Ekologi vektor
– Tempat hidup yang cocok bagi setiap vektor : istirahat,
berkembangbiak
– Pengetahuan ini penting untuk memfocuskan sasaran
tempat pengendalian vektor
Tingkah laku vektor
– Kebiasan hidup dari vektor : pindah dari satu
tempat ke tempat lain, kebiasaan aktif
terbang/menggigit (siang/malam)
– Pengetahuan ini penting untuk
menentukan waktu yang tepat dalam
pengendalian vektor
Cara penularan penyakit
– Cara penularan penyakit dapat terjadi baik
secara mekanik atau biologi
– Pengetahuan ini penting untuk
memutuskan kontak antara vektor
dengan manusia
Cara transmisi vektor
– Kamampuan vektor untuk menyebar
ke tempat/daerah/kota lain : sendiri
atau bantuan (angin, kendaraan, atau
tubuh manusia)
– Pengetahuan ini penting untuk
pencegahan kemungkinan
penyebaran vektor terutama yang
infeksius.
PENGENDALIAN VEKTOR
Pengendalian secara mekanik atau fisik
– Pengendalian dengan cara : Pemukulan kawat kasa,
kelambu, pemanas atau pendidngin ruangan, aliran listrik,
bunyi, kipas angin.
Pengendalian biophysical
– Pengandalian perpaduan antara biologi dan fisik yaitu
menstrerilkan vektor jantan dengan sinar gama sehingga
mandul, kemudian vektor jantan tersebut dilepaskan
kembali.
Pengendalian biologi
– Dengan memanfaatkan binatang lain sebagai predator
vektor
– Mendatangkan predator dari tempat lain atau bila
predator sudah ada dibuat situasi lingkungan yang
mendukung perkembangan predator.
Pengendalian kultur
– Upaya merubah ekologi vektor yang tidak
menguntungkan ( menjaga kebersihan rumah,
menghilangkan tempat perindukan vektor, dll)
Pengendalian terintegrasi
– Untuk lebih mengoptimalkan upaya pengendalian
maka dilakukan perpaduan berbagai upaya
pengendalian dengan mempertimbangkan kelebihan
dan kekurangan setiap upaya pengendalian vektor
tersebut.
BEBERAPA CONTOH UPAYA PENGENDALIAN
Upaya pengendalian
Vektor / BP Fisik Kimia Biologi Kultur Biophysic
al
1 2 3 4 5 6
Malaria Larva Larva sida (solar, Ikan pemakan Penimbunan /pe-
minyak tanah, mangsa (mujair, ngeringan tempat
perigreen, kepala timah, dll) perindukan
temephos, dll) Protozoa Manipulasi ling.
Herbisida (nozema) (perubahan kadar
(mebunuh Jamur garam,
tumbuhan (Coelomomyces) pemberisihan ta-
pelindung) naman air, pena-
naman phn bakau
Dewas Insektisida (baygon, Sterilisasi
a malathion, nya
genitrotion) muk
jant
an
DHF Larva Larva sida 1 bln sekali Pemusnahan tempat
(abate) berkembang biak
Pengurasan bak
mandi 2X/mg
Dewas Kasa, Insektisida (baygon,
a kelam malathion,)
bu,
repel
ent
1 2 3 4 5 6