Konflik
Ns. Fittri Yanti, S.Kep, MBA&E
1
INTRODUCTION
Setiap manusia selalu dihadapkan pada masalah (konflik) yang
menuntut untuk mengambil keputusan terutama terkait asuhan
keperawatan.
2
DEFINISI KONFLIK
• Konflik didefinisikan sebagai perselisihan internal atau eksternal
akibat adanya perbedaan gagasan, pandangan, persepsi, ide,
sikap atau perasaan (Marquis & Huston, 2006).
4
DEFINISI MANAJEMEN KONFLIK
❏ Konflik merupakan sebuah kemutlakan,
sehingga pemimpin harus belajar untuk secara
efektif memfasilitasi penyelesaian konflik antara
orang-orang agar tujuan dapat tercapai
5
DEFINISI MANAJEMEN KONFLIK
❏ Manajemen konflik yaitu suatu proses pembuatan
rencana dalam membangun dan mengembangkan
mekanisme penanganan konflik dengan tujuan untuk
mencegah berkembangnya konflik yang bersifat
destruktif dan mengubahnya menjadi hubungan yang
konstruktif dan kooperatif.
6
MANAJEMEN KONFLIK
● SELALU menilai 3 hal yaitu Situasi, Sikap (Attitude), dan
Perilaku (Behaviour).
● Perlu menilai kerjasama dan sikap asertif dari orang atau
kelompok yang bertikai.
● Memperhatikan besar, rendah, dan tingginya intensitas
konflik yang tergantung pada tahap konflik.
● Penyelesaian konflik membutuhkan waktu yang relatif.
● Penyelesaian konflik membutuhkan ketenangan hati, tidak
menggunakan emosi tetapi dengan kesabaran dan mau
selalu memikirkan YANG TERBAIK UNTUK SEMUANYA.
7
Konflik rentan muncul ketika melakukan
asuhan keperawatan
8
PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK
• Tekanan waktu
• Pertikaian antar pribadi • Kekuasaan yang terbatas
• Persepsi tidak sama • Konflik struktural (konflik hierarki,
• Tujuan yang bertentangan/ konflik fungsional, konflik lini & staf)
ketidakcocokan tujuan • Hambatan komunikasi (Bahasa
• Peran tidak sesuai/ tidak jelas yang sulit dimengerti, supervisi
tidak konsisten, informasi tidak
• Kekaburan tugas lengkap)
• Tanggung jawab yang tidak • Bermacam-macam norma dan
dideskripsikan secara jelas
aturan/ kebijakan yang tidak masuk
• Kekurangan sumber daya akal
• Orientasi akan adanya perubahan
9
Konflik dan Perubahan merupakan dua
macam hal yang saling berkaitan:
Konflik dapat menimbulkan
1 perubahan
Perubahan dapat
2 menimbulkan konflik
10
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KONFLIK
Faktor Internal Faktor Eksternal
11
KATEGORI KONFLIK
Konflik Intrapersonal
Konflikterjadi pada diri individu itu sendiri. Keadaan ini
merupakan masalah internal untuk mencari nilai dan
keinginan dari konflik yang terjadi.
Konflik Interpersonal
Konflikterjadi antara dua orang atau lebih sebagai bagian
dari hubungannya dengan orang lain dalam penyelesaian
tugas dan perannya.
Konflik Intergroup (antar kelompok)
Konflikterjadi antara dua atau lebih dari kelompok dalam
satu bagian atau organisasi.
12
JENIS KONFLIK
Konflik Tugas
Konflikyang berhubungan dengan isi dan sasaran
pekerjaan
Konflik Proses
Konflikyang berhubungan dengan cara melakukan
pekerjaan
Konflik Hubungan
Konflik yang didasarkan atas hubungan personal
13
TIPE KONFLIK
Konflik Langsung
Konflikyang terjadi secara langsung dan disebabkan oleh
perbedaan pandangan antara satu orang dengan orang lain
atau terjadinya gangguan hubungan interpersonal ->
Biasanya lebih mudah diselesaikan melalui interpersonal.
Konflik Tidak Langsung
Biasanya terjadi karena perbedaan pandangan antara
individu dengan organisasi, misalnya penetapan protap
yang tidak sesuai, sehingga dapat menimbulkan kekesalan
para staf, dan seringkali diekspresikan secara tidak
langsung, misalnya sering tidak masuk kerja tanpa
pemberitahuan, menyerang melalui orang lain. 14
TIPE-TIPE SITUASI KONFLIK
KONFLIK VERTIKAL
Konflikterjadi antara atasan dan bawahan (berbeda
jenjang dalam struktur organisasi)
KONFLIK HORIZONTAL
Terjadiantara sesama karyawan atau kelompok yang
berada pada hierarki yang sama.
KONFLIK GARIS STAFF
Bila konflik terjadi antara staf pada bidang tertentu
KONFLIK PERANAN
Terjadibila komunikasi antar anggota tidak kompetibel
bagi pemegang peranan. 15
JENIS PANDANGAN KONFLIK
Konflik disebabkan oleh kesalahan- Konflik timbul oleh banyak sebab, termasuk
kesalahan manajemen dalam struktur organisasi, perbedaan tujuan yang
perancangan dan pengelolaan tidak dapat dihindarkan, perbedaan dalam
organisasi atau oleh pengacau. persepsi dan nilai-nilai pribadi dan sebagainya.
19
DAMPAK KONFLIK
Aspek Positif Aspek Negatif
Membantu setiap orang untuk Penurunan efektifitas kerja
saling memahami perbedaan
pekerjaan dan tanggung jawab. Penolakan
Saluran baru untuk komunikasi Resistensi terhadap perubahan
Menumbuhkan semangat baru Apatis
pada staf Acuh tak acuh
Memberikan kesempatan untuk Bahkan mungkin muncul
menyalurkan emosi luapan emosi destruktif
Menghasilkan distribusi sumber Demonstrasi
tenaga yang lebih merata dalam
organisasi
20
PROSES TERJADINYA KONFLIK
21
PROSES TERJADINYA KONFLIK
22
PROSES TERJADINYA KONFLIK
23
PROSES TERJADINYA KONFLIK
28
STRATEGI PENYELESAIAN (RESOLUSI)
KONFLIK
4. AKOMODASI atau KERJASAMA (Accomodation or Cooperating)
Strategi ini dilakukan bila:
Kita merasa salah dan memberi kesempatan untuk perbaikan posisi agar kita
dapat belajar dan mendengar
Isunya lebih penting bagi pihak lain daripada untuk kita. Diperlukan agar
kerjasama tetap terjaga.
Harmoni dan stabilitas menjadi sangat penting
Untuk memberikan kesempatan pada bawahan berkembang, belajar dari
kesalahan
Pada strategi ini seseorang berusaha mengakomodir permasalahan dan memberi
kesempatan orang lain untuk menang.
Masalah utama dengan strategi ini biasanya tidak terselesaikan atau dalam
situasi “WIN-LOSE”.
29
STRATEGI PENYELESAIAN (RESOLUSI)
KONFLIK
5. PENEKANAN (Smoothing)
Penyelesaian konflik dengan mengurangi komponen
emosional dalam konflik
Strategi ini dilakukan bila:
Konflikyang ringan, tetapi untuk konflik yang besar misalnya
persaingan pelayanan tidak dapat dipergunakan
30
STRATEGI PENYELESAIAN (RESOLUSI)
KONFLIK
6. KOLABORASI (Collaboration)
Strategi ini dilakukan apabila:
Bertujuan untuk menemukan solusi integrative
Ditujukanuntuk menggabungkan cara pandang individu-individu
dengan perspektif yang berbeda
Bertujuan untuk mencapai komitmen dengan jalan menggabungkan
kepentingan-kepentingan menjadi satu consensus.
Metode ini membutuhkan sikap asertif dan kooperatif yang tinggi, dan
masing-masing pihak mempunyai komitmen untuk menyelesaikan
masalah.
Melalui strategi ini kedua pihak yang terlibat menentukan tujuan
bersama untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Strategi ini popular31
dengan “WIN-WIN”. 31
STRATEGI MANAJEMEN KONFLIK
1. LOSE – LOSE STRATEGY (Strategi Kalah-Kalah)
32
STRATEGI MANAJEMEN KONFLIK
1. LOSE – LOSE STRATEGY (Strategi Kalah-Kalah)
Strategi ini memenangkan satu pihak saja. Pihak-pihak yang berkonflik dalam
keadaan berat sebelah. Salah satu lebih kuat daripada lainnya. Dalam situasi
seperti ini, apapun cara yang ditempuh (negosiasi, musyawarah, atau
lainnya) akan selalu memenangkan satu pihak saja.
Berikut beberapa cara strategi ini dalam menyelesaikan konflik:
Melarikan diri
Taktik damai dan penghalusan (untuk menghindari terjadinya konfrontasi)
Bujukan (mempertimbangkan informasi yang faktual dan relevan)
Taktik tekanan dan paksaan (menggunakan kekuasaan dan kekuatan
melalui sikap otoriter)
Taktik yang dominan pada tawar-menawar (terciptalah suatu kompromi)
34
STRATEGI MANAJEMEN KONFLIK
3. WIN – WIN STRATEGY (Strategi Menang-Menang)