Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Konflik

dan Negoisasi
Oleh : Faik Agiwahyuanto
Capaian Pembelajaran dan Tujuan
• Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengkoordinasikan antara manajemen
konflik dan negoisasi.
• Tujuan :
• Menjelaskan konflik pada jajaran manajerial
• Menjelaskan negoisasi yang dilakukan
• Menjelaskan dan mengkoordinasikan antara manajemen konflik dan proses negoisasi
Konflik
• Konflik didalam managemen merupakan salah satu faktor
yang dapat menghambat produktifitas kerja di suatu
organisasi
• Konflik tsb yaitu suatu Perasaan senang atau tidak senang
terhadap seseorang, seringkali juga dapat menimbulkan
konflik didalam pekerjaan.
• Konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara
seseorang dengan orang lain (Gillies, 1989)
• Sebagai masalah internal & eksternal yang terjadi sebagai
akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai atau keyakinan
dari dua orang atau lebih (Marquis & Huston)
Cara Pandang Terhadap Konflik
Dalam memahami konflik, berbagai cara pandang
yang umum dimiliki oleh pribadi atau kelompok :
Cara pandang tradisional  dimana konflik
menjadi sesuatu yang harus dihindari
Cara pandang Hub. Antar Manusia  dimana
konflik merupakan hasil alamiah dari hubungan
dalam kelompok dan tidak dapat dihindarkan
Cara pandang Intraksionis konflik bukan hanya
kekuatan yang positif tetapi merupakan keharusan
bagi satu kelompok untuk berkinerja dengan efektif.
Penyebab dan Sumber Konflik
• Beberapa kebutuhan dasar
manusia akan dapat terpenuhi 
rasa frustasi atau ketidakpuasan
• Tingginya tingkat ketergantungan
dalam pelayanan Keperawatan.
• Persepsi tidak sama
• Peran tidak sesuai/tidak jelas
Ada 7 sumber konflik dalam hubungan antar pribadi &
kelompok …..
1. Perhatian pada diri sendiri
2. Tujuan yang bertentangan
3. Kesukaran membagi sumber daya yang
ada
4. Kekuasaan yang terbatas
5. Perbedaan ideology dalam satu
kelompok
6. Bermacam-macam norma dan aturan
7. Hubungan antar manusianya
Kategori Konflik
a. Konflik Intrapersonal : Konflik terjadi pada
diri individu itu sendiri. Keadaan ini
merupakan masalah internal untuk
mencari nilai dan keinginan dari konflik
yang terjadi.
b. Konflik Interpersonal : Konflik terjadi
antara dua orang atau lebih sebagai bagian
dari hubungannya dengan orang lain dalam
penyelesaian tugas dan perannya.
c. Konflik Intergroup (antar kelompok):
Konflik terjadi antara dua atau lebih dari
kelompok orang dalam satu bagian atau
organisasi.
Dampak terjadinya Konflik…..
a. Dampak Negatif (-) :
Menimbulkan perilaku konflik
Menolak kerjasama
Kompetisi tak sehat
Menguasai/mendominasi
Merusak kesatuan

MENURUNKAN PRODUKTIVITAS KERJA


b. Dampak Positif (+) : MENINGKATKAN
MOTIVASI KERJA
Konflik Dapat (+), Apabila ……
a. Apabila konflik tidak diabaikan
b. Apabila konflik berperan/berfungsi
untuk perubahan-perubahan
c. Apabila proses penyelesaiannya
tepat
Konflik Dapat (-), Apabila ……
a. Konflik Mengganggu, apabila :
 Energi SDM
Energi SDM  Sumber-sumber yang ada
Sumber-sumber yang ada
Waktu
 Waktu
b. Konflik tidak dapat dikontrol 
menimbulkan kekacauan
c. Proses penyelesainnya kurang
tepat
Dampak Konflik dapat Dibedakan ….
• Konflik Fungsional, konflik yang
dapat memberi dampak
peningkatan kreatifitas dan
produktifitas kelompok
• Konflik Disfungsional, konflik yang
memberi dampak menghambat
kinerja kelompok dan menurunkan
kreatifitas dan produktifitas
kelompok
PROSES ATAU MEKANISME KONFLIK
Tahap I : Potensial Opposition yang memiliki
tiga komponen :

 Komunikasi  Komunikasi yang tersumbat


merupakan potensi konflik yang utama

 Struktur  Semakin besar kelompok dan kompleks


organisasi, semakin besar terjadi konflik

 Variabel personal  Sistem nilai dan kepribadian


anggota kelompok menentukan besarnya
kemungkinan konflik.
Mis. Pribadi yang otoriter, mau menang sendiri, sulit
menghargai orang lain  mudah memicu konflik.
Proses/Mekanisme Konflik
Tahap II : Cognition and Personalization
• Perceived Conflict. Merupakan kewaspadaan satu atau lebih
pihak tentang adanya keadaan yang memberikan
kesempatan timbulnya konflik

• Felt Conflict. Keterlibatan emosional dalam konflik yang


menimbulkan kegelisahan, ketegangan, frustasi, atau
tindakan kekerasan
Proses/Mekanisme Konflik
Tahap III : Behavior (Perilaku)  menimbulkan konflik terbuka
• Pecahnya pertengkaran mulut atau tingkah laku  rasa
bermusuhan akan disampaikan secara verbal atau melalui
perilaku.

• Personal yang terlibat bereaksi terhadap konflik, mulai menarik


diri atau menghindar dari konflik atau upaya penyelesaian
konflik.
Proses/Mekanisme Konflik
Tahap IV : Aftermath, hasil akhir konflik
• Umumnya dapat menghasilkan kinerja kelompok tetap
terkendali atau sebaliknya kinerja kelompok menurun.
Tipe Konflik
Konflik langsung
Konflik yang terjadi secara langsung dan disebabkan oleh perbedaan pandangan
antara satu orang dengan orang lain atau terjadinya gangguan hubungan
interpersonal  Biasanya lebih mudah diselesaikan melalui intervensi
interpersonal.

Konflik tidak langsung.


Biasanya terjadi karena perbedaan pandangan antara individu dengan
organisasi, misalnya penetapan protap yang tidak sesuai, sehingga dapat
menimbulkan kekesalan para staf, dan seringkali diexpresikan secara tidak
langsung, misalnya sering tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan, menyerang
melalui orang lain,
Analisa Konflik dan Negosiasi
1. Anggota kelompok/peran didalam situasi kelompok
a. Penyerang  menyenangi sikap agresif
b. Korban  merupakan kelompok penderita atau yang menampung kehinaan
c. Penghasut  Suka memprakarsai dan mengamati konflik antara 2 kelompok
2. Persoalan pokok yang mendasari konflik
Dapat memisahkan persoalan utama dan persoalan simptomatis.
2. Jenis konflik
3. Tingkatan/ tahap konflik
4. Tingkah laku penyebab konflik
5. Beratnya pergulatan/ Peliknya Konflik  Kepelikan konflik dinilai melalui : frekwensi
dan lamanya pertemuan 2 pihak, tingkat emosional dari pertukaran dan pikiran
terbuka atau tertutup dari 2 pihak
6. Akibat yang mungkin timbul
Proses Penyelesaian Konflik
1. Pengkajian
• Analisa situasi konflik
• Analisa dan memastikan isu yg berkembang
• Menyusun tujuan
2. Identifikasi
o Permasalahan
o Sumber/penyebab konflik
o Personal yang terlibat
o Tahap konflik
o Tipe konflik
o Klarifikasi dan validasi
o Persamaan pandangan
3. Intervensi
• Penyelesaian konflik
Penyelesaian Konflik
1. Selalu menilai tiga hal yaitu Situasi, Sikap
(attitude) dan Perilaku (behaviour)
2. Perlu menilai kerjasama dan sikap asertif dari
orang atau kelompok yang bertikai
3. Memperhatikan besar, rendah dan tingginya
intensitas konflik yang tergantung pada
tahap konflik
4. Penyelesaian konflik membutuhkan waktu
yang relatif
5. Penyelesaian konflik membutuhkan
ketenangan hati, tidak menggunakan emosi
tetapi dengan kesabaran dan mau selalu
memikirkan YANG TERBAIK UNTUK
SEMUANYA.
Kesimpulan
• Dimana seseorang mempunyai perbedaan minat, motivasi,
kemampuan dan perilaku yang harus bekerja sama dalam situasi yang
kompleks seringkali menyebabkan konflik.
• Jika penyelesaian konflik dapat dilihat metoda yang tepat, maka situasi
kerja akan dapat menyenangkan kembali
• Dibutuhkan peningkatan kesadaran diri, sensifitas dan asertif serta
kooperatif dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam
menyelesaikan konflik.

Anda mungkin juga menyukai