Anda di halaman 1dari 12

KONFLIK DAN NEGOISASI

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi)

DOSEN PENGAMPU : NURHALIMAH HARAHAP, M.Pd

DI SUSUN OLEH: MUHAMMAD AQIL KHAIRI


(2101020014)
SEMESTER: V MPIA NON REGULER

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH MEDAN

2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah


melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “KONFLIK DAN
NEGOISIASI“ dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah penulis selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan banyak
terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal
dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini maih jauh dari kata
sempurna. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah yang akan datang. Harapan penulis semoga makalah ini
bermanfaat dan memenuhi harapan dari berbagai pihak.
Aamiin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG........................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................... 1
C. TUJUAN............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Konflik Dan Penyebab Konflik Dalam Organisasi................. 2
B. Proses Konflik...................................................................................... 3
C. Tipe-Tipe Konflik................................................................................. 4
D. Penanganan Terhadap Konflik............................................................. 5
E. Proses Negosiasi Dan Tipe Dasar Negosiasi........................................ 6

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN.................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pandangan hidup yang berbeda-beda antar manusia satu dan lainnya
merupakan suatu hal lumrah yang merupakan fakta dalam kehidupan. Organisasi
didefinisikan sebagai wadah dimana orang-orang di dalamnya bergabung,
memiliki visi, misi, nilai-nilai dan tujuan serta sasaran-sasaran tertentu. Adanya
konflik antar kelompok atau antar anggota merupakan persoalan yang sering
muncul selama berlangsungnya perubahan dalam organisasi.
Dalam kehidupan yang dinamis konflik terjadi manakala terdapat benturan
kepentingan. Rasa penolakan terhadap perubahan dikatakan paling sering menjadi
penyebab timbulnya konflik. Setiap saat, orang-orang dalam organisasi dituntut
untuk dapat menyesuaikan hubungan di antara mereka sesuai dengan
perkembangan lingkungan agar keefektifan organisasi dapat meningkat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi Konflik Dan Penyebab Konflik Dalam Organisasi
2. Proses Konflik
3. Tipe-Tipe Konflik
4. Penanganan Terhadap Konflik
5. Proses Negosiasi Dan Tipe Dasar Negosiasi

C. TUJUAN
1. Definisi Konflik Dan Penyebab Konflik Dalam Organisasi
2. Proses Konflik
3. Tipe-Tipe Konflik
4. Penanganan Terhadap Konflik
5. Proses Negosiasi Dan Tipe Dasar Negosiasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Konflik Dan Penyebab Konflik Dalam Organisasi

Konflik atau pertentangan dalam kondisi tertentu akan mampu


mengidentifikasi sebuah proses pengelolaan lingkungan dan sumber daya yang
tidak berjalan secara efektif, konflik mampu mempertajam gagasan bahkan dapat
menjelaskan kesalahpahaman. Konflik didefinisikan sebagai suatu proses interaksi
sosial dimana dua orang atau lebih, atau dua kelompok atau lebih, berbeda atau
bertentangan dalam pendapat dan tujuan mereka Konflik merupakan perbedaan
pendapat dan pandangan di antara kelompok-kelompok masayarakat yang akan
mencapai nilai yang sama

Konflik mengacu pada pertentangan antar individu atau kelompok yang


dapat meningkatkan ketegangan sebagai akibat saling menghalangi dalam
pencapaian tujuan sebagaimana dikemukakan sebagai berikut : “Conflict in the
context used, refers to the positions of persons of forces that gives rise to some
tension. It occurs when two or more parties (individuals, groups, organization)
perceive mutually exclusive goals, or events”

Konflik organisasi adalah ketidaksesuaian antara dua orang anggota


organisasi atau lebih yang timbul karena fakta bahwa mereka harus berbagi dalam
hal mendapatkan sumber-sumber daya yang terbatas, atau aktifitas-aktifitas
pekerjaan dan atau karena fakta bahwa mereka memiliki status, tujuan, nilai-nilai
atau persepsi yang berbeda

Dari beberapa definisi konflik menurut para ahli seperti yang diuraikan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi yang sedang
mengalami konflik dalam aktifitasnya menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan pendapat atau pertentangan antar individu atau


kelompok;
2. Terdapat perselisihan dalam mencapai tujuan yang disebabkan adanya
perbedaan persepsi dalam menafsirkan program organisasi;

2
3. Terdapat pertentangan norma dan nilai-nilai individu maupun kelompok;
4. Adanya sikap dan perilaku saling meniadakan, menghalangi pihak lain
mendapat kemenangan dalam memperebutkan sumber daya organisasi
yang terbatas.

B. Proses Konflik

Konflik tidak timbul secara serta merta melainkan melalui beberapa


tahapan. Para ahli mencoba menguraikan lebih dalam mengenai penyebab dan
proses terjadinya konflik dalam organisasi. Melalui artikel ini penulis mencoba
menguraikan kembali salah satu pandangan tentang proses terjadinya konflik
menurut Hendricks, W (1992) yakni1 :
1. Peristiwa sehari-hari : ditandai adanya individu yang merasa tidak puas atau
jengkel terhadap lingkungan kerja;
2. Adanya tantangan : apabila terjadi masalah, individu cenderung saling
mempertahankan pendapat dan menyalahkan pihak lain;
3. Timbulnya pertentangan : masing-masing individu atau kelompok bertujuan
untuk menang dan mengalahkan kelompok lain.
Konflik dalam organisasi tidak terjadi secara alamiah dan terjadi bukan
tanpa sumber penyebab. Penyebab terjadinya konflik dalam setiap organisasi amat
bervariasi tergantung dari sudut pandang individu menafsirkan, mempersepsi dan
memberikan tanggapan dalam lingkungan kerjanya. Dikarenakan konflik dalam
porsi tertentu dapat berdampak positif pada organisasi, maka mesti dikelola
dengan baik dengan mengetahui faktor-faktor penyebabnya antara lain :
1. Konflik nilai
2. Kurangnya komunikasi
3. Kepemimpinan yang kurang efektif, pengambilan keputusan yang kurang
adil
4. Ketidakcocokan peran
5. Produktifitas rendah

1
Purwanto, Agus Joko & Elu, Wilfridus J. (2017). Inovasi dan Perubahan Organisasi.
Tangerang Selatan:. h. 35

3
6. Perubahan keseimbangan
7. Konflik yang belum terpecahkan
8. Kebutuhan untuk membagi sumber-sumber daya yang terbatas
9. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan
10. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja; dan lain-lain.

C. Tipe-Tipe Konflik

Konflik adalah ketidaksesuaian, perselisihan, pertentangan, atau adanya


posisi yang bersebrangan antara satu pihak dengan pihak lainnya, baik antar
individu maupun antar kelompok.
Terdapat empat konflik yaitu konflik vertikal, konflik horizontal, konflik
garis-staf, konflik peranan2.
1. Konflik vertikal
Konflik ini terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan
yang berbeda dalam organisasi, misalnya konflik yang terjadi antara
bawahan dan atasan.
2. Konflik horizontal
Konflik ini terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan
yang sama atau setingkat dalam organisasi. Misalnya konflik yang terjadi
antara karyawan atau antar departemen yang setingkat.
3. Konflik lini-staf
Konflik ini terjadi antara karyawan lini yang biasanya memegang posisi
komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat
dalam organisasi.
4. Konflik peranan
Konflik ini terjadi karena seorang individu mengemban lebih dari satu peran
yang saling bertentangan.

D. Penanganan Terhadap Konflik

2
https://dinsospmd.babelprov.go.id/content/manajemen-konflik-dalam-organisasi.
Diakses pada tanggal 20 Desember 2023 pada Pukul 20.00

4
Konflik dan kehidupan bermasyarat memang sangat erat sehingga tidak
dapat dipisahkan disebabkan keduanya itu sejajar atau sama. Contohnya karena
perbedaan status, budaya, agama dan keterbatasan sumber daya itu adalah factor-
faktor yang dapat menyebabkan konflik. Oleh sebab itu maka dibutuhkan strategi
penyelesaian konflik. Terdapat 5 strategi umum yang dapat menyelesaikan konflik
yaitu ada penghindaran, akomodasi, kompetinsi, kompromi dan kolaborasi3.
1. Penghindaran : Staregi ini dikenal dengan sebutan kura-kura, mengapa
demikian karena liat saja kura-kura yang selalu menarik diri berlindung
ditempurungnya ketika dihadapkan dalam suatu masalah. Strategi ini
biasanya digunakan disituasi dimana akan kerjadi kerusakan atau kerugian
yang besar.
2. Akomodasi : Strategi ini dikenal dengan sebutan gaya rusa deer style disini
kepentingan pribadi menjadi tidak penting serta menjaga kerukunan.
Strategi ini dilakukan dengan memberikan kepercayaan melakukan
kerjasama atau membiarkan pihak lain menemukan langkah-langkah
penyelesaian masalah.
3. Kompetisi : Strategi ini dikenal dengan gaya ikan hiu shark stile dimana
satu pihak dinilai memiliki banyak informasi dan berada dalam posisi yang
lebih baik, walaupun strategi ini dapat menimbulkan konflik berikutnya
namun tidak ada salahnya untuk di coba.
4. Kompromi : Strategi ini dikenal dengan gaya rubah fox style strategi ini
dilakukan dengan saling member dan menerima atau member dan
menawarkan. Solusi konflik secara bersamaan dan menguntungkan bagi
semua pihak.
5. Kolaborasi atau Integrasi : Srategi ini dikenal dengan gaya burung hantu
owl style dilakukan dengan menyatukan pikiran dimana pihak yang sedang
berkonflik memiliki tujuan yang
Dari 5 strategi tersebut selanjutnya dapat dilakukan langkah-langkah untuk
menangani konflik yaitu dengan :

3
https://dinsospmd.babelprov.go.id/content/manajemen-konflik-dalam-organisasi. Di
akses pada tanggal 22 Desember 2023 pada pukul 14.00

5
1. Menerima, mendefinisikan dan merumuskan pokok masalah dengan jelas.
2. Mengumpulkan keterangan dan fakta namun harus terhindar dari
tercampurnya opini atau pendapat.
3. Menganalisis dan memutuskan untuk pengambilan keputusan.
4. Memberikan jawaban, pihak manajemen memberitahukan kepada pihak
karyawan agar tidak menjadi keputusan satu pihak.
5. Tindak lanjut dari keputusan yang telah diambil langkah ini diperlukan
untuk mengawasi akibat dari keputusan yang telah dipakai.

E. Proses Negosiasi Dan Tipe Dasar Negosiasi

Adapun proses negoisasi sebagai berikut4 :


1. Pihak yang memiliki program (pihak pertama) menyampaikan maksud
dengan kalimat santun, jelas dan terinci.
2. Pihak mitra bicara menyanggah mitra lainnya dengan santun dan tetap
menghargai maksud pihak pertama
3. Pemilik program mengemukakan argumentasi dengan kalimat santun dan
meyakinkan mitra bicara disertai dengan alasan yang logis.
4. Terjadi pembahasan dan kesepakatan terlaksananya program/maksud
negosiasi
Ada beberapa jenis negosiasi yang dibedakan berdasarkan situasi, jumlah
negosiator serta berdasarkan untung dan ruginya. Berikut beberapa jenis negosiasi
lengkap dengan arti dan definisinya:
1. Negosiasi formal adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan untuk
mendapatkan kesepakatan dengan menempuh jalur hukum.
2. Negosiasi informal adalah negosiasi yang bisa dilakukan dimana saja
tanpa memerlukan jalur hukum.
3. Negosiasi dengan pihak penengah adalah negosiasi yang dilakukan oleh
dua atau lebih pihak negosiator sehingga setiap keputusan dan proses
negosiasi akan memerlukan pihak penengah yang sifatnya netral.

4
https://kamus.tokopedia.com di akses pada tanggal 22 Desember 2023 pada pukul 14.00

6
4. Negosiasi tanpa pihak penengah adalah negosiasi yang dilakukan tanpa
membutuhkan bantuan pihak penengah dan umumnya hanya terjalin antar
dua pihak saja.
5. Negosiasi kolaborasi adalah jenis negosiasi dimana seluruh pihak yang
terlibat menyuarakan pendapat dan keinginannya, sehingga terjalin
kolaborasi kepentingan dan keinginan untuk bisa mendapatkan solusi
terbaik.
6. Negosiasi dominasi adalah jenis negosiasi yang akan menguntungkan
salah satu pihak saja dan pihak lainnya tidak banyak mendapatkan
keuntungan
7. Negosiasi akomodasi Adalah negosiasi dimana setiap pihak yang
melakukan negosiasi hanya akan mendapatkan keuntungan yang sedikit,
bahkan bisa saja pihak lawan mendapatkan keuntungan yang banyak.
8. Negosiasi lose-lose adalah negosiasi yang dilakukan untuk tidak
melanjutkan konflik atau konflik baru. Jadi, setiap pihak akan memilih
untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin

BAB III

PENUTUP

7
A. KESIMPULAN

Dewasa ini pandangan mengenai konflik sudah tidak sama seperti masa-
masa sebelumnya yang cenderung merasa lebih baik bila jangan sampai terjadi
konflik. Teori yang berkembang justru menganggap bahwa konflik dalam kadar
optimum mampu meningkatkan kemajuan perusahaan. Manajemen konflik
merupakan kemampuan penting yang sewajarnya dimiliki pimpinan agar dapat
mengelola konflik agar tidak berkembang menjadi hal negatif dalam unit yang
dipimpinnya. Manajemen konflik akan terus berguna sebagai upaya meredakan
konflik dan menyatukan kembali berbagai pihak melalui berbagai metode dan
pendekatan.

DAFTAR PUSTAKA

Dalimunte, Syarial Fahmy. Manajemen Konflik Dalam Organisasi. Diakses 25


April 2023, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

8
https://dinsospmd.babelprov.go.id/content/manajemen-konflik-dalam-organisasi.
Diakses pada tanggal 22 Desember 2023 pada jam 14.00

Purwanto, Agus Joko & Elu, Wilfridus J. (2017). Inovasi dan Perubahan
Organisasi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai