Anda di halaman 1dari 11

Konflik

N S . YA D E K U R N I A S A R I , M . K E P
Apa itu Konflik?

-Sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi
secara negative, sesuatu yang menjadi kondsi yang merupakan titik awal proses konflik.

-Atau konflik adalah suatu akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan
antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.

Ciri- ciri dan tahapan konflik


Ciri- ciri konflik
1. Ada dua pihak secara perorangan ataupun kelompok yang saling bertentangan
2. Timbulnya pertentangan antara dua pihak secara perorangan maupun kelompok dalam mencapai
tujuan, memainkan peran dan ambigius atau adanya nilai nilai atau norma yang saling berlawanan.
3. Munculnya interaksi seperti gejala – gejala perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan,
mengurangi atau menekan pihak lain agar dapat memperoleh tujuan, seperti satus, jabatan, tanggung
jawab, pemenuhan kebutuhan sandang atau lux, bahkan sampai pemenuhan rasa aman, dicintai atau
mencintai
4. Munculnya tindakan saling berhadapan sebagai akibat pertentangan yang berlarut.
5. Muncul keidak seimbangna akibat dari usaha masing masing pihak yang terkait dengan kedudukan ,
status sosial, pangkat, golongan, jkewibawaan, kekuasaan , harga diri dan lain- lain.

Tahapan Perkembangan Konflik


1. Konflik masih tersembunyi (kondisi emosional yang dirasakan masih dianggap hal wajar, tdk
dipermasalahkan, dan belum mengganggu diri seseorang)
2 .Konflik yang mendahului. Yaitu tahap perubahan dari apa yang dirasakan secara tersembunyi yang
belum menganggu dirinya, kelompok atau organisasi secara keseluruhan, seperti timbulnya tujuan
dan nilai yang berbeda, perbedaan peran dan sebagainya.
3. Konflik yang dapat diamati. Munculnya akibat ketidakselarasan kondisi yang sudah lama tidak
terselesaikan.
4. Konflik terlihat secara terwujud dalam perilaku. Upaya untuk mengantisipasi timbulnya konflik
dan sebab serta akibat yang ditimbulkannya, individu, kelompok atau organisasi cendrung
berbagai mekanisme pertahanan diri melalui perilaku.
5. Penyelesaian atau tekanan konflik.
Fase ini ada dua tindakan yang biasanya dipilih. Penyelesaian konflik dengan berbagai konflik
atau sebaliknya tekanan yang diberikan.
6. Akibat penyelesaian konflik jika konflik diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang tepat
maka dapat memberikan kepuasan dan dampak positif bagi semua pihak. Sebaliknya bila
tidak, maka bisa berdampak negative terhadap kedua belah pihak sehingga mempengaruhi
produktivitas kerja.

Jenis- Jenis konflik


• Konflik dalam individu
• Konflik antar individu dalam organisasi yang sama.
• Konflik antar individu dan kelompok
• Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
• Konflik antar organisasi.

NAMA : RENI INDRAWATI

MATA KULIAH :BUDI PEKERTI

MATERI KULIAH : KONFLIK

1. Jelaskan penyebab konflik

Secara garis besar penyebab konflik dibagi atas 3 penyebab, yaitu  :


 Perbedaan pendirian dan keyakinan orang perorangan telah menyebabkan konflik antar
individu. Dalam konflik-konflik seperti ini terjadilah bentrokan-bentrokan pendirian, dan
masing-masing pihak pun berusaha membinasakan lawannya..
 Perbedaan kebudayaan tidak hanya akan menimbulkan konflik antar individu, akan tetapi
bisa juga antar kelompok. Pola-pola kebudayaan yang berbeda akan menimbulkan pola-pola
kepribadian dan pola-pola prilaku yang berbeda pula dikalangan khalayak kelompok yang
luas
 Perbedaan kepentingan. Mengejar tujuan kepentingan masing-masing yang berbeda-beda,
kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan kesempatan dan
sarana.

2. Dampak Konflik dalam kehidupan ( Positif dan Negatif)

Dampak konflik dalam kehidupan

 Merusak integrasi sosial masyarakat.


 Menyebabkan trauma secara sosial dan psikologis.
 Menimbulkan kerusakan harta benda dalam masyarakat.
 Timbulnya rasa dendam dan tidak bisa menciptakan kehidupan harmonis

Dampak positif konflik adalah

 Meningkatkan solidaritas antar individu atau antar kelompok


 Membantu menciptakan norma baru dalam masyarakat
 Termotivasi untuk mempertahankan nilai yang dianggap penting

Dampak negatif konflik adalah

 Menyebabkan retaknya hubungan antar kelompok sehingga muncul disintegrasi sosial


 Kerusakan harta benda dan hilang nyawa manusia
 Perubahan kepribadian individu
 Adanya dominasi sebuah kelompok
 Munculnya aksi balas dendam dan perpecahan
 Timbulnya aksi kekerasan
3. Akibat Negatif dan Positif Konflik
 Dampak positif konflik:
 Meningkatkan solidaritas antar individu atau kelompok
 Membantu menciptakan norma baru dalam masyarakat
 Adanya penyesuaian norma sosial di masyarakat
 Termotivasi untuk mempertahankan nilai yang di anggap penting
 Meningkatkan efektifitas dalam organisasi, perusahaan atau masyarakat.
 Sebagai penyeimbang dari berbagai kekuatan yang ada
 Dampak Negatif Konflik
 Menyebabkan retaknya hubungan antar kelompok sehingga muncul disintegrasi sosial.
 Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
 Perubahan kepribadian individu Misalnya dari yang semula sopan menjadi kasar dan tidak
ramah
 Adanya dominasi sebuah kelompok
 Munculnya aksi balas dendam dan perpecahan
 Timbulnya aksi kekerasan

4. Metode pengelolaan konflik


 Metode simulasi konflik
Stimulasi konflik dalam satuan organisasi dimana pelaksaan kegiatan lambat karena tingkat
konflik terlalu rendah
 Pemasukan atau penempatan orang luar kedalam kelopmpok
 Penyusunan Kembali organisasi
 Penawaran bonus ,pembayaran insentuf dan penghargaan untuk mendorong persaingan
 Pemilihan manajer2 yang tepat
 Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan

- Metode Pengurangan Konflik

Pengurangan atau penekanan konflik bila terlalu tinggi atau menurunkan


produktivitas.menekan terjadinya antogoisme yang ditimbulkan oleh konflik,jadi metode ini
mengelola tingkat konflik melalui pendinginan suasana”tetapi tdk menanganimasalah2 yang
semula menimbulkan konflik

- Metode Penyelesaian konflik

Metode yang sering sering digunkan yaitu dominasi atau penekanan,komprom ,dan
pemecahan massalah integrative diantaranya :

 Kekerasan (forcing ) yang bersifat penekanan otokratik


 Penenangan (smoothing) merupakan cara lebih diplomatis
 Penghindaran (avoidance) dimana manajer menghindar untuk mengambil posisi yang tegas
 Aturan Mayoritas yaitu mencoba nebyelesaikan konflok antar kelimpok dengan melakukan
pemungutan suara melalui prosedut yang adil

KEPEMIMPINANA
pengertian kepemimpinan menurut Kartini Kartono (1994) adalah karakter khas, khususnya,
mengambil situasi tertentu. Karena kelompok melakukan kegiatan tertentu dan memiliki
tujuan dan berbagai peralatan khusus. Pemimpin kelompok dengan fitur karakteristik adalah
fungsi dari situasi tertentu.

George R. Terry, pengertian kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam seseorang
atau pemimpin dan pengaruh yang lain untuk mau bekerja secara sadar dalam kaitannya
dengan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

William G. Scott (1962) berpendapat pengertian kepemimpinan adalah proses


mempengaruhi kegiatan yang diselenggarakan dalam kelompok dalam upaya mereka untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.

Fungsi Kepemimpinan
Fungsi Instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator untuk menentukan semua aspek di dalam
sebuah organisasi. Cara mengerjakan perintah, melaksanakan dan melaporkan hasil,
dan tempat mengerjakan perintah harus diperhatikan agar setiap keputusan dapat
berjalan efektif.

Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah.
Komunikasi ini digunakan saat pemimpin hendak menetapkan kebijakan atau
keputusan dan memerlukan pertimbangan dari kelompok yang dipimpinnya. Dengan
begitu, keputusan pun dapat diambil secara efektif dan maksimal.

Fungsi Partisipasi
Fungsi partisipasi melibatkan anggota untuk ikut serta dalam setiap pengambilan
kebijakan. Ini perlu dan bagus dilakukan agar orang yang dipimpinnya memiliki
kesempatan untuk berpartisipasi menentukan apa yang akan dilaksanakan nantinya.

Fungsi Delegasi
Dalam fungsi delegasi, pemimpin harus bisa mempercayakan seseorang yang
dipimpinnya, seperti pelimpahan wewenang dan turut andil dalam penentuan
keputusan. Hal ini akan sangat membantu pekerjaan pemimpin dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu, kerja sama antara pemimpin dan anggota sangat diperlukan.
Fungsi Pengendalian
Pemimpin harus mampu mengatur aktivitas dari para anggota agar tetap terarah.
Pemimpin harus bisa memberi arahan, bimbingan, serta contoh yang baik terhadap
anggota. Untuk mewujudkannya, seorang pemimpin perlu mengadakan kegiatan
bimbingan, koordinasi, dan pengawasan.

Kepemimpinan
N S . YA D E K U R N I A S A R I , M . K E P
Adalah Suatu seni untuk memotivasi sekelompok orang untuk bertindak dalam mencapai tujuan
bersama
Teori kepemimpinan
1.The Great Man Theory maksud nya
Pemimpin sejati itu bukan mempunyai bakat dari lahir, namun harus memiliki kharisma,
kecerdasan dan kebijaksanaan
2.Trait Theories maksud nya
Pemimpin itu sukses karena memiliki ciri- ciri umum dan karakteristik yang membuat mereka
sukses
3.Contingency Theories maksud nya
Pemimpin menjadi besar karena ada beberapa factor :
a.situasi
b.kualitas bawahan
c.variabel lain
4. Situasional Theories maksud nya
Kinerja yang baik ditentukan oleh gaya kepemimpinan yang baik. Mencakup pemimpin,
kelompok yang dipimpin dan kinerja yang baik
5. Behavioral Theories maksud nya
a.Teori ini menjelaskan bahwa seorang pemimpin menajdi lebih besar karena dibuat.
b.Teori ini berfokus pada tindakan atau ciri- ciri perilaku pimpinan.
c.Pimpinan akan memimpin secara efektif jika melalui pengamatan, pengalaman, dan
pembelajaran
6. Participative Theories maksud nya
a.Pemimpin yang baik akan mempertimbangkan orang lain dalam memberikan masukan. Jenis
kepemimpinan ini memberikan kepercayaan terhadap bawahan dengan maksud untuk
mengumpulkan partisipasi kolaboratif aktif dalam organisasi.
b.Jenis kepemimpinan ini dapat mengakibatkan konsekuensi negatif jika pemimpin sering
memina pendapat kepada bawahan kemudian mengabaikan masukan dari bawahan
7.Management Theories maksud nya
Kinerja yang optimal dapat dicapai melalaui pemberian reward dan punishment. Teori ini sering
digunakan dalam manajemen perusahaan atau institusi dimana karyawan diberikan reward berupa
bonus/ insentif dan cuti ketika kinerja mereka dianggap baik oleh atasan dan diberi punishment
berua teguran, penggantian jam kerja/ lembur ketika kinerja mereka sangat dibawah ekspetasi
8. Relationship Theories maksud nya
a.Pemimpin harus membuat perubahan positif kepada bawahan sehingga dapat meningkatkan
motivasi dan kinerja bawahan.
b.Pemimpin haus memotivasi dan menginspirasi bawahan dengan membantu mereka untuk
memahami pentingnya tugas dan tujuan yang akan dicapai.
c.Pemmpin jenis ini biasanya memiliki standar etika dan moral yang tinggi dan berusaha untuk
memastikan organisasi . Kelompok dan keberhasilan individu.

GAYA KEPEMIMPINAN
1. Democratic Leaderships
2. Autocratic Leaderships
3. Laissez Faire Leadership
1. Autocratic Leadership
a. Kepemimpinan yang paling ekstrim, memiliki kontrol mutlak dan tidak membiarkan
bawahan untuk memberikan masukan.
b .Karakteristiknya : Atasan memiliki kontrol mutlak, bawahan bekerja karena adanya
paksaan, bawahan bekerja harus sesuai perintah atasan. , komunikasi dari atas ke
bawah, pengambilan keputusan tidak melibatkan bawahan, terjadi dinding pemisah
yang kuat antara atasan dan bawahan,
2. Democratic/ Partisipative Leaderships
a.Pemimpin mendorong partisipasi bawahan untuk berkontribusi pada proses
pengambilan keputusan.
b.Pemimpin memotivasi bawahan untuk bekerja lebih keras agar mereka benar- benar
merasa dimiliki.
c. Karakteristk democrasi : Kontrol kurang dipertahankan, adanya reward dan
punishment, atasan hanya sebagai pemberi arah dan petunjuk, komunikasi ke atas dan
ke bawah, pengambilan keputusan berdasarkan keputusan bersama, kritikan bersifat
konstruktif,.
3. Laissez Faire Leadership
a.Kepemimpinan jenis ini menjelaskan bahwa tanggung jawab semuanya diserahkan
kepada bawahan. Termasuk dalam pengambilan keputusan.
b.Kepemimpinan jenis ini hanya bisa diterapkan jika bawahan memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang luar biasa.
c. Karakteristik kepemimpinan ini : Permisif, tanpa ada kontrol, motivasi yang diberikan
hanya ketika ada permintaan dari kelompok atau individu, memberikan sedikit atau
tanpa arahan, pengambilan keputusan diserahkan pada kelompok, tidak ada kritik.

PERAN KEPEMIMPINAN
 Peran Interpersonal
Pada peran interpersonal ini pemimpin biasanya sebagai :
a) simbol organisasi ( menjamu makan siang tamu, peresmian sebuah bangunan, dll)
b) Pemimpin (Menggunakan kepemimpinannya sebagai influncer, untuk memotivasi
dan mendorong karyawan mencapai tujuan.
c) Penghubung (antara orang yang diluar organisasinya dan penguhubung antara
manajer dalam berbagai level dengan bawahannya.
 Peran Informasional
a.Sebagai pengawas (Pemeriksaan yang kontinue terhadap lingkungannya untuk
dapatkaninformasi yang valid yakni terhadap bawahan, atasan, dan selalu ingin
menjalin hubungan dengan pihak luar.
b.Penyebar (Pemimpin juga harus mampu menyebarkan informasi kepada pihak-
pihak yang memerlukannya Juru Bicara (Pemimpin berperan untuk
menyediakan informasi bagi pihak luar

 Peran Pembuat Keputusan


a.Sebagai pengusaha (memiliki sikap pro aktif dalam mengembangkan suatu
proyek dan menyusun SDM yang dibutuhkan
b.Penghalau Gangguan (Pemimpin harus mampu bersikap reaktif terhadap masalah
dan tekanan situasi
c.Pembagi Sumber Dana (Pemimpin harus dapat mendistribusikan Sumber dana ke
bagian dari organisasinya yang paling membutuhkan baik berupa uang, waktu ,
tenaga kerja dan reputasi.
 Pelaku Negosiasi
Pemimpin harus mampu melakukan negosiasi pada setiap tingkatan, baik dengan bawahan
atasan , maupun pihak luar
Karakter dan Motivasi untuk Keseimbangan dalam Kehidupan
danPekerjaan
Ns. Yade Kurnia Sari, M.kep

Maksud nya Rendahnya loyalitas salah satunya disebabkan oleh keseimbangan


kehidupan kerja yang kurang. Selain keseimbangan kehidupan kerja,
rendahnya loyalitas juga dipengaruhi oleh kepuasan kerja.
Apa itu Loyalitas?
Hal perilaku aktif yang menunjukkan kebanggan dan dukungan bagi organisasi.
Membela organisasi terhadap kritik, menekankan aspek positif dari organisasi, dan
menahan diri dari mengeluh tentang organisasi .
KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA
Memprioritaskan dengan tepat antara pekerjaan, karir dan ambisi di satu sisi dan
kehidupan, disisi lain mencangkup kesehatan, kesenangan/ hobi, rekreasi, keluarga
dan pengembangan spritual seseorang
Atau keseimbangan kerja adalah proporsi yang seimbang antara waktu, emosi , dan
sikap pada tuntutan pekerjaan (organisasi) dan kehidupan seseorang diluar
pekerjaan, seperti kehidupan keluarga, kehidupan sosial, kehidupan spiritual,
hoby, kesehatan, rekreasi dan pengembangan diri, dengan indikator:
keseimbangan dalam pengelolaan waktu, keseimbangan dalam pemenuhan
harapan, keseimbangan keterlibatan, dan keseimbangan kepuasan

Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah kumpulan perasaan dan keyakinan bahwa orang miliki tentang
pekerjaan mereka saat ini. Tingkat masyarakat atau derajat kepuasan
kerja dapat berkisar dari kepuasan ekstrim ketidakpuasan yang ekstrim.
Selain memiliki sikap tentang pekerjaan mereka secara keseluruhan,
orang juga dapat memiliki sikap tentang berbagai aspek pekerjaan
mereka seperti jenis pekerjaan yang mereka lakukan, rekan kerja
mereka, supervisor, atau bawahan, dan gaji mereka
Kepuasan kerja adalah konsep yang kompleks dan beragam, yang dapat berarti hal
yang berbeda untuk orang yang berbeda. Kepuasan kerja biasanya
dikaitkan dengan motivasi, tetapi sifat hubungan ini tidak jelas.
Kepuasan adalah tidak sama dengan motivasi. Kepuasan kerja lebih
dari sikap, keadaan internal. Itu bisa, misalnya, dikaitkan dengan
perasaan pribadi prestasi, baik kualitatif kuantitatif

Semakin seimbang suatu kehidupan seseorang, maka kepuasan kerja semakin tinggi.
Sehinga Semakin puas suatu karyawan dalam bekerja , maka akan semakin tinggi
loyalitasnya

MOTIVASI
pengertian motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong atau menggerakkan seseorang
untuk bertindak melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu

Faktor yang mempengaruhi motivasi:


1. Faktor dalam diri seseorang ( internal)
Beberapa hal yang termasuk dalam faktor internal adalah:
Harga diri dan Prestasi, yaitu motivasi di dalam diri seseorang untuk mengembangkan
kreativitas dan mengerahkan energi untuk mencapai prestasi yang meningkatkan harga
dirinya.
Kebutuhan, setiap individu memiliki kebutuhan di dalam hidupnya sehingga orang tersebut
menjadi termotivasi untuk melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Harapan, yaitu sesuatu yang ingin dicapai seseorang di masa mendatang yang mempengaruhi
sikap dan perasaan subjektif orang tersebut.
Tanggungjawab, yaitu motivasi di dalam diri seseorang agar bekerja dengan baik dan
hati-hati untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
Kepuasan kerja, yaitu motivasi dalam diri seseorang karena dapat melakukan suatu
pekerjaan tertentu
2. Faktor Eksternal.
Diantaranya Jenis dan sifat pekerjaan, yaitu dorongan di dalam diri seseorang untuk bekerja
pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu.
Kondisi ini juga dipengaruhi oleh besar imbalan yang didapatkan pada pekerjaan tersebut.

Yang termasuk ke dalam kelompok eksternal adalah


1. Kelompok kerja, yaitu organisasi dimana seseorang bekerja untuk mendapatkan
penghasilan bagi kebutuhan hidupnya.
2. Kondisi kerja, yaitu keadaan dimana seseorang bekerja sesuai dengan harapannya
(kondusif) sehingga dapat bekerja dengan baik.
3. Keamanan dan keselamatan kerja, yaitu perlindungan yang diberikan oleh organisasi
terhadap jaminan kemanan dan keselamatan seseorang dalam bekerja.
4. Hubungan interpersonal, yaitu hubungan antara teman sejawat, dengan atasan, dan
dengan bawahan. Dalam hal ini, setiap orang ingin dihargai dan menghargai dalam
organisasi sehingga tercipta suasana kerja yang harmonis.

MEMBENTUK PRIBADI POSITIF MELALUI PENDIDIKAN BERKARAKTER

NS.Yade Kurnia Sari ,M.Kep

- Saat Ini pendidikan karakter sangat penting dan relevan dalam mengatasi krisis moral yang
melanda NKRI
- Krisis moral diantaranya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan , pelecehan seksual
pada anak, remaja bahkan wanita dewasa, pencabulan di instansi tertentu, dll
- Krisis moral lain yang seperti : menyontek, pencurian data pribadi dan saldo rekening,
pornografi , penyalahgunaan narkoba dan obat- obatan, penyalahgunaan kekuasaan, dll.
- Apakah terjadinya krisis moral dimasyarakat ini yang tidak hanya di
mulaidari pelajar bahkan sampai ke elite politik menggambarkan bahwa di
bangku sekolah (9 tahun) dan kuliah ( 4 tahun) belum memiliki dampak
signifikan terhadap perubahan perilaku manusia?

Untuk itu kita harus ingat kembali terkait

PRIBADI POSITIF

Pengertian Kepribadian
-Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko- fisik yang
menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
-Penyesuaian ini artinya respon individu dalam segi behavioral maupun mental berupaya untuk
memenuhi kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustasi dan konflik serta
memelihara antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan atau norma lingkungan.

Nah mengapa manusia itu unik?


Karena perilaku manusia itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu yang satu dengan
individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko fisiknya, misalnya konstitusi
dan kondisi fisik, tampang , hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan
berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan
dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Ciri-Ciri Pribadi Yang Berpikir Positif

 Sepuluh sifat utama yang menjadi ciri khas kepribadian positif :

1. Beriman dan selalu memohon bantuan kepada Tuhan

Kepribadian positif adalah kepribadian yang beriman kepada Tuhan dan meminta
pertolongan kepada-Nya di setiap waktu. Segala permasalahan hanya ia sandarkan kepada
Tuhan, karena Dia-lah yang menguasai seluruh isi bumi dan langit.

2. Nilai-nilai luhur

Pribadi yang sukses adalah pribadi yang hidup dengan nilai-nilai luhur. Sebesar apa pun
pengaruh dan godaan, ia akan selalu menjauh dari perilaku negatif, seperti berbohong,
menggunjing, mencela, mengadu domba, iri dan dengki, memfitnah, merokok, serta segala
yang membahayakan kesehatan dan menjauhkan diri dari Tuhan. Kepribadian yang sukses
memiliki ciri jujur, dapat dipercaya, menyukai kebaikan, murah hati serta bergantung pada
Tuhan.

3. Cara pandang yang jelas

Pribadi yang sukses tahu betul apa yang diinginkannya dalam jangka pendek, menengah
dan panjang. la tahu alasan menginginkan sesuatu, kapan menginginkannya dan
bagaimana cara mendapatkannya dengan mengerahkan seluruh potensi serta
kemungkinan yang ada. la selalu merencanakan aktivitasnya dengan fleksibel hingga
berhasil mewujudkan apa yang ia inginkan.
4. Keyakinan dan proyeksi positif

Pribadi positif tahu betul kekuatan hukum keyakinan dan prediksi. Ia menyadari
sepenuhnya bahwa segala sesuatu yang diyakini dan diproyeksikan mewujud sesuai
dengan keyakinan dan proyeksi itu.

5. Selalu mencari jalan keluar dari berbagai masalah

Pribadi yang sukses mengetahui kekuatan hukum konsentrasi dan cara mengesampingkan
hal-hal lain agar tetap fokus pada sesuatu yang diinginkan. Karena itu, ia menyiapkan
konsentrasi pada berbagai kemungkinan jalan keluar. la mengetahui bahwa segala masalah
pasti ada penyelesaiannya. Ia hadapi segala sesuatu dengan santai kemudian dipahami
secara positif. Ia terus berpikir seperti itu, apa pun pandangan orang lain dan pengaruh
yang ada, sampai ia benar-benar berhasil menemukan jalan keluar dari masalah yang
dihadapi.

6. Belajar dari masalah dan kesulitan

Pribadi yang sukses tidak hanya fokus pada pemecahan masalah tapi bagaimana dapat
mengambil pelajaran dari setiap masalah yang dihadapi. Pelajaran itu akan ia gunakan
untuk merencanakan masa depan. Dengan demikian, ia mengolah masalah menjadi
keahlian, keterampilan dan pengalaman yang dapat diandalkan.

7. Tidak membiarkan masalah dan kesulitan mempengaruhi kehidupannya

Ada tujuh aspek kehidupan utama, yaitu spiritualitas, kesehatan individual, keluarga, sosial,
karier, dan finansial. Ketika pribadi positif menghadapi masalah keuangan atau karier, ia
tidak rela membiarkan masalah tersebut mempengaruhi aspek kehidupan yang lain. Ia
sikapi segala masalah dengan wajar dan tidak berlebihan. Karena itu, hidupnya
menyenangkan dan selalu dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

8. Percaya diri, menyukai perubahan dan berani menghadapi tantangan

Pribadi yang sukses tahu betul bahwa perubahan tidak dapat dihindari. Karena tahu tujuan
yang diinginkan, ia menyusun rencana berdasarkan segala kemungkinan, lalu direalisasikan
dalam tindakan nyata. Ia juga selalu melakukan evaluasi dan memperbaiki: belajar dari
kesalahan, lalu melakukan sesuatu dengan kepercayaan pada Tuhan sepenuhnya.

9. Hidup dengan cita-cita, perjuangan dan kesabaran

Pribadi yang sukses sangat paham bahwa tanpa cita-cita, hidup akan terasa sangat sempit.
Tanpa cita-cita, seseorang akan hilang ditelan gelombang kesulitan, perasaan negatif,
pikiran negatif dan berbagai macam penyakit kejiwaan atau fisik. Pribadi yang sukses tahu
bahwa cita-cita adalah pondasi kemajuan. Tanpa cita-cita, segala sesuatu akan terhenti.
Cita-cita membuat kita memiliki semangat dan energi baru, layaknya sebuah handphone
low battery yang baru selesai di-charge ulang. Tanpa perbuatan dan perjuangan, kemajuan
tidak akan pernah terjadi. Karena itu pribadi yang sukses selalu berusaha keras dalam
mengejar cita-cita dan menghadapi rintangan hidup. Ketika ia berpikir tentang segala
kemungkinan, ia bersabar menghadapi kesulitan yang terjadi. Karena, dasar kepribadiannya
adalah cinta pada Tuhan, serta percaya pada-Nya dan yakin bahwa Dia tidak akan menyia-
nyiakan pahala bagi orang yang berbuat baik.

10. Pandai bergaul dan suka membantu orang lain


Pribadi yang sukses suka bergaul dengan siapa saja dan ia dekat di hati siapa saja. Ia juga
menyukai cara-cara positif seperti menghormati orang lain hingga mudah diterima dan
tidak pernah berusaha menguasai orang lain. Ia mencintai orang lain dan suka membantu
mereka. Tangannya selalu terulur untuk membantu siapa saja, baik itu bantuan materi,
waktu, pemikiran atau ilmu. Kepribadian yang sukses tahu betul bahwa suatu saat orang
pasti akan mati, tapi pikirannya akan tetap hidup dan membantu orang lain. Karena itu, ia
tidak akan segan untuk memberikan bantuan. Ketika ia memiliki kelebihan tertentu (ilmu,
harta, keterampilan, dsb), maka akan ia berikan kepada siapapun yang memerlukannya,
tanpa menghitung balas jasa apalagi hitung-hitungan untung rugi secara materi, serta
tanpa batasan profesi atau apapun.

Anda mungkin juga menyukai