Tujuan pembelajaran :
10.1 Pendahuluan
Dalam sebuah organisasi tidak terlepas terjadinya konflik, selama ini konflik lebih
banyak dipandang sebagai hal yang bersifat negative karena dapat menciptakan
kondisi yang kacau dalam organisasi padahal disisi lain dalam batas tertentu konflik
dapat bersifat positif.
1
Konflk adalah sebagai proses di mana suatu kelompok merasa atau mempersepsikan
kelompok lain akan mendapatkan atau menggunakan tindakan yang bertentangan
dengan kelompoknya (Greenberg dan Baron, 2003).
Konflik adalah “konflik timbul dari ketidaksepakatan atas tujuan yang perlu dicapai
atau metode yang digunakan untuk mencapainya” (Davis).
Dari pendapat di atas maka suatu konflik dalam organisasi mencakup beberapa hal
sebagai berikut :
1. Terjadi perbedaan kepentingan
2. Ketidakcocokan tujuan
3. Perbedaan dalam penafsiran fakta
4. Ketidaksepakatan pada pengharapan perilaku
5. Sifat-sifat pribadi
6. Komunikasi yang kurang baik
7. Nilai-nilai berbeda.
1. Pandangan tradisional :
Yaitu dimana konflik ada karena adanya kesalahan fungsi dan menganggap
bahwa semua konflik itu buruk (kekerasan).
2. Pandangan hubungan manusia :
Menyatakan bahwa konflik merupakan peristiwa yang wajar dalam semua
kelompok atau organisasi, dalam pandangan ini mengatakan bahwa konflik tidak
dapat di dihindari dan bahkan ada kalanya konflik bermanfaat bagi kinerja
kelompok.
3. Pandangan interaksionis :
Keyakinan bahwa konflik dalam kelompok atau organisasi diperlukan (konflik
posistif) agar kelompok atau organisasi berkinerja efektif dan dapat membuat
anggota kelompok atau organisasi lebih kreatif (kompetitif).
2
10.3 Pandangan tentang konflik
Dampak konflik bias positif atau negatif dalam organisasi oleh sebab itu konflik
dapat dibedakan yaitu :
Konflik yang bersifat konstruktif (fungsional) yaitu “pertentangan antar individu atau
kelompok yang bermanfaat bagi organisasi”. Sedangkan konflik destruktif
yaitu “pertentangan antar pribadi atau kelompok yang merintangi prestasi
(keberhasilan) organisasi”.
3. Pandangan interaksionis
Menganggap konflik bukan hanya suatu kekuatan positif tetapi juga mutlak perlu
agar kelompok dapat bekerja dengan baik (efektif), karena itu bagaimana
mengelola konflik ni agar mendjadi pendorong dinamika dalam kehidupan
berkelompok atau organisasi.
3
1. Konflik peran
Yaitu konflik yang terjadi karena individu tidak cocok dengan peraturan yang
berlaku.
2. Konflik antar peran
Yaitu konflik yang terjadi karena individu yang menjbat lebih dari satu jabatan
(peran).
4. Konflik dalam diri individu
Yaitu konflik yang timbul dari individu (karyawan) karena ketidakpastian
pekerjaan saling berentangan pekerjaan, diluar batas kemampuan.
3. Konflik antara individu dan kelompok
Yaitu konflik yang terjadi karena individu tidak melakukan sesuai dengan norma
atau aturan kelompok.
4. Konflik struktural seperti :
a. Konflik hirarkis : (antara berbagai tingkatan dalam organisasi)
b. Konflik fungsional : (antara berbagai unit fungsional misalnya bag.
Produksi dengan bag. Pemasaran)
a. Konflik lini staf : (antara pimpinan dengan stafnya).
5. Konflik antar kelompok
Yaitu konflk yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain
karena perbedaan kepentingan.
6. Konflik antar pribadi
Yaitu yang terjadi karena faktor kepribadian antar individu (“benci”, “muak”).
7. Konflik yang timbul karena informasi yang masuk saling bertentangan.
4
Gambar : …
Beberapa jenis konflik seperti dalam skema
Konflik antar
peran
Konflik Peran
Konflik dalam
individu
Konflik
Konflik Konflik antara
informasi
Konflik individu dan
saling
kelompok
bertentangan
5
Ketergantungan kerja terjadi ketika dua kelompok saling tergantungsatu sama lain
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
2. Perbedaan persepsi
Perbedaan tujuan di antara anggota kelompok dalam organisasi juaga berkaitan
dengan perbedaan nilai-nilai, sikap, dan persepsi sehingga menimbulkan konflik.
3. Kemenduaan organisasional (tujuan ganda)
Tanggungjawab kelompok yang dirumuskan secara mendua/ambiguous dan tujuan
tidak jelas.
Gambar : …..
Penyebab konflik seperti dalam skema
Pembagian
sumber daya yang Perbedaan
terbatas dalam
berbagai
tujuan
Konflik dalam
organisasi
Saling
ketergantung
an kerja
Perbedaan nilai-
nilai
Kemenduaan Komunikasi
(ambiguous) organisasi yang tidak jelas
(tujuan ganda)
antar kelompok
6
10.6 Pendekatan dalam menangani konflik
Pendekatan-pendekatan untuk menangani konflik di dalam organisasi sebagai berikut
:
1. Pendekatan Kekuasaan
Cenderung menyelesaikan konflik berorientasi penggunaan kekuasaan untuk
menyelesaikan perbedaan di antara kelompok dan pendekatan ini tepat untuk
stuasi tertentu, di mana suatu keputusan atau tindakan cepat harus segera diambil.
Misalnya : pemutusan hubungan kerja secara masal, implementasi jadwal kerja
baru serta memaksa kebijakan dan prosedur kerja baru yang tidak disetujui pihak
lain.
2. Pendekatan akomodasi
Berusaha memberikan perhatihan yang minimal untuk kelompoknya dan
memberikan perhatihan yang maksimal kepada kelompok lain, sehingga upaya
memenuhi kepentngan kelompok lain melalui akomodasi.
3. Pendekatan kolaborasi
Yaitu masing-masing kelompok yang konflik berkolaborasi untuk
menyelesaikannya dengan cara pandang yang dapat menciptakan solusiyang
berkualitas.
4. Pendekatan penghindaran
Menghindari masalah yang tepat ketika konflik memanas menyegarkan situasi dan
mengembalikan sudut pandang yang obyektf.
5. Pendekatan kompromi
Untuk mencari jalan tengah kompromi menjadi efektif apabila dua kelompok
memiliki kekuasaan yang relatif seimbang dan memiliki tujuan yang sama.
7
Gambar : ……
Pendekatan mengatasi konflik seperti dalam skema
Pendekatan Menggunakan
kompromi kekuasaan
Pendekatan
penghindara Pendekatan
n
kolaborasi
antar kelompok
Hubungan konflik dengan kinerja organisasi
Konflik dapat berdampak positif maupun negatif terhadap kinerja organisasi sebagai
berikut :
8
Optimal Fungsional a. Gerakan positif kea rah pencapaian Tinggi
tujuan
b. Inovasi dan perubahan
c. Kreativitas dan adaptasi yang cepat
terhadap perubahan lingkungan
10.7 Negosiasi
Adalah pembicaraan dengan orang lain dengan maksud untuk mencapai kompromi
atau kesepakatan, misalnya negosiasi dalam komunikasi bisnis dimana dua belah
pihak yang mempunyai kepentingan yang sama atau bertentangan bertemu dan
berbcara untuk mencapai kesepakatan.
9
C. Cara untuk meyakinkan orang lain yaitu :
1. Hormatilah pendapat lawan.
2. Bersikaplah empati (penuh tenggang rasa.
3. Sentuhlah perasaan yang mulia dan yang bagus.
4. Jika kta yang salah cepatlah mengatakan bahwa saya yang salah.
Proses negosiasi tidak selalu berhasil artinya tidak akan mencapai persetujuan, dan
kemudian timbul masalah mengenai alternative jalan tindakan apa yang harus
dipertimbangkan dalam keadaan inilah diperlukan bantuan pihak ke tiga dalam
bentuk :
1. Konsiliasi
Konsiliator membantu pihak-pihak yang bersangkutan untuk mencapai persetujuan
akhir.
2. Mediasi
Mediator mengusulkan sebuah jalan keluar yang bias diterima atau ditolak pihak-
pihak yang bersangkutan.
10
3. Arbitrase
Pihak-pihak yang bersangkutan setju terlebih dahulu untuk menerima jalan keluar
yang diberikan arbiter.
Soal Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan konflik dalam organisasi jelaskan?
2. Jelaskan pandangan konflik dalam organisasi?
3. Jelaskan berbagai bentuk konflik yang potensial dalam organisasi?
4. Jelaskan sumber-sumber konflik dalam organisasi?
5. Apa yang dimaksud dengan negosiasi dan cara bernegosiasi?
Daftar Pustaka
11