Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN

Vektor yaitu arthropoda yang dapat


memindahkan/menularkan suau agent infeksius dari
sumber infeksi kepada host yang rentan.

Arthropoda yaitu salah satu phylum yang mempunyai ciri-


ciri kakinya beruas-ruas (arthron = sendi, poda =kaki).
Binatang pengganggu yaitu binatang yang dapat
mengganggu, menyerang atau menularkan penyakit
terhadap manusia

Pengendalian yaitu semua usaha yang dilakukan untuk


menurunkan populasi vektor/binatang pengganggu
dengan maksud mencegah/emberantas penyakit yang
ditularkan vektor atau gangguan lainnya.
VEKTOR, BINT. PENG. & PENY. YG DITULARKAN

PENYAKIT VEKTOR / BP AGENT


Malaria Nyamuk Anopheles Sp. Plasmadium
Filariasis Nyamuk : Wuchercria bancrofti
Anopheles Sp. Wuchercria brugia
Mansonia Sp. Wuchercria timori
Culex Sp
Aedes kochi
Pes Pinjal (dengan host tikus) Pastuerella pestis
DHF Nyamuk : Virus dengue
Aedes aegypti
Aedes albofiktus
Saluran pencernaan Lalat rumah
Ganguan Bianatang Pengganggu :
Serangga : Kutu busuk, rayap, belalang, kecoa, kutu kepala
Tikus

Catatan : Yang paling dominan menimbulkan masalah kesehatan yaitu nyamuk


CARA PENULARAN PENYAKIT OLEH VEKTOR

1.Penyebaran secara mekanik (pasif) antara lain : Peny. Saluran pencernaan

Vektor Makanan / alat makan Manusia sakit


+ Agent
Tangan
(memegang)

2. Penyebaran secara biologi (Aktif) antara lain : DHF, Malaria, Filariasis

Manusia Agen hidup & berkembang Manusia


Sakit Gigitan dalam tubuh Vektor Gigitan
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGENDALIAN VEKTOR
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian
vektor adalah :
 Siklus hidup vektor
– Metamorfosis sempurna (telur, larva, pupa, dewasa : Nyamuk)
– Metamorfosis tidak sempurna (telur, nimpa, dewasa :
belalang)
– Tanpa metamorfosis (Telur, bentuk muda, bentuk dewasa :
gegat)
– Pengetahuan ini penting untuk menentukan sasaran
pengendalian mulaia dari telur, larva, pupa atau
dewasa.

 Ekologi vektor
– Tempat hidup yang cocok bagi setiap vektor : istirahat,
berkembangbiak
– Pengetahuan ini penting untuk memfocuskan sasaran
tempat pengendalian vektor
 Tingkah laku vektor
– Kebiasan hidup dari vektor : pindah dari satu
tempat ke tempat lain, kebiasaan aktif
terbang/menggigit (siang/malam)
– Pengetahuan ini penting untuk
menentukan waktu yang tepat dalam
pengendalian vektor
 Cara penularan penyakit
– Cara penularan penyakit dapat terjadi baik
secara mekanik atau biologi
– Pengetahuan ini penting untuk
memutuskan kontak antara vektor
dengan manusia
 Cara transmisi vektor
– Kamampuan vektor untuk menyebar
ke tempat/daerah/kota lain : sendiri
atau bantuan (angin, kendaraan, atau
tubuh manusia)
– Pengetahuan ini penting untuk
pencegahan kemungkinan
penyebaran vektor terutama yang
infeksius.
PENGENDALIAN VEKTOR
 Pengendalian secara mekanik atau fisik
– Pengendalian dengan cara : Pemukulan kawat kasa,
kelambu, pemanas atau pendidngin ruangan, aliran listrik,
bunyi, kipas angin.

 Pengendalian secara kimia


– Pengendalian dengan menggunakan zat kimia :
– Mematikan : insektisida
– Pengusir/repelent : obat bakar nyamuk, minyak/gel yang
digosokan ke tubuh
– Penarik : menarik vektor kemudian setelah berkumpul
mematikannya.

 Pengendalian biophysical
– Pengandalian perpaduan antara biologi dan fisik yaitu
menstrerilkan vektor jantan dengan sinar gama sehingga
mandul, kemudian vektor jantan tersebut dilepaskan
kembali.
 Pengendalian biologi
– Dengan memanfaatkan binatang lain sebagai predator
vektor
– Mendatangkan predator dari tempat lain atau bila
predator sudah ada dibuat situasi lingkungan yang
mendukung perkembangan predator.

 Pengendalian kultur
– Upaya merubah ekologi vektor yang tidak
menguntungkan ( menjaga kebersihan rumah,
menghilangkan tempat perindukan vektor, dll)

 Pengendalian terintegrasi
– Untuk lebih mengoptimalkan upaya pengendalian
maka dilakukan perpaduan berbagai upaya
pengendalian dengan mempertimbangkan kelebihan
dan kekurangan setiap upaya pengendalian vektor
tersebut.
BEBERAPA CONTOH UPAYA PENGENDALIAN
Upaya pengendalian
Vektor / BP Fisik Kimia Biologi Kultur Biophysic
al
1 2 3 4 5 6
Malaria Larva  Larva sida (solar,  Ikan pemakan  Penimbunan /pe-
minyak tanah, mangsa (mujair, ngeringan tempat
perigreen, kepala timah, dll) perindukan
temephos, dll)  Protozoa  Manipulasi ling.
 Herbisida (nozema) (perubahan kadar
(mebunuh  Jamur garam,
tumbuhan (Coelomomyces) pemberisihan ta-
pelindung) naman air, pena-
naman phn bakau
Dewas Insektisida (baygon, Sterilisasi
a malathion, nya
genitrotion) muk
jant
an
DHF Larva Larva sida 1 bln sekali  Pemusnahan tempat
(abate) berkembang biak
 Pengurasan bak
mandi 2X/mg
Dewas Kasa, Insektisida (baygon,
a kelam malathion,)
bu,
repel
ent
1 2 3 4 5 6

Lalat  Pada tempat Pembuangan sampah Sterilisasi


istirahat ( DDT yang sanier lalat
emulsi, lindone, jant
chlordane), an
 Disemprot pada
sampah (DDT ,
chlordane)

Kutu busuk Digites,dip Penyemprotan dg : Pembersihan bahan tidak


ukul, DDT, Lindane, terpakai
dinja minyak tanah,
k, solar.
pema
nasa
n
ruang
an
51-
520C
Tikus Dipukul, Racun tikus, lem tikus kucing Pembersihan barang
peran bekas, banguan anti
gkap, tikus
Kecoa Dipukul, DDt, chlordane di Sanitasi ling : Limbah,
peran tempat persem- tinja, sampah dan
gkap bunyian makmin yang
saniter

Anda mungkin juga menyukai