Anda di halaman 1dari 27

STIKes Surya Global

Konsep Diri

Bety Agustina Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kep


Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id
DEFINISI

 Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya


secara utuh  fisikal, emosional, intelektual, sosial dan
spiritual
 Self concept atau konsep diri adalah cara dan sikap
seorang individu dalam memandang dirinya sendiri.
Pandangan atau perspektif diri meliputi aspek fisik
maupun psikis, seperti mengenal karakteristik individu
itu sendiri, tingkah laku atau perbuatannya, kemampuan
dirinya, dan sebagainya. Penilaian tidak hanya mencakup
kekuatan diri individu itu saja, melainkan kelemahan dan
kegagalan yang ada pada dirinya

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Jenis Konsep Diri

 Self concept positif
Individu menganggap bahwa dirinya memiliki kemampuan beradaptasi untuk
mengatasi masalah yang dihadapinya, maka akan terbentuk self concept yang
baik atau positif pada dirinya.
Individu tersebut memandang di samping hal-hal buruk atau negatif pasti ada
hikmah yang bisa diambil dan bukanlah akhir dari segalanya.
Biasanya, Individu yang memiliki self concept seperti ini akan lebih optimis,
percaya diri, dan selalu berpikir bahwa setiap masalah ada solusinya.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


 Self concept negatif
Biasanya terjadi pada individu yang tidak banyak tahu informasi akan dirinya
sendiri dan tak melihat dirinya secara utuh. Contohnya, ia hanya melihat
kelemahan pada dirinya atau bahkan kelebihan-kelebihan yang ada pada
dirinya.
Individu yang mempunyai self concept negatif, cenderung lebih pesimis dan
merasa sulit untuk melihat kesempatan dalam kesulitan tersebut. Terlebih,
dirinya merasa kalah sebelum mencoba. Pun apabila tidak berhasil dan
dikatakan gagal, individu dengan self concept seperti ini akan menyalahkan
keadaan yang ada, individu lain, bahkan dirinya sendiri.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Pentingnya Self Concept untuk Diri Sendiri

Self concept yang sehat dan positif akan menimbulkan manfaat untuk diri sendiri.
1. Memaksimalkan Potensi Diri
Apabila individu memiliki self concept yang positif, individu itu akan percaya bahwa ia dapat
melakukan berbagai hal, mampu menyelesaikan masalah yang ada dengan mencari peluang
dan solusi, membuka potensi yang dimiliki kepada hal-hal yang belum pernah dipikirkan
sebelumnya.
2. Membantu Dirinya Sendiri dalam Mencapai Tujuan Hidupnya
Individu yang memiliki self concept positif, cenderung memiliki sikap yang optimis dan realistis
terhadap tujuan yang diinginkannya. Dengan begitu, peluang dirinya untuk berhasil akan
semakin besar sehingga tujuan yang diinginkannya pun akan tercapai.
3. Menghindari Self Sabotaging Behavior
Individu yang memiliki self concept positif mampu menghindari self-sabotaging behavior. Self-
sabotaging behavior sebagai bentuk pemikiran, sikap, ataupun tindakan yang menahan dirinya
untuk meraih apa yang ia mau, misalnya, goals dalam hidupnya.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Memiliki self concept yang positif akan membentuk diri menjadi pribadi yang lebih positif, optimis,
dan yakin bahwa dirinya mampu mendapatkan apa yang diinginkan atau dituju. Akan tetapi,
sebaliknya, apabila self concept pada diri individu itu negatif atau dapat dikatakan tak sehat, hal itu
tak akan membawa dirinya dalam mencapai keinginan dan tujuannya.
4. Mampu Memengaruhi Fisik dalam Menghadapi Masalah
Memengaruhi perspektif bagaimana individu itu menggunakan fisiknya dalam menghadapi suatu
masalah atau tantangan dalam kehidupannya sehari-hari. Contoh simpelnya, seorang individu ingin
mengikuti suatu perlombaan lari, apabila ia memiliki self concept bahwa dirinya terlalu gemuk untuk
dapat mengikuti perlombaan lari tersebut dan akan menjadi orang terakhir yang sampai di
garis finish, mungkin saja itu akan terjadi.
Akan berbeda bila individu tersebut memiliki self concept positif bahwa dirinya kuat dan akan
memenangkan lomba lari tersebut, bisa saja hasilnya akan sesuai dengan pemikirannya tersebut.
Hal ini menandakan bahwa individu yang memiliki self concept positif akan mampu memengaruhi
fisiknya dalam menghadapi masalah yang ada.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


5. Mampu Mengukur Seberapa Jauh Dirinya dalam Menyelesaikan Masalah
Individu yang memiliki self concept positif akan mampu menentukan seberapa
jauh ia dapat keluar dari ‘zona nyaman’ nya dalam menyelesaikan masalah.
Dengan kata lain, dirinya mampu menentukan seberapa jauh kemampuan dirinya
untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Faktor-Faktor yang Memengaruhi Self
Concept atau Konsep Diri

1. Kegagalan
Sadar atau tak sadar, kegagalan yang terjadi pada diri individu secara terus menerus akan memberikan
pertanyaan besar pada potensi atau kemampuan dirinya sendiri sehingga berujung pada persepsi
bahwa dirinya lemah dan tak dapat diandalkan.
2. Overthinking
Seorang individu yang terlalu sering overthinking sangatlah tidak baik. Hal itu karena dapat
mengarahkan pikiran buruk terhadap penilaian dirinya sendiri sehingga terciptalah self concept yang
negatif. Individu tersebut cenderung terus menerus memikirkan kegagalan yang dialaminya, tanpa ada
keinginan untuk mencari solusinya. Sikap seperti ini harus segera dihentikan.
3. Depresi
Sebenarnya, poin ini ada kaitannya dengan poin-poin sebelumnya. Seorang individu dihadapkan pada
kegagalan, ia menganggap bahwa dirinya tidak memiliki potensi lagi untuk melawan kegagalan itu, dan
tidak mengambil peluang atas kegagalan tersebut. Sampai akhirnya, individu itu dilanda stres hingga
depresi karena terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif atas kegagalan yang ia alami.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


GANGGUAN KONSEP DIRI

Gangguan konsep diri merupakan suatu kondisi dimana


individu mengalami atau berisiko mengalami kondisi
perubahan  perasaan pikiran atau pandangan dirinya sendiri
yang negatif (Carpenito, 2001).
Gangguan konsep diri meliputi gangguan pada:
1. Gambaran diri
2. Ideal diri
3. Penampilan peran
4. Identitas diri dan
5. Harga diri.
Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id
Komponen Konsep Diri

 Citra diri/gambaran diri/self image


Sikap, persepsi dan keyakinan serta pengetahuan individu secara sadar/tidak
terhadap tubuhnya   Komponen self image mencakup persepsi atau
tanggapan, baik di masa lalu maupun sekarang, terkait ukuran dan bentuk tubuh
serta kemampuan pada dirinya (fisik).
Pengkajian :
1. Adakah penolakan untuk melihat/ menyentuh bagian tubuhnya
2. Adakah penolakan untuk menjelaskan perubahan tubuh
3. Adakah ketidakterimaan perubahan tubuh
4. Adakah persespi negatif pada tubuh
5. Adakah ungkapan keputusasaan
6. Adakah ungkapan ketakutan

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


 Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi seorang individu mengenai bagaimana
individu tersebut semestinya berperilaku berdasar pada standar
pribadinya dan terkait dengan cita-citanya. Pembentukan ideal diri
ini mulai ada sejak individu itu berada pada masa anak-anak dan
dipengaruhi pula oleh individu lain yang berada di sekitar dirinya.
Ideal diri disebut juga sebagai pengharapan atas dirinya sendiri.
Hal ini seperti harapan atas kemungkinan menjadi apa dirinya
kelak sesuai dengan idealisme dirinya.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


 Harga Diri (Self Esteem)
Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang
individu akan hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak
kesesuaian perilakunya dengan ideal dirinya. Self esteem ini memang terbentuk
sejak kecil sebab adanya perhatian dan penerimaan dari individu dan
lingkungan sekitarnya.
Self esteem atau harga diri ini dihasilkan dari persepsi dan penilaian seorang
individu terhadap dirinya terkait yang diharapkan dengan fakta yang ada pada
dirinya. Apabila semakin luas ketidaksesuaian antara pengharapan dan fakta
atau kenyataan di dirinya, akan semakin rendah rasa harga dirinya. Sebaliknya,
Apabila individu tersebut semakin mendekati ideal dirinya atau pengharapan
atas dirinya dan menyukai atas apa yang dikerjakan, akan semakin tinggi pula
rasa harga dirinya.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


 Peran Diri
Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan
tujuan yang diharapkan oleh suatu kelompok sosial terkait dengan
fungsi dan peran individu di dalam masyarakat atau kelompok
sosial tersebut.
 Identitas Diri
Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang
dihasilkan dari pengamatan dan penilaian dirinya dengan
menyadari bahwa dirinya itu memiliki perbedaan dengan individu
lain. Komponen self concept ini mulai terbentuk dan berkembang
pada diri individu sejak masa kanak-kanaknya.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Akar permasalah yang terjadi pada diri manusia sebagian
besar ada pada perspektif terhadap dirinya sendiri.
Pemahaman ini akan muncul dari pikiran negatif terhadap
dirinya sendiri, seperti merasa dirinya tak berguna, rendah
diri atau inferior, tidak cantik atau ganteng, tidak menarik,
tidak memiliki keterampilan, dan segala macam kritik
terhadap dirinya sendiri yang malah menyebabkan suatu
problem.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


DIAGNOSA YANG SERING MUNCUL PADA
MASALAH KONSEP DIRI

Harga diri rendah


Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah meliputi: mengkritik diri sendiri atau orang
lain, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, gangguan dalam
berhubungan, rasa diri penting yang berlebihan, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung
atau marah yang berlebihan, perasaan negative mengenai tubuhnya sendiri, pandangan hidup
yang pesimis, kecemasan (Stuart, 2007).

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Harga diri ada 2 macam: harga diri rendah kronis
dan harga diri rendah situasi (Carpenito, 2001).

Harga diri rendah kronis


Harga diri rendah kronis adalah suatu kondisi penilaian diri yang
negatif berkepanjangan pada seseorang atas dirinya.
Karakteristiknya antara lain:
Mayor: untuk jangka waktu lama/kronis : Pernyataan negatif atas
dirinya, ekspresi rasa malu / bersalah, penilaian diri seakan-akan
tidak mampu menghadapi kejadian tertentu, ragu-ragu untuk
mencoba sesuatu yang baru. 
Minor: Seringnya menemui kegagalan dalam pekerjaan, tergantung
pada pendapat orang lain, presentasi tubuh buruk, tidak asertif
bimbang,dan sangat ingin mencari ketentraman.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Harga diri rendah situasional
Harga diri rendah situasional suatu keadaan dimana seseorang
memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang dirinya dalam
berespon terhadap peristiwa (kehilangan, perubahan).
Karakteristiknya:  
Mayor: Kejadian yang berulang / berkala dari penilaian diri yang
negatif dalam berespon terhadap peristiwa yang pernah dilihat
secara positif, menyatakan perasaan negatif tentang dirinya
( putus asa, tidak berguna). 
Minor: Pernyataan negatif atas dirinya, mengekspresikan rasa
mal/bersalah, penilaian diri tidak mampu mengatasi
peristiwa/situasi kesulitan membuat keputusan, mengesolasi diri.

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


• Gangguan citra tubuh
 Perubahan presepsi tentang penampilan, struktur dan fungsi fisik individu
 Penyebab
 Perubahan struktur/bentuk tubuh (mis. amputasi, trauma, luka bakar,
obesitas, jerawat)
 Perubahan fungsi tubuh (mis. proses penyaakit, kehamilan,
kelumpuhan)
 Perubahan fungsi kognitif
 Ketidaksesuain budaya, keyakinan atau sistem nilai
 Transisi perkembangan
 Gangguan psikososial
 Efek tindakan/pengobatan (mis. pembedahan, kemoterapi, terapi
radiasi)

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


• Keputusasaan :
 Kondisi individu yang memandang adanya keterbatasan atau tidak
tersedianya alternatif pmecahan pada masalah yang dihadapi.
 Penyebab
 Stres jangka panjang
 Penurunan kondisi fisiologis
 Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
 Kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai penting
 Pembatasan aktivitas jangka panjang
 Pengasingan

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Dx Keputusasaan

• Gejala dan Tanda Mayor • Gejala dan Tanda Minor


 Subjektif  Subjektif
 Mengungkapkan  Sulit tidur
keputusasaan  Selera makan menurun
   
 Objektif  Objektif
 Berperilaku pasif  Afek datar kurang inisiatif
   Meninggalkan lawan bicara
 Meninggalkan lawan bicara
 Kurang terlibat dalam aktivitas perawatan
 Mengangkat bahu sebagai respon pada lawan
bicara

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


• Gangguan Identitas Diri
 Tidak mampu mempertahankan kebutuhan presepsi terhadap
identitas diri.
 Penyebab
 Gangguan peran sosial
 Tidak terpenuhinya tugas perkembangan
 Gangguan neurologis
 Ketidakadekuatan stimulasi sensori

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Gejala dan Tanda Mayor Gangguan
Identitas Diri

• Subjektif
 Persepsi terhadap diri berubah
 Bingung dengan nilai-nilai budaya, tujuan hidup, jenis kelamin, dan/atau nilai ideal
 Perasaan yang fluktuatif terhadap diri
• Objektif
 Perilaku tidak konsisten
 hubungan yang tidak efektif
 Strategi koping tidak efektif
 Penampilan peran tidak efektif

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


• Isolasi sosial
 Ketidakmampuan untuk membina hubungan yang erat, hangat, terbuka, dan interdependen
dengan orang lain
 Penyebab
 keterlambatan perkembangan
 ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan
 ketidaksesuain minat dengan tahap perkembangan
 ketidaksesuain nilai- nilai dengan norma
 ketidaksesuain perilaku sosial dengan norma
 perubahan penampilan fisiks
 perubahna status mental
 ketidakadekuatan sumber daya persinal (mis.disfungsi terbuka, pengendalian diri buruk)
Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id
• Gejala dan Tanda Mayor • Gejala dan Tanda minor
 Subjektif  Subjektif
 Merasa ingin  Merasa berbeda dengan orang lain
sendirian  Merasa asyik dengan pikiran sendiri
 Merasa tidak aman di  Merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
tempat umum
 Objektif
   Kondisi difabel
 Afek datar  Tindakan tidak berarti
 Objektif
 Afek sedih  Tidak ada kontak mata
 Menarik diri  Perkembangan
 Riwayat ditolak terlambat
 Tidak
berminat/menolak  Menunjukan permusuhan  Tidak bergairah/lesu
berinteraksi dengan  Tidak mampu memenuhi harapan orang lain
orang lain atau
lingkungan
  Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id
• Koping individu tidak efektif
 ketidakmampuan menilai dan merespons stresor dan/ketidakmampuan
menggunakan sumber-sumber yang ada untuk mengatasi masalah
 Penyebab
 Ketidakpercayaan kemampuan diri mengatasi masalah  Krisis situasional
 Ketidakadekuatan sisitem pendukung  Krisis maturasional
 Kerentanan personalitas
 Ketidakadekuatan sistem koping
 Ketidakpastian
 Ketidakteraturan atau kekacauan lingkungan
 Ketidakcukupan persiapan untuk menghadapi stresor
 Disfungsi sistem keluarga

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Subjektif Subjektif
 Mengungkapkan tidak mampu  Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
mengatasi masalah  Kekhawatiran kronis
   
Objektif Objektif
 Tidak mampu memenuhi peran yang  Penyalahgunaan zat
diharapkan (sesuai usia)
 Memanipulasi orang lain untuk memenuhi
 Menggunakan mekanisme koping yang keinginanya sendiri
tidak sesuai
 Perilaku tidak asertif
 Partisipasi sosial kurang

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id


Tugas

Lakukan analisa pada konsep diri kalian masing-masing


1. Gambaran diri
2. Identitas diri
3. Harga diri
4. Peran diri
5. Ideal diri
Tugas dikirimkan pada link berikut :
https://forms.gle/v45mpDSwt1kKu6Cf7

Agamis Humanis Kompeten www.stikessuryaglobal.ac.id

Anda mungkin juga menyukai