Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN

KONFLIK
DALAM
KEPERAWATAN
N A S R U L L A H W, M M R S
KONFLIK
• Konflik adalah perbedaan
pandangan atau ide antara
seseorang dengan orang lain
(Gillies, 1989)
• Sebagai masalah internal &
eksternal yang terjadi sebagai
akibat dari perbedaan pendapat,
nilai-nilai atau keyakinan dari
dua orang atau lebih (Marquis &
Huston)
CARA PANDANG
1. Tradisional dimana konflik menjadi
sesuatu yang harus dihindari
2. Hub. Antar Manusia dimana konflik
merupakan hasil alamiah dari hubungan
dalam kelompok dan tidak dapat
dihindarkan
3. Intraksionis dimana konflik bukan hanya
kekuatan yang positif tetapi merupakan
keharusan bagi satu kelompok untuk
berkinerja dengan efektif.
PENYEBAB
1.Rasa frustasi atau
ketidakpuasan
2.Tingginya tingkat
ketergantungan dalam
pelayanan Keperawatan.
3.Persepsi tidak sama
4.Peran tidak sesuai/tidak jelas
SUMBER KONFLIK ANTAR PRIBADI
1.Perhatian pada diri
sendiri
2.Tujuan yang
bertentangan
3.Kesukaran membagi
sumber daya yang ada
4.Kekuasaan yang terbatas
5.Perbedaan ideology
dalam satu kelompok
6.Bermacam-macam norma
dan aturan
7.Hubungan antar manusia
SUMBER UTAMA KONFLIK ORGANISASI
1.Kepentingan pribadi
atau kelompok
2.Kehilangan status
pribadi atau kelompok
3.Kehilangan
wewenang
4.Kehilangan sumber-
sumber
5.Tidak mendapatkan
hak
6.Ancaman
terhadapnilai-nilai
KATEGORI KONFLIK
1.Konflik Intrapersonal : Konflik terjadi pada
diri individu itu sendiri. Keadaan ini
merupakan masalah internal untuk mencari
nilai dan keinginan dari konflik yang terjadi.
2.Konflik Interpersonal : Konflik terjadi antara
dua orang atau lebih sebagai bagian dari
hubungannya dengan orang lain dalam
penyelesaian tugas dan perannya.
3.Konflik Intergroup (antar kelompok): Konflik
terjadi antara dua atau lebih dari kelompok
orang dalam satu bagian atau organisasi.
DAMPAK KONFLIK
 Negatif (-) :
• Menimbulkan perilaku
konflik
MENURUNKAN
• Menolak kerjasama
• Kompetisi tak sehat
PRODUKTIFITA
• Menguasai/mendominasi S KERJA
• Merusak kesatuan

MENINGKATKA
 Positif (+) N MOTIVASI
KONFLIK DAPAT MENJADI POSITIF
• JIKA TAK DIABAIKAN
• BERPERAN/BERFUNG
SI UNTUK
PERUBAHAN-
PERUBAHAN.
• PROSES
PENYELESAIANYA
TEPAT
KONFLIK DAPAT MENJADI NEGATIF
Jika mengganggu :
• Energi SDM
• Sumber-sumber yang ada
• Waktu
• Tidak dikontrol dan
menimbulkan kekacauan
• Proses penyelesaianya
kurang tepat
MEKANISME KONFLIK

Tahap I : Potensial Opposition


Komunikasi Komunikasi yang tersumbat
merupakan potensi konflik
yang utama
Struktur Semakin besar kelompok
dan kompleks organisasi,
semakin besar terjadi
konflik
Variabel personality
Sistem nilai dan
kepribadian anggota
kelompok menentukan
MEKANISME KONFLIK

Tahap II : Cognition and


Personalization
Perceived Conflict.
Merupakan kewaspadaan satu
atau lebih pihak tentang
adanya keadaan yang
memberikan kesempatan
timbulnya konflik
Felt Conflict.
Keterlibatan emosional dalam
konflik yang menimbulkan
MEKANISME KONFLIK

Tahap III : Behavior


 Menimbulkan konflik
terbuka
 Pecahnya pertengkaran
mulut atau tingkah laku
 rasa bermusuhan akan
disampaikan secara
verbal atau melalui
perilaku.
 Personal yang terlibat
bereaksi terhadap konflik,
 Menarik diri atau
MEKANISME KONFLIK

Tahap IV : Aftermath
hasil akhir konflik dapat
menghasilkan kinerja kelompok
tetap terkendali
atau
sebaliknya kinerja kelompok
menurun.
ANALISA KONFLIK

Penyerang menyenangi sikap


agresif
Korban merupakan kelompok
penderita atau yang
menampung kehinaan
Penghasut Suka memprakarsai dan
mengamati konflik
antara 2 kelompok
ANALISA KONFLIK
Persoalan pokok yang mendasari konflik:
1.Dapat memisahkan persoalan utama
dan persoalan simptomatis.
2.Jenis konflik
3.Tingkatan/ tahap konflik
4.Tingkah laku penyebab konflik
5.Beratnya pergulatan/ Peliknya Konflik
Kepelikan konflik dinilai melalui :
frekwensi dan lamanya pertemuan 2
pihak, tingkat emosional dari
pertukaran dan pikiran terbuka atau
tertutup dari 2 pihak
PENYELESAIAN KONFLIK
1. Pengkajian
• Analisa situasi konflik
• Analisa dan memastikan isu yg berkembang
• Menyusun tujuan
2. Identifikasi Permasalahan
• Sumber/penyebab konflik
• Personal yang terlibat
• Tahap konflik
• Tipe konflik
• Klarifikasi dan validasi
• Persamaan pandangan
3. Intervensi
Penyelesaian konflik
PENYELESAIAN KONFLIK
1. Selalu menilai tiga hal yaitu
Situasi, Sikap (attitude) dan
Perilaku (behaviour)
2. Perlu menilai kerjasama dan sikap
asertif dari orang atau kelompok
yang bertikai
3. Memperhatikan besar, rendah dan
tingginya intensitas konflik yang
tergantung pada tahap konflik
4. Penyelesaian konflik
membutuhkan waktu yang relatif
5. Penyelesaian konflik
membutuhkan ketenangan hati,
tidak menggunakan emosi tetapi
dengan kesabaran dan mau selalu
memikirkan YANG TERBAIK UNTUK
SEMUANYA.
PENYELESAIAN KONFLIK
PERAN MANAJER
1.Mengabaikan Konflik
Konflik dapat diabaikan bila Don’t be
persoalan pokok/persoalan Noise
dasarnya kecil, konflik tidak Please...
mempengaruhi perawatan
pasien atau proses kerja,
dan bila kedua pihak
mampu mengatasi konflik.
2. Turun Tangan
Manajer harus turun tangan
bila konflik mempengaruhi
pasien atau proses dan
mekanisme kerja atau
konflik
melibatkan/mempengaruhi
banyak orang.
INTERVENSI
1.Memisahkan kedua
pihak
2.Teguran tertulis
atau pengskorsan
3.Solusi kompromi
4.Penerimaan kedua
pihak
5.Solusi yang
terintegrasi
KESIMPULAN
1.Dimana seseorang mempunyai
perbedaan minat, motivasi, kemampuan
dan perilaku yang harus bekerja sama
dalam situasi yang kompleks seringkali
menyebabkan konflik.
2.Jika penyelesaian konflik dapat dilihat
metoda yang tepat, maka situasi kerja
akan dapat menyenangkan kembali
3.Dibutuhkan peningkatan kesadaran diri,
sensifitas dan asertif serta kooperatif
dapat meningkatkan kemampuan
seseorang dalam menyelesaikan konflik
OUR GOAL
IF WE CAN
CONTROL
THE
CONFLICK

Anda mungkin juga menyukai