Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

PERSONALITY DEVELOPMENT

Nama : Mochamad Fauzi Sujana


NIM : P20625020020
Prodi : D3 Kesehatan Gigi

Pendahuluan
Seiring dengan berkembangnya personality development seorang perawat gigi,
Konsep Diri, Citra Diri dan Harga Diri sangatlah dibutuhkan untuk kedepannya agar
menjadi seorang perawat gigi yang handal dan bisa menemparkan dirinya diberbagai
pekerjaan. Saat ini, sifat dan perlakuan seseorang dinilai dari baiknya bekerja, dengan
adanya Konsep Diri seorang perawat haruslah mempunyai diri yang baik.

Isi
Pengertian Konsep Diri Konsep diri merupakan bagian dari masalah kebutuhan
psikososial yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil
dari pengalaman seseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini berkembang secara
bertahap sesuai dengan tahap perkembangan psikososial seseorang. Secara umum,
konsep diri adalah semua tanda, keyakinan, dan pendirian yang merupakan suatu
pengetahuan individu tentang dirinya yang dapat mempengaruhi hubungannya
dengan orang lain, termasuk karakter, kemampuan, nilai, ide, dan tujuan.(A.Aziz
Alimul H, 2009).
Selain itu terdapat juga pengertian konsep diri menurut para ahli :
a. Menurut Hurlock, konsep diri adalah konsep seseorang dari siapa dan apa dia itu.
Konsep ini merupakan bayangan cermin, ditentukan sebagian besar oleh peran dan
hubungan dengan orang lain, dan apa yang kiranya reaksi orang lain terhadapnya.
Konsep diri mencakup citra diri fisik dan psikologis. Citra diri fisik biasanya berkaitan
dengan penampilan, sedangkan citra diri psikologis berdasarkan atas pikiran,
perasaan, dan emosi.
b. Menurut Song dan Hattie, mengemukakan bahwa konsep diri terdiri atas konsep
diri akademis dan non akademis. Selanjutnya konsep diri non akademis dapat
dibedakan menjadi konsep diri sosial dan penampilan diri.
c. Menurut Burns, Konsep Diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang
diri kita sendiri.
d. Menurut William D, konsep diri merupakan persepsi individu terhadap dirinya
sendiri yang bersifat psikis dan sosial sebagai hasil interaksi dengan orang lain.
e. Menurut Cawagas, Konsep Diri mencakup seluruh pandangan individu akan
dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi, kelemahan, kepandaian, kegagalan dan
lain sebagainya.

Komponen Konsep Diri Konsep diri terdiri dari :


a. Citra Tubuh (Body Image)
Citra Tubuh adalah sikap individu terhadap dirinya baik disadari maupun tidak
disadari meliputi persepsi masa lalu atau sekarang.

b. Ideal Diri (Self Ideal)


Ideal Diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah
laku berdasarkan standar pribadi.

c. Harga Diri (Self Esteem)


Harga Diri Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya.

d. Peran (Self Rool)


Peran adalah serangkaian pada sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan
oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu di dalam kelompok sosial.

e. Identitas (Self Idencity)


Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu
dari observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa indvidu dirinya berbeda
dengan orang lain.

Aspek Konsep Diri menurut Hurlock (1993:237) bahwa konsep diri mempunyai
beberapa aspek yang tercakup didalamnya, yaitu :
a)      Aspek fisik, merupakan konsep yang dimiliki oleh individu tentang
penampilannya, termasuk didalamnya adalah kesucian dengan seksnya. Fungsi
tubuhnya yang berhubungan dengan semua perilakunya, serta pengaruh gengsi yang
diberikan oleh tubuhnya dimata orang lain yang melihatnya.
b)      Aspek Psikologis, yaitu terdiri dari konsep individu yang berkaitan dengan
kemampuan dan ketidakmampuannya, harga diri dan juga hubungannya dengan
orang lain. Semua persepsi individu yang berkaitan dengan perilakunya yang
disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita, harapan, dan
keinginan, tipe orang yang diidam-idamkan, dan nilai yang ingin dicapai.

Prinsip dasar yang mempengaruhi konsep diri yaitu, antara lain :


 a.   Bila anak hidup dalam suasana penuh dengan kritik, dia belajar untuk
menyalahkan orang lain.
b.   Bila anak hidup dalam suasana penuh kekerasan, di belajar untuk berkelahi.
c.  Bila anak hidup dalam suasana penuh olok-olok, dia belajar untuk menjadi
seorang pemalu
d.  Bila anak hidup dalam suasana memalukan, dia belajar untuk selalu merasa
bersalah.
e.  Bila anak hidup di dalam suasana yang penuh dengan toleransi,dia belajar untuk
menjadi  seorang penyabar.
f.   Bila anak hidup dalam suasana penuh dukungan, dia belajar untuk menjadi
seorang yang percaya diri
g.  Bila anak hidup dalam suasana penuh pujian dan penghargaan, dia belajar untuk
menghargai orang lain.
h. Bila anak hidup dalam suasana kejujuran, dia belajar untuk menghargai orang lain.

Perkembangan Konsep Diri Menurut teori psikososial, perkembangan konsep diri


dapat dibagi ke dalam beberapa tahap, yaitu :

1-1 Tahun
a. Menumbuhkan rasa percaya dari konsistensi dalam interaksi pengasuhan dan
pemeliharaan yang dilakukan oleh orang tua atau orang lain.
b. Membedakan dirinya dari lingkungan.

3-3 Tahun
a. Mulai menyatakan apa yang disukai dan yang tidak disukai.
b. Meningkatnya kemandirian dalam berfikir dan bertindak.
c. Menghargai penampilan dan fungsi tubuh.
d. Mengembangkan diri dengan mencontoh orang yang dikagumi, meniru, dan
bersosialisasi.

3-6 Tahun
a. Memiliki inisiatif.
b. Mengenali jenis kelamin.
c. Meningkatnya kesadaran hati.
d. Meningkatnya keterampilan berbahasa, termasuk pengenalan akan perasaan
seperti senang, kecewa, dan sebagainya.
e. Sensitif terhadap umpan balik dari keluarga.

6-12 tahun
a. Menggabungkan umpan balik dari teman sebaya dan guru, keluarga tidak lagi
dominan.
b. Meningkatnya harga diri dengan penguasaan keterampilan baru (misalnya
membaca, matematika, olahraga, musik).
c. Menguatnya identitas seksual.
d. Menyadari kekuatan dan kelemahan.

12-20 Tahun
a. Menerima perubahan tubuh atau kedewasaan.
b. Belajar tentang sikap, nilai, keyakinan dan menentukan tujuan masa depan.
c. Merasa positif atas berkembangnya konsep diri.
d. Berinteraksi dengan orang-orang yang menurutnya menarik secara seksual atau
intelektual.

20-40 Tahun
a. Memiliki hubungan yang intim dengan keluarga dan orang-orang lain.
b. Memiliki perasaan yang stabil dan positif mengenal diri.
c. Mengalami keberhasilan transisi peran dan meningkatnya tanggung jawab.

40-60 tahun
a. Dapat menerima perubahan penampilan dan ketahanan fisik.
b. Mengevaluasi ulang tujuan hidup.
c. Merasa nyaman dengan proses penuaan.

Di atas 60 tahun
a. Merasa positif mengenai hidup dan makna kehidupan.
b. Berkeinginan untuk meninggalkan warisan bagi generasi berikutnya

Menurut Calhoun dan Acocella (1990:72), dalam perkembangannya konsep diri


terbagi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negative
A. Konsep Diri Positif
Konsep diri positif menunjukkan adanya penerimaan diri dimana individu dengan
konsep diri positif mengenal dirinya dengan baik sekali.
Konsep diri yang positif bersifat stabil dan bervariasi. Individu yang memiliki konsep
diri positif dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat bermacam-
macam tentang dirinya sendiri sehingga evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi
positif dan dapat menerima dirinya apa adanya. Individu yang memiliki konsep diri
positif akan merancang tujuan-tujuan yang sesuai dengan realitas, yaitu tujuan yang
memiliki kemungkinan besar untuk dapat dicapai, mampu menghadapi kehidupan di
depannya serta menganggap bahwa hidup adalah suatu proses penemuan.

B. Konsep diri negatif


Calhoun dan Acocella (1990:72) membagi konsep diri negatif menjadi dua tipe yaitu :
1. Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur, tidak
memiliki perasaan, kestabilan dan keutuhan diri. Individu tersebut benar-benar tidak
tahu siapa dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang dihargai dalam
kehidupannya.
2. Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur. Hal ini bisa terjadi
karena individu dididik dengan cara yang sangat keras, sehingga menciptakan citra
diri yang tidak mengizinkan adanya penyimpangan dari seperangkat hukum yang
dalam pikirannya merupakan cara hidup yang tepat.

Agar mempertahankan konsep diri, berikut langkah - langkahnya :


a. Belajar menyukai diri sendiri atau cinta diri sendiri
b. Kembangkan pikiran positive thinking
c. Hubungan interpersonal harus dibina dengan baik
d. Pro-aktif atau sikap yang aktif menuju yang positive
e. Menjaga keseimbangan hidup

Hambatan Hambatan dari Konsep diri yaitu sebuah potensi yang dimiliki seseorang
bisa berkembang atau tidak, itu tergantung pada pribadi yang bersangkutan dan
lingkungan dia berada. Beberapa hambatan yang sering terjadi dalam pengembangan
potensi diri adalah sebagai berikut:

1.      Hambatan yang berasal dari lingkungan; Lingkungan merupakan salah satu


faktor penghambat dalam pengembangan potensi diri. Hambatan ini antara lain
disebabkan sistem pendidikan yang dianut, lingkungan kerja yang tidak mendukung
semangat pengembangan potensi diri, dan tanggapan atau kebiasaan dalam
lingkungan kebudayaan.

2.      Hambatan yang berasal dari individu sendiri; Penghambat yang cukup besar
adalah pada diri sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki tujuan yang
jelas, keengganan mengenal diri sendiri, ketidak mampuan mengatur diri, pribadi
yang kerdil, kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah,
kreativitas rendah, wibawa rendah, kemampuan pemahaman manajerial lemah,
kemampuan latih rendah dan kemampuan membina tim yang rendah.

Pengaruh perawat dalam konsep diri klien adalah persepsi diri atau pola konsep diri,
pola berhubungan atau peran, pola reproduksi, koping terhadap stres, serta adanya
nilai keyakinan dan tanda-tanda ke arahperubahan fisik, seperti kecemasan,
ketakutan, rasa marah, rasa bersalah, dan lain-lain. Klien yang penampilan fisiknya
telah mengalami perubahan dan yang harus beradaptasi terhadap citra tubuh yang
baru, hampir pasti baik klien maupun keluarganya akan melihat pada perawat dan
mengamati respons dan reaksi mereka terhadap situasi yang baru.
Penutup
Jadi, konsep diri adalah gagasan tentang konsep diri yang mencakup keyakinan,
pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri terdiri atas
bagaimana cara kita melihat konsep diri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa
tentang konsep diri, dan bagaimana kemampuan berpikir seseorang. Semakin baik
atau positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah ia mencapai
keberhasilan. Sebab, dengan konsep diri yang baik atau positif, seseorang akan
bersikap optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses dan berani pula gagal,
penuh percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup,
serta bersikap dan berpikir secara positif. Sebaliknya, semakin jelek atau negatif
konsep diri, maka akan semakin sulit seseorang untuk berhasil.

Anda mungkin juga menyukai