ABSTRACT
PENDAHULUAN
yang berbeda. Selain itu bentuk persaingan
Setiap kelompok dalam satu organisasi, disengaja ataupun tidak sudah mulai terbuka yang
pastilah terjadi interaksi antara para individu yang dapat disebabkan oleh tuntutan internal maupun
ada di dalamnya. Interaksi ini dapat kita katakan eksternal organisasi. Pegawai Badan Kepegawai
sebagai hubungan dalam rangka pencapaian tujuan Daerah (BKD) Kabupaten Sanggau selaku aparatur
pribadi ataupun kelompok. Dalam suatu kelompok negara dalam menjalankan tugas dan tanggung
atau bahkan organisasi aktivitas yang dilakukan jawabnya sehari-hari melakukan sangat banyak
oleh seseorang saling terkait antara satu sama lain. interaksi yang sangat memungkinkan memicu
Sehingga merupakan hal yang wajar jika suatu saat munculnya konflik. Berbagai penyebab konflik
terjadi perbedaan. Perbedaan ini lama kelamaan tersebut dapat saja berupa komunikasi yang kurang
jika terus dibiarkan oleh para pihak yang berbeda lancar, pemahaman yang berbeda terhadap suatu
dapat menimbulkan konflik. Konflik yang terjadi hal dikarenakan latar belakang budaya, pendidikan
tidak menutup kemungkinan pada akhirnya akan dan pengalaman. Konflik yang terjadi tidak
memberikan dampak terhadap kinerja. menutup kemungkina pada akhirnya akan
Kecenderungan terjadinya konflik pada memberikan dampak terhadap kinerja.
organiasi dapat disebabkan oleh berbagai hal Apabila timbul konflik yang seharusnya tidak
misalnya: kemajuan teknologi baru, persaingan diharapkan, maka pimpinan ataupun para anggota
ketat, perbedaan kebudayaan dan nilai-nilai yang organisasi harus dapat memahami
dianut, serta berbagai pribadi
143
TRANSFORMASI: JURNAL MANAJEMEN PEMERINTAHAN \ VOL. 10 NO. 2 \ OKTOBER 2018: 143 – 154
apa yang sebenarnya terjadi dan mengetahui sebuah organisasi. Apakah konflik yang terjadi di
bagaimana cara menangani konflik yang muncul antara para anggota organisasi ataupun para
tersebut, tanpa merugikan pihak manapun. Hal ini anggota dengan pimpinan organisasi. Namun
mengandung arti bahwa anggota dan pimpinan dewasa ini ada beberapa pemikiran/pendapat
diharapkan harus dapat memilih cara yang sesuai bahwa konflik bahkan dapat berdampak positif
dalam menangani konflik yang muncul dengan bagi organisasi.
agar tidak menimbulkan dampak yang negatif
terhadap kinerja para anggota organisasinya. Robbins (2006: 546) mengemukakan
beberapa pandangan mengenai konflik, yaitu:
Tujuan Penelitian 1. Pandangan Tradisional.
Tujuan dari penelitian pada BKD Kabupaten Keyakinan bahwa semua konflik
Sanggau ini adalah untuk mengetahui, menguji dan membahayakan dan harus dihindari.
menganalisis: 2. Pandangan Hubungan Manusia.
1. Penanganan konflik yang ada di BKD Kab Keyakinan bahwa konflik merupakan hasil
Sanggau. alamiah dan tidak terhindarkan oleh
2. Pengaruh penanganan konflik tehadap kinerja kelompok.
baik secara parsial maupun simultan pada 3. Pandangan Interaksionis.
BKD Kab. Sanggau Keyakinan bahwa konflik tidak hanya menjadi
3. Cara penanganan konflik yang dominan yang kekuatan positif dalam kelompok namun
berdampak terhadap kinerja pegawai BKD konflik juga sangat diperlukan agar kelompok
Kab. Sanggau. berkinerja efektif.
144
Edy Sutrisno & Novi Desanti: Identifikasi Pendekatan dalam Penanganan Konflik dan Pengaruhnya ....
145
TRANSFORMASI: JURNAL MANAJEMEN PEMERINTAHAN \ VOL. 10 NO. 2 \ OKTOBER 2018: 143 – 154
Gambar 1
Lima Gaya Penanganan Konflik
Sumber: M. A. Rahim, “ A Strategy for Managing Conflict in Complex Organizations”, Human Relations, Januari
1985 hal 84, (dalam Kreitner & Kinicki, 2005 hal 174).
146
Edy Sutrisno & Novi Desanti: Identifikasi Pendekatan dalam Penanganan Konflik dan Pengaruhnya ....
tergantung pada faktor Konflik individu dan (Sugiyono, 2005: 90). Dalam penelitian ini yang
kelompok Karyawan administrasi PT Kusuma menjadi sample adalah pegawai tetap (PNS) BKD
Hadi Santosa (Lestari, 2012). yang berjumlah 34 (tiga puluh empat) orang.
2. Judul: “Pengaruh Komunikasi, Konflik dan
Pengumpulan data dalam penelitian ini
Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai”.
dilakukan melalui teknik wawancara, kuesioner,
Komunikasi, konflik dan disiplin kerja secara
dokumentasi dan observasi. Pada penelitian ini
simultan dan parsial berpengaruh signifikan
untuk mengukur skor dari variabel yang tergambar
terhadap kinerja pegawai adalah hasil analisis
pada setiap item-item pertanyaan menggunakan
yang ditunjukan dalam penelitian ini (Widodo
skala Likert. Skala Likert mempunyai ukuran dari
& Made Yuniari, 2013).
yang sangat positif sampai dengan yang sangat
3. Judul: “Pengaruh Konflik Peran Ganda, negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
Kecerdasan Emosional dan Komitmen pengaruh variabel Penanganan Konflik (X)
Organisasi terhadap kinerja Perawat Wanita terhadap Kinerja pegawai (Y) baik secara parsial
(Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Jakarta maupun simultan.
Pondok Kopi)”. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa konflik peran ganda,
HASIL DAN PEMBAHASAN
kecerdasan emosional dan komitmen
organisasi berpengaruh secara signifikan Penelitian menggunakan analisis statistik
terhadap kinerja perawat wanita (Meidah, deskriptif dengan menggambarkan item- item
2013). yang digunakan untuk mengetahui distribusi
frekuensi dari jawaban responden dari hasil
METODE PENELITIAN penyebaran kuesioner yang telah terkumpul.
Analisis ini juga digunakan untuk memperoleh
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penjelasan ataupun gambaran mengenai
penelitian kuantitatif yaitu peneliti mengumpulkan pendekatan pendekatan- pendekatan penyelesaian
data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep konflik (menghindar, mengakomodasi, kompetisi
sebagai variabel- variabel yang berhubungan dan kompromi atau negosiasi) dan kinerja pegawai.
yang berasal dari teori yang sudah ada yang Adapun deskripsi tentang data yang berkaitan
diperoleh oleh peneliti dan kemudian mencari dengan masing-masing variabel untuk lebih
datanya dengan menggunakan kuesioner untuk lengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 dan 2.
pengukuran variabel-variabel. Metode survei
digunakan untuk pengambilan sampel dari Dari tabel 1 diketahui frekuensi jawaban dari
populasi dan dengan menggunakan kuesioner beberapa butir pernyataan terkait variabel
sebagai instrumen pengumpulan data yang pokok penanganan konflik maka dapat diketahui nilai
(Singarimbun dan Effendi, 1995: 3). Berdasarkan yang paling besar adalah untuk indikator
tujuan penelitian yang ditetapkan, maka berinteraksi (memecahkan masalah) yang
penelitian ini adalah penelitian eksplanatori menunjukkan rata-rata keseluruhan jawaban
(Explanatory Research) yaitu penelitian yang pegawai berada pada skor item angka 4,296 yang
menyoroti hubungan antara variabel-variabel berarti item pernyataan berada pada daerah sangat
penelitian dan menguji hipotesis yang telah positif, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata
dirumuskan (Singarimbun dan Effendi, 1995: 5). pegawai menyatakan jika ada permasalahan yang
muncul mereka sangat ingin menemukan solusi
Lokasi penelitian yang dipilih adalah BKD bersama. Adanya keinginan untuk saling bertukar
Kabupaten Sanggau. Populasi adalah wilayah informasi dalam rangka memecahkan suatu
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek masalah sering dilakukan, hal ini dapat ditunjukkan
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu dengan 64,7% atau sebanyak 22 pegawai merasa
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan perlu untuk membagi informasi kepada
kemudian ditarik simpulannya
147
TRANSFORMASI: JURNAL MANAJEMEN PEMERINTAHAN \ VOL. 10 NO. 2 \ OKTOBER 2018: 143 – 154
sesama rekan kerja terutama informasi-informasi yang berkaitan dengan pnyelesaian pekerjaan sehingga
dapat meminimal munculnya ketidakadilan informasi yang dapat memicu timbulnya konflik yang tidak
diharapkan.
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Variabel Penanganan Konflik (X)
Sedangkan untuk variabel kinerja jawaban respons dirangkum pada tabel 2 berikut.
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja (Y)
148
Edy Sutrisno & Novi Desanti: Identifikasi Pendekatan dalam Penanganan Konflik dan Pengaruhnya ....
149
TRANSFORMASI: JURNAL MANAJEMEN PEMERINTAHAN \ VOL. 10 NO. 2 \ OKTOBER 2018: 143 – 154
6. Tidak terdapat pengaruh signifikan secara Pengaruh Penanganan Konflik dengan Cara
simultan penanganan konflik terhadap kinerja Berinteraksi terhadap Kinerja
yaitu sebesar 0,218.
Jika dilihat dari hasil uji regresi linier
Peneliti membahas hasil penelitian berganda maka diketahui terdapat pengaruh
berdasarkan urutan dari tujuan penelitian, yaitu signifikan secara parsial penanganan konflik
sebagai berikut, dengan cara berinteraksi terhadap kinerja yaitu
sebesar 0,014. Jenis Penangan konflik ini yang
Identifikasi Penyebab Timbulnya Konflik dominan pada BKD Kab. Sanggau. Berintegrasi
Antar Pegawai di BKD Kab. Sanggau (Memecahkan Masalah), adalah cara yang sering
dilakukan oleh pegawai BKD Kab. Sanggau
Jika dihubungkan dengan beberapa pendapat
dalam menangani konflik yang muncul. Dengan
ahli mengenai sumber konflik, maka sumber
gaya ini pihak-pihak yang tertarik dihadapkan pada
konflik yang terjadi pada BKD Kab. Sanggau
masalah dan dengan bekerjasama mengenali
cenderung merupakan konflik disfungsional karena
masalah, menghasilkan dan memberikan bobot
terdapat pergesekan antar pribadi pada pegawai
solusi-solusi alternatif, dan memilih solusi.
yang menyebabkan menurunnya rasa saling
Penanganan konflik memang dapat melibatkan
pengertian, hal ini bersesuai dengan pendapat
banyak pihak dalam bentuk kerja sama dari hasil
Robbins (2003: 548).
berinteraksi dengan pihak lain, melibatkan bantuan
Perdebatan yang terjadi terkait dengan tugas diri sendiri ataupun memalui bantuan pihak ketiga.
dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh Hal ini juga yang terjadi pada para pegawai.
pegawai dapat menyebabkan ketidakpastian dalam
Selain inisiatif sendiri dalam menangani
kejelasan tentang tugas dan tanggung jawab
konflik, bentuk hubungan-hubungan yang telah
masing-masing bagian. Selain itu juga terjadi
terjalin selama ini dalam bentuk interaksi-interaksi
konflik kepribadian walaupun tidak sebesar konflik
keseharian aktivitas mereka, ternyata berdampak
disfungsional sebenarnya bukan hanya dapat
pada kinerja mereka. Berinteraksi dalam upaya
terjadi di BKD Kab. Sanggau, banyak organisasi
menangani konflik memiliki banyak manfaat bukan
juga mengalami hal yang sama. Hal ini dapat
hanya bagi pihak-pihak yang berkonflik tetapi juga
dipahami bahwa setiap individu berasal dari
bagi pencapaian tujuan organisasi secara
berbagai latar belakang yang berbeda, apakah itu
keseluruhan. Hal ini senada dengan yang
dari segi keturunan, pendidikan ataupun
diungkapkan oleh Tjosvold dalam Kreitner dan
lingkungan. Namun jika hal ini dapat
Kinicki (2005: 156-157), hasil dari konflik yang
teridentifikasi dengan cepat, maka akan lebih
diinginkan adalah:
mudah untuk dapat dicari penyelesaiannya.
Kekurang pahaman akan berbagai kepribadian 1. Kesepakatan.
berbeda yang ada pada bawahan oleh pimpinan Kesepakatan atau perjanjian yang adil dan
akan berdampak pada salahnya cara penanganan, wajar adalah yang terbaik. Perjanjian yang
sehingga berdampak buruk pada pencapaian tujuan membuat satu pihak merasa dieksploitasi atau
organisasi. Yang menarik adalah munculnya dikalahkan cenderug akan menghasilkan
konflik fungsional, hal ini dapat disebabkan kemarahan dan konflik berikutnya.
sebagian pegawai berusaha memendam konflik 2. Hubungan yang lebih kuat.
yang ada, sehingga konflik yang muncul bukan
Kesepakatan yang baik memungkinkan pihak-
merusak usaha untuk pencapaian organsasi, tetapi
pihak yang berkonflik dapat membangun
justru meningkatkan kinerja para pegawai. Hal ini
jembatan niat baik dan kepercayaan untuk
disebabkan karena pemendaman konflik dalam
digunakan jika nanti dibutuhkan.
beberapa waktu justru menngurangi munculnya
konflik disfungsional
150
Edy Sutrisno & Novi Desanti: Identifikasi Pendekatan dalam Penanganan Konflik dan Pengaruhnya ....
151
TRANSFORMASI: JURNAL MANAJEMEN PEMERINTAHAN \ VOL. 10 NO. 2 \ OKTOBER 2018: 143 – 154
152
Edy Sutrisno & Novi Desanti: Identifikasi Pendekatan dalam Penanganan Konflik dan Pengaruhnya ....
saja dan dimana saja, apakah konflik itu secara 2. Secara parsial variabel penanganan konflik
alamiah muncul ataupun sengaja dimunculkan dengan cara berinteraksi dan memenuhi
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Sehingga peran pimpinan sebagai mediator Pegawai.
ataupun sebagai fasilitator sangatlah diperlukan,
3. Tidak terdapat pengaruh signifikan secara
guna menghindari konflik disfungsional.
parsial variabel penanganan konflik dengan
cara berkompromi, mendominasi dan
Keterbatasan Penelitian
menghindar terhadap kinerja pegawai.
Pada saat melakukan penelitian ini, kami tim
peneliti berusaha seoptimal mungkin untuk Saran
mengatasi berbagai masalah-masalah yang
Secara praktis sampai saat ini berinteraksi
dihadapi baik secara internal maupun secara
merupakan cara penanganan konflik yang paling
internal dilihat dari sisi peneliti. Beberapa
berdampak besar bagi peningkatan kinerja pegawai
keterbatas dalam pelaksanaan penelitian antara
BKD Kab. Sanggau. Tetapi ada beberapa hal yang
lain:
perlu mendapat perhatian serius dari pimpinan
1) Masalah penanganan konflik merupakan organisasi, para pegawai tetap serta yang dijadikan
seuatu yang banyak di bahas oleh beberapa ahli saran- saran oleh peneliti dalam penelitian ini.
dan penliti dan banyak indikator yang dapat Adapun saran-saran yang diajukan dalam
digunakan selain yang digunakan oleh peneliti penelitian ini adalah sebagai berikut.
pada penelitian ini.
1. Jika hasil akhir dari aktivitas baik itu secara
2) Analisis yang digunakan pada peneliti pada individual adalah kinerja pegawai yang tinggi,
saat melakukan penelitian sudah dianggap maka banyak cara yang dapat digunakan untuk
tepat, tidak menutup kemungkinan untuk alat menanganani konflik yang muncul.
analisis yang lain.
2. Selama ini penanganan konflik dengan cara
3) Hasil penelitian ini hanya dilakukan pada satu berinteraksi merupakan “jurus yang paling
lembaga pemerintah saja (BKD Kab. jitu”, namun tidak menutup kemungkinan
Sanggau), sehingga hasilnya tidak dapat cara-cara yang lain lebih tepat pada suatu
digunakan secara general untuk lembaga keadaan tertentu.
pemerintah yang lain.
3. Pimpinan harus terus menjaga interaksi yang
4) Variabel konflik bukan merupakan satu- sudah terjalin dengan baik selama ini untuk
satunya variabel yang dapat berpengaruh menghindari konflik yang muncul dengan
terhadap kinerja pegawai, banyak variabel tetap berpedoman pada pencapaian kinerja
yang dapat dipergunakan misalnya komitmen, yang tinggi.
kepuasan kerja maupun iklim organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN DAN SARAN
Abdurrahman, Maman & Sambas Ali Muhidin.
Simpulan 2011. “Panduan Praktis Memahami
Berdasarkan hasil analisis, pengujian hipotesis Penelitian (Bidang Sosial-Administrasi-
dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Pendidikan)”. Pustaka Satria. Bandung.
pemaparan sebelumnya, maka selanjutnya dapat Kreitner, Robert & Angelo Kinicki. 2005.
ditarik simpulan sebagai berikut. “Perilaku Organisasi”. Buku 2 Edisi 5.
1. Secara simultan penanganan konflik tidak Salemba Empat. Jakarta.
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Lestari, Sri Isfantin Puji. 2012. “Hubungan
pegawai. Konflik Dengan Kinerja Karyawan
Administrasi pada PT Kusuma Hadi
153
TRANSFORMASI: JURNAL MANAJEMEN PEMERINTAHAN \ VOL. 10 NO. 2 \ OKTOBER 2018: 143 – 154
Sentosa Jaten, Palur, Karanganyar”. Singarimbun & Sofian Effendi. 1995. “Metode
www.stiewijayamulya.ac.id. Penelitian Survai”, Edisi Revisi. LP3ES.
Meidah, Endah. 2013. “Pengaruh Konflik Peran Jakarta.
Ganda, Kecerdasan Emosional dan Sugiyono. 2005. “Metodologi Penelitian
Komitmen Organisasi terhadap kinerja Administrasi”. Alfabeta. Bandung.
Perawat Wanita (Studi Kasus pada
Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Umar, Husein. 2002. “Metode Riset Bisnis”. Jakarta.
Kopi)”. www.uinjkt.ac.id. Wibowo, AH & Made Yuniari. 2013. “Pengaruh
Riduan. 2002. “Metode dan Teknik Menyusun Komunikasi, Konflik dan Disiplin Kerja
Tesis”. Alfabeta.Bandung. terhadap Kinerja Pegawai”. www.
portalgaruda.org
Robbins, Stephen P. 2006. “Perilaku Organisasi”,
Edisi Kesepuluh. PT Indeks Kelompok http://www.slideshare.net/mu_dir/mengukur-
Gramedia. kinerja-pegawai-melalui-lima-indikator
154