Mengapa ??
Manusia memiliki persamaan dan perbedaan
perilaku pikiran berbeda sehingga memicu
terjadi konflik
Manajemen Konflik
KONFLIK adalah
Sumber Konflik
Konflik timbul sebagai hasil adanya
komunikasi, hubungan pribadi, atau
struktur organisasi yang bermasalah
Manajemen Konflik
5
a. Komunikasi…
Salah
pengertian yang berkenaan dengan
kalimat
bahasa yang sulit dimengerti,
informasi yang mendua dan tidak
lengkap,
gaya individu manajer yang tidak
konsisten
Manajemen Konflik
6
b. Struktur…
Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan
kepentingan-kepentingan atau sistem penilaian yang
bertentangan,
Persaingan untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas,
Saling ketergantungan dua atau lebih kelompok-kelompok
kegiatan kerja untuk mencapai tujuan
Manajemen Konflik
7
c. Pribadi….
Ketidaksesuaiantujuan atau nilai-nilai sosial pribadi
karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan
mereka,
Perbedaan dalam nilai-nilai atau persepsi
Manajemen Konflik
8
Manajemen Konflik
9
Manajemen Konflik
10
Manajemen Konflik
11
Manajemen Konflik
12
Manajemen Konflik
Jenis-jeniskonflik :
Konflik yang terjadi dalam diri seseorang (person role
conflict).
Konflik antar peranan (inter-role conflict).
Konflik yg timbul karena seseorang harus memenuhi
harapan beberapa orang (intersender conflict).
Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang
bertentangan (intrasender conflict).
Perilaku Organisasi
17
Tahap IV Perilaku
Pada tahap ini konflik tampak nyata, mencakup pernyataan,
tindakan dan reaksi yg dibuat pihak2 yg berkonflik.
Tahap V Hasil
Pada tahap ini konflik dapat ditentukan apakah merupakan
Konflik Fungsional atau Konflik Disfungsional.
26
Konflik Antar – Grup
Perilaku Organisasi
Intergroup Conflict vs Performance
28
Hubungan Tingkat Konflik Antar Kelompok dengan Kinerja Organisasi
Tingkat Dampak pada Ciri Organisasi Kinerja
Konflik Organisasi Organisasi
Perilaku Organisasi
30
meningkatkan valume penjualan dengan memberikan persyaratan
persyaratan pembelian yang lunak, seperti kredit dengan bunga
rendah, jangka waktu yang lebih lama, seleksi calon pembeli
yang tidak terlalu ketat dan sebagainya. Upaya yang dilakukan
oleh bagian penjualan semacam ini mungkin akan mengakibatkan
peningkatan jumlah piutang dalam tingkat yang cukup tinggi.
Apabila hal ini dipandang dari sudut keuangan, mungkin tidak
dikehendaki karena akan memerlukan tambahan dana yang cukup
besar.
Perilaku Organisasi
Tiga kelompok saling ketergantungan31 kerja :
Saling ketergantungan yang dikelompokkan (Pooled
interdepence) : saling ketergantungan yang tidak memerlukan
adanya interaksi diantara karena setiap kelompok bertugas
secara terpisah.Potensi konfliknya rendah
Saking ketergantungan berurutan (Sequential interdepence) ,
memerlukan satu kelompok untuk menyelesaikan tugasnya
sebelum kelompok lain dapat menyelesaiakan tugasnya.Tugas
diselesaikan secara berurutan. Potensi konfliknya tinggi
Saling ketergantungan timbal balik( Reciprocal interdepence) ,
memerlukan hasil kelompok untuk dijadikan masukan bagi
kelompok lain dalam organisasi. Potensi konfliknya cukup
besar. Sehingga diperlukan koordinasi efektif yang melibatkan
keahlian manajemen dalam proses komunikasi organisasi dan
pengambilan keputusan
Perilaku Organisasi
32
4. Perbedaan persepsi
Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan
perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa
mengarah ke timbulnya konflik. Sebagai contoh : seorang
pimpinan muda mungkin merasa tidak senang sewaktu
diberi tugas rutin karena dianggap kurang menantang
kreativitasnya untuk berkembang, sementara pimpinan
yang lebih senior merasa bahwa tugas rutin tersebut adalah
bagian dari pelatihan.
5. Sebab-sebab lain
Selain sebab-sebab di atas, sebab-sebab lain yang mungkin
dapat menimbulkan konflik dalam organisasi misalnya
gaya seseorang dalam bekerja, ketidakjelasan organisasi
dan masalah-masalah komunikasi.
Perilaku Organisasi
33
Konsekuensi Konflik Antar Kelompok Yang
Disfungsional :
Perubahan yg dapat terjadi intrakelompok dan antar kelompok
sebagai hasil konflik antar kelompok yg disfungsional
A. Perubahan dalam kelompok , perubahan ini umumnya
menghasilkan konflik yang berlanjut dan berkembang
Meningkatkan kohesivitas kelompok, anggota menjadi lebih
setia kepada kelompok
Munculnya kepemimpinan otokratis, ketika ancaman terlibat
diperlukan kepemimpinan yang kuat dan cenderung
meninggalkan kepemimpinan demokratis.
Perilaku Organisasi
Fokus 34
pada aktivitas, kelompok menjadi berorientasi pada
tugas dimana penekanan pada penyelesaiaan tugas kelompok
dan mengalahkan musuh
Menekankan pada loyalita