Anda di halaman 1dari 6

PERMANENT EMPLOYMENT CONTRACT

PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU (PKWT)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : drh. Danang Priyambada


Jabatan : Direktur
Alamat : Jl. Belida Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kartanegara

Dalam Perjanjian Kerja ini bertindak untuk dan atas nama Perusahaan PT. Hajjah Faridah yang
beralamat di Jalan Belida, Timbau Kec. Tenggarong Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur,
dan selanjutnya disebut : Pihak Pertama

Nama : Syahrian, S.Sos


Tempat, Tanggal Lahir : Kayu Batu, 05 Agustus 1991
Alamat : Jl. Gunung Pasir Gg. Tabah No.26 RT.045 Kel. Melayu

Dalam Perjanjian Kerja ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, yang selanjutnya
disebut : Pihak Kedua

Pada hari ini Selasa tanggal 21 bulan November Tahun 2023 bertempat di SPBU.6475504 PT.
Hajjah Faridah, Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan-ketentuan seperti tertera dalam pasal berikut ini :

Pasal I
Waktu Perjanjian

Perjanjian Kerja ini dibuat terhitung mulai tanggal 21 November 2023 s/d tanggal 1 Desember
2024.

Pasal 2
Tugas dan Penempatan

Pihak Pertama mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Manager Keuangan, Umum & SDM.

Dengan tugas – tugas yang akan ditentukan oleh Direksi sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan.

Pihak Kedua bersedia dipindahtugaskan dan bersedia untuk kerja malam hari bilamana
diperlukan perusahaan (kerja shift).

Pihak Kedua akan melaksanakan tugas pekerjaannya dengan sebaik-baiknya serta mematuhi
petunjuk-petunjuk atasannya.
Pasal 3
Pembayaran Upah

Dalam pembayaran upah bagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Pihak Pertama akan memberikan
pada Pihak Kedua setiap tanggal 1 atau awal bulan, apabila tanggal tersebut jatuh pada hari libur,
maka akan dibayar pada hari sebelum/selanjutnya. Pihak Pertama memberikan gaji kepada Pihak
Kedua sebesar dengan rincian :

 Gaji Pokok : Rp. 5.000.000

dan selanjutnya system Pembayaran Upah oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dilakukan
dengan cara di transfer dalam rekening yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Pasal 4
Ayat 1
Waktu Kerja dan Istirahat

Selama bekerja pada Pihak Pertama, Pihak Kedua dipekerjakan untuk waktu 8 Jam sehari dan 40
jam seminggu adalah sebagai berikut :
 Hari Senin s/d Kamis, Sabtu dan Minggu :
Shift Pertama : Jam 07.00 s/d Jam 14.00 Wita
Shift Kedua : Jam 14.00 s/d Jam 21.00 Wita
 Hari Jum’at
Shift Pertama : Jam 07.00 s/d Jam 11.30 Wita
Shift Kedua : Jam 14.00 s/d Jam 21.00 Wita

Ayat 2
Lembur

Apabila Pihak Pertama meminta Pihak Kedua untuk bekerja diluar jam kerja sebagai mana
disebut pada pasal 4 ayat 2, maka Pihak Kedua berhak mendapat upah lembur sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang upah lembur dan akan dibayarkan bersama-
sama dengan gaji pada bulan berikutnya.

Pasal 5
Tata Tertib

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Pihak Kedua wajib melaksanakan dengan sebaik-baiknya
dengan penuh tanggung jawab serta memperhatikan petunjuk pimpinan atau sesuai dengan
ketentuan yang ada dalam perusahaan, sebagai berikut :
1. Pihak Kedua wajib menjaga asset atau harta milik perusahaan, nama baik dan dengan
penuh tanggung jawab.
2. Dapat menyimpan rahasia perusahaan.
3. Harus menghindarkan diri dalam perbuatan pemborosan dan tindakan-tindakan lain yang
merugikan perusahaan.
4. Dilarang memanfaatkan jabatan/pekerjaan untuk memanipulasi pembayaran,
melaksanakan pekerjaan diluar kepentingan perusahaan untuk kepentingan pribadi.
5. Wajib mentaati tata tertib lainnya sesuai dengan operasional perusahaan yang berlaku,
dan ketentuan-ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Perusahaan.
6. Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tersebut diatas dapat mengakibatkan Pihak
Kedua dijatuhi :
a. Skorsing
b. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), atau
c. Hukuman dalam bentuk lain dengan merujuk Peraturan Pemerintah yang
termaktub dalam UU Cipta Kerja.
7. Pihak Pertama akan memberikan Surat Peringatan (SP I / II / III) dengan terlebih dahulu
melihat jenis dan tingkat pelanggaran terhadap Pihak Kedua yang melakukan
pelanggaran dan/atau kesalahan sebelum menjatuhkan sanksi Pengakhiran Hubungan
Kerja dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Pihak Pertama dapat memberikan sanksi Pengakhiran Hubungan Kerja kepada Pihak
Kedua tanpa peringatan terlebih dahulu apabila terbukti Pihak Kedua telah melakukan
kesalahan berat dan/atau membahayakan perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang dan peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku.

Pasal 6
Memelihara Inventaris

Pihak Kedua wajib memelihara dan menggunakannya dengan penuh tanggung jawab atas alat-
alat kerja serta inventaris yang dikenakan oleh perusahaan.

Dalam menggunakan alat-alat kerja, Pihak Kedua harus mengindahkan petunjuk-petunjuk yang
diarahkan oleh pimpinan perusahaan.

Apabila selesai Perjanjian Kerja ini dan tidak di perpanjang, atau terjadi pemutusan hubungan
kerja sebelum berakhir Perjanjian Kerja, Pihak Kedua wajib mengembalikan semua alat-alat
kerja/inventaris dalam keadaan baik dan terpelihara.

Pasal 7
Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Dalam melaksanakan tugas pekerjaannya, Pihak Kedua wajib menjaga dan memelihara
kesehatan/keselamatan diri, teman-teman kerja serta perusahaan.

Pihak Kedua wajib melaporkan kepada pimpinan dalam terjadinya kecelakaan kerja maupun
adanya hak-hak yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
Pihak Pertama wajib menanggung biaya pengobatan serta perawatan jika Pihak Kedua sakit atau
memerlukan perawatan kesehatannya sesuai dengan syarat, peraturan dan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan

Pasal 9
Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Karyawan diikutsertakan sebagai peserta Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) sesuai
dengan undang-undang No.2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Sedangkan program yang diikuti
ialah sebagai berikut :
a. Jaminan Kesehatan (Bpjs Kesehatan)
b. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
c. Jaminan Hari Tua (JHT)
d. Jaminan Pensiun (JP)
e. Jaminan Kematian (JK)
f. Jaminan Kehilangan Kerja (JKK)

Pasal 10
Hak Cuti

Karyawan baru bisa memperoleh cuti tahunan jika sudah menempuh masa kerja selama 12 bulan
secara terus menerus. Jumlah cuti tahunan yang bisa di berikan kepada karyawan selama 12 hari
kerja.

Adapun terkait Cuti Sakit merujuk pada UU Ketenagakerjaan, karyawan dapat mengajukan cuti
karena sakit dengan disertai bukti surat keterangan dari dokter.

Pasal 11
Sakit dan Bantuan Kesehatan

Karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit, maka harus melampirkan Surat Keterangan
dokter. Apabila tidak melampirkan Surat Keterangan Dokter, maka dianggap mangkir.

Untuk menjaga agar kesehatan Pihak Kedua tetap sehat, maka Pihak Pertama akan memberikan
fasilitas kesehatan kepada Pihak Kedua, sesuai dengan kebutuhan pekerja yang bersangkutan dan
kemampuan perusahaan yaitu dilakukan di poliklinik yang disediakan atau Puskesmas terdekat
dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
Pasal 12
Tunjangan Hari Raya Keagamaan

Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR) diberikan satu kali dalam setahun dengan perhitungan
sebagai berikut :
a. Karyawan yang mempunyai masa kerja 12 bulan (1 Tahun) secara terus menerus
diberikan THR satu bulan gaji.
b. Karyawan yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus tetapi kurang
dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan :
masa kerja x 1 (satu) bulan upah.
12
Pasal 13
Perpanjangan Perjanjian Kerja

Perjanjian Kerja ini sesuai yang disepakati akan berakhir pada tanggal 1 bulan Desember tahun
2023.

Dengan berakhirnya Perjanjian Kerja tersebut maka segala hak dan kewajiban akan berakhir
pada tanggal dan hari berakhirnya Perjanjian Kerja Bilamana Pihak Pertama akan
memperpanjang Perjanjian Kerja yang disetujui oleh Pihak Kedua, maka Pihak Pertama harus
memberitahukan kepada Pihak Kedua paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Perjanjian Kerja ini
berakhir dan dengan kesepakatan kedua belah pihak dibuatkan perpanjangan Perjanjian Kerja.

Dalam hal Perjanjian Kerja ini tidak diperpanjang maka sesuai kesepakatan antara Pihak Pertama
dan Pihak Kedua, maka Perjanjian Kerja ini akan putus demi hukum pada tanggal yang telah
disepakati, sehingga kedua belah pihak berakhir dengan sendirinya.

Pasal 14
Kebersihan dan Kerapihan

Setiap Pekerja wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan kerapihan tempat kerja dan
mematuhi Tata Tertib dan Aturan Kedisiplinan Perusahaan.

Pasal 15
Penutup

Ketentuan lain diluar dari isi perjanjian kerja ini diatur dalam peraturan perusahaan dan
berpedoman pada peraturan Perundang-undangan dibidang Ketenagakerjaan.

Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat, disetujui serta ditanda tangani oleh kedua belah pihak
tanpa ada pengaruh dari pihak lain, maka akan dilaksanakan secara konsekuan dibuat 2 (dua)
rangkap, asli dan tembusan bermaterai 10.000 cukup dan berkekuatan hukum yang sama. Satu
dipegang oleh Pihak Pertama dan lainnya untuk Pihak Kedua.
Tenggarong, 21 November 2023

Pihak Pertama Pihak Kedua

Materai
10,000

drh. Danang Priyambada Syahrian, S.Sos

Mengetahui,

Dedi Hendarman, S.E


DEWAN KOMISARIS

Anda mungkin juga menyukai