Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL PENELITIAN

IDENTIFIKASI Staphylococcus aureus PADA ULKUS PASIEN


DIABETES MELLITUS DI RSUD. Dr. H. CHASAN BEOSOIRIE
TERNATE

RAHMATIA ADE
NIM. PTE13453150199

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TERNATE
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2018
Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh adanya gangguan kronik atau menahun
terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan
juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut
disebabkan kurangnya produksi insulin yang diperlukan
dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga, sehingga
glukosa yang dikonsumsi di dalam tubuh tidak dapat
diproses sempurna, yang dapat mengakibatkan kadar
glukosa di dalam tubuh meningkat (Zakaria, 2010).
Ulkus diabetikum merupakan luka terbuka pada
permukaan kulit yang disertai adanya kematian
jaringan. Hubungan antara diabetes dan ulkus telah
dikenal sejak lama.
Pada tahun 1887 Pryce, Ahli Bedah dari Inggris
menggambarkan seorang penderita diabetes yang
menderita neuropati perifer dan kemudian mengalami
ulkus (luka). Pada tahun 1934 Joslin melaporkan
bahwa ulkus diabetikum merupakan ancaman bagi
para penderita diabetes. Enam puluh tahun kemudian
masalah dari ulkus ini tetap menjadi salah satu alasan
tersering untuk hospitalisasi diabetes (Aulia NF 2008).
Ulkus Diabetikum pada kaki sering
menjadi pintu gerbang masuknya bakteri
yang meliputi bakteri Gram positif dan
negatif yang menyebar cepat dan dapat
menyebabkan kerusakan berat pada
jaringan (Maidina, et al., 2012).
Dari hasil penelitian yang di lakukan di Rumah Sakit
Umum Zainal Abidin dan Meuraxa di Aceh periode
November- Desember 2015. Di dapatkan 57 pasien
Diabetes Mellitus dengan ulkus. Jenis bakteri yang paling
banyak ditemukan pada ulkus diabetikum adalah
Staphylococcus sp.(92,9%), Klebsiella sp. (75,4%), Proteus
sp. (73,7%), Shigella sp. (68,4%), E.coli sp. (42,1%), dan
Pseudomonas sp (10,5%) (Abidah Nur dan Nelly
Marissa.,2015)
Berdasarkan data dari rekam medik RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie Ternate Januari 2017 – Maret 2018
jumlah Diabetes Melitus dengan ulkus Diabetikum
berjumlah 307 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak
136 orang dan perempuan sebanyak 171 orang. Namun
dari data tersebut belum diketahui jenis bakteri yang
terdapat pada ulkus diabetes. Berdasarkan informasi yang
didapatkan dari petugas di ruang perawatan bedah RSUD
Dr. H. Chasan Boesoerie Ternate terdapat perbulannya
sebanyak 21 orang dengan penyakit ulkus diabetes yang di
rawat di RSUD. Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate.
Berhubungan dengan informasi di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Identifikasi Staphylococcus aureus pada ulkus pasien
diabetes mellitus karena belum ada penelitian tersebut
sebelumnya Di RSUD.Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate.
Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah ” Apakah
terdapat bakteri Staphylococcus aureus pada ulkus pasien
diabetes mellitus di Ruang Perawatan Bedah RSUD. Dr. H.
Chasan Boesoirie Ternate” ?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui gambaran bakteri yang terdapat
pada ulkus pasien diabetes mellitus di Ruang
Perawtan Bedah RSUD. Dr. H Chasan Boesoirie
Ternate
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi bakteri Staphylococcus
aureus dengan menggunakan tehnik kultur pada
Ulkus Pasien Diabetes Mellitus Di RSUD.Dr.
H.Chasan Boesoirie Ternate
2. Untuk mengetahui persentasi bakteri
Staphyloccocus aureus pada Ulkus Pasien Diabetes
Mellitus di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie
Manfaat Penelitian
1) Bagi institusi
Dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi
ilmiah kepada almamater serta peneliti
selanjutnya dalam mengembangkan
pengetahuan khususnya di bidang ilmu
mikrobiologi.
2) Bagi instansi yang terkait
Diharapkan dapat menjadi suatu informasi bagi
pihak RSUD. Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
dalam pengelolaan ulkus diabetikum dengan
pemberian antibiotik yang tepat sehingga
mempercepat proses penyembuhan ulkus
diabetikum.
3. Bagi peneliti
Sebagai pengalaman berharga yang dapat
menambah wawasan baru, serta mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat melalui pembelajaran
selama kulia khususnya dibidang ilmu mikrobiologi.
Kerangka Teori

Penderita Diabetes Melitus

Mikroangiopati

Luka terbuka pada permukaan


kulit dan neuropati Perifer

Nekrosis Jaringan dan


Ulkus Diabetikum osteomyelitis

Staphylococcus aureus
Pseudomonas aeroginosa
Shigella sp
Niseria sp
E. coli
Kerangka Konsep

Swab Kulit Ulkus Pasien


Diabetikum

Metode Kultur Metode PCR

Media VJA

Hasil Positif Hasil Negative

Tidak dilanjutkan
Uji Biokimia Pewarnaan gram
Definisi Operasional
1. Diabetes Mellius adalah subjek penelitian yang
mempunyai peningkatan kadar glukosa darah.
2. Ulkus Pasien Dibetikum adalah ulkus yang di peroleh
dengan cara menggunakan swab steril pada area luka
yang ada nanah.
3. Staphylococcus aureus adalah bakteri yang akan di
identifikasi pada sampel ulkus diabetikum.
4. Kultur merupakan metode yang digunakan dalam
penelitian ini yang umum dipakai untuk identifikasi
bakteri, seperti bakteri Staphylococcus aureus yang
menggunakan medium VJA sebagai media selektif.
5. Pewarnaan Gram adalah salah satu teknik
pewarnaan yang digunakan untuk melihat morfologi
dan sifat gram positif dan gram negatif bakteri dengan
menggunakan larutan krista violet, larutan lugol, asam
alkohol dan larutan safranin.
6. Uji biokima adalah salah satu uji yang digunakan
untuk menentukan spesies bakteri yang tidak di
ketahui dengan menggunakan medium VP dan
medium uji H2S
Metodelogi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode


deskriptif, metode deskriptif adalah suatu metode
yang digunakan untuk menggambarkan,
mengalisis suatu hasil penelitian (Sugiono 2011).
Dalam penelitian ini yang bertujuan untuk melihat
gambaran bakteri Staphylococcus aureus pada
ulkus pasien diabetikum.
Alur penelitian

Sampel Swab Ulkus Pasien DM

Kultur Media

Medium VJA
(Inkubasi 24 jam 37oC)

Uji Biokimia

Pewarnaan gram

Hasil

Pembahasan

Kesimpulan
Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Pengambilan sampel penelitian berlokasi di RSUD.
Chasan Beosoirie Kota Ternate, sedangkan untuk
pemeriksaan dilaksanakan di Laboratorium Terpadu
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Ternate.

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan di laksanakan pada
bulan Mei sampai Juni 2018
Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah populasi dari


Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 sebanyak 307,
sehingga populasi pasien Ulkus Diabetikum terdapat 21
pasien perbulan.
Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penilitian (Nursalam, 2011).

Rumus Slovin :
Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan


pada penelitian ini yaitu teknik Accidental
sempling. Accidental sempling adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebutulan, yaitu
siapa saja yang secara kebutulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang secara kebutulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2008).
Kriteria Inklusi
1. Pasien diabetes mellitus dengan ulkus
2. Pasien diabetes mellitus dengan ulkus bersedia
menandatangani informed consent.

Kriteria Eksklusi
1. Pasien diabetes mellitus dengan ulkus yang dijadikan
sebagai subjek penelitian dan yang bersedia, tetapi
saat pengambilan sampel responden merasa sakit dan
tidak nyaman sehingga menolak untuk melanjutkan.
2. Sampel yang yang terkontaminasi tidak dapat di
lakukan pemeriksaan.
Cara Pengumpulan Data
Data Primer
Data Primer adalah data yang di dapat langsung
dari lokasi penelitian dan selanjutnya diamati untuk
pertama kalinya dan di identifikasi bakteri
Staphylococcus aureus dari swab ulkus pasien diabetes
mellitus, pewrnaan gram dan uji biokimia (methyl red, uji
produksi H2S dan uji katalase).

Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
buku register pasien diabetes mellitus dengan ulkus di
RSUD Chasan Boesoirie Kota Ternate.
Pra Analitik
Peralatan dan Bahan
Peralatan yang digunakan antara lain laminar air
flow, autoklaf, inkubator, timbangan analitik, hot plate,
aluminium foil, labu erlenmayer, cawan petri, tabung reaksi,
(pirex ®) lampu bunsen, botol sampel (swab steril dengan
tabung steril tertutup), oven, kulkas, kaca preparat,
mikroskop, jarum ose, peralatan atau alat tulis, kertas label
dan plastik.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut sampel swab ulkus, media VJA (vogel
jhonson agar) (Axoid), ( uji Triple Sugar Agar, katalase, uji,
Methyl Red, bahan untuk uji pewarnaan Gram (Crystal
violet, aquades, lugol iodine, safranin dan Nacl 0.9%
ANALITIK

Isolasi
Pengambilan Uji Pewarnaan
dan Pengamatan
sampel Biokimia Gram
Inokulasi
Pasca analitik
1. Kultur Ulkus Diabetikum

Koloni Staphylococcus aureus pada media VJA terlihat hitam, konvek

mengkilat dikelilingi oleh area berwarna kuning


UJI Biokimia
• Uji Biokimia Methyl Red (MR)
Positif : medium berwarna merah
Negatif : medium berwarna kuning
Bakteri Staphylococcus aureus menunjukkan hasil
Positif (+) uji Methyl Red.
• Uji Biokimia TSIA
Bakteri Staphylococcus aureus menunjukkan hasil
H2S negatif dan Acid/acid (A/A) dan gas negatif.
• Uji Katalase
posetif : Bergelembung
Negatif : Tidak Bergelumbung
Pewarnaan gram
Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri
berbentuk coccus bergerombol, gram positif, dan berwarna
ungu.
Daftar Pustaka
Abidah Nur Dan Nelly Marissa, 2015. Gambaran Bakteri Ulkus Diabetikum Di
Rumah Sakit Zainal Abidin Dan Meuraxa. http://www.reseach
gate. Net/publication/34958568. Gambaran Bakteri Ulkus Diabetikum
Di Rumah Sakit Zainal Abidin Dan Mauraxa Tahun 2015.Diakses 5
April 2018
Armstrong et al, 2015, Diabetic Foot Ulcer : Prevention, Diagnosis and
Classificatio.Am Fam Physician. 2015
Aulia NF. Pola Kuman Aerob Dan Sensitifitas Pada Ganggren Diabetik:
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara : 2008
Ariyal, 2016. Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Uji Biokimia bakteri Staphylococcus
aureus : Malang.
Capuccino, J.G., dan Natalie, S. 2007. Manual Laboratorium Mikrobiologi.
Edisi VIII (J.Manurung, dan H. Vidhayanti) Penerbit Buku Kedokteran :
EGC. Jakarta
Cahyono, J.B (2009). Diabetes Mellitus Edisi 1. Yogyakarta : Kanisius
Fowler, 2008. Luka Ulkus Diabetikum Di Rumah Sakit Neuropati dan
Penyakit Vaskuler : Jakarta
Hena JV et,al., 2010. Studies on Bacerial Infections of Diabetic Foot
Ullcer. Alfrican Journal of Clinical and Experimental
Microbiology.2010
Internasional Diabetes Federation. 2015. Diabetes Atlas, Seventh
Edition. http:// www.diabetesatlas.org/. 23 maret 2018.
Jawetz, et al., 2008. Mikrobiologi Kedokteran (H. Hartanto, C.
Rachman, A. Dimanti, A. Diani). EGC. Jakarta
Kusuma, S.A.G. 2009. Makalah Staphylococcus aureus.
Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. Bandung
Kemendikbud. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Mikrobiologi.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Jakarta
Kemendikbud, 2013. Kerangka Dasar Kurikulum 2013, Kementerian
Kesehatan Direktorat Jendral: Jakarta
Khonalkar dkk., 2008. The Diabetic Foot. QJM, 101: 685-95
Lenda V. dan Neliyani N. 2014. Identifikasi Dan Karakteristik Staphylococcus
Dan Streptococcus Sp. Dari Infeksi Ovarium Pada Ayam Petelur
Komersial. Program Studi Kesehatan Hewan, Politeknik Pertanian
Negeri Kupang.
Lipsky et al . 2012. Infectious Diseases Society Of America Pedoman Praktik
Klinis Untuk Diagnosis Dan Pengobatan Infeksi Kaki Diabetik.
Mathangi T,2013. Prabakaran P. Prevalence of Bacterial Isolated From Type 2
Diabetic Foot Ulcers and The Antibiotik Susceptibility Pattern.
Internasional Journal of Current Microbilogy and Apllied
Sciences.2013.
Maidina et al.,2012. Hubungan Kadar HBA1C Dengan Kejadian Kaki Diabetik
Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RSUD Ulin Banjarmasin April-
September 2012.Banjarmasin;2012
Maryunani, 2013. Ulkus Diabetikum Di Rumah Sakit Zainal Abidin Dan
Meuraxa. http://www.reseach gate. Net/publication/34958568.
Oyibo dkk, 2010. A Comparison Of Two Diabetic Foot Ulcerclasification
System : The Wagner And The University Of Texas Would
Clasification Systems. Diabetes Care Volume. 24 (1) : P. 417- 422.
Pelczar, 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Malang
Ratna, Siri. 2012. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek: Teknik dan
Prosedur dasar Laboratorium. PT Gramedia, Jakarta.
Sinta, 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Uji Biokimia, Djambatan :
Malang.
Situmorang, 2009. Luka Ulkus Diabetikum Di Rumah Sakit ( hal 260- 263) :
Jakarta
Sugiyono. 2011. Metode Kuntitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Afabeta
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung Alfa Beta
Soedarto, 2015. Mikrobiologi Kedokteran Medical Microbiology
(hal 124-202) : Jakarta
Sodarto, 2016. Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit ( hal 260-263), Jakarta
Soeparman, 2008. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Waspadji S, Kaki Diabetes, Dalam : Aru W, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam
Jilid III. Ed. 4 Jakarta : Penerbit FK UI, 2009.
World Health Organization (WHO), 2008. Adherence To Long-Term Therapis
Evidence For Action.
Zgonis et al., 2008. Diagnosis Dan Pengobatan Infeksi Kaki Diabetik
Zakaria, K. 2010. Profil Penggunaan Obat Generik Berlogo Dan Obat Generik
Bermerek (Branerd Generic) Anti Diabetik Oral Di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Meowardi Surakarta. (Skripsi).
Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiya Surakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai