Anda di halaman 1dari 53

KONSEP DIRI

Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.

SCHOOL OF NURSING DIPONEGORO UNIVERSITY


SEMARANG 2016
Konsep Diri
 Konsep diri adalah semua ide, pikiran,
kepercayaan dan pendirian yang diketahui tentang
dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain.

 Perkembangan konsep diri adalah proses


sepanjang hidup, berkembang sejak infant sejalan
dengan tahap tumbuh kembangnya.
Perkembangan Konsep Diri Sepanjang Usia

0-1 tahun
 Mulai untuk mempercayai
 Membedakan diri dari lingkungan

1-3 tahun
 Mempunyai kontrol terhadap beberapa bahasa
 Mulai menjadi otonom dalam pikiran dan tindakan
 Menyukai tubuhnya
 Menyukai dirinya
Perkembangan Konsep Diri Sepanjang Usia

3-6 tahun
 Mengambil inisiatif

 Mengidentifikasi jender

 Meningkatkan kewaspadaan diri

 Keterampilan berbahasa meningkat

6-12 tahun
 Dapat mengatur diri sendiri

 Berinteraksi dengan teman sebaya

 Harga diri meningkat dengan penguasaan keterampilan baru

 Menyadari kekuatan dan keterbatasan


Perkembangan Konsep Diri Sepanjang Usia

12-20 tahun
 Menerima perubahan tubuh
 Menggali tujuan untuk masa depan
 Merasakan positif tentang diri
 Berinteraksi dengan orang yang mereka anggap menarik

secara seksual

20-40 tahun
 Mempunyai hubungan intim dengan keluargadan teman dekat
 Mempunyai perasaan stabil, positif tentang diri
Perkembangan Konsep Diri Sepanjang Usia

40-60 tahun (pertengahan)


 Dapat menerima perubahan dalam penampilan dan

ketahanan
 Mengkaji kembali tujuan hidup
 Menunjukkan perhatian dengan penuaan

Akhir usia 60 tahun


 Merasa positif tentang kehidupan dan maknanya
 Tertarik dalam memberikan legalitas bagi generasi

berikutnya.
Faktor yang mempengaruhi konsep diri:

 Tahap perkembangan
 Significant others
 Persepsi diri
 Lingkungan
 Pengalaman masa lalu
 Heredity and Culture
 Stress and Coping
 Health Status
KOMPONEN KONSEP DIRI

Gambaran Diri
 Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap
tubuhnya secara sadar atau tidak yang mencakup
ukuran, bentuk, fungsi tubuh, penampilan dan
potensi tubuh.
Identitas diri
 Identitas diri adalahkesadaran akan diri sendiri yang
bersumber dari observasi dan penilaian yang
merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri
sbg satu kesatuan yang utuh

HARGA DIRI
 Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang
dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
memenuhi ideal diri
Ideal diri
 Idela diri adalah persepsi individu tentang
bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan
standar, aspirasi, tujuan atau penilaian personal
tertentu

PENAMPILAN PERAN
 Penampilan peran adalah sikap dan perilaku nilai serta
tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasar
posisinya di masyarakat
Rentang Respon Konsep Diri

CONTINUUM OF SELF CONCEPT RESPONSES

ADAPTIVE RESPONSES MALADAPTIVE RESPONSES

Self Actualization Low self esteem Depersonalization


Positive self concept Identity diffusion
Aktualisasi Diri
 Aktualisasi diri adalah pernyataan tentang konsep diri
yang positif dengan latar belakang pengalaman yang
sukses

KONSEP DIRI POSITIF


 Konsep diri positif adalah ketika seseorang mampu
mengembangkan perwujudan dirinya secara positif dari
setiap aspek yang terbentuk dari pengalaman-pengalam
individu yang positif
Harga Diri Rendah
 Harga diri rendah adalah penilaian negative seseorang
terhadap diri dan kemampuan yang diekspresikan
secara langsung maupun tidak langsung

KEBINGUNGAN IDENTITAS
 Kebingungan identitas adalah kegagalan individu
mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa kanak-
kanak ke dalam kematangan kepribadian pada remaja
yang harmonis.
Depersonalisasi

 Perasaan yang tidak realistik dan merasa asing


dengan diri sendiri, yang berhubungan dengan
kecemasan, kepanikan dan kegagalan dalam ujian
realitas.
 Individu mengalami kesulitan membedakan diri

sendiri dari orang lain dan tubuhnya sendiri terasa


tidak nyata dan asing baginya (Stuart, 2007).
Healthy Personality

 Beberapa karakteristik kepribadian yang sehat


adalah memiliki:
◦ Gambaran tubuh yang positif
◦ Ideal diri yang realistic
◦ Konsep diri positif
◦ Harga diri tinggi
◦ Penampilan peran yang memuaskan
◦ Identitas yang jelas
NURSING PROCESS
The nursing process facilitates providing nursing care to
clients at risk for alterations in self-concept, body image,
selfesteem, and role performance.
Assessment
 Feelings or perceptions that reflect the client’s view of
oneself
 Client report of any changes in body image, self-

esteem, or role
 Feelings of powerlessness and/or hopelessness related

to any of these changes


Physical Examination
 Nonverbal actions and behaviors
 Withdrawal
 Lack of appetite
 Wanting to sleep all the time
 Not participating in care
 Intentional hiding, not touching, or not looking at the

body part involved


 Isolation
 Interaction with others
Perilaku pada HDR
 Mengkritik diri sendiri (pandangan negatif pada diri):
mengatakan diri bodoh, tidak tahu apa-apa,
merendahkan dan mengurangi martabat (menghindar),
menolak dan mengabaikan kemampuan yang dimiliki,
merasa bersalah dan khawatir (menghukum diri,
muncul dalam bentuk fobia)
Perilaku pada Kerancuan Identitas
 Tidak melakukan kode moral
 Kepribadian yang bertentangan
 Hubungan interpersonal yang eksploitatif
 Perasaan hampa
 Perasaan mengambang tentang diri
 Kekacauan identitas seksual
 Kecemasan yang tinggi
 Ideal diri tidak realistik
 Tidak mampu berempati terhadap orang lain
 Tidak ada atau kurang ciri keaslian diri
 Kecintaan pada diri yang patologis
 Masalah dalam hubungan intim, fragmentasi dan tidak ada kesinambungan
Perilaku pada Depersonalisasi
 Afektif : kehilangan identitas diri, merasa asing
dengan diri sendiri, perasaan tidak nyata, merasa
sangat terisolasi, tidak ada perasaan
berkesinambungan, tidak mampu mencari
kesenangan, tidak puas dan perasaan tidak aman,
rendah diri, takut,malu.
 Persepsi : halusinasi pedengaran/ penglihatan,

kekacauan identitas seksual, sulit membedakan


diri dengan orang lain, gangguan citra tubuh dan
menjalani kehidupan seperti dalam mimpi
Perilaku pada Depersonalisasi
 Kognitif : kebingungan, disorientasi waktu, gangguan
berpikir, gangguan daya ingat dan gangguan penilaian
 Perilaku : gangguan penilaian, pasif, afek tumpul,

komunikasi tidak sesuai, kurang spontanitas, kurang


pengendalian diri, kurang mampu membuat keputusan
dan menarik diri dari hubungan sosial.
Predisposisi HDR
 Penolakan dari orang lain
 Kurang penghargaan
 Pola asuh yang salah: terlalu dilarang, terlalu dikontrol,

terlalu dituruti, terlalu dituntut dan tidak konsisten


 Persaingan antar saudara
 Kesalahan dan kegagalan yang berulang
 Kurang memiliki tanggung jawab personal
 Harapan dan ideal diri yang tidak realistis
 Tidak mampu mencapai standar yang ditentukan.
Predisposisi Gangguan Peran
 Transisi peran yang sering terjadi pada proses
perkembangan, perubahan situasi dan keadaan sehat-
sakit
 Ketegangan peran, ketika individu menghadapi dua

harapan yang bertentangan secara terus menerus yang


tidak terpenuhi
 Keraguan peran, ketika individu kurang

pengetahuannya tentang harapan yang spesifik dan


bingung tentang tingkah laku peran yang sesuai
 Peran yang terlalu banyak
Predisposisi Kekacauan Identitas
 Ketidakpercayaan orangtua pada anak
 Tekanan dari teman sebaya
 Perubahan struktur sosial
Predisposisi Gangguan Citra Tubuh
 Kehilangan atau kerusakan bagian tubuh (anatomi dan
fungsi)
 Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh

(akibat pertumbuhan dan perkembangan atau penyakit)


 Proses patologik penyakit dan dampaknya terhadap

struktur maupun fungsi tubuh


 Prosedur pengobatan seperti radiasi, kemoterapi,

transplantasi.
Predisposisi Gangguan Ideal Diri
 Kecenderungan individu
 Budaya
 Ambisi dan keinginan untuk berhasil
 Realita yang ada
 Kebutuhan tentang realitas
 Keinginan untuk menerima realita
 Perasaan cemas dan rendah diri
MEKANISME KOPING
a. Pertahanan Jangka Pendek:
 Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan lari
sementara dari krisis: nonton televisi, kerja keras,
olahraga berat.
 Aktifitas yg memberikan identitas pengganti sementara:
ikut kegiatan sosial, politik, agama.
 Aktifitas yang memberikan kekuatan dukungan
sementara: pencapaian akademik dan olahraga.
 Aktifitas yang membuat masalah identitas menjadi
kurang berarti : penggunaan zat
MEKANISME KOPING

b. Pertahanan jangka panjang


 Penutupan identitas: adopsi identitas

prematur tanpa memperhatikan keinginan,


aspirasi dan potensi individu
 Identitas negatif: asumsi identitas yg tdk

wajar untuk dapat diterima masyarakat.


MEKANISME KOPING
c. Mekanisme pertahanan ego
 Fantasi: kemampuan menggunakan tanggapan yang sudah
ada untuk menciptakan tanggapan baru
 Disosiasi: respon yang tidak sesuai degan stimulus
 Isolasi: menghindari diri dari berinteraksi dengan
lingkungan
 Projeksi: menyalahkan orang lain atas kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki
 Displacement: melampiaskan kekurangan, kemarahan,
perasaan tertekan pada sesuatu benda
FORMAT PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

1. Genogram
 
2. Konsep diri
a Gambaran diri : ___________________________________________
b. Identitas : ___________________________________________
c. Peran : ___________________________________________
d. Ideal diri : ___________________________________________
e. Harga diri : ___________________________________________
___________________________________________
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : ___________________________________________
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : ____________
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : _____________
Format pengkajian konsep diri:
a. Gambaran diri
Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian
tubuh yang disukai dan tidak disukai.

b. Identitas diri
tanyakan tentang Status dan posisi klien sebelum
dirawat. Kepuasan klien terhadap status dan
posisinya (sekolah, tempat kerja, keompok).
Kepuasan klien sebagai laki-Iaki/perempuan.
Format pengkajian konsep diri:
c. Peran: Tanyakan,
Tugas/ peran yang diemban dalam keluarga/kelompok/
masyarakat, Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/ peran
tersebut
d. Ideal diri : Tanyakan,
Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas/peran. Harapan klien
terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja,
masyarakat), Harapan klien terhadap penyakitnya
e. Harga diri : Tanyakan,
Hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi no. 2 a,
b, c, d. Penilaian/ penghargaan orang lain terhadap diri dan
kehidupannya.
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan citra tubuh


2. Gangguan identitas persinal
3. Perubahan penampilan peran
4. Gangguan harga diri
5. Ideal diri tinggi
Diagnosa Medis

1. Masalah identitas: ketidakpastian tentang banyak


hal (identitas)
2. Amnesia disosiatif: ketidakmampuan mengingat
kembali informasi personal
3. Fuga disosisatif: mengasumsikan identitas baru
4. Identitas disosiatif: kelainan kepribadian ganda
5. Kelaianan depersonalisasi
Level implementasi:

 Mengembangkan kesadaran diri


 Mengeksplorasi diri
 Mengevaluasi diri
 Perencanaan yg realistic
 Komitmen thd keputusan yg diambil
SP I p

 Mengidenfikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki


pasien
 Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih
dapat digunakan
 Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan pasien
 Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
 Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
SP II p

 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien


 Melatih kemampuan kedua
 Menganjurkan pasien
 memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP I keluarga

 Mendiskusikan masalah yang dirasakan


keluarga dalam merawat pasien
 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala

harga diri rendah yang dialami pasien beserta


proses terjadinya
SP 2 Keluarga

 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien


dengan harga diri rendah
 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung

kepada pasien harga diri rendah


Sp 3 keluarga

 Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah


termasuk minum obat (discharge planning)
 Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
Nursing Interventions and Rationales
1. Help client to identify environmental factors which
increase risk for low self-esteem.
R: Identification is early stage of problem solving
process.

2. Help client to identify current behaviors resulting from


low self-esteem.
R: Low self-esteem increases risk for unhealthy
behaviors (Mcgee, Williams, 2000).

Risk for Situational low Self-esteem


Nursing Interventions and Rationales
3. Encourage creative problem solving through writing
exercises.
R: Using creative writing, allowing clients to "tell their
story." Giving positive feedback can increase self-esteem
(Chandler, 1999).

4. Encourage client to maintain highest level of functioning,


including work schedule.
Positive self-esteem is maintained at higher levels in
working individuals than in nonworking individuals
(VanDongen, 1998).
Risk for Situational low Self-esteem
Nursing Interventions and Rationales
5. Encourage client to verbalize thoughts and feelings
about the current situation.
R: Allowing the client to clarify thoughts and feelings
promotes self-acceptance (LeMone, 1991).

6. Help the client to identify what has helped maintain


positive self-esteem thus far.
R: Identifying what works empowers the client and
encourages positive outcomes.

Risk for Situational low Self-esteem


Nursing Interventions and Rationales
7. Help the client to identify the resources and social
support network available to them at this time.
R: Resourcefulness and social support are significant
predictors of self-esteem (Dirksen, 2000).

8. Encourage the client to find a self-help or therapy


group that focuses on self-esteem enhancement.
R: Improved self-esteem of such group members is
reported (Hakim-Larson, Mruk, 1997).

Risk for Situational low Self-esteem


Nursing Interventions and Rationales
9. Encourage the client to create a sense of competence
through short-term goal setting and goal achievement.
R: Sense of competence is related to global self-esteem
(Willoughby et al, 2000).

10. Educate female clients about self-esteem differences


between genders, and encourage exploration.
R: Females tend to have lower self-esteem than males no
matter what domain is measured (Bolognini et al, 1996).

Risk for Situational low Self-esteem


Nursing Interventions and Rationales
11. Assess the client for symptoms of depression and
anxiety. Refer to specialist as needed.

12. Teach client a systematic problem-solving process.


R: Crisis provides an opportunity for effective change
in coping skills.

Risk for Situational low Self-esteem

Anda mungkin juga menyukai