2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG........................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................... 1
C. TUJUAN............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Konflik Dan Penyebab Konflik Dalam Organisasi................. 2
B. Proses Konflik...................................................................................... 3
C. Tipe-Tipe Konflik................................................................................. 4
D. Penanganan Terhadap Konflik............................................................. 5
E. Proses Negosiasi Dan Tipe Dasar Negosiasi........................................ 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pandangan hidup yang berbeda-beda antar manusia satu dan lainnya
merupakan suatu hal lumrah yang merupakan fakta dalam kehidupan. Organisasi
didefinisikan sebagai wadah dimana orang-orang di dalamnya bergabung,
memiliki visi, misi, nilai-nilai dan tujuan serta sasaran-sasaran tertentu. Adanya
konflik antar kelompok atau antar anggota merupakan persoalan yang sering
muncul selama berlangsungnya perubahan dalam organisasi.
Dalam kehidupan yang dinamis konflik terjadi manakala terdapat benturan
kepentingan. Rasa penolakan terhadap perubahan dikatakan paling sering menjadi
penyebab timbulnya konflik. Setiap saat, orang-orang dalam organisasi dituntut
untuk dapat menyesuaikan hubungan di antara mereka sesuai dengan
perkembangan lingkungan agar keefektifan organisasi dapat meningkat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi Konflik Dan Penyebab Konflik Dalam Organisasi
2. Proses Konflik
3. Tipe-Tipe Konflik
4. Penanganan Terhadap Konflik
5. Proses Negosiasi Dan Tipe Dasar Negosiasi
C. TUJUAN
1. Definisi Konflik Dan Penyebab Konflik Dalam Organisasi
2. Proses Konflik
3. Tipe-Tipe Konflik
4. Penanganan Terhadap Konflik
5. Proses Negosiasi Dan Tipe Dasar Negosiasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dari beberapa definisi konflik menurut para ahli seperti yang diuraikan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi yang sedang
mengalami konflik dalam aktifitasnya menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut :
2
3. Terdapat pertentangan norma dan nilai-nilai individu maupun kelompok;
4. Adanya sikap dan perilaku saling meniadakan, menghalangi pihak lain
mendapat kemenangan dalam memperebutkan sumber daya organisasi
yang terbatas.
B. Proses Konflik
1
Purwanto, Agus Joko & Elu, Wilfridus J. (2017). Inovasi dan Perubahan Organisasi.
Tangerang Selatan:. h. 35
3
6. Perubahan keseimbangan
7. Konflik yang belum terpecahkan
8. Kebutuhan untuk membagi sumber-sumber daya yang terbatas
9. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan
10. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja; dan lain-lain.
C. Tipe-Tipe Konflik
2
https://dinsospmd.babelprov.go.id/content/manajemen-konflik-dalam-organisasi.
Diakses pada tanggal 20 Desember 2023 pada Pukul 20.00
4
Konflik dan kehidupan bermasyarat memang sangat erat sehingga tidak
dapat dipisahkan disebabkan keduanya itu sejajar atau sama. Contohnya karena
perbedaan status, budaya, agama dan keterbatasan sumber daya itu adalah factor-
faktor yang dapat menyebabkan konflik. Oleh sebab itu maka dibutuhkan strategi
penyelesaian konflik. Terdapat 5 strategi umum yang dapat menyelesaikan konflik
yaitu ada penghindaran, akomodasi, kompetinsi, kompromi dan kolaborasi3.
1. Penghindaran : Staregi ini dikenal dengan sebutan kura-kura, mengapa
demikian karena liat saja kura-kura yang selalu menarik diri berlindung
ditempurungnya ketika dihadapkan dalam suatu masalah. Strategi ini
biasanya digunakan disituasi dimana akan kerjadi kerusakan atau kerugian
yang besar.
2. Akomodasi : Strategi ini dikenal dengan sebutan gaya rusa deer style disini
kepentingan pribadi menjadi tidak penting serta menjaga kerukunan.
Strategi ini dilakukan dengan memberikan kepercayaan melakukan
kerjasama atau membiarkan pihak lain menemukan langkah-langkah
penyelesaian masalah.
3. Kompetisi : Strategi ini dikenal dengan gaya ikan hiu shark stile dimana
satu pihak dinilai memiliki banyak informasi dan berada dalam posisi yang
lebih baik, walaupun strategi ini dapat menimbulkan konflik berikutnya
namun tidak ada salahnya untuk di coba.
4. Kompromi : Strategi ini dikenal dengan gaya rubah fox style strategi ini
dilakukan dengan saling member dan menerima atau member dan
menawarkan. Solusi konflik secara bersamaan dan menguntungkan bagi
semua pihak.
5. Kolaborasi atau Integrasi : Srategi ini dikenal dengan gaya burung hantu
owl style dilakukan dengan menyatukan pikiran dimana pihak yang sedang
berkonflik memiliki tujuan yang
Dari 5 strategi tersebut selanjutnya dapat dilakukan langkah-langkah untuk
menangani konflik yaitu dengan :
3
https://dinsospmd.babelprov.go.id/content/manajemen-konflik-dalam-organisasi. Di
akses pada tanggal 22 Desember 2023 pada pukul 14.00
5
1. Menerima, mendefinisikan dan merumuskan pokok masalah dengan jelas.
2. Mengumpulkan keterangan dan fakta namun harus terhindar dari
tercampurnya opini atau pendapat.
3. Menganalisis dan memutuskan untuk pengambilan keputusan.
4. Memberikan jawaban, pihak manajemen memberitahukan kepada pihak
karyawan agar tidak menjadi keputusan satu pihak.
5. Tindak lanjut dari keputusan yang telah diambil langkah ini diperlukan
untuk mengawasi akibat dari keputusan yang telah dipakai.
4
https://kamus.tokopedia.com di akses pada tanggal 22 Desember 2023 pada pukul 14.00
6
4. Negosiasi tanpa pihak penengah adalah negosiasi yang dilakukan tanpa
membutuhkan bantuan pihak penengah dan umumnya hanya terjalin antar
dua pihak saja.
5. Negosiasi kolaborasi adalah jenis negosiasi dimana seluruh pihak yang
terlibat menyuarakan pendapat dan keinginannya, sehingga terjalin
kolaborasi kepentingan dan keinginan untuk bisa mendapatkan solusi
terbaik.
6. Negosiasi dominasi adalah jenis negosiasi yang akan menguntungkan
salah satu pihak saja dan pihak lainnya tidak banyak mendapatkan
keuntungan
7. Negosiasi akomodasi Adalah negosiasi dimana setiap pihak yang
melakukan negosiasi hanya akan mendapatkan keuntungan yang sedikit,
bahkan bisa saja pihak lawan mendapatkan keuntungan yang banyak.
8. Negosiasi lose-lose adalah negosiasi yang dilakukan untuk tidak
melanjutkan konflik atau konflik baru. Jadi, setiap pihak akan memilih
untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin
BAB III
PENUTUP
7
A. KESIMPULAN
Dewasa ini pandangan mengenai konflik sudah tidak sama seperti masa-
masa sebelumnya yang cenderung merasa lebih baik bila jangan sampai terjadi
konflik. Teori yang berkembang justru menganggap bahwa konflik dalam kadar
optimum mampu meningkatkan kemajuan perusahaan. Manajemen konflik
merupakan kemampuan penting yang sewajarnya dimiliki pimpinan agar dapat
mengelola konflik agar tidak berkembang menjadi hal negatif dalam unit yang
dipimpinnya. Manajemen konflik akan terus berguna sebagai upaya meredakan
konflik dan menyatukan kembali berbagai pihak melalui berbagai metode dan
pendekatan.
DAFTAR PUSTAKA
8
https://dinsospmd.babelprov.go.id/content/manajemen-konflik-dalam-organisasi.
Diakses pada tanggal 22 Desember 2023 pada jam 14.00
Purwanto, Agus Joko & Elu, Wilfridus J. (2017). Inovasi dan Perubahan
Organisasi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.