&
Karyawan Kontrak (PKWT)
IR – HR Corporate 1
Secara Hukum dikenal 2 macam Pekerja, yaitu :
IR – HR Corporate
2
PKWT & PKWTT
(Kepmenaker No. 100 Tahun 2004)
IR – HR Corporate
3
A. Pekerja Tetap adalah pegawai yang bekerja di suatu
badan/perusahaan secara tetap berdasarkan surat keputusan.
IR – HR Corporate
4
Beberapa keistimewaan Pekerja Tetap :
IR – HR Corporate
5
B. Pekerja Kontrak (Kepmenaker No. 100
Tahun 2004)
1. Karyawan kontrak dipekerjakan oleh perusahaan untuk jangka waktu tertentu
saja, waktunya terbatas maksimal hanya 3 tahun.
2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak dituangkan dalam
“Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu”
3. Perusahaan tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan
4. Status karyawan kontrak hanya dapat diterapkan untuk pekerjaan tertentu
yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam
waktu tertentu.
5. Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya
jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau
berakhirnya hubungan kerja bukan karena terjadinya pelanggaran terhadap
ketentuan yang telah disepakati bersama, maka pihak yang mengakhiri
hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar
gaji karyawan sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
6. Jika setelah kontrak kemudian perusahaan menetapkan ybs menjadi karyawan
tetap, maka masa kontrak tidak dihitung sebagai masa kerja
IR – HR Corporate
6
SURAT PERJANJIAN KERJA
Salah satu hal yang sangat penting
yang harus diperhatikan oleh Pekerja
Tetap dan Pekerja Kontrak adalah
harus memiliki / mendapatkan Surat
Perjanjian Kerja yang ditandatangani
oleh Pengusaha dan Pekerja yang
bersangkutan.
Khusus bagi Pekerja Tetap sebaiknya
dituangkan dalam SK Direksi
IR – HR Corporate
7
Apa yang dimaksud dengan kontrak kerja ?
IR – HR Corporate
8
Definisi Pengusaha & Pekerja/Buruh
Pengusaha adalah :
1. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang
menjalankan suatu perusahaan milik sendiri;.
2. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang
secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan
Miliknya;
3. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang
berada di Indonesia mewakili perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang
berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
Pekerja/buruh adalah :
setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain.
IR – HR Corporate
9
PERJANJIAN KERJA YANG MEMENUHI SYARAT
(Pasal 54 Ayat 1 UU No. 13/2003) :
IR – HR Corporate
10
PKWT Secara lisan (Pasal 63)
IR – HR Corporate
11
Jenis Pekerjaan apa saja yang dapat
dilakukan Pekerja Kontrak ?
Berdasar UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 59
yang menyatakan :
(1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk
pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan
pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu :
(2) Perjanjian Kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan untuk
pekerjaan yang besifat tetap
IR – HR Corporate
12
PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG SEKALI SELESAI ATAU
SEMENTARA SIFATNYA YANG PENYELESAIANNYA PALING
LAMA 3 (TIGA) TAHUN
PKWT untuk pekerjaan yang sekali selesai atau sementara sifatnya adalah
PKWT yang didasarkan atas selesainya pekerjaan tertentu. Dibuat untuk paling
lama 3 (tiga) tahun.
Dalam hal pekerjaan tertentu yang diperjanjikan dalam PKWT sebagaimana
dimaksud dapat diselesaikan lebih cepat dari yang diperjanjikan maka PKWT
tersebut putus demi hukum pada saat selesainya pekerjaan.
Dalam PKWT yang didasarkan atas selesainya pekerjaan tertentu harus
dicantumkan batasan suatu pekerjaan dinyatakan selesai.
Dalam hal PKWT dibuat berdasarkan selesainya pekerjaan tertentu namun
karena kondisi tertentu pekerjaan tersebut belum dapat diselesaikan, dapat
dilakukan pembaharuan PKWT.
Pembaharuan sebagaimana dimaksud dilakukan setelah melebihi masa
tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya perjanjian kerja.
Selama tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud tidak ada
hubungan kerja antara pekerja/buruh dan pengusaha.
Para pihak dapat mengatur lain dari ketentuan dalam ayat (5) dan ayat (6) yang
dituangkan dalam perjanjian.
IR – HR Corporate
13
PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG BERSIFAT MUSIMAN
IR – HR Corporate
14
PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PRODUK BARU
IR – HR Corporate
15
PENCATATAN PKWT
PKWT wajib dicatatkan oleh pengusaha kepada
instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan kabupaten/kota setempat selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
penandatanganan.
Untuk perjanjian kerja harian lepas maka yang
dicatatkan adalah daftar pekerja/buruh .
IR – HR Corporate
16
PERUBAHAN PKWT MENJADI PKWTT KEPMEN NO. 100 TH
2004 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN
KERJA WAKTU TERTENTU
PKWT yang tidak dibuat dalam bahasa Indonesia dan huruf latin berubah
menjadi PKWTT sejak adanya hubungan kerja.
Dalam hal PKWT dibuat tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (2), atau Pasal 5 ayat (2), maka PKWT berubah menjadi
PKWTT sejak adanya hubungan kerja.
Dalam hal PKWT dilakukan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan produk
baru menyimpang dari ketentuan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3), maka PKWT
berubah menjadi PKWTT sejak dilakukan penyimpangan.
Dalam hal pembaharuan PKWT tidak melalui masa tenggang waktu 30 (tiga
puluh) hari setelah berakhirnya perpanjangan PKWT dan tidak diperjanjikan lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, maka PKWT berubah menjadi PKWTT
sejak tidak terpenuhinya syarat PKWT tersebut.
Dalam hal pengusaha mengakhiri hubungan kerja terhadap pekerja/buruh
dengan hubungan kerja PKWT sebagaimana dimaksud di atas, maka hak-hak
pekerja/buruh dan prosedur penyelesaian dilakukan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan bagi PKWTT.
IR – HR Corporate
17
Pasal 61 UU No. 13 Tahun 2003
Perjanjian kerja berakhir apabila :
a. Pekerja meninggal dunia;
b. Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;
c. Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau
penetapan lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap; atau
d. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang
dicantumkan dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang
dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.
IR – HR Corporate 18
Pasal 62 UU No. 13 Tahun 2003
IR – HR Corporate
19
Terima Kasih
IR – HR Corporate
20