Anda di halaman 1dari 8

Muda bebas narkoba.

Definisi:

Konsep diri merupakan apa yang dipercayai seseorang tentang dirinya sendiri, yang meliputi
sifat orang tersebut dan juga tentang siapa dan apa sebenarnya dirinya itu. Baumeister (dalam
Ma’munah, 2020)

Self concept atau konsep diri adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri., penialaian atau
penafsiran mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan. Menurut Chaplin (dalam
Larasati dkk, 2019)

Konsep diri merupakan inti pola kepribadian yang akan menentukan perilaku individu dalam
menghadapi permasalahan hidupnya. Burns (dalam Larasati dkk, 2019)

Menurut Papalia (2008), konsep diri adalah rasa akan diri sendiri; gambaran mental. (dalam
Shofiah, 2018)

Faktor – faktor:

Namun secara detail konsep diri dipengaruhi oleh faktor-faktor dibawah ini:

a. Pola asuh orang tua


Pola asuh orang tua menjadi faktor utama dalam mempengaruhi konsep diri yang
terbentuk dalam seorang individu. Jika orang tua bersikap positif terhadap anak, maka
anak akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai
diri sendiri. Sedangkan jika orang tua memberikan sikap yang negative terhadap anak,
maka anak akan menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk
dikasihi, untuk disayangi, dan lain sebagainya.
b. Lingkungan
Lingkungan adalah suatu tempat dimana diri berinteraksi dengan orang lain.
Lingkungan sendiri terbagi menjadi dua yaitu lingkungan sehat dan lingkungan
kurang sehat. Lingkungan sehat adalah suatu lingkungan atau kondisi dimana tidak
mendukung atau tidak menyebabkan terjadinya hal-hal negatif seperti penyakit,
perilaku menyimpang, ketersediaan bahan pangan, serta memberikan kenyamanan
dan juga sebaliknya lingkungan kurang sehat adalah lingkungan yang suasananya
kurang nyaman dari segala segi.
c. Teman Sebaya
Teman sebaya ini memberikan pengaruh besar setelah orang tua dan juga lingkungan.
Remaja pada perkembangannya memiliki keinginan untuk menjalin pertemanan
dengan siapa saja yang lebih akrab atau lebih sering disebut dengan persahabatan.
Dalam teori 27 Piaget menyatakan bahwa persahabatan memiliki fungsi sebagai ego,
dimana sebuah pertemanan akan menyajikan sebuah harapan atau dukungan, serta
dorongan dan umpan balik yang dapat membantu anak mempertahankan kesan atas
dirinya sebagai individu yang mampu, berharga dan menarik.
d. Persepsi Diri Sendiri (Self Perception)
Persepsi diri sendiri merupakan persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan
penilaian terhadap diri sendiri, serta persepsi individu terhadap pengalaman akan
situasi tertentu.

Remaja yang memiliki konsep diri yang positif akan memiliki tujuan dan cita-cita
yang jelas terhadap masa depannya, juga mempunyai semangat hidup dan semangat juang
yang tinggi. Sebaliknya remaja yang memiliki konsep diri negative cenderung memberikan
batasan kepada dirinya bahwa dia tidak bisa memenuhi apa yang diinginkan lingkungan,
yang pada akhirnya remaja merasa rendah diri.

Konsep Diri Positif dan Negatif Konsep diri merupakan factor penting dalam
berinteraksi. Hal ini disebabkan oleh sebuah individu dalam bertingkah laku sangat
dipengaruhi oleh konsep dirinya. Kelebihan manusia dengan mahluk lainnya adalah dapat
menyadari siapa dirinya, mengobservasi diri dalam tindakan serta mampu mengevaluasi
setiap tindakan sehingga individu terhindar dari konsep diri yang negative. Ada lima ciri
konsep diri positif diantaran adalah sebagai berikut:

a. Dia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah


b. Dia merasa setara dengan orang lain
c. Dia menerima pujian tanpa rasa malu
d. Ia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan
perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat
e. Dia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan kepribadian
yang tidak disenangnya dan berusaha mengubahnya.

Rakhmat juga menjelaskan bahwa orang yang memunyai konsep diri negative memunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Peka terhadap kritk. Tidak tahan menerima kritikan, mudah marah dan naik pitam.
Menganggap koreksi dari orang lain sebagai usaha menjatuhkan harga dirinya.
b. Sangat responsive dan antusias menerima pujian. Menganggap segala hal yang
menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya.
c. Hiperkritis terhadap orang lain. Sikap ini dikembangkan sejalan dengan sikap yang
kedua, disatu pihak ia ingin selalu dipuji tapi dipihak lain ia tidak sanggup
mengungkapkan penghargaan atau pengakuan akan kelebihan orang lain.
d. Cenderung bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap dalam
keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam mencapai prestasi,
menganggap tidak berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya.

Pentingnya Self Concept  untuk Diri Sendiri


Self concept  yang sehat dan positif akan menimbulkan manfaat untuk diri sendiri.
Berikut adalah manfaat yang didapatkan dengan memiliki self concept yang sehat dan
positif, di antaranya:
1. Memaksimalkan Potensi Diri
Apabila individu memiliki self concept yang positif, individu itu akan percaya bahwa
ia dapat melakukan berbagai hal, mampu menyelesaikan masalah yang ada dengan
mencari peluang dan solusi, membuka potensi yang dimiliki kepada hal-hal yang
belum pernah dipikirkan sebelumnya.
2. Membantu Dirinya Sendiri dalam Mencapai Tujuan Hidupnya
Individu yang memiliki self concept positif, cenderung memiliki sikap yang optimis
dan realistis terhadap tujuan yang diinginkannya. Dengan begitu, peluang dirinya
untuk berhasil akan semakin besar sehingga tujuan yang diinginkannya pun akan
tercapai.
3. Menghindari Self Sabotaging Behavior
Individu yang memiliki self concept positif mampu menghindari self-sabotaging
behavior. Self-sabotaging behavior sebagai bentuk pemikiran, sikap, ataupun
tindakan yang menahan dirinya untuk meraih apa yang ia mau, misalnya, goals dalam
hidupnya.
Memiliki self concept  yang positif akan membentuk diri menjadi pribadi yang lebih
positif, optimis, dan yakin bahwa dirinya mampu mendapatkan apa yang diinginkan
atau dituju. Akan tetapi, sebaliknya, apabila self concept pada diri individu itu negatif
atau dapat dikatakan tak sehat, hal itu tak akan membawa dirinya dalam mencapai
keinginan dan tujuannya.
4. Mampu Memengaruhi Fisik dalam Menghadapi Masalah
Memengaruhi perspektif bagaimana individu itu menggunakan fisiknya dalam
menghadapi suatu masalah atau tantangan dalam kehidupannya sehari-hari. Contoh
simpelnya, seorang individu ingin mengikuti suatu perlombaan lari, apabila ia
memiliki self concept bahwa dirinya terlalu gemuk untuk dapat mengikuti
perlombaan lari tersebut dan akan menjadi orang terakhir yang sampai di
garis finish,  mungkin saja itu akan terjadi.
Akan berbeda bila individu tersebut memiliki self concept positif bahwa dirinya kuat
dan akan memenangkan lomba lari tersebut, bisa saja hasilnya akan sesuai dengan
pemikirannya tersebut. Hal ini menandakan bahwa individu yang memiliki self
concept positif akan mampu memengaruhi fisiknya dalam menghadapi masalah yang
ada.
5. Mampu Mengukur Seberapa Jauh Dirinya dalam Menyelesaikan Masalah
Individu yang memiliki self concept positif akan mampu menentukan seberapa jauh ia
dapat keluar dari ‘zona nyaman’ nya dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain,
dirinya mampu menentukan seberapa jauh kemampuan dirinya untuk menyelesaikan
berbagai masalah.
Kesimpulan dari Self Concept
Self concept adalah pandangan dan penilaian individu pada dirinya sendiri. Hal ini
berguna sebagai landasan berperilaku dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Maka dari itu, ciptakanlah self concept yang positif agar mampu membentuk
kepribadian yang baik pula.
Itulah pembahasan lengkap mengenai Self Concept, mulai dari
pengertian, komponen self concept, karakteristik, faktor-faktor yang
memengaruhi self concept, hingga pentingnya self concept untuk diri sendiri.

Aspek – aspek yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri, yaitu:


1. Kecemasan
Situasi emosional yang tidak menyenangkan Merupakan situasi emosional yang
tidak menyenangkan yang ditandai oleh perasaan- perasaan subyektif seperti
ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem
saraf pusat. Kecemasan juga sebagai kekuatan pengganggu utama yang
menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang sehat. Kecemasan
pernah dialami oleh hampir semua individu, hanya saja kadar dan tarafnya yang
berbeda.
2. Penampilan Fisik
Penampilan fisik merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan
luar dan sejauh mana individu memiliki penampilan yang menarik yang mudah
diamati dan dinilal oleh individu lain. Penampilan fisik secara disadari atau tidak,
dapat menimbulkan respons tertentu dari Individu lain.
3. Pelaku
Merupakan suatu aksi reaksi individu yang dapat diamati secara langsung maupun
tidak langsung terhadap lingkungannya dan sejauh mana individu dapat
bersosialisasi sesuai dengan norma-norma yang berada dalam lingkungannya.
4. Popularitas
Merupakan kemampuan individu dalam melakukan hubungan sosialnya, yaitu
keberhasilan dalam membina hubungan dengan individu lainnya yang ditandai
dengan penerimaan dan atau penolakan individu atau kelompok.
5. Kebahagiaan
Merupakan kondisi psikologi positif, yang ditandai oleh tingginya kepuasan
terhadap masa lalu, tingginya tingkat emosi positif, dan rendahnya tingkat emosi
negatif
6. Pengetahuan
Merupakan apa yang individu ketahui tentang dirinya seperti hal-hal yang
menggambarkan dirinya, kelebihan atau kekurangan fisik, usia, kelamin,
kebangsaan, suku, pekerjaan, agama, dan lain-lain.

JENIS-JENIS KONSEP DIRI

Setiap orang mempunyai perbedaan dalam menerima dirinya sendiri maupun


menerima apa pendapat orang lain tentang dirinya, maka konsep diri yang muncul
pasti berbeda dan karakteristik dari konsep diri tersebut tidaklah sama.

A. Konsep Diri Positif


Individu yang memiliki konsep diri yang positif adalah individu yang tahu betul
tentang dirinya, sehingga evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi positif dan
dapat menerima keberadaanorang lain. Konsep diri positif lebih pada penerimaan
diri, bukan suatu kebanggaan yang besarbagi diri, Individu yang memiliki konsep
diri yang positif akan merancang tujuan yang sesuaidengan realitas, yaitu tujuan
yang memiliki kemungkinan besar untuk dapat dicapai serta mampumenghadapi
kehidupan di depannya dan menganggap hidup adalah suatu proses

Seseorang dengan konsep diri yang positif adalah orang yang mau menerima fakta
tentang dirinya dengan baik. Selain itu, ia juga dapat menerima fakta-fakta tentang
orang lain. Konsep diri yang positif akan membawa orang kepada hidup yang
menyenangkan dan tidak terlarut dalam kegagalan. Adapun ciri-ciri seseorang
yang memiliki konsep diri positif adalah:
B. Konsep Diri Negatif

Konsep diri negatif merupakan perasaan yang negatif tentang dirinya. Seseorang
dengan konsep diri negatif merasa pribadinya tidak cukup baik daripada orang
lain. Hal ini terjadi karena individu menghadapi informasi tentang dirinya yang
tidak dapat diterima dengan baik oleh dirinya, Konsep diri negatif dapat
mengakibatkan depresi atau kecemasan dan kekecewaan emosional. Konsep diri
negatif terbagi menjadi dua tipe, yaitu:

1. Pandangan seseorang tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur, tidak


memiliki perasaan kestabilan dan keutuhan diri. Individu tersebut benar-benar
tidak tahu siapa dirinya, apa kelemahan dan kelebihannya atau apa yang ia hargai
dalam kehidupannya,

2. Pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku, stabil dan teratur. Hal ini bisa
terjadi sebagai akibat didikan yang terlalu keras dan kepatuhan yang terlalu kaku.
Individu merupakan aturan yang terlalu keras pada dirinya sehingga tidak dapat
menerima sedikit saja penyimpangan atau perubahan dalam kehidupannya.

Seseorang yang memiliki konsep diri negatif adalah orang yang tidak menerima
kekurangan maupun kelebihan dirinya. Ia menganggap informasi tentang dirinya
yang diterima dari orang lain merupakan ancaman terhadap dirinya, sehingga ia
akan diliputi kecemasan. Adapun ciri-ciri seseorang yang memiliki konsep diri
negatif adalah:

1. Menganggap bahwa kritik sebagai alat untuk menjatuhkan harga dirinya. Orang
yang mempunyai konsep diri negatif cenderung tidak menyukai dialog terbuka.

2. Responsif sekali terhadap pujian.

3. Bersikap hiperkritis terhadap orang lain. Ia tidak sanggup menyampaikan


penghargaan dan Cenderung merasa tidak disenangi orang lain. Ia merasa tidak
diperhatikan.

Bersikap pesimis terhadap kompetisi. Misalnya ia tidak mau bersaing dengan


orang lain dalam hal prestasi.
1. Yakin akan kemampuannya mengatasi masalah.

2. Merasa setara dengan orang lain.

3. Menerima pujian tanpa rasa malu.

4. Menyadari bahwa setiap orang memiliki berbagai perasaan, keinginan, dan


perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.

5. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek


kepribadian yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai