Anda di halaman 1dari 16

TERAPI LUKA BAKAR

DI ICU

Nasrullah W, MMRS
Luka bakar tidak hanya melibatkan kulit (jaringan epidermis
dan dermis),
Jaringan yang lebih dalam seperti otot, tulang dan pembuluh
darah juga bisa terlibat.
Luka bakar juga dapat mengalami komplikasi syok, infeksi,
disfungsi multiorgan, gangguan elektrolit dan gangguan
pernapasan.
Pasien dengan kegagalan dua organ atau lebih memiliki nilai
mortalitas sebesar 98%, sementara infeksi adalah penyebab
75% kematian dalam luka bakar.
CONTOH KASUS

• Seorang pria berusia 39 tahun dengan luka bakar termal derajat


II seluas 60%.
• Luka bakar meliputi wajah, dada, kedua lengan serta kedua
kaki
• Pasien dalam keadaan sadar
• Pasien tiba di ICU dengan takikardia dan takipnea
TERAPI
Pasien mendapatkan terapi seftriakson 2 x 1 gram.
Dari hasil kultur didapatkan Acinetobacter baumanii di dalam darah
pada hari ketiga perawatan Intensive Care Unit (ICU) yang masih
sensitif terhadap ceftriakson.
Dengan kadar albumin 1,4 g/ dL, maka pada pasien diberikan transfusi
albumin 25% selama 3 hari berturut-turut.
Pada hari ke11 suhu pasien sampai 40°C, antibiotika diganti dengan
levofloksasin.
Karena anemia dan masih hipoalbuminemia, pasien ditransfusi sel darah
pekat dan albumin 25% kembali.
Nutrisi diberikan 2000 kalori melalui enteral, nutrisi parenteral 1250
kalori ditambahkan glutamin 100ml dan multivitamin intravena 750mg.
Tindakan debridemen dilakukan tiap 2-3 hari.
Di hari ke-14, pasien mengalami pneumonia. Antibiotika diganti dengan
meropenem dan amikasin.
Hasil pemeriksaan kultur darah hari ke-17 didapatkan Klebsiella
pneumonia, sensitif terhadap amikasin, siprofloksasin, levofloksasin,
meropenem, moksifloksacilin, tazobaktam
Di hari ke-31 diberikan antibiotika tazobactam piperasilin dan
mikafungin.
Pada hari ke-34 pasien mengalami perburukan, makin takipnea disertai
ronki dan takikardia, muncul pus berbau pada daerah luka bakar.
Kemudian pada pasien di lakukan intubasi.
Setelah intubasi dan napas kendali mekanik, kondisi pasien membaik
dan bisa dilakukan penyapihan ventilasi mekanik pada hari ke-36.
Pada hari ke-37 dilakukan ekstubasi pada pasien dan
Pada hari ke-44 pasien pindah rawat ruangan
PEMBAHASAN
• Penanganan pasien luka bakar, dimulai pada tempat kejadian dengan
menghentikan proses trauma bakar yang bisa memperburuk kondisi
pasien, yakni dengan membilas luka bakar dengan air agar temperatur
kulit kembali normal
• Pemakaian kompres dengan kasa steril yang lembab atau dibasahi
dengan salin selama beberapa jam pertama setelah kejadian, dapat
mengurangi nyeri luka pasien
• Gejala yang tampak bisa terjadi kenaikan suhu tubuh (38,5oC),
takikardi, takipnea pada pasien dengan luka bakar yang luas
• Paparan kuman terus menerus dari lingkungan mengakibatkan kenaikan
yang signifikan dari leukosit
• pasien ini dijumpai luas luka sebesar 60 % yakni pada daerah wajah,
dada, kedua lengan dan kaki. Bila dinilai dengan kriteria dari ABA,
maka pasien ini termasuk luka bakar tipe major. Maka penanganan tipe
ini memerlukan perawatan intensif dan monitoring yang ketat
FORMULA PARKLAND.

• 60% x 60 kgx 4mL = 14.400mL dengan rumatan cairan: 60 kg


x 2mL/jam = 120mL/ jam

• Diberikan setengahnya dalam 8 jam pertama yakni : 7200 mL


+ (120 x8 mL) = 7200 mL + 960 mL = 8160 mL
• Dan setengah berikutnya diberikan dalam 16 jam kedua,
yakni : 7200mL + (120 x 16mL) = 7200mL + 1920mL = 9120
ml (18 kantong infus RL)
Rumatan 2cc/kg/jam selama 9 jam = 9 x 60 x 2 = 1080mL
(RL) Selama 33 jam masa rawat kebutuhan cairan untuk
resusitasi dan rumatan sejumlah 18.000 mL RL
SEPSIS
• Pasien luka bakar kehilangan barier terhadap invasi mikroorganisme dari
lingkungan
• Paparan kuman mengakibatkan kenaikan yang signifikan dari leukosit
• Tx: Antibiotik yang diberi adalah: Seftriakson 1g/12jam diteruskan
sampai hari ke-8, dan diganti dengan moksifloksasin 400mg/hari
NUTRISI
• Nutrisi enteral harus sesegera mungkin diberikan untuk mengaktifkan
aliran darah dan aliran darah gastrointestinal agar tidak terjadi atropi dan
mencegah terjadinya translokasi bakteri
• Pada kasus sakit kritis support nutrisi dimulai dengan start low, go slow,
end slow.
• Kasus ini pada awalnya diberikan diet bubur saring 2000 kkal (± 70%
dari kebutuhan total).
• Pada hari rawatan ke36 di ICU nutrisi enteral diganti dengan formula
komersial EnsureR + NeomuneR (1800 kalori + 90 gram asam amino)
kombinasi dengan parenteral nutrisi 1250 kalori dan glutamin, sehingga
total kalori adalah 2400 kalori + 118 gram asam amino
• Glutamin (0,35g/kgBB/hari ≈ 20 g/hari) diberikan dengan tujuan
meningkatkan perbaikan luka, integritas usus, fungsi imun dan
pertahanan antioksidan.
VITAMIN
• Pemberian antioksidan berupa vitamin C dan vitamin E, untuk
penanganan rumatan selama di ICU
• pemberian vitamin ini bertujuan untuk perbaikan luka
pengurangan edema luka bakar, dan perbaikan sistem imun
pada pasien
• Dosis yang diberikan adalah 400mg/8 jam i.v dan Vit E dengan
dosis 400mg/ hari oral.
TROMBOEMBOLI

Pencegahan tromboemboli dilakukan dengan cara:


1. mobilisasi miring kanan-kiri,
2. gerakkan ekstremitas walau terbatas,
3. fisioterapi napas dan anggota gerak

Anda mungkin juga menyukai