Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MINGGUAN

Judul : Teori Kepribadian Karen Horney


Nama Penulis : Rofi Zulfan
NIM : 190103040171
Mata Kuliah : Teori-Teori Kepribadian

TEORI KEPRIBADIAN KAREN HORNEY


A. Teori Psikoanalisis Menurut Karen Horney
Teori ini di dasari dengan asusmi pada kondisi sosial di suatu masyarakat dan
kebudayaan, terlebih terkait trauma pada masa kanak-kanak yang merupakan pernanan
penting dalam pembetukan kepribadian seseorang menjadi kepribadian neurotik.
Permasalahan yang dialami oleh orang berkepribadian neurotik sama hal seperti dengan
masalah yang dialami oleh orang normal, kecuali orang berkepribadian neurotik tersebut
memiliki masalah yang lebih hebat. Hal yang menjadi konsep mendasar Teori
Kepribadian Horney adalah dimana orang berkepribadian neurotik memiliki banyak
intensistas konflik dalam diri mereka, hal ini membuat bagaimana mereka mengatasi
kecemasan dasar tersebut.

Dalam teori dijelaskan bahwa ketika pada masa kanak-kanak rasa cintanya tidak
terpenuhi maka akan mendorong berkembangnya rasa kecemasan pada diri orang
tersebut, terlebih jika sikap orangtua yang banyak mendominasi, mengabaikan, over
protect, atau terlalu memanjakan, akan memincu munculnya rasa tidak aman pada diri
anak. Perasaan tersebut akan semakin berkembang dan menjadi reaksi pertahanan diri
dari orangtua. Namun, biasanya anak-anak jarang menunjukan perasaan ini secara terang-
terangan, tapi lebih sering memendamnya sehingga kadang perasaan tersebut bisa tidak ia
sadari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang berkepribadian neurotik akan
mengalami konfil berat dalam hidupnya, konflik-konflik tersebut tidak hanya muncul
karena pertentangn dengan orang lain, namun juga bisa terjadi karena adanya
pertentangan dengan apa yang ada pada dalam dirinya.1
1
Ike Dwi Jayanti. “Kecenderungan Neurotik Tokoh Utama Dalam Novel Kerumunan Terakhit (Kajian Psikoanalisis
Sosial Karen Horney”. (Bapala, Jurnal Unesa, Vol 4, No 1, 2017) Hlm 3-4.
B. Diri Ideal Bagi Orang Neurotik
Diri yang ideal bagi orang banyak biasanya adalah mereka yang psikologisnya sehat,
masa kecil yang hangat dan disiplin, serta adanya rasa kepercataan diri. Namun, orang
neurotik lebih cenderung mengagungkan dirinya dengan cara yang berbeda dengan yang
lain. Mereka cenderung memndang dirinya sebagai orang yang bijaksana dan mandiri,
ditambah jika diri ideal mereka semakin kuat maka mereka akan semakin meyakini
dirinya tersebut. Dan semakin lama serta semakin nyata maka pemahaman atas diri
mereka tidak dapat berkembang. Menurut Horney ada tiga hal yang merupakan gambaran
diri ideal bagi orang neurotil, ketiga hal tersebut adalah2 :
1. Neurotik Dalam Pencarian Kemuliaan : Menganggap diri ideal adalah nyata yang
kemudian memuatnya dalam aspek kehidupan secara komperhensif serta
menjadikanya sebagai tujuan dan konsep diri. Dalam hal ini juga biasanya
diperlukan tiga elemen, yaitu kesempurnaan, ambisi dan usaha dalam mencapai
kesuksesan dengan menjatuhkan orang lain.
2. PermintaanNeurotik : Hal ini tercipata dari sebuah harapan normal yang ada
dalam bentuk yang berbeda. Saat harapan tersebut tidak terpenuhi maka mereka
akan menjadi kebingungan, marah, dan tidak bisa mengerti kenapa orang lain
tidak memenuhi keinginannya.
3. Kebanggan Neurotik : Menurut Horney hal ini merupakan kebanggan yang
semua, tidak berdasar pada realitas diri, dan hanya berdasar pada gambaran palsu
akan diri idelnya. Ketika orang lain cenderung mencapai kebanggaan dengan cara
realistis, orang neurotic cendengan mencapainya dari hasil diri ideal,
menunjukannya dengan lantnag dan mellindungi kebanggannya dirinya sendiri.
Mereka biasanya menganggap diribya sebagai orang yang hebat, sempurna dan
mulia. Saat orang lain tidak memenihi keinginannya maka mereka akan merasa
tersakiti.
C. Tipe Kepribadian Neurotik
Horney berpendapat bahwa ada tiga hal dalam gaya hubungan interpersonal pada
orang neurotik, tiga hal tersebut seperti3 :
2
Cindy Azzahro Nadie. Skripsi : “Konflik Intrapsikis Tokoh Utama Dalam Novel Kerumunan Terakhir Karya Okky
Madasari : Kajian Psikoanalsis Sosial Karen Horney. (Malang, Universitas Negeri Malang, 2019) Hlm 19-23
3
Dede Rahmat Hidayat. “Teori dan Alpikasi Psikologi Kepribadian Dalam Konseling”. (Bogor, Ghalia Indonesia,
Cetakan Kedua, 2501) Hlm 106-109
1. Compliant : Kepribadian yang pertama ini merupakan sebuah kepribadian dimana
mereka berusaha untuk mendapatkan kasih sayang, cinta dan ingin menarik
perhatian orang. Kepribadian ini sering menunjukan sikap damai dan personal
yang lebih rendah dibandingkan keinginan orang lain dan seakan seperti “lihat
saya yang lemah, maka lindungilah saya dan cintailah saya”. Mereka sangat
berusaha keras untuk mendapatkan perhatian tersebut, jika dirasa kurang maka
mereka akan meningkatkan usaha agar mendapatkan kasih sayang tersebut.
Menurut Horney, hal ini bisa terjadi karenanya adanya penekanan terhadap
pertentangan dan balas dendam dalam dirinya, sehingga membuat mereka
menjadi orang penurut dan mencoba menyenangkan dan meminta apapun.
2. Aggressive : Meski tujuan dari kepribadian ini sebenaranya sama dengan
Compliant dimana untuk menekan kecemasan dasar, kepribadian agresif biasanya
berperilaku keras dan tidak menghargai orang lain. Hal ini dikarenakan keinginan
untuk melampaui oorang lain, mereka juga menilai seseorang dari sebarapa
banyak keuntungan yang didapat dalam sebuah hubungan, mereka juga jaranga
mendamaikan orang namun lebih sering mengkritik orang lain. Secara garis besar
kepribadian ini menunut dirinya untuk mendapat kekuasan, kehormatan dan
pengakuan dari orang lain.
3. Detached : Kemudian pada kepribadian terakhir yaitu, Detached atau menjauh,
adalah sebuah kepribadian yang mereka mereka berusaha menjauh dan menjaga
jarak dari orang lain. Mereka merasa tidak harus mencintai, membenci,
berkerjasama atau terlibat dengan orang lain. Kepribadian ini mengharuskan
orangnya untuk lebih menjaga privasi dan memilih waktu untuk sendirian, mereka
berpendapat bahwa perasaaan yang dimiliki pada orang lain akan mebawa
konflik, karena itulah mereka lebih memilih untuk menghindarinya.
Dalam hal ini Horney berpendapat bahwa dalam diri orang neurotic terdapat salah
satu dari ketiga hal tersebut yang lebih mendominasi, dan dua lainya kurang dominan.
Kepribadian neurotic yang mendomiasi ditentukan oleh sikap dan perilakunya kepada
orang lain. Hal ini merupakan tindakan dan pemikiran terbaik bagi mereka untuk
mengendalikan kecemasan dan beberapa penyimpangan lain akibat dari ancaman orang
lain.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Jayanti, Ike (2017). “Kecenderungan Neurotik Tokoh Utama Dalam Novel Kerumunan
Terakhit (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney”. Bapala, Jurnal Unesa, Vol 4, No 1,
Hlm 3-4.
Azzahro Nadie, Cindy (2019). Skripsi : “Konflik Intrapsikis Tokoh Utama Dalam Novel
Kerumunan Terakhir Karya Okky Madasari : Kajian Psikoanalsis Sosial Karen Horney.
Malang, Universitas Negeri Malang, Hlm 19-23
Rahmat Hidayat, Dede (2015). “Teori dan Alpikasi Psikologi Kepribadian Dalam Konseling”.
Bogor, Ghalia Indonesia, Cetakan Kedua, Hlm 106-109

Anda mungkin juga menyukai