Adaptif Maladaptif
Stress peran :
1. Konflik peran.
2. Peran tidak jelas.
3. Peran tidak sesuai.
4. Peran berlebihan.
Gangguan penampilan peran adalah berubah atau
berhenti fungsi peran yang disebabkan oleh
penyakit, proses menua, putus sekolah, putus
hubungan kerja.
V. Identitas
Kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari
observasi dan penilaian, yang merupakan sintesa
dari semua aspek konsep diri sebagai suatu
kesatuan yang utuh.
Seseorang yang mempunyai perasaan
identitas diri yang kuat akan memandang
dirinya berbeda dengan orang lain,unik dan
tidak ada duanya.
Kemandirian tubuh dari perasaan berharga
atau respek pada diri sendiri, kemampuan
dan penguasaan diri. Seseorang yang
mandiri dapat mengatur diri.
Identitas berkembang sejak masa anak-
anak.
Ciri identitas ego :
1. Mengenal diri sendiri sebagai organisme yang utuh dan terpisah dari
orang lain.
2. Mengakui jenis kelamin sendiri.
3. Memandang, berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu
keselarasan.
4. Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian masyarakat.
5. Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
.
Pengkajian.
1.Faktor Predisposisi.
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri pengalaman masa
anak-anak dapat merupakan faktor kontribusi pada gangguan
atau masalah konsep diri. Orang tua yang tidak benar, dan
tidak menerima akan mempunyai keraguan/ketidakpastian,
gagal mencintai dirinya dan menggapai cinta orang lain.
b. Faktor yang mempengaruhi peran peran yang sesuai
dengan jenis kelamin.jika peran tersebut tidak sesuai
dengan standar tersebut konflik dalam diri dan
hubungan sosial.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas orang tua yang
selalu curiga akan menyebabkan kurang percaya diri pada
anak-anak akan ragu apakah yang ia pilih tepat, jika tidak sesuai
dengan keinginan orang tua maka akan timbul rasa bersalah.
2. Faktor Presipitasi
Disebabkan oleh setiapsituasi yang dihadapi individu dan individu
tidak mampu menyelesaikan.
Jangka panjang :
Semua koping jangka pendek jangka panjang.
Penyesuaian / penyelesaian ( + ) akan menghasilkan
integritas, ego, identitas dan keunikan individu.
Selanjutnya dapat menggunakan : “Ego Oriented Reaction“
yang bervariasi untuk melindungi diri.
Macam Ego Oriented Reaction akan mekanisme pertahanan diri yang sering dipakai :
- Fantasi
- Isolasi
- Proyeksi
- Mengisar
Dalam keadaan semakin berat dapat terjadi deviasi perilaku dan kegagalan penyesuaian
seperti :
- Penyalah gunaan zat.
- Neurosis / Psikosis.
- Bunuh diri.
Masalah keperawatan :
- Gangguan citra tubuh.
- Gangguan harga diri.
- Ideal diri tidak realistas.
- Ketidakberdayaan.
- Isolasi sosial.
- Resiko perilaku kekerasan.
- Gangguan identitas.
- Perubahan penampilan peran.
Perencanaan dan implementasi :
5 (lima) tingkat keperawatan pada ganggaun konsep diri :
- Memperluas kesadaran diri.
- Menyelidiki / eksplorasi diri.
- Mengevaluasi diri.
- Perencanaan realitas.
- Tanggung jawab bertindak.
EVALUASI :
1. Apakah ancaman terhadap integritas fisik / system diri klien telah menurun dalam
sifat, jumlah, asal atau waktu.
2. Apakah perilaku klien mencerminkan penerimaan diri, nilai diri dan persetujuan diri
yang lebih besar.
3. Apakah klien sudah meluaskan kesadaran diri dan melakukan eksplorasi dan
evaluasi diri.
4. Apakah klien menggunakan respons koping yang adaptif.