KONFLIK
Pemateri: David Damaylan
T ’ S
H A ? Menurut Ross (1993)
W AT
TH
Manajemen Konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak
ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau
tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau
tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.
AT
H T?
’S KONFLI
W A
T H K
Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pandapat atau
perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok
atau organisasi.
Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara
dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda,
dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada
dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.
Dalam setiap organisasi, ada tiga sumber daya utama yang harus dikelola jika
organisasi ingin mencapai tujuan dan sasaran. Ketiga sumber daya tersebut adalah
manusia, material (bahan produksi) dan sumber daya keuangan. Dari ketiga
sumber daya tersebut, manajemen sumber daya manusia adalah yang paling
penting dan sulit untuk di kelola.
Alasannya ????
KARENA setiap manusia dilahirkan unik dan karena itu pasti akan memiliki karakteristik yang
berbeda yaitu, cara mereka berpikir merasa alasan dan bertindak;
kedua, manusia mengendalikan dan mengkoordinasikan sumber daya lainnya. Mereka merupakan
tenaga kerja dari suatu organisasi dan disebut sebagai personil.
Ketiga sifat manusia memainkan bagian yang sangat besar dalam kesuksesan suatu organisasi,
karena itu penting untuk memiliki hubungan kerja yang efektif antara Pemimpin dan Anggota nya
sebab hal ini sangat penting untuk keberhasilan organisasi.
Indeed !
1. Pribadi terbuka (open self), bentuk interaksi ini orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain.
2. Pribadi tersembunyi (hidden self), bentuk ini orang mengenal dirinya sendiri tetapi tidak mengenal
pribadi orang lain.
3. Pribadi buta (blind self), bentuk ini orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal
dirinya sendiri.
4. Pribadi tak dikenal (undiscovered self),bentuk ini orang tidak mengenal baik dirinya sendiri
maupun orang lain.
Konflik Organisasional
Gaya-gaya individual.
Inter-role conflict
konflik antar peranan, yaitu persoalan timbul karena satu orang
menjabat satu atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
JENIS – JENIS KONFLIK
Intersender conflict
konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan
beberapa orang.
Intrasender conflict
konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang
saling bertentangan.
Strategi Penyelesaian Konflik
Komunikasi.
Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan
yang kondusif.
Disiplin.
Mempertahankan disiplin dapat digunakan
untuk mengelola dan mencegah konflik.
Kesimpulan
1. Organisasi merupakan sebuah gabungan dari beberapa individu yang mempunyai sasaran dan tujuan
yang sama. Dalam menjalankan sebuah organisasi baik pemimpin maupun anggota dari organisasi
harus memiliki perilaku yang dapat menjadi teladan buat sekitar.
2. Dalam menjalankan suatu organisasi individu harus mampu meminimalis sifat mementingkan
kepentingan pribadi agar organisasi tersebut dapat berjalan lama dan memperoleh tujuan organisasi tersebut.
3. Untuk memaksimalkan kinerja organisasi harus mampu meminimalkan konflik jika perlu menghindari
konflik yang dapat menimbulkan perpecahan. Jika pun harus menghadapi sebuah konflik baiknya pemimpin
harus mampu menjalankankan fungsinya dengan baik untuk meredam konflik tersebut.
4. Konflik tidak selamanya buruk dalam organisasi,sebab dengan adanya konflik setiap individu dapat
mengkoreksi dirinya sendiri. Walaupun konflik itu sangat sulit untuk dihindari dan diselesaikan, tetapi
jangan beranggapan bahwa dengan adanya konflik berarti organisasi tersebut telah gagal.
Karena betapapun sulitnya suatu konflik pasti dapat diselesaikan oleh para anggota dengan melihat
persoalan serta mendudukannya pada proporsi yang wajar.
PROBLEM SOLVING
APAKAH MASALAH ITU?
Masalah adalah pernyataan yang menunjukkan adanya jarak
antara rencana dengan pelaksanaa, antara harapan dengan
kenyataan.
• Identifikasi masalah. Dalam hal ini, diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam suatu situasi.
• Pengumpulan dan analisa data. Pembuat keputusan diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data
yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
• Membuat alternatif kebijakan. Setelah masalah ditentukan dengan benar dan diatur dengan baik, perlu
dipikirkan cara untuk menyelesaikannya.
• Pemilihan salah satu alternatif terbaik. Pilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk
menyelesaikan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan atau rekomendasi yang cermat. Dalam
memilih alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena ini menentukan alternatif yang digunakan akan berhasil
atau sebaliknya.
• Implementasi keputusan. Dalam mengimplementasikan suatu keputusan itu berarti bahwa seorang pembuat
keputusan harus dapat menerima dampak positif atau negatif. Ketika menerima dampak negatif, pemimpin juga
harus memiliki alternatif lain.
• Memantau dan mengevaluasi hasil implementasi. Setelah keputusan dijalankan, seseorang harus bisa
mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat.
TERIMA KASIH