DALAM ORGANISASI
MATA KULIAH KOMUNIKASI KELOMPOK
KELAS D, E, DAN F
IDA NUR’AINI NOVIYANTI
PENGERTIAN KONFLIK
• Ada dua pihak atau lebih yang terlibat, jadi adainteraksi antara mereka
yang terlibat.
• Ada tujuan yang dijadikan sasaran konflik. Tujuan itulah yang menjadi
sumber konflik.
• Ada perbedaan pikiran, perasaan, tindakan diantara pihak yang terlibat
untuk mendapatkan atau mencapai tujuan atau sasaran.
• Ada situasi konflik antara dua pihak yang bertentangan.
Bentuk atau Tipe Konflik
• Konflik sederhana, disebut sederhana karena tipe ini masih pada taraf emosi dan muncul dari
perasaan perbedaan yang dimiliki oleh individu.
• Konflik personal versus diri-sendiri : konflik yang terjadi karena apa yang dipikirkan atau yang
diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan.
• Konflik personal versus personal : konflik antar personal yang bersumber dari perbedaan karakter
masing-masing personal.
• Konflik personal versus masyarakat : konflik yang terjadi antara individu dan masyarakat yang
bersumber dari perbedaan keyakinan suatu kelompok atau keyakinan masyarakat atau perbedaan
hukum.
• Konflik personel versus alam : konflik yang terjadi antara keberadaan personal dan tekanan alam.
3 TIPE KONFLIK
1. Konfilik tugas
Adanya ketidaksesuaian peran yang dijalankan dengan status yang diikuti dengan kemampuan,
pengetahuan, pendidikan dan keterampilan.
2. Konflik antar personal
Terjadi ketika hubungan antarpersonal dalam organisasi terganggu. Gangguan ini karena ada
ketidaksepakatan antarpersonal terhadap kebutuhan atau keinginan personal seharusnya dapat
dipenuhi oleh organisasi.
3. Konflik prosedural
Terjadi ketika anggota kelompok tidak sepakat mengenai prosedur yang mengatur tentang bagaimana
kelompok mencapai tujuan organisasi.
4 JENIS KONFLIK
Latent Conflict.
Konflik karena persaingan sumber daya terbatas, konflik peran, persaingan
perebutan posisi dalam organisasi dan perbedaan tujuan di anatara anggota
organisasi.
Perceived Conflict.
Salah 1 pihak memandang bahwa pihak lain akan menghambat atau mengancam
pencapaian tujuan, timbul karena salah/kurang pengertian.
Felt Conflict.
Konflik tidak hanya sekedar dipandang atau dianggap ada, tetapi sudah
benar-benar dirasakan dan dikenali keberadaannya.
Manifest Conflict.
Tahap tertentu dianggap sebagai pertanda konflik seperti sabotase, agresi
terbuka, konfrontasi, rendahnya kinerja, dll.
Conflict Resolutions.
Penyelesaian konflik dengan cara menghindari hingga menghadapi konflik dalam
rangka mencari jalan keluar sehingga pihak yang terlibat mencapai tujuan.
Conflict aftermath.
Tahap ini mewakili kondisi yang dihasilkan oleh proses sebelumnya (penyelesaian
konflik). Jika konflik sudah selesai maka akan meningkatkan hubungan para anggota
namun jika penyelesaian tidak tepat maka bisa menjadi pemicu konflik baru
Konflik berdasarkan Jenis Peristiwa
• Konflik internal.
• Konflik eksternal.
• Konflik realistic.
• Konflik tidak realistic.
Faktor Penyebab Konflik
• Konflik nilai.
• Kurangnya komunikasi.
• Kepemimpinan yang kurang efektif atau pengambilan keputusan yang tidak adil.
• Ketidakcocokan peran.
• Produktivitas rendah.
• Perubahan keseimbangan.
• Konflik yang belum terpecahkan.
• Kebutuhan untuk membagi sumber-sumber daya yang
terbatas.
• Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
• Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja.
• Kemenduaan organisasional.
• Ketegangan dan saingan pribadi serta pertentangan-pertentangan sosial.
• Problem organisasi yang ditimbulkan dalam bentuk resmi.
• Perkembangan dan kemajuan teknologi.
• Syarat-syarat kerja.
• Organisasi atau instansi sebagai struktur sosial ekonomi, hukum dan teknik.
• Hubungan timbal balik antara atasan dan bawahan.
• Pendelegasian wewenang.
STRATEGI MANAJEMEN KONFLIK
Efek Fungsional Konflik : Konflik yang berdampak positif dan menguntungkan bagi
efektivitas organisasi.
a) meningkatnya keterlibatan orang lain,
b) menggerakkan pertumbuhan,
c) definisi relasi makin jelas,
d)mengurangi stress, kecemasan, frustasi, marah,
d)meningkatnya kohesi dalam kelompok.
Efek Disfungsional Konflik
• Kompetisi, sering juga disebut dengan strategi kalah-menang, yaitu penyelesaian konflik dengan
cara menggunakan kekuatan atau kekuasaan.
• Kolaborasi sering juga disebut sebagai strategi menang-menang, yakni pihak-pihak yang sama-
sama menguntungkan kedua pihak.
• Penghindaran atau penolakan yaitu strategi untuk menjauhi sumber konflik dengan mengalihkan
persoalan sehingga konfliknya sendiri tidak sampai terjadi atau muncul.
• Akomodasi adalah strategi yang menempatkan kepentingan lawan di atas kepentingan diri sendiri.
Strategi ini disebut juga dengan “sikap mengalah”.
• Kompromi sering disebut dengan strategi kalah-kalah. Dimana pihak yang terlibat dalam konflik
sama-sama mengorbankan sebagian dari sasarannya dan mendapatkan hasil yang tidak maksimal.
ETIKA
KOMUNIKASI KELOMPOK
MATA KULIAH KOMUNIKASI KELOMPOK
KELAS D, E, F
Etika Komunikasi dalam Organisasi
• Etika komunikasi berarti suatu ukuran (standard) yang dipakai untuk
melakukan nilai-nilai, norma-norma dan asas-asas moral yang dipakai
sebagai pegangan yang umum diterima bagi penentuan baik-buruknya
perilaku manusia atau benar salahnya tindakan manusia sebagai manusia
dalam proses interaksi.
Masalah etika dalam organisasi
(Wayne and Pace)
1. Praktek-praktek organisasi di tempat kerja.
2. Menyangkut keputusan perseorangan.
Praktek-praktek organisasi di tempat kerja