Kelompok 10
• Cut Nazira Maulida 200410241
• Lina Lisnawati 200410337
• Wahdatunnisa 200410338
• Rahma Yanti br Damanik 200410339
• Mona Hayati 200410334
• Aris Munandar 200410219
Pengertian Konflik
• Konflik berasal dari bahasa Latin ‘Confligo’, yang terdiri dari dua kata, yakni ‘con’, yang
berarti bersama-sama dan ‘fligo’, yang berarti pemogokan, penghancuran atau
peremukan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata "konflik" berarti "pertentangan"
atau "percekcokan". Konflik atau pertentangan bisa terjadi pada diri seseorang (konflik
internal) ataupun di dalam kalangan yang lebih luas. Dalam organisasi istilahnya menjadi
"konflik organisasi"
• Konflik menurut Robbins, adalah suatu proses yang dimulai apabila satu pihak merasakan
bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi
secara negatif pihak lain, dan Alabenes dalam Nimran (1996) mengartikan konflik sebagai
kondisi yang dipersepsikan ada diantara pihak-pihak atau lebih merasakan adanya
ketidaksesuaian antara tujuan dan peluang untuk mencampuri usaha pencapaian tujuan
pihak lain.
Konflik Kerja
• Menurut Nawawi (2010), konflik kerja adalah ketidaksesuaian dua
orang atau lebih anggota atau kelompok-kelompok organisasi
yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumber daya-sumber daya yang terbatas atau kegiatan
kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai
perbedaan status, tujuan nilai dan persepsi.
• Menurut Tommy (2010), konflik kerja adalah adanya pertentangan
antara seseorang dengan orang lain atau ketidakcocokan kondisi
yang dirasakan pegawai karena adanya hambatan komunikasi,
perbedaan tujuan dan sikap serta ketergantungan aktivitas kerja.
Bentuk-bentuk Konflik sebagai berikut:
• Konflik fungsional
Konflik yang mendukung tujuan kolompok dan meningkatkan kinerjanya.
• Konflik disfungsional
Konflik yang menghambat kinerja kelompok.
Yang membedakan konflik fungsional dan disfungsional dengan menunjukan dan memperhatikan jenis konfliknya secara
spesifik, ada tiga tipe konflik, yaitu:
a. Konflik Tugas
Konflik atas muatan dan tujuan pekerjaan.
b. Konflik Hubungan
Konflik berdasarkan hubungan interpersonal. Berdasarkan penelitian konflik hubungan hampir selalu menghasilkan konflik
disfungsional
c. Konflik Proses
Konflik tentang bagaimana pekerjaan dilaksanakan.
Jenis dan Penyebab Konflik
• Jenis-jenis Konflik: Penyebab konflik sebagai berikut:
1. Konflik Intrapersonal 1. Saling bergantungan
konflik ini dialami oleh individu dengan dirinya Dalam sebuah organisasi saling bergantungan dalam pekerjaan terjadi
sendiri karena adanya tekanan peran dan jika dua kelompok organisasi atau lebih saling membutuhkan satu sama lain
dorongan diluar dengan keinginan. guna menyelesaikan tugas.
2. Konflik Interpersonal 2. Perbedaan Tujuan
konflik yang terjadi antarindividu yang berbeda Perbedaan tujuan dari masing-masing sub unit atau kelompok
dalam suatu kelompok pada kelompok yang mempengaruhi secara dari masing-masing sub unit atau kelompok mengejar
berbeda. tujuannya, dan seringkali tujuan dari masing-masing subunit atau kelompok
3. Konflik Antarkelompok tersebut saling bertentangan.
konflik ini bersifat kolektif. Konflik Organisasi, 3. Perbedaan Persepsi
konflik yang terjadi antar unit organisasi yang Perbedaan persepsi tentang kenyataan yang terjadi dalam suatu
bersifat struktural maupun fungsional. Contoh, organisasi merupakan penyebab konflik yang cukup potensial. Perbedaan
konflik antara bagian pemasaran dengan bagian persepsi ini menyebabkan perbedaan pandangan dan pendapat tentang suatu
produksi. kenyataan (atau kejadian) antara kelompok satu dengan lainnya sehingga
terjadi suatu konflik. Perbedaan persepsi ini bisa disebabkan karena
perbedaan tujuan, horizon waktu, ketidakpastian status, maupun persepsi
yang tidak akurat.
Penyebab Konflik
Faktor- Faktor Organisasi Faktor- Faktor Interpersonal
Persaingan untuk mendapatkan sumber daya Iri hati atau dendam
yang langka
Ketidakjelasan tanggung jawab dan wewenang Salah anggapan, yakni kesalahan mengenai
penyebab dari perilaku orang lain
Jenis-jenis negoisasi
• Kompetitif atau Distributif
Yaitu suatu negosiasi yang menghasilkan ada pihak yang kalah dan ada pihak yang menang.
• Kooperatif atau Integratif
Yaitu suatu negosiasi yang menghasilkan kemenangan untuk pihak-pihak yang bernegosiasi.
Syarat-syarat Negosiasi Berjalan Efektif
• Quality.
• Efficiency
• Harmony