Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

EXODONTIA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Bahan Kedokteran Gigi”
Dosen Pengampu : drg. Cahyo Nugroho, MDSc

disusun oleh kelompok 2 :


1. Dilla Nayla Najah (P20625020011)
2. Erma Tri Utami (P20625020012)
3. Euis Halimah Aldawiyah (P20625020013)
4. Freesilla Noer Rizky (P20625020014)
5. Intan Putri Safitri (P20625020015)
6. Ismiatin Aziziah (P20625020016)
7. Julita Jaya Andaria (P20625020017)
8. Kartika Wulandari (P20625020018)
9. Maelani Bariyyah (P20625020019)
10. Mochamad Fauzi Sujana (P20625020020)

PRODI D3 KESEHATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TASIKMALAYA
Jl Tamansari No.210 Tamansari, Kecamatan Tamansari, Tasikmalaya Jawa Barat
46115
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji dan syukur kami panjatkan atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyusun sebuah makalah yang membahas tentang “ Exodontia ” . Meskipun
masih jauh dari kata sempurna.
Shalawat serta salam tiada hentinya kami lantunkan kepada satu-satunya
manusia pilihan-Nya untuk memberi petunjuk bagi seluruh manusia di muka
bumi, yaitu Rasulullah SAW yang telah memberikan tauladan terbaik dalam
berukhuwah dan berkasih sayang yang kita nantikan syafa'atnya di yaumul
qiyamah nanti.
Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait
dengan materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat
dipahami oleh pembaca.
Dan kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
yang membimbing mata kuliah Bahan Kedokteran Gigi atas bimbingannya pada
semester ini meskipun baru memasuki awal perkuliahan. Kami juga
mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan pedoman apabila, pembaca
melakukan hal yang berkaitan dengan makalah ini, karena apalah gunanya kami
membuat makalah ini apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.
Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan
makalah ini dengan baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari dosen pembimbing mau pun pembaca.

Tasikmalaya, 8 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................3
1. Latar Belakang............................................................................3
2. Rumusan Masalah.......................................................................3
3. Tujuan..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................5
A. Definisi Pencabutan Gigi......................................................5
B. Persiapan untuk Pencabutan Gigi.........................................6
C. Apa yang Dapat Diharapkan Saat Pencabutan Gigi.............6
D. Alat Pencabutan Gigi (Exodontia)........................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................20
A. Kesimpulan...........................................................................20
B. Saran.....................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pencabutan gigi merupakan prosedur bedah yang dapat dilakukan dengan
menggunakan tang, elevator atau melalui pencabutan transalveolar, merupakan
prosedur yang tetap dan seringkali disertai dengan komplikasi. Pencabutan gigi
merupakan bagian dari kompetensi seorang dokter gigi dan hanya dilakukan
ketika semua alternatif perawatan sudah tidak dapat dilakukan lagi. Tindakan
pencabutan gigi seringkali menyebabkan munculnya berbagai permasalahan dan
merupakan hal yang bijaksana bagi seorang dokter gigi untuk mengantisipasi
berbagai kesulitan dalam pencabutan gigi.
Keberhasilan pencabutan gigi tergantung dari diagnosis, rencana
perawatan yang tepat, baik pada saat menyusun rencana perawatan, pelaksanaan
dengan teknik bedah yang sesuai, serta pada pengawasan yang baik pada periode
setelah bedah. Bagaimanapun, terlepas dari tindakan pencegahan ini,
kemungkinan masih dapat terjadi kecelakaan atau komplikasi yang sering terjadi
pada bukomaksila dan sekitar wajah.
Sebelum melakukan tindakan pencabutan gigi, terlebih dahulu dokter gigi
harus melakukan penilaian kondisi pasien, dengan tujuan untuk menyediakan
informasi yang cukup untuk membantu dokter gigi dalam menentukan rencana
perawatan yang paling tepat pada tindakan pencabutan dan anestesi. Selain itu,
hal-hal yang perlu diketahui seperti struktur anatomi (termasuk gambaran
radiografi) sekeliling gigi (termasuk ligamen periodontal), morfologi akar gigi
(termasuk berbagai variasi normal), serta hubungan akar dengan antrum maksila,
saraf alveolar inferior, dan foramen mentale. Ketika seorang dokter gigi merasa
pengetahuan atau keterampilan yang dimilikinya tidak cukup untuk menangani
komplikasi yang mungkin terjadi, biasanya dokter gigi akan membatalkan atau
menunda pencabutan gigi. Penundaan berlangsung sampai pasien dianggap sudah
bisa menerima suatu tindakan bedah tanpa menyebabkan komplikasi yang
membahayakan bagi pasien. Pencabutan gigi dapat ditunda ketika gigi masih
dapat dipertahankan atau terdapat peningkatan risiko komplikasi yang serius
ketika mencabut gigi yang sangat sulit.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat
dirumuskan masalah yaitu :
a. Apa definisi dari pencabutan gigi ?
b. Bagaimana persiapan untuk pencabutan gigi ?
c. Apa yang diharapkan saat pencabutan gigi ?
d. Bagaimana bentuk dan ciri dari alat pencabutan gigi atau exodontia ?

3
3. Tujuan
a. Mampu mendeskripsikan definisi dari pencabutan gigi.
b. Mampu mendeskripsikan persiapan dari pencabutan gigi.
c. Mampu mengetahui yang diharapkan saat gigi.
d. Mampu mengetahui ciri dari alat pencabutan gigi atau exodontia.

4
BAB 1
PEMBAHASAN
A. Definisi Pencabutan Gigi
Pencabutan gigi adalah tindakan di mana sebuah gigi atau beberapa gigi
diangkat oleh ahli bedah mulut dan wajah-rahang (maksilofasial) menggunakan
peralatan kedokteran gigi lengkap. Ini adalah teknik sederhana yang dikenal
sebagai bedah mulut, biasanya membutuhkan bius lokal atau umum, dan obat
penenang. Evaluasi kesehatan perlu dilakukan secara hati-hati sebelum
pencabutan gigi dilakukan, seperti pada pembedahan kecil lainnya. Penanganan
rasa sakit dilakukan juga pada tindakan ini, untuk menjaga pasien tetap dalam
kenyamanan maksimum.
Alasan Pencabutan Gigi
Menjaga gigi tetap sehat dan merawat fungsi mulut untuk mengunyah secara
tepat merupakan alasan estetika yang penting. Gigi tetap (seperangkat gigi yang
tumbuh setelah gigi susu tanggal) akan ada seumur hidup. Namun, ada beberapa
alasan dan kasus di mana pencabutan gigi diperlukan, antara lain:
1. Rusak – Gigi yang mengalami kerusakan parah akibat pembusukan atau
luka dan tidak dapat lagi diperbaikan melalui tindakan perbaikan, harus
dicabut. Jika tidak dicabut, gigi ini dapat membawa rasa sakit yang
tertahankan dan ketidaknyamanan.
2. Mulut penuh – Dokter gigi akan mencabut gigi untuk memastikan gigi
merata secara tepat, saat gigi sudah tidak muat lagi di dalam mulut.
3. Gigi Tumbuh secara Tidak Tepat (Impaksi) - Gigi geraham bungsu perlu
dicabut jika tumbuh secara tidak normal atau tumbuh pada posisi yang
salah.
4. Infeksi – Gigi yang rusak atau busuk dapat menjalar ke pulpa, yang
terletak di tengah gigi dan terhubung dengan saraf serta pembuluh darah.
Saat bakteri memasuki pulpa, infeksi dapat terjadi dan memburuk. Hanya
pencabutan gigi atau terapi akar gigi yang menjadi pilihan untuk
mencegah penyebaran infeksi.
5. Resiko Infeksi – Pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
terganggu (seperti penderita kanker atau pasien yang menerima donor

5
organ) mungkin perlu melakukan pencabutan pada gigi tertentu untuk
mencegah risiko infeksi.

6. Periodontal atau Penyakit Gusi – Masalah gusi yang parah dapat


menyebabkan infeksi pada gusi, jaringan, dan tulang yang menopang atau
berada di sekitar gigi. Pencabutan gigi biasanya disarankan, untuk
mencegah infeksi menjadi semakin parah.
7. Tujuan Kecantikan – Sebagian orang ingin melakukan pencabutan gigi
untuk mengangkat gigi yang tidak enak dilihat, seperti gigi yang
mengalami pewarnaan endogen karena merokok.

B. Persiapan untuk Pencabutan Gigi

Pencabutan gigi adalah proses yang aman dan tidak membutuhkan waktu lebih
dari satu jam. Namun, penting untuk memberitahukan dokter gigi Anda tentang
riwayat kesehatan Anda secara lengkap, sama seperti tindakan bedah kecil
lainnya. Sebab, hal tersebut dapat memperkecil resiko komplikasi yang jarang
terjadi dalam tindakan pencabutan gigi. Sebelum melakukan pencabutan gigi,
pastikan Anda memberitahukan dokter gigi Anda tentang hal-hal berikut:

1. Kondisi jantung bawaan


2. Kerusakan katup jantung
3. Penyakit hati
4. Sistem kekebalan tubuh terganggu
5. Riwayat bakteri endokarditis (menyebabkan radang pada katup jantung)
6. Riwayat perdarahan
7. Masalah tulang yang dialami
8. Tindakan medis yang baru-baru ini dilakukan
9. Obat atau suplemen yang dikonsumsi
10. Jika Anda sedang hamil

C. Apa yang Dapat Diharapkan Saat Pencabutan Gigi

Dokter bedah mulut dan wajah-rahang dilatih untuk melakukan pencabutan


gigi secara rutin. Sebelum gigi dicabut, dokter akan memberikan bius lokal dengan
tembakan mati rasa ke arah gusi sekitar gigi yang akan dicabut. Dalam kasus

6
pencabutan gigi geraham bungsu, di mana lebih dari satu gigi yang dicabut, bius
umum dan obat penenang mungkin dibutuhkan.

Saat daerah pencabutan telah mati rasa, pencabutan gigi akan dilakukan
dengan menggunakan tang. Gigi yang lebih besar, mungkin akan dibagi menjadi
dua, sebelum pencabutan pada tiap bagian dilakukan. Sedangkan, untuk gigi yang
tumbuh secara tidak tepat, dokter gigi akan membuat sayatan pada gusi dan
jaringan tulang sebelum mencapit gigi dengan tang, menggoyangkannya ke depan
dan belakang, lalu mencabutnya.

Saat gigi sudah berhasil dicabut, gumpalan darah biasanya terbentuk di


dalam lubang/soket gusi. Dokter gigi akan menutupnya dengan kain kassa dan
menyuruh Anda untuk menggigit bagian atasnya untuk membantu menghentikan
pendarahan. Dalam kondisi normal, perdarahan akan berhenti setelah beberapa
menit. Rasa sakit akan muncul bahkan setelah pencabutan selesai, sehingga dokter
gigi Anda akan menyarankan obat pereda nyeri seperti ibuprofen untuk beberapa
hari ke depan. (Catatan: Hindari mengkonsumsi aspirin karena memiliki sifat
pengencer darah dan mungkin membuat mulut berdarah).

7
D. Alat Pencabutan Gigi (Exodontia)
1. Tang Pencabutan Gigi Sulung
Tang anak untuk mahkota gigi anterior RA

Ciri – ciri :
 Handle sampai dengan beaknya lurus
 Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
 Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
 Bentuknya kecil
Kegunaan : Untuk mencabut mahkota gigi anterior atas sulung
Keterangan : Alat kritis

Tang anak untuk mahkota gigi posterior RA

Ciri – ciri :
 Handle sampai dengan beeknya bengkok/membentuk sudut seperti
bayonet
 Kedua beek tidak bertemu
Kegunaan : Untuk mencabut gigi posterior atas sulung

8
Keterangan : Kritis

Tang anak untuk sisa akar gigi posterior rahang atas

Ciri – ciri :
 Handle dan sampai dengan beeknya berbentuk bayonet, ada yang
berbentuk S
 Kedua paruh bila ditutup akan bertemu
 Tang untuk akar gigi kiri dan kanan sama
 Bentuknya kecil

Kegunaan : u/ mencabut akar gigi posterior atas sulung


Keterangan : Kritis

Tang anak untuk mahkota gigi anterior rahang bawah

Ciri – ciri :

9
 Handle sampai beeknya membentuk sudut 90°
 Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
 Tang untuk mahkota gigi kiri dan kanan sama
 Bentuknya kecil
Kegunaan : Untuk mencabut mahkota gigi anterior bawah sulung
Keterangan : Kritis

Tang anak untuk mahkota gigi posterior rahang bawah


Ciri – ciri :
 Handle sampai beeknya membentuk sudut 90°
 Kedua paruhnya bila ditutup tidak bertemu
 Kedua paruhnya berlekuk-lekuk
 Tang anak untuk mahkota gigi posterior kiri dan kanan sama
 Bentuknya kecil
Kegunaan : Untuk mencabut mahkota gigi posterior bawah sulung
Keterangan : Kritis

Tang anak untuk akar gigi bawah sulung


Ciri – ciri :
 Antara handle sampai dengan beaknya 90°
 Kedua paruh/beaknya bila ditutup akan bertemu
 Tang untuk akar gigi kiri dan kanan sama
 Bentuknya kecil
Gunanya : untuk mencabut akar gigi bawah
Termasuk : Alatt Kritis

Tang Pencabutan Gigi Permanent


Tang untuk mahkota gigi anterior rahang atas permanent

10
Ciri – ciri :
 Handle sampai beeknya lurus
 Kedua paruh/ beek tidak bertemu
 Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
Kegunaan : Untuk mencabut gigi depan atas permanent
Keterangan : Kritis

Tang untuk mahkota gigi premolar rahang atas permanent

Ciri – ciri :
 Antara handle dengan beaknya seperti S
 Kedua paruh beak bila ditutup tidak bertemu
 Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
Kegunaan : Untuk mencabut gigi premolar atas permanent
Termasuk : Alat Kritis

11
Tang untuk mahkota gigi molar rahang atas permanent

Ciri – ciri :
 Handle sampai beeknya seperti huruf “S”
 Kedua paruh beek tidak bertemu
 Bagian bucal berlekuk dan yang tidak berlekuk bagian palatal
 Kiri dan kanan berbeda
Kegunaan : Untuk mencabut gigi molar atas permanent
Keterangan : Kritis

Tang akar gigi anterior rahang atas permanent

12
Ciri – ciri :
 Handle sampai beeknya lurus
 Kedua paruh bila ditutup bertemu
 Tang gigi anterior kiri dan kanan sama
Kegunaan : Untuk mencabut gigi anterior atas permanent
Keterangan : Kritis

Tang akar gigi posterior RA permanent

Ciri – ciri :
 Handle sampai beeknya seperti bayonet
 Kedua paruh beek bertemu
 Tang gigi posterior kiri dan kanan sama
Kegunaan : Untuk mencabut gigi posterior atas permanent
Keterangan : Kritis

Tang molar tiga RA permanent

13
Ciri – ciri :
 Handle sampai beeknya seperti ” Bayonet ”
 Kedua paruh beek bila ditutup tidak bertemu
 Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
Kegunaan :Untuk mencabut gigi posterior rahang atas permanent
Keterangan : Kritis

Tang posterior gigi premolar 1 dan 2 RB permanent

Ciri – ciri :
 Handle dan sampai dengan beeknya 45°
 Kedua paruh beek bila ditutup tidak bertemu
 Kedua paruh beak tidak berlekuk
 Tang untuk akar gigi kiri dan kanan sama
Kegunaan : Untuk mencabut mahkota gigi premolar bawah permanent
Keterangan : Kritis

14
Tang bermahkota gigi molar RB permanent

Ciri – ciri :
 Handle dan sampai dengan beeknya 90°
 Kedua paruh beek bila ditutup tidak bertemu
 Kedua paruh berlekuk
 Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
Kegunaan : Untuk mencabut gigi molar bawah permanent
Keterangan : Kritis

Tang akar gigi anterior RA permanent

Ciri – ciri :
 Antara handle sampai dengan beeknya lurus
 Kedua paruh bila ditutup akan bertemu

15
Kegunaan : Untuk mencabut akar gigi anterior rahang atas permanent
Keterangan : Kritis

Tang akar gigi posterior rahang bawah permanent

Ciri – ciri :
 Handle sampai dengan beeknya membentuk sudut 90°
 Kedua paruh beek bila ditutup akan bertemu
 Tang untuk akar gigi rahang bawah permanent
Kegunaan : Untuk mencabut akar gigi rahang bawah permanent
Keterangan : Kritis

Bein bengkok

Ciri ciri :
 Alat dari bahan stenless steel yg bagian ujungnya tajam dan rapih

16
 Bentuknya bengkok : mesial dan distal
Kegunaan :
 Untuk melepaskan gigi dari jaringan periodontium
 Untuk mengambil akar gigi
Keterangan : kritis

Bein Lurus

Ciri-ciri :
 Alat terbuat dari stenles steel bagian ujungnya tajam dan pipih
 Bentuknya lurus
Kegunaan :
 Untuk melepaskan gigi dari jaringan periodontium
 Mengambil sisa akar gigi
Termasuk alat : kritis

Crayer

17
Ciri – ciri :
 Alat dari bahan stenless steel yg berbentuk “T”
 Bentuk ujungnya berbeda –beda untuk kiri dan kanan

Kegunaannya :
 Untuk mengambil sisa akar
 Apabila mencabut gigi dengan dua akar, baru satu akar yg tercabut
 Memisahkan akar gigi yg fraktur diatas bifurkasi
Keterangan : kritis

Alat Suntik

Ciri – ciri :

18
 Berbeda dengan spuit biasa harus menggunakan obat injeksi yang khusus
dengan jarum yg lebih kecil
 Cara memasukan/menekan pada waktu mengeluarkan obat ada yang dari
samping dan dari belakang tanpa aspirasi

Kegunaan : sebagai alat suntik


Keterangan : kritis

Disposible
Ciri – cirinya :
Kecuali jarumnya, seharusnya terbuat dari plastik, alat ini dibuat dengan maksud
untuk sekali pakai kemudian dibuang
Kegunaanya : sebagai alat suntik
Keterangan : kritis

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Exodontia gigi permanen merupakan tindakan pilihan terakhir setelah gigi
tidak dapat dirawat. Pelaksanaan exodontia gigi permanen baik exodontia tanpa
penyulit maupun exodontia dengan penyulit, diperlukan pedoman baik dari
referensireferensi ilmu exodontia maupun SPO (Standar Prosedur Operasional)
atau PPK (Panduan Praktik Klinis). Disamping itu, dalam melakukan
tindakanexodontia gigi permanen perlu memperhatikan beberapa hal atau
aturanaturan. Aturan-aturan tersebut meliputi persiapan pre exodontia, tindakan
exodontia, dan tindakan paska exodontia, yang semuanya telah dijelaskan pada
Kajian Teori dan pada Pendahuluan. Dokter gigi yang akan melakukan
pembedahan atau exodontia berkewajiban mempertahankan standar sterilisasi
dan asepsis. Keadaan tersebut dapat diperoleh dengan peralatan steril satu kali
pakai, oven uap panas dan otoklaf instrumen berkecepatan tinggi. Peralatan
kedokteran gigi utama yang terdiri dari mesin bur, lampu, dan kursi adalah
sumber infeksi silang. Untuk mengatur alat-alat tersebut sebaiknya dilakukan
oleh seorang asisten.
B.Saran
Disarankan agar pada setiap Klinik Gigi dan Mulut tersedia fasilitas atau sarana
dan prasarana yang memadai untuk pelayanan pasien. Disampin kelengkapanpan
fasilitas, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah kebersihan ruang
kerja beserta fasilitasnya, kebersihan pakaian dan kelengkapan APD ( Alat
Pelindung Diri) operator beserta asistennya, kebersihan peralatan kedokteran
gigi utama (mesin bur, lampu dan kursi), 57 sterilitas peralatan dan bahan untuk
perawatan pasien, pemilihan dan penggunaan alat yang tepat untuk perawatan
pasien, dan lain lain.
Disarankan juga agar dokter gigi menggunakan kursi dokter gigi yang
desainnya memungkinkan pasien untuk dibaringkan pada posisi rebah dengan
kaki ditinggikan atau posisi Tredenburg pada keadaan darurat

20
DAFTAR PUSTAKA

drg. Pembajun Setyanigastutie, M. Kes, EXODONTIA GIGI PERMANEN DI


RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA PROPINSI DIY, Tanggal 20 Desember 2014
DocDoc, Apa itu Pencabutan Gigi: Gambaran Umum, Keuntungan, dan Hasil
yang Diharapkan, 2020 Ltd.
APPLONIA LEU OBI,SKM, MDSc, ALAT ALAT PENCABUTAN GIGI 2016

http://grhasia.jogjaprov.go.id/assets/content_upload/files/EXODONTIA.pdf
https://www.docdoc.com/id/info/procedure/pencabutan-gigi
https://www.poltekkeskupang.ac.id/informasi/download/category/11-
mkjkg.html?download=59:cg

21

Anda mungkin juga menyukai