Anda di halaman 1dari 19

TEORI KONFLIK

DAN
PERLUNYA NEGOSIASI
DALAM ORGANISASI
Oleh :
Hanifah Utami Rahman (1810631120092)
KONFLIK
“Konflik merupakan sebuah proses yang
dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi
bahwa pihak lain telah memengaruhi secara
negatif atau akan memengaruhi secara negatif
pada sesuatu yang menjadi kepedulian atau
kepentingan pihak pertama.”

-Stephen P Robbins
(Perilaku Organisasi/ Organizational Behaviour)-
PENGERTIAN KONFLIK
 Menurut KBBI : konflik adalah percekcokan; perselisihan; pertentangan, atau ketegangan
 Konflik akan terjadi apabila ada perbedaan pemahaman antara dua orang atau lebih
terhadap berbagai perselisihan, ketegangan, kesulitan-kesulitan diantara para pihak yang
tidak sepaham.
 Konflik juga bisa memicu adanya sikap berseberangan (oposisi) antara kedua belah pihak
dimana masing-masing pihak memandang satu sama lainnya sebagai lawan/penghalang dan
diyakini akan mengganggu upaya tercapainya tujuan dan tercukupinya kebutuhan masing-
masing.
 Menurut Max Wber, Hubungan sosial disebut sebagai konflik apabila sepanjang tindakan
yang ada di dalamnya secara sengaja ditujukan untuk melaksanakan kehendak satu pihak
untuk melawan pihak lain. Dengan demikian, konflik merupakan suatu hubungan sosial yang
dimaknai sebagai keinginan untuk memaksakan kehendaknya pada pihak lain
PANDANGAN TENTANG
KONFLIK
1.
Pandangan Tradisional
2.
Pandangan Hubungan Kemanusiaan (Behavioral)

3.
Pandangan Interaksi
KATEGORI KONFLIK
konflik yang
menghambat kinerja
kelompok secara
1. spesifik.
Konflik Fungsional

2.
konflik yang Konflik Disfungsional
mendukung tujuan
kelompok dan
meningkatkan
kinerjanya.
Tipe-Tipe Konflik :

- Konflik pekerjaan, yaitu


berhubungan dengan muatan dan
tujuan pekerjaan.

- Konflik hubungan, yaitu berfokus


pada hubungan antar personal.

- Konflik proses, yaitu selalu


berbicara tentang metode.
Mastenbroek dalam Soetopo (2010), membagi
konflik menjadi 4 jenis, antara lain:

1. Instrumental Conflicts
2. Socio-emotional Conflicts
3. Negotiating Conflict
4. Power and Dependency Conflicts
PERSPEKTIF KONFLIK
Sopiah membedakan konflik dalam beberapa perspektif, antara lain :

Konflik Intraindividu Konflik Antar kelompok


Konflik ini dialami oleh individu dengan dirinya
Konflik yang bersifak kolektif antara satu kelompok
sendiri karena adanya tekanan peran dan ekspektasi dengan kelompok lain.
di luar berbeda dengan keinginan atau harapannya.

01 02 03 04

Konflik Antar individu Konflik Organisasi


Konflik yang terjadi antarindividu yang berbeda Konflik yang terjadi antara unit organisasi yang
dalam suatu kelompok atau antar individu pada bersifat struktural maupun fungsional.
kelompok yang berbeda.
PROSES KONFLIK

Tahap 1 :
Potensi Pertentangan atau Tahap 2 :
Ketidakselarasan Kognisi dan Tahap 3 :
Personalisasi Intention

Tahap 4: Behavior Tahap 5: Hasil


NEGOSIASI
“Negosiasi atau perundingan adalah proses dimana dua pihak atau
lebih bertukar barang atau jasa dan berupaya menyepakati nilai tukar
barang dan jasa tersebut. Negosiasi atau perundingan mewarnai
interaksi hampir semua orang dalam kelompok dan organisasi.
Contohnya adalah tawar menawar antara karyawan dengan pihak
manajemen mengenai gaji.”

Stephen P Robbins
PENGERTIAN NEGOSIASI
Negosiasi menurut Ivancevich merupakan sebuah proses di mana dua pihak atau
lebih yang berbeda pendapat berusaha mencapai kesepakatan.

Menurut Sopiah, negosiasi yaitu suatu proses tawar-menawar antara pihak-pihak


yang terlibat dalam konflik.

Negosiasi adalah suatu upaya yang dilakukan antara pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud
untuk mencari jalan keluar untuk menyelesaikan pertentangan yang sesuai kesepakatan bersama
atau negosiasi bisa diartikan sebuah proses dimana ada dua pihak atau lebih mencari kesepakatan
yang terjadi karena adanya perbedaan pendapat oleh keduanya. Oleh sebab itu, pendapat yang
berbeda-beda dapat menimbulkan sebuah konflik yang dapat diredam dengan menggunakan
metode negosiasi.
PROSES NEGOSIASI

1. 2. 3.

Klarifikasi dan justifikasi


Persiapan dan perencanaan
Definisi aturan-aturan dasar
Lanjutan...

4. . 5.

Penutupan dan implementasi


Tawar menawar
dan
pemecahan masalah
Faktor Yang Mempengaruhi Negosiasi

Kepribadian (personality) Kebudayaan (culture)

Suasana hati atau emosi (mood/ emmotion)


Gender
NEGOSIASI MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA
Negosiasi-negosiasi tidak selalu langsung terjadi diantara dua pihak yang mengalami ketidaksepakatan.
Terkadang, pihak ketiga dipanggil guna terlibat dalam negosiasi antara pihak-pihak yang telah mengalami jalan
buntu.

- Mediasi, adalah situasi di mana pihak


ketiga yang netral menggunakan
penalaran, pemberian usulan, dan
persuasi dalam kapasitasnya sebagai
fasilitator.

- Arbitrase, adalah situasi dimana pihak


ketiga memiliki wewenang memaksa
terjadinya kesepakatan.
- Konsiliasi, adalah seseorang yang
dipercaya oleh kedua pihak dan
bertugas menjembatani proses
komunikasi pihak-pihak yang
bersitegang.

• Konsultasi, adalah situasi di mana pihak


ketiga, yang terlatih dalam isu konflik dan
memiliki keterampilan penyelesaian
konflik, berupaya memfasilitasi
pemecahan permasalahan dengan lebih
memusatkan hubungan antarpihak
ketimbang isu-isu yang substantif
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icon by Flaticon, and
infographics & images from Freepik

Anda mungkin juga menyukai