Agar kita dapat memahami diri dan juga kualitas diri, perlu adanya pembentukan konsep
diri atau yang dikenal dengan istilah self concept.
Apa itu self concept? Sejauh mana kita harus memahami konsep diri kita (self concept)?
Artikel ini akan membahas seputar self concept dan pentingnya self concept untuk diri
kita. Mari simak penjelasan artikel hingga akhir.
Table of Contents
Self concept atau konsep diri adalah cara dan sikap seorang individu dalam
memandang dirinya sendiri. Pandangan atau perspektif diri meliputi aspek fisik maupun
psikis, seperti mengenal karakteristik individu itu sendiri, tingkah laku atau
perbuatannya, kemampuan dirinya, dan sebagainya. Tak hanya mencakup kekuatan diri
individu itu saja, melainkan kelemahan dan kegagalan yang ada pada dirinya.
Sebagai contoh, apabila individu menganggap bahwa dirinya memiliki kemampuan
untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, akan terbentuk self concept yang baik atau
positif pada dirinya. Namun, sebaliknya, apabila individu itu menganggap bahwa dirinya
tidak mampu atau dalam artian pesimis sebelum mencoba, akan terbentuk self
concept yang negatif pada dirinya.
Oleh sebab itu, sebagai individu sangat penting untuk engenali dirinya sebaik mungkin
untuk mengembangkan dirinya menggapai cita-cita dan tujuan hidup di masa depan
yang dibahas pada buju Landasan Pendidikan dibawah ini.
7. Rochmad Natawidjaya
Rochman Natawidjaya mengemukakan pengertian dari self concept atau konsep diri
adalah tanggapan individu terhadap dirinya sendiri, kemampuan dan
ketidakmampuannya, tabiatnya, harga diri, dan hubungan individu tersebut dengan orang
lain.
8. Willian D. Brooks
William D. Brooks mengatakan bahwa self concept atau konsep diri adalah perspektif
terkait totalitas psikis, fisik, dan sosial terhadap diri sendiri yang terbentuk dari berbagai
pengalaman serta interaksi atau komunikasi individu dengan individu lain.
9. Carl Rogers
Menurut Carl Rogers, ia mengungkapkan bahwa self concept atau konsep diri itu berapa
pada strata kesadaran individu. Jadi, self concept adalah suatu konfigurasi atau
penggabungan dari berbagai tanggapan yang saling terkait dengan diri sendiri, masuk
hingga ke dalam kesadaran individu.
10. James F. Calhoun
James F. Calhoun mengartikan self concept atau konsep diri sebagai gambaran batin
seorang individu yang meliputi pengetahuan akan dirinya sendiri, pengharapan diri, dan
penilaian akan dirinya sendiri.
Embrace Change For Succes: Meraih Sukses di Era Next Normal
Buku ini juga membahas mengenai perubahan sebagai langkah menuju kesuksesan,
bagaimana dan kapan kita harus menyarankan atau memprakarsai perubahan,
bagaimana menghadapi perubahan sebagai bagian dari sebuah tim, mengurangi stres
ketika menghadapi perubahan, dan pembahasan lainnya.
Buku yang ditulis Dale Carnegie ini tentunya akan mengajak kalian dalam menghadapi
perubahan-perubahan yang ada sehingga dengan mudah untuk meraih kesuksesan.
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan dari
pengamatan dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu memiliki
perbedaan dengan individu lain. Komponen self concept ini mulai terbentuk dan
berkembang pada diri individu sejak masa kanak-kanaknya.
Selain itu, terdapat pula pandangan terkait komponen self concept dari beberapa
literatur, di antaranya.
1. Komponen Kognitif, biasa disebut sebagai komponen citra diri atau self
image adalah komponen yang memiliki keterkaitan langsung dengan pikiran dan
cara menggunakannya. Self image atau citra diri ini meliputi beberapa aspek,
seperti aspek percaya diri, daya tarik secara fisik, aspek rasa percaya diri, tujuan
hidup, kedudukan dan peran sosial, serta aspek kesukaan dari penilaian individu
lain terhadap dirinya.
2. Komponen Afektif, lebih sering disebut sebagai harga diri atau self
esteem. Komponen self concept ini adalah komponen kedua yang memiliki
keterkaitan erat dengan perasaan. Self esteem atau harga diri memiliki beberapa
aspek, meliputi aspek perasaan, penerimaan diri, penyesuaian dirinya,
penghargaan, dan pujian.
Follow Your Heart And Reach Your Dream
Ada banyak cara untuk mengejar mimpi dan menjadikannya nyata. Harus dilalui dengan
proses yang tidak mudah untuk mewujudkannya. Oleh sebab itu, janganlah bermimpi
hanya karena emosi, terlebih sekadar ingin membuktikan diri.
Dengan buku ini, kalian akan diajak untuk mengikuti kata hati dan pikiran dalam
bermimpi serta dalam proses mewujudkannya.
Individu yang mempunyai self concept negatif, cenderung lebih pesimis dan merasa
sulit untuk melihat kesempatan dalam kesulitan tersebut. Terlebih, dirinya merasa kalah
sebelum mencoba. Pun apabila tidak berhasil dan dikatakan gagal, individu dengan self
concept seperti ini akan menyalahkan keadaan yang ada, individu lain, bahkan dirinya
sendiri.
Adapun beberapa karakteristik dari individu yang memiliki self concept yang negatif, di
antaranya.
o Merasa pesimis setiap kali menghadapi suatu kompetisi dengan individu lain
o Memiliki sifat yang sensitif atau peka apabila mendapat kritikan dari individu lain
o Memiliki sikap yang responsif apabila mendapat pujian dari individu lain
o Cenderung memiliki sikap yang suka mengkritik, bahkan hingga ke persoalan
kecil sekalipun
o Memiliki perasaan bahwa dirinya tidak disenangi oleh individu lain
o Tidak mampu untuk menghargai dan mengakui kelebihan dari individu lain
Untuk menghilangkan pemikiran konsep negatif ini, Grameds dapat membaca buku
Magnet Berpikir Positif yang dapat membuka pemikiran bahwa tidak semua kegagalan
adalah akhir dari segalanya.
Setiap individu selalu memiliki tujuan untuk mendapatkan kehidupan yang penuh
keajaiban dan kebahagiaan. Dengan tujuan itu, seorang individu akan berusaha sebaik
mungkin untuk mencapainya. Namun, apabila dalam diri individu tersebut tidak terdapat
pikiran positif maka tujuan tersebut akan sulit dicapai.
Buku ini berupaya memandu siapa saja agar memiliki magnet berpikir positif. Dengan
memiliki magnet berpikir positif maka orang akan dimampukan dalam meraih keajaiban
dan kebahagiaan hidup yang bertubi-tubi. Dengan bahasa yang lugas dan mudah
dipahami, buku ini akan mudah diaplikasikan oleh semua kalangan.
Berikut ini ada beberapa faktor yang memengaruhi self concept seorang individu, di
antaranya.
1. Kegagalan
Sadar atau tak sadar, kegagalan yang terjadi pada diri individu secara terus menerus
akan memberikan pertanyaan besar pada potensi atau kemampuan dirinya sendiri
sehingga berujung pada persepsi bahwa dirinya lemah dan tak dapat diandalkan.
2. Overthinking
Seorang individu yang terlalu sering overthinking sangatlah tidak baik. Hal itu karena
dapat mengarahkan pikiran buruk terhadap penilaian dirinya sendiri sehingga
terciptalah self concept yang negatif. Individu tersebut cenderung terus menerus
memikirkan kegagalan yang dialaminya, tanpa ada keinginan untuk mencari solusinya.
Sikap seperti ini harus segera dihentikan.
ou Are Overthinking! Pada Dasarnya, Semua Akan Baik-Baik Saja
Dalam buku You are Overthinking! Ini, penulis ingin menyampaikan pesan tentang segala
hal yang berhubungan dengan overthinking dari sudut pandang yang berbeda. Kalian
akan diajak untuk menikmati sebuah karya melalui perumpamaan-perumpamaan yang
membuat kalian hanyut ke dalamnya hingga terbawa emosinya.
Dibuat dengan penuh diksi, isi dan solusi. Kalian akan melihat fenomena-
fenomena overthinking dari segala sisi sehingga dapat dijadikan sebagai alat untuk
antisipasi.
3. Depresi
Sebenarnya, poin ini ada kaitannya dengan poin-poin sebelumnya. Seorang individu
dihadapkan pada kegagalan, ia menganggap bahwa dirinya tidak memiliki potensi lagi
untuk melawan kegagalan itu, dan tidak mengambil peluang atas kegagalan tersebut.
Sampai akhirnya, individu itu dilanda stres hingga depresi karena terus memikirkan
kemungkinan-kemungkinan negatif atas kegagalan yang ia alami.