Anda di halaman 1dari 47

SUPPLY CHAIN

MANAGEMENT
PRESENTED BY IMAM FIRMANSYAH
PENDAHULUAN
Untuk menyediakan produk yang murah,
berkualitas dan cepat, tidak cukup hanya dengan
melakukan perbaikan di lingkungan internal
perusahaan saja.
Dibutuhkan peran serta supplier, perusahaan
transportasi dan jaringan distributor.
Kesadaran akan adanya produk yang murah,
cepat dan berkualitas inilah yang melahirkan
konsep baru tahun 1990-an yaitu Supply Chain
Management (SCM)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management) adalah sebuah ‘proses payung’ di
mana produk diciptakan dan disampaikan
kepada konsumen dari sudut struktural.
 Sebuah supply chain (rantai pasokan) merujuk
kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang
mempertahankan organisasi dengan rekan
bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi
dalam menyampaikan kepada konsumen.
APA YANG DIMAKSUD SC?
 Supply Chain adalah jaringan perusahaan-
perusahaan yang secara bersama-sama
bekerja untuk menciptakan dan
menghantarkan suatu produk ke tangan
pemakai akhir.
 Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk
supplier, pabrik, distributor, wholesaler, toko
atau ritel, serta perusahaan pendukung seperti
jasa logistik
 Supply chain adalah sebuah sistem
organisasi yang di dalamnya terdapat peran-
peran dan melakukan berbagai kegiatan,
meliputi informasi, dana dan sumber
daya lainnya yang saling terkait dalam
pergerakan suatu produk atau jasa dari
pemasok ke pelanggan.
 Nama lain dari supply chain adalah rantai
pasokan atau rantai suplai.
SUPPLY CHAIN
SUPPLY CHAIN
HULU HILIR

END
MANUFAC DISTRIBU WHOLESAL
SUPPLIER RETAILER CUSTOME
TURER TOR ER R

Material/produk, pengembalian, penyimpanan Aliran fisik


barang (storage), dan bahan baku (raw material),
daur ulang (recycle), limbah (waste) dan
pembuangan
Aliran pembayaran
Uang, invoice, pricing, credit terms flow, status
kepemilikan, status pengiriman
Aliran informasi

Kapasitas, jadwal pengiriman, order, data penjualan


SUPPLY CHAIN
SUPPLY CHAIN
 Perubahan paradigma persaingan bisnis
dari single alone competition
menjadi network competition.
 Kondisi ini menuntut organisasi untuk fokus
pada strategi baru melalui pengelolaan
koordinasi antar organisasi terkait yang lebih
dikenal dengan suatu rantai pasokan.
 Persaingan yang terjadi sekarang adalah
persaingan antara supply chain yang satu
dengan supply chain yang lain
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 Supply Chain Management adalah manajemen
terhadap aliran antar dan diantara tahapan
supply chain untuk memaksimalkan profitabilitas
keseluruhan supply chain.
 SCM adalah pengelolaan sebuah aktivitas
rantai pasok untuk memaksimalkan customer
value dan mencapai keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan.
 SCM adalah kegiatan yang
meliputi perencanaan dan manajemen dari se
mua aktivitas yang terlibat baik di dalam
sumber daya, pengadaan, konversi,
dan semua kegiatan manajemen logistik
(definisi dari The Council of Supply Chain
Management Professionals)
 Khususnya,hal itu juga mencakup koordinasi
dan kerjasama dengan para pihak terkait,
yang dapat berperan sebagai pemasok,
perantara, penyedia layanan pihak ketiga,
ataupun pelanggan.
 Pada dasarnya, manajemen rantai pasokan
mengintegrasikan pengelolaan supply and
demand (penawaran dan permintaan) dalam
dan di seluruh perusahaan.
 Supply Chain Management adalah fungsi – fungsi
yang terintegrasi dan memiliki tanggung jawab
utama untuk menghubungkan fungsi dari bisnis
utama dan proses bisnis dalam dan di seluruh
perusahaan untuk mewujudkan model bisnis yang
kohesif dan berkinerja tinggi.
 Termasuk semua kegiatan manajemen logistik yang
disebutkan di atas, serta kegiatan manufaktur, yang
mendorong koordinasi dari proses dan kegiatan di
seluruh pemasaran, penjualan, desain produk,
keuangan dan teknologi informasi.
SUPPLY CHAIN vs SCM
 Supplychain adalah jaringan fisik-nya, yakni
perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam
memasok bahan baku, memproduksi barang
maupun mengirimkannya ke pemakai akhir
 SCMadalah metode, alat atau pendekatan
pengelolaan-nya.
 Pendekatan yang ditekankan dalam SCM
adalah terintegrasi dengan semangat
kolaborasi.
TUJUAN SCM

 Tujuan SCM adalah untuk mengurangi


ketidakpastian (uncertainty) dan resiko dalam
supply chain.
 Memaksimalkan keseluruhan nilai
Supply Chain Surplus
= Customer Value – Supply Chain Cost
KEUNTUNGAN SCM

 Keuntungan menerapkan supply chain


adalah:
1. Mengurangi inventori barang. Inventori
merupakan aset perusahaan yang
berkisar antara 30%-40% sedangkan
biaya penyimpanan barang berkisar 20%-
40% dari nilai barang yang disimpan.
2. Menjamin kelancaran arus barang. Rangkaian
perjalanan dari bahan baku sampai menjadi
barang jadi dan diterima oleh
pemakai/pelanggan merupakan suatu mata
rantai yang panjang (chain) yang perlu dikelola
dengan baik.
3. Menjamin mutu. Jaminan mutu juga merupakan
serangkaian mata rantai panjang yang harus
dikelola dengan baik karena mutu barang jadi
ditentukan tidak hanya oleh proses produksi
tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan
mutu keamanan dalam pengirimannya.
FUNGSI SCM

 SCM secara fisik mengkonversi bahan baku


menjadi produk jadi dan menghantarkannya
ke pemakai akhir.
 SCMsebagai mediasi pasar, yakni memastikan
bahwa apa yang disuplai oleh rantai supply
mencerminkan aspirasi pelanggan atau
pemakai akhir tersebut.
SC MENCAKUP 3 BAGIAN
1. Upstream Supply Chain. Bagian ini mencakup
supplier first-tier dari organisasi (dapat berupa
perusahaan manufaktur atau assembling) dan
supplier-nya, yang di dalamnya telah terbina
suatu hubungan / relasi.
2. Internal Supply Chain. Bagian ini mencakup semua
proses yang digunakan oleh organisasi dalam
mengubah input yang dikirim oleh supplier menjadi
output, mulai dari waktu material tersebut masuk
pada perusahaan sampai pada produk tersebut
didistribusikan, di luar perusahaan tersebut.
3. Downstream Supply Chain. Bagian ini
mencakup semua proses yang terlibat dalam
pengiriman produk pada customer akhir.
AREA CAKUPAN SCM
o Apabila mengacu pada sebuah perusahaan
manufaktur, kegiatan-kegiatan utama yang
masuk dalam klasifikasi SCM adalah :
 merancang produk baru (product
development)
 mendapatkan bahan baku (procurement)
 merencanakan produksi dan persediaan
(planning and control)
 melakukan produksi (production)
 melakukan pengiriman (distribution)
AREA CAKUPAN SCM
Bagian Cakupan Kegiatan

Pengembangan Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan


Produk supplier dalam perancangan produk baru
Memilih supplier, mengevaluasi kinerja supplier, melakukan
Pengadaan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk,
membina dan memelihara hubungan dengan supplier
Perencanaan dan Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan
Pengendalian kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan

Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas

Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman,


Distribusi mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa
pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi
CONTOH SUPPLY CHAIN
 Supply
Chain / Mata Rantai 1 : Suppliers (bahan
baku, material mentah, material tambahan
ataupun suku cadang)
 Supply Chain / Mata Rantai 1 - 2 : Supplier -
Manufacturer/plants/assembler/fabricator
(pembuatan, pabrikasi, asembling, perakitan dan
konversi hingga finishing). Terjadi penghematan:
inventories untuk raw material, bahan setengah
jadi, dan bahan jadi yang berada di
pihak suppliers, manufacturer, dan tempat transit
CONTOH SUPPLY CHAIN
 Supply
Chain / Mata Rantai 1 – 2 – 3 : Supplier –
Manufacturer – Distributor
 Supply Chain / Mata Rantai 1 – 2 – 3 - 4 :
Supplier – Manufacturer – Distributor – Retailer
Outlets
 Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas
gudang (warehouse) milik sendiri atau dapat
juga menyewa dari pihak lain.
CONTOH SUPPLY CHAIN
 Gudang ini digunakan untuk menumpuk
barang sebelum didistribusikan lagi ke pihak
retailer. Transportasi hingga ke outlet para
pengecer biasanya dilakukan menggunakan
jalur darat.
 Pada titik ini kembali dapat kita lihat potensi-
potensi untuk melakukan efisiensi. Dari segi
logistik, dapat memanfaatkan
konsep backloading atau muatan balik dari truk
yang kosong saat perjalanan pulang dan cross
docking (gudang transit)
CONTOH SUPPLY CHAIN
 Supply Chain / Mata rantai 1 – 2 – 3 – 4 - 5 :
Supplier – Manufacturer – Distributor - Retailer
Outlets – Customers
 Darirak-raknya, para pengecer atau retailers ini
menawarkan barangnya langsung kepada para
pelanggan atau pembeli atau pengguna barang
tersebut.
 Yang termasuk outlets adalah toko, warung,
warung serba ada, swalayan, toko kelontong,
koperasi, mall, club stores, dan sebagainya di
mana pembeli akhir melakukan pembelian.
 Walaupun secara fisik dapat dikatakan bahwa
ini merupakan mata rantai yang terakhir,
sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi,
yaitu dari pembeli (yang mendatangi retailer
outlet tadi) ke real customers atau real user,
karena pembeli belum tentu pengguna
sesungguhnya.
 Mata rantai supply baru betul-betul berhenti
setelah barang yang bersangkutan tiba di
pemakai langsung (pemakai yang
sebenarnya) barang atau jasa dimaksud.
 Contoh Supply Chain / Mata rantai yang
dijelaskan di atas merupakan suatu gambaran
umum terhadap konsep rantai pasokan.
 Rantai Pasokan merupakan suatu ilmu yang
cukup kompleks yang memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dan berkembang sesuai dengan
teknologi serta kebutuhan dari konsumen.
 Kemampuan ini menyebabkan masuknya
beberapa pemain utama yang ikut masuk
berperan penting dalam aktifitas Rantai Pasok,
yang di antaranya adalah :
 LogisticService Provider, yaitu pihak yang
menyediakan jasa aktifitas logistik yang dapat
berbentuk 3PL (Third Party Logistics) hingga 4PL
(Forth Party Logistics) yang saat ini sedang
berkembang dan marak di dalam aktifitas Rantai
Pasokan.
 Internet
Provider hingga Webmaster yang muncul
akibat berkembangnya aktivitas jual beli melalui
online (e-commerce) yang mana secara
langsung mempengaruhi proses rantai pasokan.
 Pada sistem rantai pasokan yang canggih,
produk-produk bekas pakai dapat masuk
kembali ke dalam untaian mata rantai apabila
residu-nya masih dapat didaur ulang atau
diguna ulang. Rantai pasokan juga
menghubungkan nilai – nilai (value) sebuah
produk.
MASALAH / TANTANGAN SC
 Kompleksitas Struktur
Supply Chain
 Melibatkan banyak pihak
dengan kepentingan yang
berbeda-beda
 Kompleksitas dan syarat
pembayaran
 Perbedaan bahasa, zona
waktu, dan budaya antar
perusahaan
 Ketidakpastian
o Ketidakpastian permintaan
o Ketidakpastianpasokan : waktu pengiriman,
harga dan kualitas bahan baku, dll.
o Ketidakpastian internal : kerusakan mesin,
kinerja yang tidak sempurna, ketidakpastian
kualitas produk, dll.
o Ketidakpastian
menimbulkan
ketidakpercayaan diri terhadap rencana
yang dibuat.
o Sebagai akibatnya, perusahaan sering
menciptakan pengaman di sepanjang
supply chain.
o Pengaman ini bisa berupa safety stock,
safety time, atau kapasitas produksi maupun
transportasi.
Sumber ketidakpastian yaitu :
1. ketidakpastian pembeli,
2. ketidakpastian dari supplier terkait dengan
pengiriman, harga, kualitas maupun
kuantitas,
3. ketidakpastian internal yang bisa
disebabkan kerusakan mesin, kinerja mesin
yang tidak sempurna, tenaga kerja serta
waktu maupun kualitas produksi
PERAN INFORMASI

Informasi penting karena menyediakan fakta


yang digunakan oleh manajer supply chain
untuk membuat keputusan.
Supply
Informa- Global Good
Chain
tion Scope Decisions
Success

Supplier
Information Information must be
accurate, accessible in
Manufacturi
ng a timely manner and
Information
must be of the right kind
Distribution
& Retailing
Information

Demand
Information
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI

 Internet
memungkinkan kolaborasi, koordinasi,
dan integrasi dalam praktek di lapangan.
 Dengan adanya Internet pihak-pihak pada
supply chain bisa membagi informasi serta
melakukan transaksi dengan lebih cepat,
murah dan akurat.
 Informasi
penjualan di supermarket atau ritel
akan mudah bisa dibagi dengan pihak-pihak
yang berada di sebelah hulu supply chain
dengan menggunakan Internet.
 Aplikasi
internet dalam konteks supply chain
management:
•Electronic procurement (e-procurement)
•Electronic fulfilment (e-fulfilment)
E-Procurement
 Aplikasi
internet untuk mendukung proses
pengadaan
 Perusahaanotomotif seperti Volkswagen, General
Motors, Daimler, Chrysler, dsb menggunakan e-
procurement secara ekstensif untuk:
 Proses pengadaan bahan baku dan komponen
 Item-itemyang masuk dalam kelompok MRO
(maintenance, repair, and operations) seperti
suku cadang, peralatan tulis kantor, dan
sebagainya.
 Dapat digunakan untuk mendukung:
 Hubungan jangka pendek: e-Auction (suatu
aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang yang
dilakukan secara elektronik):
 pembeli mengundang beberapa calon supplier
untuk menawarkan harga produk dengan
spesifikasi dan jumlah tertentu dalam waktu yang
telah ditentukan.
 Supplier
dengan harga terendah yang dianggap
menang.
 Hubungan jangka panjang (kemitraan)
E-Fulfillment
 E-Fulfillment
adalah pemenuhan pesanan
pelanggan secara elektronik
 Lebih pada bagian hilir supply chain
 Beberapa kegiatan yang termasuk dalam proses
fulfilment adalah:
o Menerima order dari pelanggan dimana
Pelanggan bisa memesan produk melalui
telepon, fax, e-mail, atau web-based ordering.
o Mengelola transaksi, termasuk proses pembayaran
o Manajemen gudang : meliputi pengendalian
persediaan produk dan kegiatan administrasi
gudang secara umum.
o Manajemen transportasi : keputusan mode dan
rute transportasi termasuk di dalamnya.
o Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan
informasi status pesanan, dukungan teknis, dan
sebagainya.
o Kegiatan reverse logistics; yang berupa
pengembalian produk ke bagian supply chain
akibat pengembalian dari pelanggan.
SOLUSI MASALAH SC
 Melakukan outsourcing (dengan
menggunakan sumber dari pihak luar)
daripada dilakukan sendiri selama ada
permintaan yang meningkat.
 Membeli
input secara langsung daripada harus
memproduksi terlebih dahulu.
 Menciptakan “strategic partnership” dengan
supplier.
 Menggunakan pendekatan “just in time”
dalam melakukan pembelian, yang mana
supplier mengirimkan material yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil.
 Menggunakan supplier seminimum mungkin.
 Memperbaiki hubungan antara supplier dan
buyer.
 Melakukan proses produksi setelah ada order.
IMPORTANCE OF SC DECISION
 Manajemen Rantai Pasokan yang efektif
menjadikan suplier sebagai partner dalam
strategi perusahaan untuk memuaskan pasar
sasaran
 Keunggulan bersaing tergantung pada
hubungan yang erat dengan suplier dalam
jangka panjang (close-longterm strategic
relationship)
THANK YOU
“Coming together is a beginning.
Keeping together is progress.
Working together is success"
Henry Ford

Anda mungkin juga menyukai