersebut. Dengan pola pengelolaan konflik yang baik maka akan diperoleh
pengalaman dalam menangani berbagai macam konflik yang akan selalu terus
18
19
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-konflik-dan-fungsinya-
dalam-bisnis/#:~:text=Jadi%2C%20manajemen%20konflik%20adalah
%20sebuah,memengaruhi%20kepentingan%20bersama%20suatu
%20organisasi.
https://studylibid.com/doc/243254/manajemen-konflik-dalam-organisasi-
makalah-ini-diajukan
https://papacindy.wordpress.com/2015/05/16/makalah-manajemen-konflik-
dalam-organisasi/
https://www.neliti.com/id/publications/78255/manajemen-konflik-dalam-
organisasi
https://ahmaftuhin.wordpress.com/2013/11/24/makalah-tentang-manajemen-
konflik/
http://seminar.umpo.ac.id/index.php/semnasdik2015/article/view/272
20