Anda di halaman 1dari 5

Sabtu, 10 Maret 2012

materi KDM II
Sabtu, 10/3/2012
KONSEP DASAR PSIKOSOSIAL
Kebutuhan manusia yang paling tinggi menurut Abraham Maslow adalah Aktualisasi diri
Untuk mencapai Aktualisasi diri diperlukan konsep diri yang sehat.
KONSEP DIRI
Konsep diri adalah semua tanda, keyakinan dan pendirian yg merupakan suatu
pengetahuan individu tentang dirinya yang dapat mempengaruhi hubungannya dengan
orang lain, termasuk karakter, kemampuan, nilai, ide dan tujuan.
Komponen Konsep Diri
Citra tubuh: sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar.
Ideal diri: persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan
standar perilaku.
Harga diri: penilaian terhadap hasil yang dicapai dengan analisis, sejauh mana
perilaku memenuhi ideal diri.
Peran diri: pola sikap, perilaku nilai yang diharapkan dari seseorang berdasarkan
posisinya di masyarakat.
Identitas diri: kesadaran akan dirinya sendiri yang bersumber dari observasi dan
penilaian yang merupakan sintesis dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuann
yang utuh.
Citra tubuh ( gambaran diri, body image), bagaimana persepsi seseorang terhadap
tubuhnya, bagian tubuhnya yang paling disukai dan yang paling tidak disukai.
Identitas diri ( self identity ), bagaimana persepsi tentang status dan posisi klien sebelum
dirawat, kepuasan lkien terhadap status/ posisi tersebut ( sekolah, pekerjaan, kelompok,
keluarga, lingkungan) kepuasan sebagai laki-laki atau perempuan.
Peran ( self), bagaimana harapan klien tentang tubuhnya, posisi, status, tugas/peran yang
diembannya dalam keluarga, kelompok, masyarakat dan bagaimana kemampuannya
dalam melaksanakan tugas/ peran tersebut.
Ideal diri ( self ideal ), bagaimana harapan klien terhadap tubuhnya, posisi, status, tugas/
peran dan harapan klien terhadap lingkungan ( keluarga, sekolah, tempat kerja,
lingkungan masyarakat).

Harga diri ( self esteem ), bagaimana persepsi klien terhadap dirinya dalam hubungannya
dengan orang lain sesuai dengan kondisi tersebut diatas, dan bagaimana penilaian /
penghargaan orang lain terhadap diri dan lingkungan klien.
Tahap perkembangan Konsep Diri

1-2 tahun
Menumbuhkan rasa percaya dari konsistensi dalam intraksi pengasuhan dan
pemiliharaan yang dilakukan oleh ortu/orla
Membedakan dirinya dari lingkungan

3-3 tahun
Mulai menyatakan apa yg disuka dan tidak disuka
Meningkatnya kemandirian dalam berpikir dan bertindak
Menghargai penampilan dan fungsi tubuh
Mengembangkan diri dgn mencontoh org yng dikagumi,meniru dan bersosialisai
3-6 tahun
Memiliki inisiatif
Mengenali jenis kelamin
Mengikatnya kesadaran diri
Mengikatnya keterampilan bahasa
Sensitif terhadap umpan balik dari keluarga
6-12 tahun
Mengkatnya harga diri dengan penguasaan keterampilam baru
Mmeningkatnya identias seksual
Menyadari kekuatan dan kelemahan
12-20 tahun
Menerima perubahan tubuh /kedewesaan
Merasa positif atas perkembangan konsep dirinya
Belajar tentang sikap,nilai dan kenyakinan: menentukan tujuan kedepan
Berintraksi dengan orng yang menurutnya menarik secara seksual atau intelektual
20-40 tahun
Memiliki hubungn intim dengan kelurga dan orla
Memiliki presaan stabil dan positif mengenai dirinya
Meningkatkan tanggung jawab

40-60 tahun
Dapat menerima perubahan
Mengevaluasi ulang tujuan hidup
Merasa nyaman dengan proses penuaan
Diatas 60 tahun
Merasa positif mengenai hidup dan makna kehidupan
Berkeinginan untuk meninggalkan warisan bagi generasi berikutnya.
Factor-faktor yang mempengaruhi Konsep Diri
Tingkat kematangan dan perkembangan

Budaya
Sumber ekternal dan internal
stresor
Lingkungan : fisik dan psikologis
Pengalaman masa lalu: penghargaan diri dan pengalaman sukses atau gagal sebelumnya.
Tingkat tumbuh kembang: kegagalan dalam masa tumbang akan membentuk konsep diri
yang kurang memadai.
KRITERIA KEPRIBADIAN YANG SEHAT
Citra tubuh positif dan akurat
Ideal dan realitas
Konsep diri yang positif
Harga diri tinggi
Kepuasan penampilan peran
Identitas jelas
Karakteristik konsep diri rendah
v menghindari sentuhan/ melihat bagian tubuh tertntu
v Tidak mau berkaca
v Menghindari diskusi tentang topik dirinya
v Menolak usaha rehabilitas
v Melakukan usaha sendri dengan tidak tepat
v Menolak berpatisipasi untuk perawatan dirinya

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Kaji Tentang persepsi diri atau pola konsep diri
Pola berhubungan atau peran
Pola reproduksi
Koping terhadap stress
Keyakinan

Tanda perubahan fisik : cemas, takut, marah, rasa bersalah ??


1. Pengkajian psikologis
a. Status emosional
- apakah emosi sesuai perilaku ?
- apakah klien dapat mengendalikan emosi?
- apa yang klien lakukan jika marah atau sedih
b. Konsep diri
- bagaimna klien mengenali dirinya sebagai manusia
- apakah kloien suka akan dirinya
c. Cara komunikasi
- apakah klien mudah merespon
- apakah klien spontanitas kalau ditanya
- apakah klien menolak untuk memberi respon
d. Pola interaksi
- kepada siapa klien berintaksi
- siapa yang penting atau berpengaruh bagi klien
- Bagaimna sifat asli klien : mendominasi atau positif ?
2. Pengkajian sosial
a. Pendidikan dan pekerjaan
b. Hubungan sosial
c. Faktor kultur sosial
d. Pola hidup
e. keluarga

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan konsep diri ( gambaran diri ) b/d perubahan fisik atau kehilangan bagian tubuh
2. Gangguan konsep diri ( harga diri ) b/d Harapan diri yang tidak realistis
3. Gangguan konsep diri ( Identitas diri ) b/d harapan orang tua yang tidak realistis
4. Gangguan konsep diri ( Peran ) b/d ketidakmampuan menerima peran dan pekerjaan baru di
masyarakat

PERENCANAAN DAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Meningkatkan gambaran ( citra ) diri pasien, dengan cara:
a. Menciptakan hubungan saling percaya
b. Meningkatkan interaksi sosial
c. Berikan pemahaman tentang arti kehilangan, Bila terjadi perubahan atau kehilangan
fungsi tubuh.
2. Meningkatkan harga diri pasien dengan cara:
a. Membantu pasien untuk mengurangi ketergantungan dengan bersikap mendukung dan
menerima.
b. Membantu pasien mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan mendorong mengungkapkan
perasaan, baik positif maupun negatif

c.

Memberi kesempatan untuk melakukan aktivitas sosial yang positif. Mendorong pasien untuk
berhubungan dengan teman atau kerabat dekat dan terlibat dengan aktivitas sosial. Janngan
biarkan pasien mengisolasi diri.
d. Meningkatkan sensitifitas pasien terhadap dirinya dengan memberi perhatian,
membangun harga diri dengan memberi umpan balik positif atas penyelesaian yang
dicapai, menghargai privasi, dan mendorong pasien untuk melakukan latihan yang
membangkitkan harga dirinya.
e. Memberi kesempatan mengembangkan keterampilan sosial dan vokasional dengan cara
mendorong sikap optimis dan berpatisipasi dalam segala aktivitas.
3.
a.
b.
c.
d.

Memperbaiki identitas diri pasien, dengan cara:


Mengenal diri sendiri sebagai bagian dari tubuh dan terpisah dengan orang lain
Mengakui seksualitasnya sendiri
Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu keselarasan
Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian di masyarakat

4.
a.
b.
c.
d.

Meningkatkan atau memperbaiki


peran pasien, dengan cara:
Membantu meningkatkan kejelasan prilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran
Mempertahankan konsistensi terhadap peran yang dilakukan
Menyesuaikan dengan peran yang diemban
Menyelaraskan antara budaya dan harapan terhadap perilaku peran.

EVALUASI
Secara umum dapat dinilai dari kemampuan untuk menerima diri, menghargai diri, melakukan
peran yang sesuai, dan mampu menunjukkan identitas diri.

Anda mungkin juga menyukai